3 Aplikasi Prinsip Teologis Matius 7:7-11 dalam Kehidupan Orang Percaya

Berdasarkan prinsip-prinsip teologis Matius 7:7-11 yang telah dikemukakan tersebut, maka aplikasi dalam kehidupan orang percaya adalah sebagai berikut:

1. Membangun Hubungan Persekutuan dengan Tuhan

Sebagai orang percaya dalam hal meminta kepada Tuhan sebelumnya dilakukan dengan cara membangun persekutuan dengan Tuhan. Persekutuan dengan Tuhan sangat mempengaruhi pertumbuhan rohani orang percaya. Inilah tujuan yang ditekankan oleh Tuhan Yesus, yaitu bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus dan menjadi sempurna sama seperti Bapa yang di surga sempurna (Matius 5:48). 
3 Aplikasi Prinsip Teologis Matius 7:7-11 dalam Kehidupan Orang Percaya
Dalam hal ini untuk membangun Persekutuan dengan Tuhan harus dilakukan secara konsisten tidak cukup hanya sekali saja bersekutu dengan Tuhan namun harus dilakukan dengan terus-menerus. Dalam hal ini yang menjadi teladan yang sempurna bagi semua orang percaya adalah Yesus di mana Dia terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. 

Seperti yang tertulis dalam (Markus 1:35). “Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap Tuhan Yesus sudah duduk diam dibawa kaki Tuhan”. Ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak mengenal waktu untuk datang kepada Tuhan (Matius 26:36-46). Begitu juga dengan kehidupan Daud dikatakan dalam Alkitab bahwa Daud berdoa kepada Tuhan tujuh kali sehari (Mazmur 119:164). Ini artinya bahwa Daud memiliki waktu-waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dan dilakukan secara konsisten yang terus-menerus.

Sebagai orang percaya kepada Tuhan harus memiliki waktu-waktu untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi. Membangun persekutuan dengan Tuhan secara pribadi berarti menuntun pengharapan dari Tuhan. Pengharapan adalah sebagai dasar untuk meminta atau memohon sesuatu kepada Tuhan. Pengharapan harus menempel dengan Iman kepada Tuhan. 

Pemazmur 71 mengatakan “bahwa sebab engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa mudaku ya, Allah” ini merupakan perkataan ketika membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Alkitab tidak hanya saja mengajarkan agar umat Tuhan tetap bertekun dan berharap di dalam doa, tetapi juga memerintahkan supaya mereka melakukannya “di dalam Roh Kudus” perintah ini sangat jelas Ia katakan bahwa Berdoalah setiap waktu di dalam Roh Kudus (Efesus 6:18 ). 

Kata “setiap waktu” dalam bahasa Yunani pantote memiliki kesetaraan dengan kata terus-menerus atau “selalu” dalam bahasa Yunani adialeptos di dalam 1 Tesalonika 5:17. Tentang ini Leon Morris menjelas kan: “Doa dilakukan setiap waktu dan di dalam Roh Kudus. Pemakaian “setiap waktu” menegaskan bahwa berdoa dilakukan secara tekun dan terus menerus. Matthew Henry menyatakan, “Kasih yang Tuhan berikan kepada kita semestinya mendorong kita untuk memberikan kembali kepada-Nya dengan sukacita dan rasa bersyukur kepada-Nya.

Orang percaya yang membangun hubungan dengan Tuhan secara pribadi bukan saja hanya berdoa dan membaca firman Tuhan secara pasif, namun dibutuhkan dengan tindakan yang dilakukan setiap hari harus dilakukan dengan konsisten datang dan berdoa kepada Tuhan. Yakobus 2:14-26 mengatakan iman tanpa perbuatan mati. Artinya bahwa setiap orang yang membangun hubungan dengan Tuhan harus dilakukan setiap saat. Maksud peneliti membangun hubungan dengan Tuhan setiap saat adalah melakukan dengan setiap pagi, siang dan sore dan ketika membangun hubungan dengan Tuhan bukan hanya sekadar berdoa tapi benar-benar merenungkan firman Tuhan dan melakukannya.

