Amsal 17:12-14 - Perkataan-perkataan yang Berbobot

Matthew Henry (1662 – 1714).

BAHASAN : Amsal 17:12-14 - Perkataan-perkataan yang Berbobot
Amsal 17:12-14 - Perkataan-perkataan yang Berbobot
Amsal 17:12. “Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.”
Perhatikanlah:
1. Orang yang lekas marah adalah orang yang berperilaku seperti binatang. Sekalipun sewaktu-waktu ia bisa berhikmat, namun coba lihat kalau amarahnya tidak terkendali, ia menjadi orang bebal dengan kebodohannya. Bodohlah orang yang menyimpan amarah di dalam hatinya, dan menampakkan kegeraman pada air muka mereka. Ia telah melepaskan kemanusiaannya, dan sudah menjadi seperti beruang, beruang yang geram, beruang betina yang kehilangan anak.

Ia gemar memuaskan segala hawa nafsu dan gairahnya seperti beruang betina gemar akan anak-anaknya (yang, meskipun jelek, adalah miliknya sendiri). Ia giat mengejar-ngejarnya seperti beruang betina mencari-cari anaknya yang hilang, dan luar biasa marahnya apabila ada yang menghalangi pencariannya.
2. Ia orang yang berbahaya, bermusuhan dengan setiap orang yang menghalang-halangi jalannya, walaupun mereka tidak bersalah, sekalipun itu temannya, seperti beruang betina yang kehilangan anak menyangka orang pertama yang dilihatnya sebagai pencurinya. Ira furor brevis est – Amarah adalah kegilaan yang sementara. Orang mungkin lebih mudah menghentikan, menghindari, atau berjaga-jaga terhadap seekor beruang yang marah daripada terhadap seorang manusia yang geram dan berang.
Oleh sebab itu, marilah kita berjaga-jaga terhadap amarah kita sendiri (supaya jangan amarah itu lepas kendali dan melakukan kejahatan), supaya dengan begitu kita menjaga kehormatan kita sendiri. Dan marilah kita menghindari pergaulan dengan orang-orang yang lekas marah, dan menjauh dari mereka ketika mereka sedang marah, dan dengan begitu kita menjaga keamanan kita sendiri. ‘Currenti cede furori’ – Berilah tempat bagi murka.
----------
PERKATAAN-PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 17:13. “Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya.”
Orang yang penuh kebencian dan kejahatan di sini digambarkan,
1. Sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih kepada teman-temannya. Sering kali ia begitu tidak tahu membalas budi dan tidak peka terhadap kebaikan yang dilakukan kepadanya sehingga ia membalas kebaikan dengan kejahatan. Daud selalu bertemu dengan orang-orang yang menjadi musuhnya padahal ia mengasihi mereka (Mazmur 109:4).

Membalas kejahatan dengan kejahatan adalah tindakan biadab layaknya binatang, tetapi membalas kebaikan dengan kejahatan adalah aksi jahanam seperti Iblis. Sungguh rusaklah sifat orang yang, karena bertekad tidak mau membalas kebaikan, mau membalasnya dengan kejahatan.
2. Sebagai orang yang tidak bersikap baik terhadap keluarganya dalam berbuat demikian, sebab ia mendatangkan kutuk atas keluarganya. Kejahatan ini sungguh keji sehingga hukumannya tidak hanya ditimpa-kan kepada orang yang melakukannya, tetapi juga kepada keturunannya, dan ia menimbun murka untuk mereka dengan berbuat kejahatan itu.

Pedang tidak akan beranjak dari keluarga Daud, karena ia membalas Uria dengan kejahatan atas pengabdian-pengabdian baik yang telah diberikannya. Orang-orang Yahudi merajam Kristus karena perbuatan-perbuatan-Nya yang baik. Oleh sebab itu, darah-Nya ditanggungkan kepada mereka dan kepada keturunan mereka.
----------
PERKATAAN-PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 17:14. “Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.”
Inilah:
1. Bahaya yang terdapat pada permulaan pertengkaran. Satu kata panas, satu celaan yang diucapkan dengan nada kesal, satu tuntutan yang diucapkan dengan nada marah, satu pertentangan yang penuh kebencian, menimbulkan balasan yang serupa, dan akan dibalas lagi dengan hal yang sama, dan begitu seterusnya, sampai hal itu sama saja seperti membuka bendungan. Apabila air sudah mendapat saluran kecil, maka dengan sendirinya ia menambah lebar kebocoran itu, meng-hanyutkan semua yang ada di hadapannya, sampai kemudian tidak dapat lagi dihentikan, tidak dapat lagi ditahan.
2. Peringatan baik yang disimpulkan dari sini, yaitu untuk berjaga-jaga terhadap nyala api pertama yang menyulut pertengkaran, dan untuk memadamkannya begitu ia muncul. Takutlah terhadap es yang tengah memecah, sebab, sekali pecah, ia akan merembet ke mana-mana. Oleh sebab itu, undurlah darinya, bukan ketika kita sudah melihat yang terburuk darinya, sebab mungkin sudah terlambat, melainkan saat pertama kita melihatnya. Obsta principiis – Tolaklah begitu pertama kali ia muncul. Undurlah bahkan sebelum perbantahan mulai. Undurlah, jika mungkin, sebelum engkau mulai.
Next Post Previous Post