Khotbah Kaum Ibu: Peran Seorang Ibu Dalam Rencana Tuhan (Amsal 31:10-31)
Pendahuluan:
Saudara-saudari dalam Kristus, hari ini kita akan merenungkan peran seorang ibu dalam rencana Tuhan. Dalam dunia yang terus berubah, peran seorang ibu sering kali diabaikan atau dipandang rendah. Namun, Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa seorang ibu memiliki panggilan yang sangat mulia dalam keluarga, gereja, dan masyarakat.
Sebagai seorang ibu, apakah kita memahami panggilan kita sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah kita sudah hidup dalam iman dan takut akan Tuhan, sehingga kita menjadi berkat bagi keluarga dan generasi mendatang?
Hari ini kita akan mempelajari Amsal 31:10-31, yang menggambarkan seorang istri dan ibu yang takut akan Tuhan. Firman Tuhan berkata:
"Isteri yang cakap, siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata." (Amsal 31:10)
Ayat ini bukan hanya berbicara tentang seorang istri, tetapi juga tentang seorang ibu yang hidup dalam hikmat dan takut akan Tuhan. Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan berdaulat atas segala sesuatu, termasuk dalam menetapkan peran seorang ibu dalam keluarga dan masyarakat.
Hari ini, kita akan membahas tiga peran utama seorang ibu dalam rencana Tuhan:
- Seorang Ibu adalah Penolong yang Bijaksana dan Penuh Kasih
- Seorang Ibu adalah Guru dan Teladan dalam Iman
- Seorang Ibu adalah Pejuang dalam Doa dan Pembangun Masa Depan
1. Seorang Ibu adalah Penolong yang Bijaksana dan Penuh Kasih
a) Seorang Ibu adalah Penolong yang Ditetapkan oleh Tuhan
Ketika Tuhan menciptakan manusia, Dia menetapkan perempuan sebagai penolong bagi laki-laki.
Kejadian 2:18 berkata:
"Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Sebagai seorang istri dan ibu, seorang wanita dipanggil untuk menjadi penolong bagi suaminya dan keluarganya. Ini bukan berarti perempuan lebih rendah daripada laki-laki, tetapi Tuhan memberikan peran yang unik kepada seorang ibu dalam membangun keluarga yang takut akan Tuhan.
Amsal 31:11-12 berkata:
"Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."
Seorang ibu mendukung suaminya dengan kasih dan hikmat, sehingga rumah tangga mereka dipenuhi dengan damai sejahtera dan berkat Tuhan.
b) Seorang Ibu adalah Pekerja Keras yang Memelihara Keluarga
Amsal 31:27 berkata:
"Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya."
Seorang ibu bekerja keras untuk mengurus keluarganya. Ia tidak hanya memasak dan merawat anak-anaknya, tetapi juga mencari nafkah dan mengelola rumah tangga dengan bijaksana.
Banyak ibu bekerja di luar rumah, tetapi yang terpenting adalah bagaimana ia tetap berperan dalam membangun iman dan karakter anak-anaknya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya telah menjadi penolong yang setia bagi suami saya?
- Apakah saya sudah mengelola rumah tangga saya dengan bijaksana dan takut akan Tuhan?
2. Seorang Ibu adalah Guru dan Teladan dalam Iman
a) Mengajarkan Anak-Anak dalam Kebenaran Tuhan
Seorang ibu memiliki peran besar dalam membimbing anak-anaknya kepada Tuhan.
Ulangan 6:6-7 berkata:
"Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."
Seorang ibu dipanggil untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya setiap hari. Ia tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dunia, tetapi juga kebenaran kekal dari Firman Tuhan.
b) Seorang Ibu adalah Teladan dalam Iman dan Karakter
Anak-anak tidak hanya belajar dari perkataan kita, tetapi juga dari perbuatan kita.
2 Timotius 1:5 berkata:
"Aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu."
Timotius adalah seorang pemimpin gereja yang luar biasa, tetapi iman dan karakternya dibentuk oleh ibu dan neneknya.
Seorang ibu harus menjadi teladan dalam hal kasih, kesabaran, kebaikan, dan kesetiaan kepada Tuhan.
Amsal 31:26 berkata:
"Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya."
Anak-anak yang melihat ibunya hidup dalam takut akan Tuhan akan bertumbuh menjadi pribadi yang mencintai Tuhan dan sesama.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya telah mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak saya dengan setia?
- Apakah hidup saya sudah menjadi teladan iman bagi keluarga saya?
3. Seorang Ibu adalah Pejuang dalam Doa dan Pembangun Masa Depan
a) Seorang Ibu yang Berdoa adalah Benteng Perlindungan bagi Keluarganya
Seorang ibu yang takut akan Tuhan akan selalu berseru kepada Tuhan untuk keluarganya.
Amsal 31:30 berkata:
"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji."
Kekuatan sejati seorang ibu bukan terletak pada kecantikan atau kemampuannya, tetapi pada hidupnya yang berakar dalam doa dan takut akan Tuhan.
Yakobus 5:16 berkata:
"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
Ketika seorang ibu berdoa bagi suaminya, anak-anaknya, dan rumah tangganya, ia sedang membangun masa depan yang kokoh di dalam Tuhan.
b) Seorang Ibu yang Beriman Akan Membawa Perubahan
Sejarah mencatat bahwa banyak pemimpin besar dalam gereja lahir dari ibu-ibu yang setia berdoa.
Misalnya, Agustinus dari Hippo, salah satu teolog besar dalam sejarah gereja, bertobat dan menjadi alat Tuhan karena doa ibunya, Monika, yang tidak pernah berhenti berdoa bagi anaknya.
Seorang ibu bukan hanya membesarkan anak-anaknya secara fisik, tetapi juga menanamkan iman yang akan bertahan sepanjang hidup mereka.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya telah menjadi ibu yang berdoa bagi keluarga saya?
- Apakah saya percaya bahwa doa saya dapat membawa perubahan bagi masa depan keluarga saya?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Amsal 31:10-31 mengajarkan bahwa seorang ibu memiliki peran yang sangat penting dalam rencana Tuhan.
- Seorang ibu adalah penolong yang bijaksana dan penuh kasih bagi keluarganya.
- Seorang ibu adalah guru dan teladan dalam iman bagi anak-anaknya.
- Seorang ibu adalah pejuang dalam doa yang membangun masa depan bagi keluarganya.
Sebagai ibu, Tuhan telah memberikan kita tugas yang mulia. Marilah kita hidup dalam takut akan Tuhan, setia mengajarkan Firman-Nya, dan menjadi ibu yang membawa perubahan bagi generasi mendatang. Soli Deo Gloria!
Doa Penutup
"Tuhan yang Maha Kasih, terima kasih karena Engkau telah memberikan kami kehormatan menjadi ibu. Tolong kami untuk menjadi istri dan ibu yang bijaksana, penuh kasih, dan takut akan Engkau. Pimpin kami agar hidup kami menjadi berkat bagi keluarga dan generasi mendatang. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."