Kesatuan dalam Kemuliaan Kristus (Yohanes 17:22)
Pendahuluan:
Dalam Yohanes 17:22, Yesus berkata, "Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu." Ayat ini mengandung makna yang mendalam tentang kesungguhan dan kesempurnaan tindakan Yesus dalam memberikan kemuliaan kepada semua orang percaya..jpeg)
Dan Aku Telah Memberikan
Kalimat "Dan Aku telah memberikan" menekankan kesungguhan dan kesempurnaan tindakan dan kuasa Yesus dalam memberikan kemuliaan kepada semua orang percaya. Kesungguhan dan kesempurnaan ini juga berkaitan dengan kualitas dari hasil tindakan tersebut. Dengan demikian, semua orang percaya sungguh telah menerima dan memiliki kemuliaan Allah secara sempurna melalui Yesus Kristus.
Dalam konteks ini, kita melihat bahwa tindakan Yesus bukanlah sekadar tindakan biasa, melainkan tindakan yang penuh makna dan kekuatan. Yesus, sebagai Anak Allah, memiliki otoritas dan kuasa untuk memberikan sesuatu yang sangat berharga, yaitu kemuliaan Allah. Kemuliaan ini bukanlah kemuliaan yang sementara atau bersifat duniawi, tetapi kemuliaan yang kekal dan sempurna, yang hanya dapat diberikan oleh Yesus sendiri.
Kepada Mereka
Pemahaman yang benar adalah bahwa semua orang percaya adalah obyek atau sasaran dari tindakan yang dilakukan Yesus, yaitu memberikan kemuliaan. Ini menegaskan bahwa semua orang percaya adalah penerima dan pemilik kemuliaan Allah. Oleh karena itu, orang percaya tidak dapat menambahkan ataupun memberi kemuliaan kepada Allah dengan cara apa pun karena sumber kemuliaan orang percaya adalah dari Yesus, yang adalah Allah sendiri. Dengan kata lain, kemuliaan Allah tidak dipengaruhi oleh cara, sikap, dan tindakan apa pun dari manusia. Kemuliaan Allah adalah tetap dari kekal sampai kekal, tidak pernah berkurang dan tidak pernah bertambah.
Kita sebagai orang percaya harus menyadari bahwa kemuliaan yang kita miliki bukan berasal dari diri kita sendiri, tetapi merupakan pemberian dari Yesus. Ini berarti bahwa kita tidak perlu berusaha untuk "menambah" kemuliaan tersebut, tetapi sebaliknya, kita harus hidup dalam kesadaran dan rasa syukur atas kemuliaan yang telah diberikan kepada kita. Ini juga mengajarkan kita untuk rendah hati, menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah anugerah dari Allah.
Kemuliaan
Pengertian kata "glory" (kemuliaan) di atas, maka kemuliaan dapat diartikan sebagai manifestasi karakter Allah dalam kehidupan orang percaya. Yesus memberikan kemuliaan kepada semua orang percaya berarti Yesus memberikan karakter baru, yaitu karakter Allah bagi semua orang percaya. Hal ini terjadi karena Yesus telah tinggal dalam hidup mereka dan mereka tinggal di dalam Yesus. Inilah karakter orang yang telah memiliki hidup baru di dalam Yesus Kristus (2 Korintus 5:17).
Karakter Allah yang dimaksud mencakup segala aspek kehidupan yang mencerminkan sifat-sifat Allah seperti kasih, kesabaran, kelemahlembutan, kebenaran, dan keadilan. Ketika orang percaya menerima kemuliaan dari Yesus, mereka sebenarnya menerima sifat-sifat ini dalam kehidupan mereka. Kemuliaan ini bukanlah sesuatu yang hanya terlihat dari luar, tetapi sesuatu yang mengubah dari dalam, mempengaruhi hati dan pikiran kita sehingga kita semakin serupa dengan Kristus.
