Kebermaknaan Apologetika

Pdt. Budi Asali, M.Div.

Banyak serangan terhadap Kitab Suci / Firman Tuhan / kekristenan.

1) Sejak awal (Adam dan Hawa) sudah ada serangan terhadap Firman Tuhan.

Kejadian 3:1 Adapun ular itu adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ‘Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?’ (2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: ‘Buah pohon-pohonan di taman ini boleh kami makan, (3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.’ (4)Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: 'Sekali-kali kamu tidak akan mati, (Kejadian 3:5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu sebelah matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat (Kejadian 3:1-5)
Kebermaknaan Apologetika
a) Serangan setan dalam Kejadian 3:1b.

1. Setan menyerang supaya Hawa meragukan Firman Tuhan (ay 1b).

Dalam Kejadian 3: 1b ini Alkitab Indonesia kurang tepat terjemahannya.

NIV : “Benarkah Tuhan berkata ...” (= seharusnya Allah berfirman...).

Ini jelas merupakan suatu serangan untuk meragukan Firman Tuhan.

2. Setan mengubah Firman Tuhan (Kejadian 3:1 - semua tak boleh dimakan).

Reaksi Hawa:

A. Hawa mengurangi Firman Tuhan.

Bandingkan kata-kata Hawa dalam ay 2 dan larangan asli dari Tuhan dalam Kejadian 2:16-17 - . pohon di dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada harimu sepertinya, pastilah kamu mati." ”Semua“(16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: ‘

Apa bedanya? Kata , maka penekanan Hawa adalah pada larangan Allah.' semua' maka penekanannya ada pada kasih Allah (Allah mengizinkan memakan semua, kecuali satu). Tetapi dengan tidak adanya kata 'semua' ini tidak ada artinya, tapi sebetulnya ada! Kalau ada kata ‘semua’ ditiadakan. Sepintas lalu hapus kata 'semua'

).'raba'

Ada penafsir-penafsir yang tidak mempersoalkan penambahan kata ini, dan ada yang bahkan menganggap bahwa Hawa menambahkan dengan maksud baik. Tetapi Keil & Delitzsch mempunyai pandangan yang berbeda tentang penambahan ini.

Keil & Delitzsch (tentang Kejadian 3:3). (= tetapi ia menambahkan ‘juga janganlah kamu merabanya’, dan membuktikan dengan tindakan melebih-lebihkan ini bahwa hal itu terlihat terlalu keras padanya, dan karena itu terlihat bahwa kasih dan keyakinannya kepada Allah sudah mulai goncang) “tetapi dia menambahkan, ‘kamu jangan menyentuhnya,’ dan membuktikan hal ini berlebihan karena hal itu tampak terlalu ketat bahkan bagi dirinya sendiri, dan karena itu juga bagi dirinya rasa cinta dan keyakinan terhadap Tuhan sudah mulai goyah”:

Dari reaksi Hawa ini jelaslah bahwa Hawa kurang kuat berpegang pada Firman Tuhan! Ini menyebabkan setan semakin berani menyerang (Kejadian 3:4-5).

b) Serangan setan dalam Kejadian 3: 4.

Dalam ay 4 set secara terang-terangan menentang Firman Tuhan! Melalui ay 4 ini setan ingin agar Hawa:

tidak percaya kepada Allah.

·menganggap Firman Tuhan tak benar.

menganggap hukuman tidak ada.

Setan selalu menyerang Firman Tuhan. Karena itu kita harus belajar Firman Tuhan dengan baik-baik.

2) Setan menyerang Yesus.

Ada 3x serangan setan terhadap Yesus, tetapi saya hanya ingin berkonsentrasi pada pencobaan 2 saja (Mat 4:5-7).

Matius 4:5-7 - “(5) Kemudian Iblis membawanya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu berkata kepada-Nya: ‘Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan diperintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangan, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.’ (7) Yesus berkata kepadanya: ‘Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’”.

a) Pencobaan saya ditolak oleh Yesus dengan menggunakan Firman Tuhan (Matius 4:3-4), maka sekarang setan juga menggunakan Firman Tuhan, yaitu Mazmur 91:11-12, yang disalah-tafsirkan. Oleh karena itu kita perlu waspada; tidak setiap orang yang menggunakan Kitab Suci memberikannya pengajaran yang benar. Semua orang sesat bisa mencari-cari dasar Kitab Suci untuk mendukung pandangan mereka.

Satu hal yang harus ditekankan di sini adalah bahwa setan juga tahu dan hafal Kitab Suci. Karena itu kalau kita tidak mau belajar dan menghafal Kitab Suci, kita akan dengan mudah ditipunya!

b) Jawaban Yesus terhadap pencobaan II (ay 7).

Kejadian 3:7 ini dikutip oleh Yesus dari Ulangan 6:16 yang jelas berhubungan dengan ajaran setan yang menyalah-tafsirkan Mazmur 91:11-12 itu. Di sini kita lihat lagi pentingnya kita mempelajari Firman Tuhan dan menghafalkannya. Kita berseru pada saat kita mendengar pemberitaan Firman Tuhan dari siapa saja. Kita harus mengecheck setiap khotbah dengan Firman Tuhan untuk melihat apakah khotbah itu bertentangan dengan bagian lain Kitab Suci atau tidak.

.”mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya benar demikian“ Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari

Perhatikan bahwa dalam ayat ini orang Yahudi di Berea dipuji karena mengecek khotbah Paulus, yang adalah seorang rasul, dengan menggunakan Kitab Suci! Karena itu kalau saudara adalah orang yang mengaminkan segala kata-kata pendeta tanpa mengeceknya dengan Kitab Suci, itu jelas merupakan sikap yang salah dan bahkan berbahaya!

3) Banyaknya serangan setan jaman sekarang dengan menggunakan ajaran sesat.

Contoh:

·Roma Katolik.

Liberalisme.

Berkah Toronto.

·Yesaya Pariaji (GBI Tiberias).

·Gereja Ortodoks Suriah (Bambang Noorsena, Jusuf Roni).

Saksi Yehuwa.

Gereja Mormon.

Penginjilan terhadap orang mati (Andereas Samudera, Yoachim Huang).

dll.

Sekarang saya akan mengelompokkan ajaran-ajaran sesat / serangan-serangan ini:

a) Ajaran sesat tanpa dasar Kitab Suci, dan bahkan bertentangan dengan Kitab Suci.

Ini banyak, misalnya di kalangan Gereja Roma Katolik. Contoh: ajaran tentang:

Maria yang dikatakan suci / tak berdosa (>< Rm 3:23).

doa kepada Maria (>< Matius 4:10).

larangan menikah dengan hamba Tuhan (>< Im 21:7,13-14 Hosea 1:2 Markus 1:30 1Korintus 9:5).

·dan sebagainya.

b) Ajaran sesat dengan menggunakan logika / ilustrasi semata-mata, tetapi tanpa ayat Kitab Suci, dan bahkan bertentangan dengan Kitab Suci.

Contoh:

.‘mana ada bapa yang sama orang tua dengan anaknya? ’pada waktu Saksi Yehuwa mau tekanan bahwa Bapa lebih kekal dari Yesus, mereka berkata:

pada waktu orang-orang Kharismatik mau membela ajaran / praktik mereka tentang bahasa Roh yang bisa dibor, mereka menggunakan ilustrasi tentang pompa air, yang harus dipancing dengan air dulu, baru bisa mengeluarkan air. Jadi orang Kristen harus mencoba berbahasa roh dengan mengeluarkan bunyi-bunyi yang aneh-aneh dulu, nanti akan keluar bahasa Roh yang asli.

c) Ajaran sesat yang didasarkan pada pengalaman, tanpa dasar Kitab Suci.

Ini banyak di kalangan Kharismatik. Misalnya dalam persoalan kesembuhan, bahasa Roh, dan sebagainya.

d) Ajaran sesat dengan menggunakan ayat Kitab Suci yang diselewengkan.

1. Berkat Toronto.

·Yeremia 23:9 - “Mengenai nabi-nabi. Hatiku hancur dalam dadaku, segala tulangku goyah. Keadaanku seperti orang mabuk, seperti laki-laki yang terlalu banyak minum anggur, oleh karena TUHAN dan oleh karena firman-Nya yang kudus”.

