Yesus Kristus: Juru selamat Dunia dalam Perspektif Alkitab

Pendahuluan:

Yesus Kristus dikenal oleh umat Kristen sebagai Juru selamat dunia, sebuah judul yang merangkum makna terdalam dari iman Kristen. Sebagai Juru selamat, Yesus tidak hanya datang untuk menyelamatkan individu, tetapi juga untuk menebus seluruh umat manusia dari dosa dan memberi pengharapan bagi kehidupan kekal. Gelar Yesus sebagai Juru selamat dunia merupakan inti dari Injil dan menjadi fondasi dari ajaran-ajaran Kristen.
Yesus Kristus, Juruselamat Dunia: Pengharapan dan Kebenaran dalam Keselamatan
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam konsep Yesus sebagai Juru selamat dunia. Kita akan mengeksplorasi apa yang dimaksud dengan "Juru selamat," mengapa Yesus layak disebut demikian, bagaimana karya keselamatan-Nya dilaksanakan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, serta bagaimana peran-Nya sebagai Juru selamat memberi pengharapan dan makna bagi hidup setiap orang percaya.

1. Makna "Juru selamat" dalam Konteks Alkitab

Gelar "Juru selamat" berasal dari kata Yunani "soter," yang berarti "penyelamat" atau "penebus." Dalam konteks Alkitab, Juruselamat adalah seseorang yang menyelamatkan orang lain dari bahaya, kesulitan, atau kehancuran. Dalam hal ini, Yesus disebut sebagai Juru selamat karena Dia menyelamatkan manusia dari dosa, kutukan, dan maut.

a. Juruselamat dalam Perjanjian Lama

Konsep tentang Juru selamat sebenarnya sudah ada sejak Perjanjian Lama. Allah sering kali dilihat sebagai penyelamat atau pelindung umat Israel. Misalnya, dalam Mazmur 18:3, Daud menulis: "Aku berseru kepada Tuhan, yang patut dipuji, maka aku akan diselamatkan dari musuh-musuhku." Dalam Perjanjian Lama, Allah sering kali menyelamatkan umat-Nya dari musuh-musuh fisik atau ancaman langsung.

Namun, para nabi juga menubuatkan kedatangan seorang Mesias, yang akan menyelamatkan umat-Nya dari sesuatu yang jauh lebih besar daripada musuh fisik—dari dosa dan kematian kekal. Dalam Yesaya 53, kita membaca tentang Hamba Tuhan yang menderita untuk menanggung dosa-dosa manusia, yang merupakan gambaran nubuat tentang Yesus.

b. Juru selamat dalam Perjanjian Baru

Dalam Perjanjian Baru, pengertian "Juru selamat" menjadi lebih jelas dan lengkap dengan kedatangan Yesus Kristus. Yesus tidak hanya menyelamatkan umat manusia dari bahaya fisik, tetapi Dia datang untuk memberikan keselamatan yang kekal dari dosa dan hukuman kekal. Injil Yohanes 3:16 menjadi ayat yang sangat terkenal dalam menyampaikan misi keselamatan-Nya: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Yesus Kristus adalah penggenapan dari janji keselamatan yang sudah lama dinantikan oleh umat Allah. Dia menyelamatkan manusia dari dosa dan memberi jalan bagi hubungan yang dipulihkan dengan Allah, yang telah rusak sejak kejatuhan manusia dalam dosa di Taman Eden (Kejadian 3).

2. Mengapa Yesus Adalah Juru selamat Dunia?

Untuk memahami mengapa Yesus disebut sebagai Juru selamat dunia, kita harus melihat pada beberapa alasan penting yang menjadi dasar gelar ini. Yesus adalah satu-satunya yang layak dan mampu menyelamatkan manusia dari dosa, dan hal ini didasarkan pada beberapa aspek utama dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

a. Yesus adalah Anak Allah yang Tak Berdosa

Yesus Kristus adalah satu-satunya manusia yang hidup tanpa dosa. Alkitab menegaskan bahwa semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), tetapi Yesus, sebagai Anak Allah yang lahir dari Roh Kudus dan perawan Maria, tidak pernah berdosa. Dalam 2 Korintus 5:21, Paulus menulis: "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Sebagai pribadi yang tanpa dosa, Yesus adalah satu-satunya yang layak untuk menjadi korban yang sempurna demi menebus dosa-dosa umat manusia. Pengorbanan-Nya di kayu salib adalah satu-satunya yang dapat memenuhi tuntutan keadilan Allah.