Yang Engkau Telah Berikan kepada-Ku
Tindakan Allah Bapa, yaitu memberikan kemuliaan kepada Yesus, tidak mengindikasikan bahwa Yesus lebih rendah daripada Allah Bapa, tetapi harus dimengerti dalam hubungan kesatuan kemuliaan Yesus dengan Allah Bapa. Kemuliaan Bapa dan kemuliaan Yesus adalah satu. Kesatuan kemuliaan ini disebabkan oleh kesatuan hakikat atau natur Yesus dengan Allah Bapa.
Kesatuan ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki natur yang sama dengan Allah Bapa, yang berarti bahwa Yesus adalah Allah. Ini juga menegaskan bahwa kemuliaan yang Yesus miliki bukanlah sesuatu yang "dipinjam" atau "dipindahkan" dari Bapa, tetapi adalah kemuliaan yang memang melekat dalam diri Yesus sebagai bagian dari hakikat-Nya. Oleh karena itu, ketika Yesus memberikan kemuliaan kepada orang percaya, Dia memberikan sesuatu yang sepenuhnya ilahi dan kekal.
Supaya Mereka Menjadi Satu
Dengan memiliki kemuliaan Allah, yakni manifestasi karakter Allah dalam kehidupan orang percaya, maka semua orang percaya dapat bersatu walaupun memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Mereka memiliki cara pandang yang benar terhadap sesama karena karakter Allah ada dalam kehidupan mereka. Jadi, tujuan Yesus memberikan kemuliaan kepada semua orang percaya adalah supaya semua orang percaya menjadi satu secara terus-menerus sekalipun di antara mereka ada banyak perbedaan.
Persatuan di antara orang percaya adalah salah satu tujuan utama dari pemberian kemuliaan ini. Ketika karakter Allah nyata dalam kehidupan setiap orang percaya, maka perbedaan-perbedaan yang ada tidak lagi menjadi penghalang, tetapi justru menjadi kekayaan dalam tubuh Kristus. Persatuan ini bukanlah persatuan yang dipaksakan, tetapi persatuan yang lahir dari kasih dan pemahaman yang mendalam akan siapa Allah itu dan apa yang telah Dia lakukan dalam hidup kita.
Sama Seperti Kita adalah Satu
Kesatuan Yesus dengan Allah Bapa dan Roh Kudus menegaskan bahwa Allah Tritunggal tidak terbagi-bagi atau terpisah-pisah. Kesatuan ini juga menyatakan kesetaraan Yesus dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, baik kesetaraan natur maupun kuasa. Selain itu, kesatuan ini menegaskan bahwa tidak ada yang lebih rendah atau saling bertentangan dalam masing-masing pribadi Allah Tritunggal.
Konsep Tritunggal adalah salah satu doktrin yang paling mendalam dan misterius dalam kekristenan. Meskipun sulit dipahami sepenuhnya oleh akal manusia, kita diajarkan bahwa Allah adalah satu dalam hakikat dan tiga dalam pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Kesatuan ini adalah kesatuan yang sempurna dan harmonis, tanpa adanya perbedaan dalam kekuasaan atau kedudukan. Semua pribadi dalam Tritunggal bekerja bersama dalam kesatuan tujuan dan tindakan.
Kesatuan yang diinginkan Yesus untuk orang percaya adalah cerminan dari kesatuan yang ada dalam Tritunggal. Ini berarti bahwa kita dipanggil untuk hidup dalam harmoni dan kesatuan yang serupa, saling melengkapi dan mendukung satu sama lain, serta bersama-sama memuliakan Allah dengan kehidupan kita.
Kesimpulan
Yohanes 17:22 menegaskan kesungguhan dan kesempurnaan Yesus dalam memberikan kemuliaan kepada semua orang percaya. Kemuliaan ini, yang merupakan manifestasi karakter Allah, diberikan agar orang percaya dapat bersatu meskipun memiliki latar belakang yang berbeda. Kesatuan ini mencerminkan kesatuan sempurna antara Yesus, Allah Bapa, dan Roh Kudus. Dengan menerima kemuliaan ini, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kesatuan, kasih, dan kebenaran, mencerminkan kemuliaan Allah dalam kehidupan mereka sehari-hari. Melalui pemberian Yesus ini, kita melihat panggilan untuk memuliakan Allah dan hidup dalam kesatuan yang sejati.