Ayat ini dipakai untuk mendukung Toronto Blessing karena di sini dikatakan bahwa nabi Yeremia sendiri mengalami tulang-tulang yang goyah, seperti orang yang mabuk/terlalu banyak minum anggur! Dan Yeremia mengalami semua itu karena Tuhan dan karena firman Tuhan yang kudus! Oleh karena itu, ada yang aneh dalam Toronto Blessing itu lalu ada orang yang terhuyung-huyung seperti orang mabuk di pasar, di lantai, bergerak seperti orang sakit ayan, dsb?

·Ya 29:9 - “Tercengang-cenganglah, penuh keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah mabuk tetapi bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak!”.

Ayat ini menunjukkan adanya mabuk / pusing yang bukan karena anggur / arak, dan kalau dilihat dalam Yesaya 29:10 kelihatannya ditimbulkan oleh Tuhan.

Menyingkirkan itu kata-kata ‘jadilah mabuk’ dan 'jadilah pusing’ dalam Yes 29:9b ini dianggap sebagai suatu perintah dari Tuhan untuk mengalami mabuk / pusing seperti itu. Oleh karena itu, pengadaan kebaktian Toronto Blessing, di mana orang-orangnya mengalami ‘mabuk / pusing’ yang bukan karena anggur / arak, merupakan suatu ketaatan terhadap perintah Tuhan ini.

2. Saksi Yehuwa.

Mereka menggunakan Yoh 14:28 untuk membuktikan Yesus lebih rendah dari Bapa.

Yohanes 14:28 - “Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mencintai Aku, kamu tentu akan mengirimkan karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku”.

e) Ajaran sesat dengan menggunakan Kitab Suci yang diubah terjemahannya.

Ini banyak dalam ajaran Saksi Yehuwa.

Contoh:

·Roma 9:5 - “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”.

TDB: .”Allah, yang ada di atas segalanya, diagungkanlah untuk selama-lamanya“ yang memiliki bapak-bapak leluhur dan yang menurunkan Kristus sebagai manusia:

Kelihatannya TDB mau memisahkan kalimat yang saya garis bawahi dalam Ro 9:5 itu, dengan kalimat sebelumnya, dan berasumsi bahwa kalimat pertama berbicara tentang Kristus, sedangkan kalimat kedua (yang saya garis bawahi) mereka anggap sebagai suatu doksologi (= kata-kata pujian) dari Paulus kepada Allah (Bapa). Jadi, dengan memisahkannya kedua kalimat ini, maka Roma 9:5 ini tidak menunjukkan Kristus sebagai Allah.

Catatan: TDB adalah singkatan dari Terjemahan Dunia Baru, Kitab Suci dari Saksi Yehuwa.

., (7) melainkan telah murni diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan“(5b) ... Ya Tuhan Yesus, (6) yang meskipun dalam rupa Allah, Fil 2:5b-7 -

TDB: “(5) Sikap peliharalah mental ini dalam dirimu, yang juga ada dalam Kristus Yesus, (6) yang, meskipun ada dalam wujud Allah, tidak pernah mempertimbangkan untuk merebut kedudukan, yakni agar ia setara dengan Allah”.

f) Serangan terhadap ayat-ayat Kitab Suci.

1. Ayat-ayat Kitab Suci yang dianggap bertentangan dengan fakta (ilmu pengetahuan, fakta geografis, fakta sejarah, dsb).

Contoh:

·Kutipan: “Kelahiran Yesus.

A. ‘Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem’ (Matius 2:1).

B. Injil Lukas 2:1-20 menyebutkan bahwa Yesus lahir ketika Kaisar Agustus mengadakan sensus penduduk.

(dikutip dari sebuah makalah berjudul ‘Bukti kepalsuan Kitab Suci agama Kristen’, hal 2).

Teori Evolusi (Darwin).

2. Ayat-ayat Kitab Suci yang dianggap kontras.

Contoh:

“Berapa pasang hewan yang harus dibawa ke atas bahtera Nuh ?: Kutipan

A. Satu pasang dari segala hewan tanpa kecuali (Kejadian 6:19-22, 7:8-9, 7:14-16).

Kejadian 6:19-7:16 - “(19) Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah kau bawa SATU PASANG ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara seumur hidup bersama-sama denganmu; jantan dan betina harus kaubawa. (20) Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang SATU PASANG Anda, supaya terpelihara hidupnya. (21) Dan kamu, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu Anda untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka.’ (22) Lalu Nuh melakukan semuanya; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah yang dilakukannya. (7:1) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: ‘Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab kamulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. (7:2) Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil TUJUH PASANG, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram SATU PASANG, jantan dan betinanya; (7:3) juga dari burung-burung di udara TUJUH PASANG, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi. (7:4) Tujuh Sebab hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.’ (7:5) Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya. (7:6) Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. (7:7) Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena udara bah itu. (7:8) Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang berkedudukan di muka bumi, (7:9) datanglah SEPASANG mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh. (7:10) Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. (7:11) Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itu terbelahlah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. (7:12) Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya. (7:13) Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, (7:14) mereka itu dan segala jenis binatang pembohong dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang tersebar di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang menyampaikan hal serupa; (7:15) dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah SEPASANG mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu .

“Siapakah anak Daud yang kedua?: Kutipan

A. Kileab (II Samuel 3:2-3)

2Sam 3:2-3 - “(2) Di Hebron lahirlah bagi Daud anak-anak lelaki. Anak sulungnya ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; (3) anaknya yang kedua adalah Kileab, dari Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel; yang ketiga adalah Absalom, anak dari Maakha, anak perempuan Talmai raja Gesur”.

1Tawarikh 3:1 - “Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; anak yang kedua adalah Daniel, dari Abigail, perempuan Karmel”.

“Bolehkah membawa tongkat dan kasut dalam perjalanan?: Kutipan

A. Ya boleh (Markus 6:7-9)

Markus 6:8 - ., roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan” jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat“ dan menyampaikan pesan kepada mereka supaya

Matius 10:10 - “Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, karena seorang pekerja berhak mendapat upahnya”.

Lukas 9:3 - “kata-Nya kepada mereka: ‘Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju”.

3. Ayat-ayat Kitab Suci yang dianggap sengaja ditambahi, dikurangi, diubah.

Dari makalah ‘Bukti kepalsuan Kitab Suci Agama Kristen'.

II) Pentingnya Apologetika.

1Petrus 3:15b-16a - “(15b) Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, (16a) dan dengan hati nurani yang murni, ... ”.
1) ‘Pertanggungan jawab’.

(= suatu jawaban).'sebuah jawaban'

(= suatu pembelaan).'a pertahanan'

Yunani: APOLOGIA. Dari kata ini diturunkan kata ‘apologetics’, yang bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara pembelaan iman Kristen terhadap serangan-serangan dari luar.

a) Ini bukan suatu permintaan maaf atas sesuatu yang salah yang kita percayai / ajarkan, tetapi suatu pembelaan, atas sesuatu yang benar yang kita percayai dan ajarkan.

juga diturunkan dari kata APOLOGIA ini.‘ permintaan maaf’ yang biasanya diartikan sebagai ‘permintaan maaf’? Karena kata bahasa Inggris 'permintaan maaf'

Adam Clarke: “Kata a]pologia(APOLOGIA), yang kami terjemahkan ‘jawaban’, berarti ‘pertahanan’; dari sini kami mendapatkan kata-kata kami 'permintaan maaf', yang awalnya tidak berarti alasan atas suatu tindakan, melainkan sebuah pertahanan atas tindakan tersebut. Pembelaan agama Kristen oleh nenek moyang primitif disebut ‘permintaan maaf’.” [= Kata a]pologia (APOLOGIA), yang kami terjemahkan ‘jawaban’, berarti ‘suatu pembelaan’; dari sini kita mendapatkan kata 'permintaan maaf', yang pada mulanya tidak berarti suatu permintaan maaf untuk suatu tindakan, tetapi suatu pembelaan terhadap tindakan itu. Pembelaan terhadap kekristenan oleh bapa-bapa gereja jaman dulu disebut ‘permintaan maaf’] - hal 860.