Membangun hubungan pribadi dengan Tuhan memberi tanda bahwa sebenarnya kita sebagai orang percaya begitu butuh ketenangan batin sehingga seluruh hidup dan pekerjaan kita dapat membuahkan hasil yang baik. Sebagian orang percaya lebih cenderung mencari ketenangan melalui berbagai hal seperti pesta pora. Namun sebenarnya sebagai jalan satu-satunya mencari solusi menuju suasana batin yang aman, hanya melalui Yesus Kristus (Matius 11:28). Karena itu membangun hubungan pribadi dengan Tuhan merupakan solusi tepat akan kebutuhan kerohanian orang percaya

Membangun persekutuan dengan Tuhan artinya memampukan kita untuk memahami kehendaknya dalam kehidupan kita. Ketika orang percaya memiliki hubungan yang baik bersama Tuhan akan mengalir kekuatan baru saat menghadapi tekanan atau masalah. Dan juga membangun hubungan pribadi dengan Tuhan memberi tanda bahwa seluruh hidup kita membutuhkan Tuhan dalam setiap langkah untuk meraih yang kita inginkan. Jadi di sini sangat jelas bahwa hubungan pribadi kita dengan Tuhan akan membuat kita semakin mengenal kehendaknya dalam hidup kita

2. Percaya dengan Sungguh-sungguh

Orang percaya yang meminta atau dalam hal berdoa harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Hal yang perlu dilakukan oleh orang percaya adalah kesungguhan hati sungguh-sungguh meminta pertolongan Tuhan dalam hidupnya. Maka setiap orang percaya yang sungguh-sungguh meminta dan mengandalkan Tuhan dalam hidupnya Tuhan tak pernah tinggal diam untuk memberikan pertolongan bagi orang percaya yang rindu mendapatkan pertolongan-Nya. Orang percaya harus menunjukkan rasa kerinduannya untuk selalu datang kepada Tuhan dengan merendahkan diri di hadapan-Nya dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.

Orang percaya yang sungguh-sungguh mempercayai Tuhan dalam hidupnya selalu melibatkan Tuhan dalam setiap mengambil keputusannya. Orang percaya yakin bahwa Tuhan pasti akan menolongnya. Contoh seperti Tuhan Yesus Ketika hendak melayani atau dalam mengambil keputusan, Tuhan Yesus sungguh-sungguh percaya pada Bapa-Nya dengan membawanya di dalam doa. Yesus selalu meminta Roh Kudus sebagai penolong yang akan membantu untuk menyatakan kerinduannya kepada Bapa-Nya (Roma 8:28) Demikian juga orang percaya ketika percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan Roh Kudus sebagai penolong bagi hidupnya.

Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus harus memiliki sikap hati yang siap ditegur ketika membaca, mendengarkan dan merenungkan Firman Tuhan. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari harus dapat menjadi pelaku Firman, dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan maka orang percaya akan mendapatkan sesuatu yang baru yang bisa menguatkan hidup mereka dari tekanan-tekanan yang sedang dialami.

Orang percaya harus memiliki iman yang kuat kepada Tuhan namun rasa percaya dapat berkurang ketika menghadapi berbagai masalah yang mengguncang kehidupan orang percaya. Iman adalah sesuatu yang kita punyai sedangkan percaya tindakan yang kita lakukan dengan aktif atau terus menerus dilakukan. 

Jika orang percaya mau tetap kuat dalam menghadapi masalah dan segala tantangan hidup yang sedang dialami harus dilakukan dengan tekun berdoa, tekun membaca Alkitab, tekun dalam merenungkan Firman Tuhan. Apa pun yang sedang dialami oleh orang percaya harus tetap mengandalkan Tuhan tetap percaya kepada Tuhan. Orang percaya yang meminta dengan tekun dalam keadaan apa pun akan mendapatkan hasil yang baik dari Tuhan.

Percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan berarti tidak ragu, tidak bimbang tentang akan hari esok tidak khawatir masa depannya dan segala keperluan hidupnya dia akan menjadi orang percaya yang optimis memandang segala sesuatu, karena dia yakin bahwa Tuhan yang menjadi penolongnya.

