Yohanes 1:43-44: Filipus Dimenangkan oleh Yesus Sendiri

Pendahuluan:

Yohanes 1:43-44 mencatat salah satu momen penting dalam pelayanan Yesus, di mana Filipus dipanggil secara pribadi oleh Yesus untuk mengikut-Nya. Ini adalah salah satu kisah panggilan pertama dalam Injil Yohanes dan memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Yesus memulai pelayanan-Nya dengan memanggil orang-orang sederhana untuk menjadi murid-Nya. Filipus, yang kemudian menjadi salah satu dari dua belas murid, diperkenalkan kepada Yesus dalam cara yang unik, di mana ia secara langsung dipanggil oleh Yesus tanpa perantara.
Filipus Dimenangkan oleh Yesus Sendiri: Yohanes 1:43-44
Kisah panggilan Filipus oleh Yesus dalam Yohanes 1:43-44 menawarkan beberapa pelajaran penting tentang pelayanan, pengajaran Yesus, dan respons manusia terhadap panggilan Allah. Dengan mengacu pada beberapa pandangan pakar teologi serta ayat-ayat Alkitab yang relevan, artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang bagaimana Filipus dimenangkan oleh Yesus sendiri, serta implikasi dari kisah ini bagi kehidupan dan pelayanan orang Kristen.

Teks Yohanes 1:43-44

Yohanes 1:43-44 (TB): "Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus dan berkata kepadanya: ‘Ikutlah Aku.’ Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus."

1. Yesus Memanggil Filipus secara Pribadi (Yohanes 1:43)

Dalam Yohanes 1:43, kita membaca bahwa Yesus sendiri yang memutuskan untuk pergi ke Galilea dan bertemu dengan Filipus. Panggilan Filipus sangat berbeda dengan beberapa murid lainnya, yang diperkenalkan kepada Yesus melalui perantara, seperti Andreas yang membawa saudaranya, Simon Petrus. Filipus dipanggil langsung oleh Yesus, yang secara pribadi mengatakan, "Ikutlah Aku."

a. Keputusan Yesus untuk Memanggil Filipus

Yesus memutuskan secara sengaja untuk pergi ke Galilea dan memanggil Filipus. Ini menunjukkan bahwa panggilan Filipus bukanlah suatu kebetulan, tetapi bagian dari rencana ilahi Yesus dalam memilih murid-murid-Nya. Pakar teologi Leon Morris, dalam bukunya The Gospel According to John (1995), menjelaskan bahwa pemilihan murid oleh Yesus selalu merupakan tindakan ilahi, di mana Yesus mengetahui siapa yang akan dipilih-Nya dan apa yang akan mereka lakukan dalam rencana Allah. Filipus tidak mencari Yesus terlebih dahulu, tetapi Yesuslah yang memutuskan untuk memanggilnya.

b. Yesus yang Proaktif dalam Panggilan

Yesus mengambil inisiatif dalam panggilan ini. Kata-kata "Ikutlah Aku" menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya mengundang Filipus, tetapi memberikan perintah yang menuntut respons. Menurut teolog D.A. Carson dalam The Gospel According to John (1991), perintah Yesus kepada Filipus adalah panggilan untuk menjadi pengikut sejati, bukan hanya pengamat. Ini juga mencerminkan betapa proaktifnya Yesus dalam panggilan-Nya terhadap manusia. Ia mendatangi kita terlebih dahulu, mencari dan memanggil kita untuk mengikuti-Nya.

2. Filipus: Seorang dari Betsaida (Yohanes 1:44)

Yohanes 1:44 memberikan detail tambahan bahwa Filipus berasal dari Betsaida, kota yang sama dengan Andreas dan Petrus. Informasi ini mungkin terlihat sekilas sederhana, tetapi mengandung makna yang penting dalam konteks pelayanan Yesus.

a. Betsaida: Kota Kecil dengan Pengaruh Besar

Betsaida adalah sebuah kota kecil yang terletak di wilayah Galilea, yang dikenal sebagai tempat asal beberapa murid Yesus. Menurut pakar teologi F.F. Bruce dalam The Gospel of John (1983), Betsaida menjadi penting karena kota ini menghasilkan beberapa tokoh kunci dalam pelayanan Yesus, yaitu Andreas, Petrus, dan Filipus. Meskipun kota ini kecil dan tidak terlalu menonjol secara politik atau ekonomi, Betsaida menjadi tempat yang signifikan dalam perkembangan awal gereja Kristen.

b. Koneksi Sosial dalam Panggilan Filipus

Fakta bahwa Filipus berasal dari kota yang sama dengan Andreas dan Petrus menunjukkan bahwa ada koneksi sosial yang sudah ada di antara murid-murid Yesus. Teolog William Barclay dalam The Daily Study Bible: John (1975) menekankan bahwa koneksi ini membantu memperkuat komunitas murid awal. Meskipun Filipus dipanggil secara langsung oleh Yesus, hubungan sosialnya dengan Andreas dan Petrus kemungkinan memudahkan integrasinya ke dalam kelompok murid. Ini menunjukkan bahwa hubungan sosial dapat memainkan peran penting dalam memperkuat iman dan persekutuan di antara pengikut Yesus.