Catatan: kata 'permintaan maaf' bisa diartikan sebagai:

·suatu pengakuan dan pernyataan penyesalan tentang suatu kesalahan.

·suatu pembelaan terhadap suatu tampilan.

..’” (Yunani: APOLOGIAS)pembelaan diri“‘ Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai

. Sebaliknya ia memikirkan tentang alasan mengapa ia menjadi Kristen dan melakukan apa yang ia lakukan. Paulus sama sekali tidak meminta maaf

Bdk. juga dengan Filipi 1:7,16 Kisah Para Rasul 25:16 1Korintus 9:3 2Timotius 4:16 2Korintud 7:11.

Jadi jelas bahwa APOLOGIA bukan berarti , dan karena itu:' permintaan maaf’

1. Jangan pernah minta maaf terhadap orang-orang kafir, karena saudara beragama Kristen, atau karena saudara percaya kepada Yesus / Kitab Suci!

Misalnya:

.‘Tetapi maaf lho, saya agama Kristen, jadi doanya doa Kristen!’ dalam acara kumpul-kumpul dalam acara hari kemerdekaan (17 Agustusan), saudara diminta untuk berdoa, dan saudara lalu berkata:

¨saudara mengirimi makanan bekas sembahyangan, dan saudara mengatakan: ‘Maaf ya, saya agama Kristen, dan saya tidak boleh makan makanan sembahyangan’.

Hal-hal seperti ini mungkin dipertimbangkan sebagai 'sopan' / 'beretika', tetapi semua sopan santun / etika tidak sesuai dengan Kitab Suci / Firman Tuhan harus dibuang!

2. Jangan pernah meminta maaf karena saudara percaya / menyatakan suatu kebenaran!

Baru-baru ini saya berkhotbah di suatu persekutuan, dan di situ ada orang baru dari Kanada. Pada saat berkhotbah, saya menyerang Toronto Blessing. Lalu waktu acara makan pemilik rumah beritahu saya bahwa orang baru itu dari gereja Vineyard di Toronto (tempat Toronto Berkat meledak pertama kali). Dia pasti siku. Tetapi haruskah saya meminta maaf atas apa yang saya katakan? Sama sekali tidak!

, dan berlatih dalam memberikannya. harus belajar

.“(17) Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadahnya. (18) Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu bukti bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. (19) Ketika mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. (20) Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu” -

Hati-hati dengan teks ini, karena teks ini tidak menjanjikan bahwa Tuhan akan memberikan kata-kata kepada kita . Jadi, ini bukan alasan bagi seorang pengkhotbah untuk naik ke mimbar tanpa lebih dulu mempersiapkan khotbahnya. Dan jelas ini juga bukan alasan bagi orang Kristen untuk tidak belajar dengan baik supaya bisa memberikan pembelaan terhadap iman Kristennya. dalam segala keadaan, tetapi hanya pada waktu diserahkan ke mahkamah agama / pengadilan

- hal 230. (= Di sini Petrus mempunyai hal-hal tertentu untuk dikatakan tentang pembelaan Kristen ini. ... Itu harus logis / masuk akal. Adalah suatu LOGOS yang harus diberikan oleh orang Kristen, dan suatu LOGOS adalah suatu pernyataan yang logis / masuk akal dan cerdas dari posisi) adalah pernyataan yang masuk akal dan cerdas tentang posisinya” LOGOS itu orang Kristen harus memberi, dan LOGO “Di sini Peter ingin mengatakan hal-hal tertentu mengenai pembelaan Kristen ini. ... Itu harus masuk akal. Itu adalah

William Barclay: “Ini adalah salah satu tragedi situasi modern di mana ada begitu banyak anggota Gereja yang, jika mereka ditanya apa yang mereka yakini, tidak tahu, dan siapa, jika ditanya mengapa mereka mempercayainya, sama-sama tidak berdaya. Orang Kristen harus melaluinya kerja keras mental dan spiritual memikirkan imannya, sehingga dia bisa mengetahuinya apa yang dia yakini dan alasannya” (= Merupakan salah satu dari tragedi-tragedi dari situasi modern yang ada begitu banyak anggota Gereja yang, jika ditanya apa yang mereka percayai, tidak bisa memberitahukan, dan yang, jika ditanya mengapa mereka mempercayainya, juga sama tidak berdayanya. Orang Kristen harus berjalan melalui jerih payah yang bersifat mental/pemikiran dan spiritual untuk memikirkan imannya, sehingga ia bisa menceritakan apa yang ia percayai dan mengapa ia mempercayainya) - hal 231.

Komentar Mimbar: “Kita harus mengambil tindakan peduli agar iman kita ditegakkan berdasarkan Firman Allah yang kudus; mereka yang mampu harus melanjutkan studi lain yang dapat membantu kita dalam membela iman” (= Kita harus memperhatikan supaya iman kita ditegakkan pada Firman Allah yang kudus; dan mereka yang mampu, harus mengejar pelajaran-pelajaran lain sehingga bisa membantu kita dalam pembelaan dari iman) - hal 143.

, hal 114., jilid VI' Gambaran Kata dalam Perjanjian Baru' - (= Sikap ini memerlukan suatu pemahaman yang cerdas tentang pengharapan, dan keahlian dalam menyampaikannya)“Sikap ini memerlukan pemahaman cerdas akan harapan dan keterampilan dalam menyajikannya”:

. ‘Saya mempercayainya, karena Gereja mempercayainya’](Katolik) [= ‘Suatu alasan’ - suatu penjelasan yang masuk akal. Ini membantah kata-kata Roma “'Sebuah alasan' - penjelasan yang masuk akal. Hal ini menyangkal pernyataan ‘Aku’ Roma percayalah, karena Gereja mempercayainya.’”:

Catatan: penafsir ini menggunakan terjemahan KJV dari 1Petrus 3:15 - 'dan bersiaplah selalu memberikan jawaban kepada setiap orang yang bertanya kamu sebuah alasan dari harapan yang ada padamu’ (= dan siap sedialah selalu untuk memberikan suatu jawaban kepada setiap orang yang memintamu / menanyakanmu suatu alasan tentang pengharapan yang ada di dalam kamu).

Catatan Barnes: “Tidak seorang pun boleh mempunyai pendapat yang tidak dapat diberikan alasan yang kuat; dan setiap orang harus melakukannya untuk bersedia menyatakan dasar harapannya pada semua kesempatan yang tepat” (= Tidak ada orang yang harus memelihara pandangan-pandangan untuk mana suatu alasan yang baik tidak bisa diberikan; dan setiap orang harus mau melakukannya menyatakan dasar-dasar dari pengharapannya pada semua kesempatan yang tepat) - hal 1421.

Hal-hal lain yang harus dilakukan selain itu belajar adalah:

menandai Alkitab / memberi catatan pada Alkitab. Misalnya:

*memberi warna merah untuk ayat-ayat untuk penginjilan, warna biru untuk ayat-ayat berkenaan dengan Saksi yah, warna kuning untuk Liberal, dsb.

*mencatat di bagian belakang Alkitab saudara ayat-ayat yang penting, misalnya ayat-ayat tentang keilahian Kristus, tentang Allah Tritunggal, dsb.

, kita mencatat ayat referensinya yaitu Wahyu 21:8 (yang menunjukkan bahwa maut / kematian kedua itu menunjuk pada neraka).‘upah dosa adalah maut’ mencatat ayat-ayat referensi dari ayat tertentu. Misalnya pada Roma 6:23 -

·menghafal ayat. Ini khususnya penting sekali dalam menghadapi Saksi-saksi Yehuwa yang banyak sekali hafal ayat dan menggunakan ayat!

c) Pemberian pertanggung-jawaban / pembelaan tersebut bisa melibatkan argumentasi / terjadi. Selama itu tidak ada yang memuat 'panas', itu tidak salah. Alasannya:

1. Banyak tokoh Kitab Suci yang juga melakukannya. Contoh:

A. Paulus sering berdebat, misalnya dalam:

. dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia” bersoal jawab, bahwa Yesus adalah Mesias. ... (29) Ia juga berbicara dan membuktikan“(22) Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia - Kis 9:22,29

·Kisah Para Rasul 15:2 - “Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaah itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu”.