b. Yesus Menanggung Dosa Manusia di Kayu Salib

Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah inti dari karya keselamatan-Nya. Di kayu salib, Yesus menanggung semua dosa manusia, baik dosa di masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Dia menerima hukuman yang seharusnya ditanggung oleh kita, sehingga kita dapat menerima pengampunan dari Allah. Dalam Yesaya 53:5 dikatakan, "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."

Dengan kematian-Nya, Yesus membuka jalan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk memperoleh pengampunan dosa dan dibebaskan dari hukuman kekal.

c. Yesus Bangkit dari Kematian

Kebangkitan Yesus dari antara orang mati adalah bukti utama bahwa Dia adalah Juruselamat dunia. Kematian-Nya di kayu salib menebus dosa, tetapi kebangkitan-Nya mengalahkan kuasa maut. Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa atas kehidupan dan kematian, dan melalui kebangkitan-Nya, setiap orang percaya diberikan pengharapan akan hidup yang kekal.

Dalam 1 Korintus 15:17, Paulus menulis: "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu." Tetapi Yesus benar-benar bangkit, memberikan kemenangan kepada kita atas dosa dan maut, dan menunjukkan bahwa Dia benar-benar Juruselamat dunia.

3. Karya Keselamatan Yesus Kristus

Yesus Kristus tidak hanya menyelamatkan manusia dari dosa, tetapi karya keselamatan-Nya mencakup pemulihan hubungan manusia dengan Allah, memberikan kehidupan yang kekal, dan memperbarui segala sesuatu yang rusak oleh dosa.

a. Penebusan dari Dosa

Salah satu aspek utama dari keselamatan yang diberikan oleh Yesus adalah penebusan dari dosa. Dalam Roma 6:23, Paulus menjelaskan bahwa "upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus membayar harga dosa kita sehingga kita tidak lagi berada di bawah kutukan dosa. Kita sekarang bebas dari hukuman dosa dan dapat memiliki hubungan yang dipulihkan dengan Allah.

b. Pembenaran oleh Iman

Karya keselamatan Yesus bukan hanya tentang membebaskan kita dari dosa, tetapi juga tentang membenarkan kita di hadapan Allah. Pembenaran adalah tindakan Allah di mana Dia menyatakan seseorang yang percaya kepada Yesus sebagai benar di hadapan-Nya. Ini adalah anugerah yang hanya bisa kita terima melalui iman, bukan melalui perbuatan kita sendiri.

Dalam Roma 5:1, Paulus berkata, "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus." Melalui Yesus, kita dinyatakan benar di hadapan Allah, meskipun kita sendiri adalah orang berdosa.

c. Hidup Kekal

Yesus Kristus memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Hidup kekal adalah janji dari Allah bahwa mereka yang menerima Yesus sebagai Juruselamat akan hidup bersama-Nya selamanya, baik di dunia yang baru maupun di surga. Dalam Yohanes 11:25-26, Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya."

Hidup kekal tidak hanya merujuk pada kehidupan setelah kematian, tetapi juga dimulai sejak seseorang menerima Kristus. Hidup dalam persekutuan dengan Allah adalah bagian dari hidup kekal yang sudah dimulai di dunia ini.

4. Respons Manusia terhadap Yesus sebagai Juru selamat Dunia

Mengetahui bahwa Yesus adalah Juru selamat dunia menuntut respon dari setiap manusia. Keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus adalah karunia yang harus diterima oleh iman. Tanpa menerima Yesus, seseorang tidak dapat menikmati keselamatan yang Dia tawarkan.

a. Iman dan Pertobatan

Respons utama terhadap Yesus sebagai Juru selamat adalah iman dan pertobatan. Iman kepada Yesus berarti percaya bahwa Dia adalah Anak Allah yang datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Pertobatan adalah perubahan hati dan pikiran yang mengarahkan seseorang untuk meninggalkan dosa dan berbalik kepada Tuhan. Dalam Kisah Para Rasul 3:19, Petrus berkata, "Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan."