3. Melakukannya dalam Segala Keadaan

Orang percaya dalam meminta harus dilakukan dalam segala keadaan. Kehidupan orang percaya harus bersandar pada Tuhan yang artinya menyerahkan diri dengan sungguh-sungguh percaya kepada Tuha, dan tidak berjalan di atas kehendaknya sendiri dalam hal apa pun. Tuhan mengetahui bahwa di dalam kehidupan orang percaya banyak persoalan yang dialami baik itu kecil maupun besar. Persoalan tersebut harus dihadapi dengan cara bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. 

Dengan demikian akan membuat kita siap dan semakin kuat, kokoh menghadapi berbagai masalah. Dan bagaimanapun kesulitan orang percaya ketika mereka meminta dan mencari dengan sungguh-sungguh maka orang percaya akan mendapatkan hasil yang baik. Karna Tuhan tak pernah membiarkan domba-dombanya sendirian ditengah-tengah kesulitan, Tuhan selalu ada buat mereka yang ingin sungguh-sungguh datang dan meminta pertolongan Tuhan dalam hidupnya.

Posisi orang percaya kepada Tuhan Yesus adalah sebagai anak Allah. Sebagai anak Tuhan harus memiliki sikap hidup dan ketekunan dalam berdoa kepada Tuhan Yesus. Segala tantangan yang sering dialami orang percaya tidak menjadi penghambat untuk setiap orang percaya datang kepada Tuhan. Setiap orang percaya harus sadar dan yakin bahwa segala masalah yang terjadi dalam kehidupan orang percaya kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan jalan keluar bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Kehidupan yang tekun dan percaya kepada Tuhan harus menjadi dasar penting bagi kehidupan orang percaya.

Setiap orang percaya pasti memiliki pergumulan hidup, baik dalam hal bisnis, keuangan dan masalah keluarga. Namun kebanyakan orang percaya bergantung pada kehendaknya sendiri tidak bergantung kepada Tuhan. Akan tetapi di sini saya jelaskan bahwa bergantung kepada Tuhan berarti menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan. 

Orang percaya yang menyerahkan segala pergumulan hidupnya kepada Tuhan maka ia semakin diteguhkan, dikukuhkan dan dikuatkan dalam menghadapi masalah hidupnya. sebab orang yang percaya kepada Yesus Kristus dia tidak berjalan sendirian karena ada Tuhan yang terus bersama-sama bagi orang yang percaya kepadanya (Ibrani 13:5-6a). Artinya bahwa ketika kita mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita maka Tuhan tak pernah meninggalkan kita.

Baca Juga: Prinsip-prinsip Teologis dari Matius 7:7-11: Meminta, Mencari, dan Mengetuk

Seperti yang tertulis dalam Filipi 4:13 “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku,” demikianlah seyogyanya orang percaya dalam menghadapi hidup ini. Contoh Yesus dalam segala keadaan tidak pernah lupa berdoa kepada Tuhan. Begitu pun orang percaya dalam segala keadaan, baik suka maupun duka tetap harus berdoa. 

Kadang kala orang percaya berdoa kalau lagi dalam keadaan baik-baik saja berdoa kalau berkat selalu berlimpah dalam hidupnya, keuangannya lancar, bisnisnya lancar, berdoa kalau lagi dalam keadaan bermasalah, berdoa kalau lagi dalam keadaan sakit, berdoa kalau lagi dalam keadaan kesusahan, berdoa kalau ada beban hidupnya ada permintaannya kepada Tuhan. 

Tetapi yang dikehendaki Tuhan ialah bahwa setiap orang percaya harus berdoa, bersyukur dan menyembah Tuhan setiap hari, baik pagi, siang, dan sore supaya hubungan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus makin dekat. Seperti yang tertulis dalam 1Tesalonika 5:16-18 “bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”. 

Inilah yang dikehendaki Yesus Kristus bagi orang yang percaya kepada-Nya bahwa setiap orang percaya harus menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Melakukan perintah Tuhan menjadi pelaku firman Tuhan inilah yang dikehendaki Tuhan.
Next Post Previous Post