. dan ada yang berkata: ‘Apakah yang ingin dikatakan si peleter ini?’ Tetapi yang lain berkata: ‘Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing.’ Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya” bersoal jawab dengan dia dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ. (18) Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bertukar pikiran“(17) Karena itu di rumah ibadah ia - Kis 17:17-18

·Kis 18:4 - “Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara di rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani”.

·Kis 19:8-9 - “(8) Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadah di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah. (9)Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan membedakan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus”.

·Kis 22:1 - “'Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri.’”.

·Kis 26:24-25 - “(24) Sementara Paulus mengemukakan semuanya untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: 'Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuatmu gila.’ (25) Tetapi Paulus menjawab: ‘Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!”.

·Kis 28:23 - “Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari itu yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberikan kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sakit”.

·1Korintus 9:3 - “Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengkritik aku”.

·Film 1:7,16 - “(7) Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, karena kamu semua juga mendapat bagian di dalamnya kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada saat aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. ... (16) Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil”.

B. Stefanus juga berdebat dalam Kis 6:9-10.

Kis 6:9-10 - “(9)Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini - anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria - bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, (10) tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara”.

C. Apolos juga berdebat dalam Kis 18:28.

. bahwa Yesus adalah Mesias” membuktikan dari Kitab Suci orang-orang Yahudi di muka umum dan membantah“ Sebab dengan tak jemu-jemunya ia

2. Tuhan Yesus sendiri yang berjanji untuk memimpin / memberikan kata-kata pada waktu orang Kristen dihadapkan pada pengadilan / mahkamah agama.

Lukas 12:11-12..'”Roh Kudus akan mengajari kamu apa yang harus kamu katakan. (12) Alasan pada saat itu juga (Yunani: APOLOGESESTHE)untuk membela diri“(11) Apabila orang menghadapkan kamu ke majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir dan apa yang harus kamu katakan -

Lukas 21:12-15.”Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. (15) Sebab (Yunani: APOLOGETHENAI)jangan berpikir lebih dulu pembelaanmu“(12)Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadah dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena namaKu. (13) Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk memecahkannya. (14) Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu -

Kalau orang Kristen memang tidak boleh berdebat, dan harus diam diri seperti Yesus dalam menghadapi segala tuduhan, bagaimana mungkin Yesus menjanjikan hal ini kepada para pengikut-Nya?

.‘siap sedialah pada sepanjang waktu'

a) Perhatikan bahwa ini merupakan suatu perintah, sehingga kalau saudara tidak melakukannya, saudara berdosa.

Perhatikan juga bahwa Petrus tidak menujukan kata-kata ini hanya kepada hamba-hamba Tuhan / pendeta / penginjil, guru Sekolah Minggu dan sebagainya, tetapi kepada seadanya orang kristen, termasuk saudara!

Jadi, pada waktu agama / kepercayaan saudara diserang, saudara tidak boleh lari, menjadi marah, atau diamkan saja, dengan alasan , dsb. Alasan-alasan bodoh dan tidak alkitabiah ini sering diberikan oleh banyak orang Kristen/hamba Tuhan, hanya untuk menutupi ketidakmampuan/kejahatan mereka atau rasa takut / sikap menghina mereka, dengan kedok kesalehan. Jangan meniru perilaku seperti ini! Saudara wajib untuk bisa memberikan pembelaan.' orang Kristen tidak boleh gegeran’ / ‘orang Kristen harus cinta damai’

Kita tidak bisa / boleh meneladani Yesus dalam hal ini. Yesus diam saja di depan Pontius Pilatus maupun Herodes, karena Ia memang datang ke dunia dengan tujuan mati disalib untuk pengampunan dosa-dosa kita. Kalau Dia menjawab, maka Dia tidak akan dihukum mati. Ingat bahwa tidak seluruh kehidupan Yesus harus kita teladani. Bahwa Yesus tidak kawin, puasa 40 hari, mati untuk menebus dosa, tidak berarti bahwa kita harus meneladani hal-hal itu. Juga pada saat Ia tidak menjawab pertanyaan Herodes / Pontius Pilatus.

Komentar Mimbar: “Sebagaimana mereka harus hidup demi Kristus, maka mereka harus, jika ada kesempatan, berbicara mewakili Dia. ... laki-laki akan melakukannya terkadang menanyakan alasan atas harapan yang ada pada diri mereka. ... Orang Kristen sudah sering melakukannya untuk berbicara atau menulis untuk membela iman mereka. Kita harus siap melakukannya tetap saja demi kemuliaan Tuhan dan demi jiwa penyelidik” (= sama dengan mereka harus hidup untuk Kristus, demikian juga mereka harus, pada waktu peristiwa / kesempatan itu memenuhi syarat, berbicara untuk Dia. ... kadang-kadang orang-orang akan menanyakan suatu alasan tentang pengharapan yang ada di dalam mereka. ... Orang-orang Kristen sering harus berbicara atau menulis dalam pembelaan iman mereka. Kita harus tetap siap melakukannya dengan baik kemuliaan Allah maupun demi jiwa si penanya) - hal 142-143.

- hal 108. yang baru ia sebutkan; karena kita sungguh-sungguh menghormati Allah, pada saat rasa takut atau malu tidak menghalangi kita untuk membuat suatu pengakuan tentang iman kita. ... Hanya saja meminta mereka untuk siap sedia untuk memberi jawaban, jadi jangan karena kemalasan dan rasa takut dari daging yang bersifat menggigit, mereka berdiam diri dan membuka ajaran Kristus terhadap kerusakan dari orang-orang jahat. ... kita harus cepat dalam mengakui iman kita, supaya bisa menyatakannya kapan pun diperlukan, supaya jangan orang-orang yang tidak percaya mengecam agama yang kita ikuti karena diam / bungkamnya kita)ini adalah sebagian dari pengudusan (= ia menghendaki keteguhan/kesetiaan dalam diri orang-orang percaya, sehingga dengan berani memberikan alasan untuk iman mereka kepada musuh-musuh mereka. Dan yang baru saja dilakukannya. tersebut; karena kita kemudian benar-benar menghormati Tuhan, ketika rasa takut dan malu tidak menghalangi kita kita dari membuat pengakuan iman kita. ... Dia meminta mereka hanya untuk bersiap berikanlah jawaban, jangan sampai karena kemalasan mereka dan rasa takut mereka yang pengecut terhadap daging harus mengekspos doktrin Kristus, dengan berdiam diri, dan dicemooh oleh orang-orang fasik. ... kita harus segera mengakui iman kita, untuk menyatakannya kapan pun diperlukan, jangan sampai orang-orang yang tidak percaya melalui sikap diam kita mengutuk hal tersebut agama yang kami anut” ini adalah bagian dari pengudusan“ dia membutuhkan hal seperti itu keteguhan dalam diri umat beriman, serta berani memberikan alasan atas keimanan mereka musuh. Dan :
Calvin: “Ini juga dibutuhkan oleh keadaan saat ini; nama Kristen sangat dibenci dan dianggap terkenal jahat; banyak yang menganggap sekte itu jahat dan bersalah atas banyak penistaan. Itu Oleh karena itu, akan menjadi pengkhianatan terbesar terhadap Tuhan, jika, ketika ditanya, mereka lalai memberikan kesaksian yang mendukung agamanya” (= Ini juga diwajibkan oleh keadaan saat itu; nama Kristen sangat dibenci dan dianggap sebagai nama buruk; banyak orang beranggapan bahwa sekte ini jahat dan bersalah tentang banyaknya pelanggaran hal-hal keramat. Oleh karena itu, merupakan suatu pengkhianatan / kedurhakaan tertinggi terhadap Allah, jika pada Saat ditanya / ditanya, mereka lalai untuk memberikan kesaksian untuk mendukung agama mereka) - hal 109.