Pertobatan dan iman adalah dua sisi dari koin yang sama dalam merespons karya keselamatan Yesus. Melalui iman, kita menerima kasih karunia Allah, dan melalui pertobatan, kita meninggalkan cara hidup yang lama dan hidup dalam kebenaran.

b. Baptisan dan Hidup dalam Kekudusan

Setelah menerima Yesus sebagai Juru selamat, langkah selanjutnya adalah baptisan, yang merupakan tanda lahiriah dari komitmen seseorang kepada Kristus. Baptisan melambangkan kematian terhadap dosa dan kebangkitan menuju hidup yang baru di dalam Kristus.

Setelah dibaptis, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan. Hidup dalam kekudusan berarti menjalani hidup yang menyenangkan Tuhan dan mematuhi perintah-perintah-Nya. Dalam 1 Petrus 1:15-16, kita diperintahkan, "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

c. Penginjilan dan Kesaksian

Menjadi pengikut Yesus berarti juga memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan Injil kepada orang lain. Yesus sendiri memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk (Markus 16:15). Penginjilan adalah bagian dari misi orang percaya untuk memberitakan bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia dan satu-satunya jalan menuju keselamatan.

Kesaksian hidup orang Kristen yang mencerminkan kasih, kebenaran, dan pengampunan dari Yesus Kristus juga merupakan cara yang kuat untuk membawa orang lain kepada keselamatan.

5. Dampak Keselamatan oleh Yesus Kristus dalam Kehidupan Orang Percaya

Keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus membawa perubahan yang radikal dalam kehidupan orang percaya. Mereka yang menerima Yesus sebagai Juru selamat tidak hanya diselamatkan dari hukuman dosa, tetapi juga mengalami transformasi rohani yang mendalam.

a. Pemulihan Hubungan dengan Allah

Dosa telah memisahkan manusia dari Allah, tetapi melalui Yesus, hubungan yang rusak ini dipulihkan. Orang percaya kini dapat menikmati persekutuan yang erat dengan Tuhan, berbicara dengan-Nya melalui doa, dan mendengar suara-Nya melalui firman. Dalam Roma 5:10, kita membaca bahwa melalui kematian Yesus, kita yang dahulu menjadi musuh Allah telah didamaikan dengan-Nya.

b. Pembebasan dari Kuasa Dosa

Selain menyelamatkan kita dari hukuman dosa, Yesus juga membebaskan kita dari kuasa dosa dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum diselamatkan, manusia berada di bawah kendali dosa, tetapi melalui Yesus, orang percaya diberikan kuasa untuk mengatasi dosa dan hidup dalam kebenaran. Dalam Yohanes 8:36, Yesus berkata, "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

c. Sukacita dan Damai Sejahtera

Salah satu hasil dari keselamatan adalah sukacita dan damai sejahtera yang mendalam. Orang percaya memiliki keyakinan bahwa dosa-dosa mereka telah diampuni, bahwa mereka adalah anak-anak Allah, dan bahwa mereka memiliki pengharapan akan hidup kekal. Dalam Filipi 4:7, Paulus berbicara tentang "damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal," yang memenuhi hati orang percaya.

Kesimpulan

Yesus Kristus adalah Juru selamat dunia, yang datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan memberi jalan kepada hidup yang kekal. Sebagai Juru selamat, Yesus menanggung dosa seluruh umat manusia, mati di kayu salib, dan bangkit dari kematian untuk memberikan kehidupan baru bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Melalui karya keselamatan-Nya, Yesus membawa pemulihan hubungan antara manusia dan Allah, membebaskan kita dari kuasa dosa, dan memberikan pengharapan akan hidup kekal. Sebagai respons, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, menyebarkan Injil, dan menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan.

Yesus Kristus adalah Juru selamat dunia yang membawa pengharapan dan keselamatan kepada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya.

Next Post Previous Post