Komentar Mimbar: “Orang Kristen seharusnya untuk dapat mempertanggungjawabkan harapannya ketika diminta, baik untuk pembelaan kebenaran dan demi kebaikan si penanya. Penjelasan itu mungkin sangat sederhana; mungkin saja hanya sekedar menceritakan pengalaman pribadi - sering kali merupakan pengalaman yang paling meyakinkan argumen; hal ini mungkin, dalam kasus orang-orang Kristen yang terpelajar, memiliki arti yang mendalam dan beralasan erat. Beberapa jawaban yang harus dapat diberikan oleh setiap orang Kristen” (= Orang-orang Kristen harus bisa memberikan suatu tanggung jawab tentang pengharapan mereka pada waktu diminta, baik demi pembelaan dari kebenaran maupun demi kebaikan dari orang yang meminta. Pertanggung jawaban itu bisa sederhana; itu bisa sekadar merupakan cerita tentang pengalaman pribadi, yang sering merupakan argumentasi yang paling meyakinkan; dan dalam kasus orang-orang Kristen yang telah diajar, itu bisa merupakan sesuatu yang mendalam dan diberi alasan yang teliti/cermat. Setiap orang Kristen harus bisa memberikan jawaban) - hal 132.

b) Kata-kata 'pada segala waktu' menunjukkan bahwa orang Kristen harus selalu siap untuk memberikan pertanggungan jawab / pembelaan, dan harus selalu siap untuk berdiskusi agama / kepercayaannya.

Catatan Barnes: “Seorang Kristen harus selalu bersedia mengobrol tentang agamanya. Dia seharusnya memiliki kedalaman yang begitu dalam keyakinan akan kebenarannya, akan pentingnya, dan akan pribadinya minat terhadapnya; dia harus mempunyai harapan yang begitu teguh, begitu menyemangati, begitu mendukung, bahwa dia akan selalu siap untuk berbicara tentang prospek surga, dan untuk itu berusaha keras untuk memimpin orang lain untuk berjalan di jalan menuju kehidupan” (= Seorang Kristen harus selalu mau berbicara tentang agamanya. Ia harus mempunyai keyakinan yang begitu dalam tentang kebenaran agamanya, tentang pentingnya agamanya, dan tentang kesenangan pribadinya terhadap agamanya; ia harus mempunyai suatu pengharapan yang begitu teguh, begitu menggembirakan, sangat mendukung, sehingga ia akan selalu siap untuk berbicara tentang prospek tentang surga, dan berusaha membimbing orang lain untuk berjalan di jalan menuju kehidupan) - hal 1421.

Mengapa banyak orang Kristen enggang berbicara tentang agamanya sendiri? Karena mereka sendiri tidak yakin akan hal itu kebenarannya, atau tentang pentingnya agama mereka, dan mereka sendiri tidak terlalu punya ketertarikan terhadap agamanya sendiri!

3) ‘kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada Anda.

.'iman' di sini menunjuk pada ‘pengharapan’

b) 'tentang pengharapan yang ada pada Anda’.

KJV: ).yang ada di dalam dirimu (= pengharapan ’itu ada padamu' itu harapan

Calvin: “dia berbicara tentang itu ‘harapan itu ada di dalam kamu’; karena dia mengisyaratkan pengakuan yang mengalir dari hati sajalah yang diridhoi Allah; karena kecuali iman yang ada di dalam hati, lidah berceloteh sia-sia. Hal ini seharusnya berakar dalam diri kita, agar kelak dapat membuahkan buah pengakuan” (= ia berbicara tentang ‘pengharapan yang ada di dalam kamu’; karena ia menandakan bahwa pengakuan yang keluar dari hati saja yang direstui oleh Allah; karena kecuali iman tinggal di dalam, lidah mengoceh dengan sia-sia. Jadi itu harus mempunyai akar di dalam kita, sehingga selanjutnya bisa melahirkan buah pengakuan) - hal 109.

c) 'tiap-tiap orang'.

ini nampaknya text ini berbicara tentang pembelaan biasa, bukan di pengadilan.‘ tiap-tiap orang’

Kata APOLOGIA biasanya diartikan sebagai suatu pembelaan di depan pengadilan, seperti pada ayat-ayat di bawah ini.

Kis 22:1 - “'Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri.’”.

Kis 25:16 - “Saya menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang jujur ​​sebagai suatu anugerah sebelum ia dibayangkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu”.

Tetapi di sini Petrus mengatakan 'tiap-tiap orang', sehingga jelas menunjukkan bahwa ia memaksudkan suatu pembelaan biasa, di depan orang-orang yang menyerang kekristenan, pada setiap kesempatan.

Komentar Mimbar: “Kata a]pologia sering digunakan untuk jawaban formal di hadapan hakim, atau pembelaan tertulis iman: tetapi di sini penambahan ‘pada setiap orang’ menunjukkan bahwa St. Petrus memang demikian memikirkan jawaban informal pada kesempatan apa pun yang sesuai” [= Kata a]pologia (APOLOGIA) sering digunakan tentang suatu jawaban resmi di depan hakim, atau tentang suatu pembelaan iman yang tertulis: tetapi di sini penambahan ‘kepada tiap-tiap orang’, menunjukkan bahwa Santo Petrus sedang memikirkan suatu jawaban tidak resmi pada seadanya acara / kesempatan yang cocok / pantas] - hal 132.

Alan M. Stibbs (Tyndale): “Kata kerjanya AITEIN, tanyanya, menyarankan percakapan biasa daripada penyelidikan resmi” (= Kata kerja AITEIN, ‘meminta’, lebih menunjuk pada suatu pembicaraan biasa dari pada suatu pertanyaan resmi) - hal 135.

tidak bisa dimutlakkan, karena:‘ tiap-tiap orang’

A. Adanya ayat-ayat yang mengatakan bahwa orang-orang tertentu tidak perlu dijawab:

·Maiust 7:6 - “'Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan menginjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.’”.

.“(4) Jangan menjawab orang bebal menurutnya, supaya jangan kamu sendiri menjadi sama dengan dia. (5) Jawablah orang bebal menurut keburukannya, jadi jangan ia menganggap dirinya bijaksana” Amsal 26:4-5 -

Ayat kedua ini bukannya kontradiksi. Kadang-kadang kita harus melakukan ay 4nya dan kadang-kadang ay 5nya.

·Titus 3:10 - “Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi”.

·Ya 36:21 - “Tetapi orang diam dan tidak menjawabnya kata pun, karena ada perintah raja, bunyinya: ‘Jangan kamu menjawab dia!’”.

. untuk menjawab’ siap‘ selalu , tetapi bahwa kita harus selalu menjawab tiap-tiap orang’

.‘kepada tiap-tiap orang yang meminta Anda’

. (= ‘Kepada tiap-tiap orang yang meminta dari kamu’. Kata-kata yang terakhir membatasi kata 'selalu'. Bukan kepada seorang pencemooh / pengejek; tetapi kepada setiap orang yang bertanya dengan jujur)“'Kepada setiap pria yang meminta kepadamu.' Kata-kata terakhir membatasi 'selalu.' Bukan untuk mencerca; tetapi kepada setiap orang yang bertanya dengan jujur”:

4) 'tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat’.

a) ‘tetapi’.

ini memang ada, maka itu lebih menekan anak kalimat ini.‘ tetapi’

b) 'dengan lemah lembut dan hormat' .

KJV: (= takut). ‘ketakutan’

NASB: (= hormat bercampur takut). ‘penghormatan’

NIV: ‘rasa hormat’ (= hormat).

Komentar Mimbar: “Kata 'tetapi' (a]lla< saya=4>) tegas; Pertengkaran selalu mengandung bahaya melemahkan kehidupan rohani melalui kesombongan atau kepahitan. Kadang-kadang kita harus ’berjuang dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan’ iman;’ tetapi harus dengan kelembutan dan kekaguman. Kita harus mencari yang spiritual bagus untuk lawan kita; dan kita harus merasa kagum akan kehadirannya Ya Tuhan, dengan kegelisahan yang gemetar untuk berpikir dan hanya mengatakan apa yang dapat diterima dia” [= Kata ‘tetapi’ (a]lla / ALLA) ditekankan; argumentasi selalu melibatkan bahaya yang meningkatkan kehidupan rohani melalui kesombongan atau kepahitan. Kadang-kadang kita harus ‘berdebat / berargumentasi dengan sungguh-sungguh untuk iman’; tapi itu harus dilakukan dengan kelembutan dan rasa takut / hormat. Kita harus mencari kebaikan rohani dari lawan-lawan kita; dan kita harus mempunyai rasa takut / hormat yang khidmat terhadap kehadiran Allah, dengan suatu keinginan untuk hanya memikirkan dan mengatakan apa yang bisa diterima oleh-Nya] - hal 132.

- hal 109. (= kecuali pikiran kita dibimbing / dibentuk dengan kelembutan, perbantahan / pertikaian akan segera meledak. Dan kelembutan diatur sebagai lawan dari sikap dan sikap pamer yang sia-sia, dan juga dari semangat yang berlebih-lebihan)“kecuali pikiran kita Jika disertai dengan kelemah-lembutan, perselisihan akan segera terjadi. Dan kelembutan adalah bertentangan dengan kesombongan dan kesombongan yang sia-sia, dan juga semangat yang berlebihan”:

Calvin: “Untuk ini dia dengan adil menambahkan 'ketakutan'; karena ketika rasa hormat kepada Tuhan lebih menonjol, maka hal itu akan menjinakkan semua keganasan pikiran kita, dan hal ini terutama akan membuat kita berbicara dengan tenang tentang misteri Tuhan. ... segala keangkuhan harus dikesampingkan, segala perselisihan harus dikesampingkan” (= Terhadap ini ia secara benar menambahkan ‘takut’; karena di mana ada rasa takut terhadap Allah, itu menjinakkan semua keganasan dari pikiran kita, dan khususnya itu akan menyebabkan kita mengucapkan misteri Allah dengan tenang. ... semua kebanggaan harus disingkirkan, semua pertikaian harus dilepaskan) - hal 109.110.

William Barclay: “Belum ada perdebatan begitu sengitnya perdebatan teologis; tidak ada perbedaan yang menyebabkan hal tersebut kepahitan sebagai perbedaan agama” (= Tidak ada hal yang begitu sengit seperti teologia; tidak ada perbedaan yang menyebabkan kepahitan seperti perbedaan agama) - hal 231.

Adam Clarke: “Jangan izinkan Anda kesiapan untuk menjawab, atau keyakinan yang Anda miliki pada kebaikan tujuan Anda, untuk mengarahkan Anda menjawab dengan kasar atau angkuh kepada siapa pun” (= Jangan mengizinkan kesediaanmu untuk menjawab, ataupun keyakinanmu tentang baik-baik saja / gerakanmu, membimbingmu untuk menjawab dengan tidak sopan atau dengan sombong kepada siapa pun) - hal 860.

William Barclay: “Pembelaannya harus diberikan dengan lemah lembut. Ada banyak orang yang menyatakan keyakinannya dengan a semacam sikap agresif yang arogan. Sikap mereka siapa saja yang tidak setuju bersama mereka adalah orang yang bodoh atau penipu dan mereka berusaha untuk meruntuhkan keyakinan mereka tenggorokan orang lain. Perkara mengenai Kekristenan harus dikemukakan ketampanan dan dengan cinta, dan dengan toleransi bijaksana yang menyadari hal itu tidak diberikan kepada siapa pun untuk memiliki seluruh kebenaran. 'Ada banyak cara untuk melakukannya bintang-bintang seperti halnya banyak laki-laki yang memanjatnya.’ Laki-laki mungkin terbujuk untuk menjadi Kristen iman ketika mereka tidak dapat diintimidasi ke dalamnya” (= Pembelaannya harus diberikan dengan kelembutan. Ada orang-orang yang menyatakan kepercayaan mereka dengan suatu jenis kesenangan berkelahi yang sombong. Sikap mereka adalah bahwa setiap orang tidak setuju dengan mereka adalah orang tolol atau orang rendahan, dan mereka berusaha untuk mencekokkan kepercayaan mereka kepada orang-orang lain. Kasus dari kekristenan harus disajikan dengan cara yang menarik dan dengan kasih sayang, dan dengan toleransi yang bijaksana, yang menyadari bahwa tidak ada orang yang memiliki seluruh kebenaran. ‘Ada sama banyaknya jalan menuju bintang-bintang dengan banyaknya orang-orang yang menaikinya’. Manusia bisa dibujuk ke dalam iman Kristen pada waktu mereka tidak bisa digertak ke dalamnya) - hal 231.

Catatan: Menurut saya, kata-kata William Barclay ini berbau Liberalisme, yang selalu mempunyai ‘toleransi yang bijaksana’ seperti itu. Dengan kedok bahwa tidak ada orang yang mengetahui keseluruhan kebenarannya, sebetulnya mereka tidak mempunyai keyakinan terhadap apa yang mereka percayai. Memang tidak ada orang yang mengetahui seluruh kebenaran, tetapi kalau kebenaran itu berupa keilahian Kristus, atau bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju surga, atau bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan, maka itu merupakan suatu suatu kebenaran yang pasti benar, dan dalam hal ini, tidak ada yang menolak kebenaran itu harus kita anggap sebagai orang bodoh / sesat!

dalam Matius 5:5 berasal dari kata Yunani PRAEIS. Semuanya jelas berasal dari kata dasar yang sama yaitu PRAUS, dan tentang kata ini Barclay menjelaskan sebagai berikut:' lemah lembut’ dalam Galatia 5:23 (buah Roh) diterjemahkan dari kata Yunani PRAUTES. Sedangkan kata ‘kelemah-lembutan’ di sini diterjemahkan dari kata Yunani PRAUTETOS. Kata ‘lemah lembut’

1. Ia mengatakan bahwa Aristoteles sering mendefinisikan suatu sifat di antara dua sifat yang eks trim. Misalnya: murah hati terletak di antara pelit/kikir dan boros.

.‘marah pada saat yang tepat’, tetapi selalu ‘marah yang berlebihan’, juga bukannya ‘tidak pernah marah’. Jadi, orang yang PRAUS bukannya 'tidak pernah marah’ dan ‘marah yang berlebihan-lebihan’

2. Kata PRAUS juga digunakan untuk melawan binatang yang sudah dijinakkan / dikuasai sehingga tunduk sepenuhnya kepada pemilik/majikannya. Jadi dalam arti yang kedua ini orang yang PRAUS adalah orang yang dikuasai/kesepakatan sepenuhnya kepada Tuhan.

.‘rendah hati’

Kelihatannya dari 3 arti ini, arti ketigalah yang harus ditekankan dalam 1Petrus 3:15b ini. Dalam suatu kamus Yunani dikatakan bahwa selain itu mempunyai arti (= ​​kerendahan hati). ‘kerendahan hati’ (= halus), kata ini memang juga bisa berarti 'kelembutan'

‘Lemah lembut’, tapi diucapkan dengan lembut / tidak kasar. 'itu salah!', atau setidaknya 'itu sesat!' dan yang sejenisnya! Kita harus tetap mempunyai ketegasan dengan menggunakan kata-kata ‘itu kurang tepat’ bukan berarti lemah gemulai seperti putri Solo, juga bukan suatu sikap yang lemah / tidak tegas. Tidak berarti bahwa kita harus menggunakan kata-kata

Bandingkan dengan Galatia 1:6-9 dan Matius 23:13-36. Jelas bahwa baik Paulus maupun Yesus sendiri tidak bisa dikatakan mengucapkan kata-kata yang itu sehingga berbeda dengan kedua teks ini, dan juga teks-teks lain yang menunjukkan bahwa Yesus, rasul-rasul dan nabi-nabi selalu mempunyai sikap yang keras terhadap nabi-nabi palsu. ‘lemah lembut’ dalam arti seperti kita menggunakan istilah itu. Oleh karena itu, jangan ditafsirkan kata-kata ‘lemah lembut’

Juga, menurut saya, kita harus mempertimbangkan 2 kasus yang berbeda. Kalau kita suatu ajaran sesat, seperti Saksi Yehuwa, kita harus menggunakan serangan yang keras. Mengapa? Karena dalam kasus kedua ini, ada 2 kelompok orang yang terlibat, yaitu kelompok dari orang-orang sesat / penyesat, dan kelompok dari orang-orang yang berpotensi untuk disesatkan. Demi kelompok kedua ini, kita harus menyatakan kesalahan / kesesatan itu dengan cukup keras. membahas tentang seorang pendeta populer yang memberitakan ajaran sesat (seperti Bambang Noorsena, Jusuf Roni, Yesaya Pariadji, dsb.), atau kalau kita membahas tentang seorang individu yang mempunyai pandangan sesat / salah, maka tentu kita harus menggunakan cara yang halus (tetapi tetap tegas) lebih dulu. Tetapi kalau kita menghadapi

Ilustrasi: Bagaimana saudara akan melakukannya mengatakan kepada anak saudara, kalau sebuah warung di dekat rumah saudara menjual makanan beracun? Apakah dengan mengatakan bahwa makanan yang dijual warung itu ‘kurang enak’, 'tidak terlalu baik untuk kesehatan’, dsb.? Atau dengan mengatakan secara tegas dan keras bahwa makanan warung itu beracun dan akan mematikan bila dimakan?

5) dan dengan hati hati nurani yang murni’.

KJV: ).baik (= dengan mempunyai hati nurani yang ’hati nurani yang baik ‘Memiliki

Kita hanya bisa mempunyainya hati nurani seperti ini kalau:

a) Pikiran / hati kita penerangan secara benar oleh Firman Tuhan, sehingga kita mengetahui apa yang benar dan apa yang salah. Tanpa ini, kita bisa terdorong untuk melakukan sesuatu yang kita anggap baik, padahal kita sedang menentang Tuhan.

Bandingkan dengan:

.“Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan mengira bahwa dia berbuat bakti demi Allah” Yohanes 16:2 -

.“Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah berpikir, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret” Kis 26:9 -

b) Kita hidup dalam kekudusan/ketaatan.

Oleh karena itu, maka kehidupan kita akan mendukung pembelaan kita terhadap iman kita.

Calvin - hal 110. (= Apa yang kita katakan tanpa kehidupan yang sesuai dengannya, tidak akan mempunyai pengaruh; oleh karena itu, ia menggabungkan ‘pengakuan’ dengan ‘hati nurani yang baik'. Karena kita melihat bahwa banyak orang yang cukup siap dengan lidah mereka, dan berbicara banyak, dengan sangat bebas, tetapi tanpa buah, karena kehidupannya tidak sesuai)“Apa yang kita katakan tanpa kehidupan yang sesuai hanya mempunyai sedikit bobot; maka ia ikut mengaku dosa dengan hati nurani yang baik. Karena kita melihat banyak yang seperti itu cukup siap dengan lidah mereka, dan banyak bicara, sangat bebas, namun tetap dengan tidak ada buah, karena hidup tidak sesuai”:

Calvin - hal 110. (= mereka banyak mengoceh tentang Injil, tetapi kehidupannya yang tidak dikekang / tidak bermoral merupakan bukti dari ketidak-salehannya; bukan hanya menjadikan diri mereka sendiri sebagai obyek tertawaan / kesenangan, tetapi juga membuka kebenaran itu sendiri terhadap fitnahan dari orang-orang jahat. ... pembelaan lidah tidak akan berguna, kecuali kehidupannya sesuai dengannya)“mereka yang banyak berceloteh tentang Injil, dan yang hidupnya tidak bermoral adalah bukti ketidaksopanan mereka, tidak hanya menjadikan diri mereka bahan ejekan, tapi juga menyingkapkan kebenaran itu sendiri kepada fitnah orang-orang fasik. ... pembelaan lidah hanya akan berguna sedikit saja, kecuali kehidupan yang sepadan dengannya”:

Komentar Mimbar: “Permintaan maaf mungkin diperlukan terpelajar, diungkapkan dengan baik, fasih; tapi hal itu tidak akan meyakinkan kecuali hal itu terjadi dari hati, dan didukung oleh kehidupan” (= Suatu pembelaan mungkin terpelajar, dinyatakan dengan baik, fasih; tetapi itu tidak akan berjanji kecuali itu datang dari hati, dan didukung oleh kehidupan) - hal 132.

Komentar Mimbar: “Kehidupan yang baik tanpa kata-kata adalah pembelaan agama yang lebih baik daripada permintaan maaf yang paling terpelajar tanpa kehidupan yang saleh” (= Suatu kehidupan yang baik tanpa kata-kata adalah pembelaan agama yang lebih baik dari pada pembelaan yang paling terpelajar tanpa kehidupan yang baik) - hal 143.

Oleh karena itu, sebagai orang Kristen kita harus selalu berjuang untuk maju dalam pengetahuan tentang Firman Tuhan dan juga maju dalam kekudusan.

Barnes’ Catatan - hal 1422. (= Seorang Kristen yang sejati harus bertujuan, dengan belajar dan berdoa tanpa henti-hentinya, untuk mengetahui apa yang benar, dan lalu selalu melakukannya, tak peduli apa konsekuensinya)“Seorang Kristen sejati harus berusaha, dengan belajar dan berdoa tanpa henti, untuk mencapai tujuan tersebut mengetahui apa yang benar, dan kemudian selalu melakukannya, apa pun yang mungkin terjadi konsekuensi”:

AKU AKU AKU) Permintaan maaf

1) Menggunakan Kitab Suci / Firman Tuhan.

a) Tahu / hafal ayat Kitab Suci.

Ini penting kalau menghadapi serangan yang tak mempunyai dasar Kitab Suci atau yang bertentangan dengan Kitab Suci. Alat bantu: konkordansi.

Contoh:

Ajaran Saksi Yehuwa mengatakan bahwa hanya 144.000 orang yang akan masuk surga, sisanya tinggal di bumi yang akan baiklah, sedangkan yang jahat / tak beriman akan dihancurkan.

Ini bertentangan dengan 2Pet 3:10-13 yang menunjukkan bahwa bumi ini akan hancur/hancur.

2Petrus 3:10-13 - “(10)Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap suasana yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya akan hilang hilang. (11) Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup (12) yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. (13)Tetapi sesuai dengan janjiNya, kami menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran”.

b) Mengerti Hermeneutika / ilmu penafsiran Alkitab.

1. Melihat konteks dari ayat.

Ini penting menghadapi penafsiran yang di luar konteks.

Misalnya Theologia Kemakmuran menggunakan Mat 6:33 2Kor 8:9 dan sebagainya.

.. (34) Oleh karena itu janganlah kamu kuatir akan hari ini besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.’” semuanya itu akan ditambahkan padamu. (33)Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan Semua itu (32) Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. bukan kamu jauh melebihi burung-burung itu? (27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (28) Dan kenapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, (29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. (30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? (31) Oleh karena itu janganlah kamu kuatir dan berkata: apa yang ingin kamu pakai, dan janganlah kuatir pula tubuhmu, akan apa yang ingin kamu makan atau minum“(25) 'Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan

.”Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, padahal Ia kaya, maka kamu menjadi kaya karena kemiskinan-Nya. (8) Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan dengan menunjukkan usaha orang-orang lain Untuk membantu, saya ingin menguji keikhlasan terima kasih kamu. (9) Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa kamu kaya dalam segala sesuatu, --dalam iman, dalam kata, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami--demikianlah juga inginnya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. (3) Aku membeku, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. (4) Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. (5) Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami mungkin. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. (6) Oleh karena itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. (7) Maka sekarang, sama seperti mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan“(1) Saudara-saudara, kami ingin memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. (2) Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, kegembiraan mereka meluap dan meskipun

2. Menafsir memperhatikan latar belakang belakang / tradisi jaman itu.

Misalnya: Paulus tak nikah, Paulus anti pernikahan.

1Korintus 9:5 - “Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang istri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?”.

Banyak orang menafsirkan ayat ini bahwa Paulus belum pernah menikah. Tetapi jika seseorang memahami latar belakang jaman itu, tidak mungkin ia mempunyai pandangan seperti itu, karena Paulus adalah anggota Sanhedrin / Mahkamah Agama Yahudi, dan syarat dari anggota Sanhedrin adalah ‘menikah’. Jadi ayat ini harus diartikan bahwa pada saat itu Paulus tidak mempunyai istri, tetapi ia pernah menikah (mungkin istrinya mati atau menceraikannya pada waktu ia menjadi Kristen).

waktu telah singkat, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya. (27) Adakah kamu memiliki kecenderungan pada seorang perempuan? Janganlah kamu mengusahakan perceraian! Adakah kamu tidak memiliki keterikatan pada seorang perempuan? Janganlah kamu mencari seorang! (28) Tetapi, jika kamu menikah, kamu tidak berdosa. Dan kalau begitu seorang gadis kawin, dia tidak melakukan dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu. (29) Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: mengingat waktu darurat sekarang“(25) Sekarang tentang untuk gadis. Bagi mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah. (26) Saya berpendapat, bahwa, .

Kelihatannya teks ini menunjukkan bahwa Paulus anti pernikahan, atau setidaknya mempunyai pandangan yang rendah tentang pernikahan. Tetapi kalau saudara memperhatikan kata-kata yang saya garis bawahi dari teks di atas, maka terlihat bahwa pandangan Paulus ini dilatar-belakangi oleh keadaan khusus pada saat itu, dan karena itu nasehatnya di sini tidak bisa berlaku untuk segala keadaan.

3. Menafsir dengan memperhatikan apakah ayat itu mempunyai arti harafiah atau simbolis.

Misalnya: Wahyu 7:4-9 - “(4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah diukur dari semua suku keturunan Israel. (5) Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, (6) dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, (7) dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, (8) dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu. (9) Kemudian dari itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka”.

Saksi-Saksi Yehuwa menghurufiahkan jumlah 144.000 itu, tetapi itu tidak mungkin, karena:

dalam kitab Wahyu hampir tidak ada bilangan yang mempunyai arti hurufiah.

Kata-kata dalam ay 5-8 jelas tidak mungkin diartikan secara hurufiah. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri mengartikannya secara simbolis. Kalau begitu, kenapa ay 4nya harus dihurufiahkan?

Penafsiran harafiah tentang jumlah 144.000 dalam ay 4 menyebabkan ayat itu menjadi bertentangan dengan:

*.’tidak dapat dihitung jumlahnya' suatu kumpulan besar orang banyak yang ay 9nya, yang mengatakan

*ayat-ayat yang ditunjukkan bahwa seadanya orang yang percaya kepada Yesus pasti masuk surga. Tidak mungkin bahwa sepanjang jaman orang yang percaya kepada Yesus hanya 144.000 orang.

4. Eisegesis atau eksegesis?

Tafsir berarti mengeluarkan suatu ajaran dari suatu ayat; tetapi eisegesis berarti memasukkan suatu ajaran ke dalam suatu ayat.

Dalam penafsiran, yang ada adalah ayatnya dulu, yang lalu dipelajari, di analisa dsb, sehingga mengeluarkan suatu kebenaran tertentu. Tetapi dalam eisegesis, yang ada adalah pandangan / praktiknya lebih dulu, dan lalu dicari-carikan ayat Kitab Suci, yang artinya dibengkokkan sedemikian rupa sehingga cocok dengan ajaran praktik tersebut.

Ajaran sesat / salah banyak yang bukan menggunakan eksegesis tetapi eisegesis.

Konto:

Dr. Paul Yonggi Cho mengatakan bahwa dalam Kejadian 15:5-6 Abram / Abraham lalu memandang bintang-bintang di langit, dan pada saat ia memandang bintang-bintang itu, maka ia membayangkan bahwa bintang-bintang itu berubah menjadi kepala-kepala bayi (entah dari mana ia mendapatkan ide tolol ini!). Berdasarkan hal ini, Dr. Paul Yonggi Cho berkata agar kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan atau doakan, maka kita harus membayangkannya. Inilah yang ia sebut dengan kekuatan dimensi ke 4!

Sekarang perhatikan sendiri text ini untuk melihat apakah memang textnya berkata seperti itu atau tidak.

.“(5) Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: ‘Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika kamu dapat menghitungnya.’ Maka firman-Nya kepadanya: ‘Demikianlah banyaknya keturunanmu di masa depan.’ (6) Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN menyampaikan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”

5. Deskriptif atau Didaktik?

Dalam Kitab Suci ada 2 bagian yang harus dibedakan:

(= menggambarkan). deskriptif

Ini mencakup semua bagian Kitab Suci yang merupakan cerita sejarah. Bagian-bagian ini hanya menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu, tetapi tidak memaksa untuk menggunakan hal itu sebagai rumus / norma.

Konto:

Peristiwa Yesus dan Petrus berjalan di atas air (Matius 14:22-33) memang benar-benar terjadi, dan Tuhan bisa saja mengulangi hal itu pada jaman ini, kalau Dia mau. Tetapi bagian ini tentu saja bukan maksudnya untuk dijadikan hukum / norma dalam hidup kita, seolah-olah akan semua orang kristen harus bisa berjalan di atas udara!

, dan karenanya bukan merupakan norma / hukum! deskriptif Peristiwa kebangkitan Lazarus (Yoh 11) memang benar-benar terjadi, dan Tuhan bisa saja mengulanginya pada jaman ini, kalau Ia mau. Tetapi bagian ini tentu tidak bisa dijadikan contoh dasar untuk mengajarkan bahwa Tuhan selalu mau membangkitkan orang Kristen yang mati! Hal yang sama berlaku untuk penyembuhan-penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Itu hanyalah bagian

(= mengajar). didaktik

Ini mencakup semua bagian Kitab Suci yang bersifat pengajaran, dan ini adalah bagian-bagian yang benar-benar merupakan hukum/norma.

Contoh:

·Yohanes 3:16 memang merupakan norma / hukum: semua / setiap orang yang percaya kepada Yesus tidak akan binasa tetapi beroleh hidup yang kekal!

·1Tesalonika 5:16-18 memang merupakan norma: semua orang Kristen harus berjanji, berdoa dan mengucap terima kasih selamanya.

10 hukum Tuhan (Keluaran 20:3-17) jelas juga merupakan hukum / norma.

, dan ini menimbulkan ajaran-ajaran yang salah. didaktik sebagai hukum / norma, seolah-olah itu adalah bagian yang bersifat deskriptif

Konto:

¨mereka menganggap Kis 2:1-13 (rasul-rasul berbahasa roh pada saat menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta) sebagai dasar bahwa orang Kristen harus berbahasa roh. Padahal bagian ini adalah bagian yang bersifat deskriptif (= menggambarkan), sehingga tidak boleh dijadikan hukum / norma.

¨, sehingga tidak dapat dijadikan dasar hukum / norma. deskriptif mereka menggunakan cerita-cerita di mana Yesus menyembuhkan orang sakit sebagai dasar bahwa semua orang Kristen yang sakit pasti dibudidayakan. Padahal ini adalah bagian yang bersifat

dari fakta Kitab Suci bahwa Abraham itu kaya, mereka mengatakan bahwa orang Kristen harus kaya.

c) Penggunaan buku-buku tafsiran untuk memahami arti ayat.

Kadang-kadang untuk bisa mengerti arti dari suatu ayat, dibutuhkan buku-buku tafsiran. Atau, mungkin kita bisa melihatnya Internet.

2) Argumentasi AD HOMINEM.

Ini adalah cara berargumentasi di mana kita menggunakan cara berargumentasi dari lawan kita, yang kita teruskan sampai terlihat keextriman argumentasinya.

Misalnya: Orang Roma Katolik Tekanan kesucian Maria karena mereka berpendapat bahwa kalau Yesus itu suci, maka Maria, yang melahirkan-Nya, juga harus suci. Tetapi doktrin ini mempunyai konsekuensi logistik sebagai berikut: kalau karena Yesus itu suci maka Maria harus suci, maka konsekuensinya adalah, karena Maria suci kedua orang tua Maria harus suci. Dan kalau kedua orang tua Maria suci, maka keempat kakek nenek Maria harus suci. Kalau ini ditambah maka akan menunjukkan bahwa Adam dan Hawa pun harus suci! Ini adalah konsekuensi logistik yang tidak akan diinginkan oleh orang Roma Katolik enggan!. Kebermaknaan Apologetika
Next Post Previous Post