3. Respon Filipus terhadap Panggilan Yesus

Meskipun teks Yohanes 1:43-44 tidak secara eksplisit menggambarkan respons langsung Filipus, implikasinya jelas: Filipus mengikuti Yesus. Dalam ayat-ayat berikutnya (Yohanes 1:45-46), Filipus menunjukkan iman dan kesaksiannya kepada Natanael, membawa dia untuk mengenal Yesus. Tindakan Filipus ini menunjukkan bahwa ia segera menanggapi panggilan Yesus dengan ketaatan dan iman.

a. Iman yang Tangguh

Filipus tidak meragukan atau menunda ketika Yesus memanggilnya. Respons Filipus adalah contoh dari iman yang tangguh dan ketaatan yang langsung. Teolog John Stott dalam bukunya Basic Christianity (1958) menekankan bahwa iman sejati selalu disertai dengan tindakan ketaatan. Ketika Yesus berkata, "Ikutlah Aku," Filipus tidak menuntut bukti lebih lanjut atau tanda-tanda ajaib, tetapi langsung mengikut Yesus dengan kepercayaan penuh.

b. Kesaksian Filipus kepada Natanael

Dalam Yohanes 1:45-46, Filipus segera mencari Natanael dan bersaksi kepadanya tentang Yesus. Ini menunjukkan bahwa panggilan Yesus tidak hanya menghasilkan pengikut yang pasif, tetapi juga murid yang aktif dalam membagikan kabar baik kepada orang lain. D.A. Carson mencatat bahwa kesaksian Filipus kepada Natanael mencerminkan antusiasme seorang murid baru yang baru saja menemukan Mesias. Filipus tidak hanya menyimpan berita ini untuk dirinya sendiri, tetapi ia segera ingin berbagi dengan orang lain.

4. Implikasi Teologis dari Panggilan Filipus

Kisah panggilan Filipus oleh Yesus sendiri mengandung beberapa implikasi teologis yang penting. Panggilan ini menunjukkan bahwa Yesus adalah sosok yang aktif dalam mencari dan memanggil orang untuk mengikuti-Nya. Filipus, yang mungkin tidak memiliki latar belakang yang menonjol, dipilih oleh Yesus untuk menjadi salah satu murid yang penting dalam pelayanan-Nya.

a. Panggilan yang Pribadi dan Individual

Panggilan Filipus adalah panggilan yang sangat pribadi dan individual. Yesus tidak memanggil Filipus melalui perantara, seperti yang terjadi pada Andreas yang membawa Petrus, tetapi secara langsung. Teolog Raymond E. Brown dalam The Gospel and Epistles of John (1988) menjelaskan bahwa panggilan ini menunjukkan bagaimana Yesus mengenal setiap orang secara pribadi dan memanggil mereka berdasarkan kehendak-Nya. Panggilan Allah adalah pribadi, dan setiap individu memiliki panggilan yang unik dalam rencana Allah.

b. Yesus sebagai Sumber dan Tujuan Panggilan

Panggilan Yesus kepada Filipus juga menunjukkan bahwa Yesus adalah sumber dari setiap panggilan dan tujuan akhir dari kehidupan Kristen. Ketika Yesus berkata, "Ikutlah Aku," ini bukan hanya ajakan untuk perjalanan fisik, tetapi juga panggilan untuk mengikuti Dia dalam seluruh aspek hidup. John Stott menekankan bahwa Yesus bukan hanya memanggil orang untuk percaya kepada-Nya, tetapi juga untuk mengikuti-Nya sebagai murid yang setia, yang hidupnya terfokus pada Kristus sebagai pusat.

5. Aplikasi Praktis dari Panggilan Filipus dalam Kehidupan Orang Kristen

Kisah Filipus yang dipanggil oleh Yesus sendiri juga memberikan beberapa pelajaran praktis bagi kehidupan orang Kristen saat ini. Panggilan Filipus mengajarkan kita tentang bagaimana merespons panggilan Yesus, pentingnya kesaksian kepada orang lain, dan bagaimana kita dipanggil untuk hidup sebagai murid yang setia.

a. Respon yang Segera dan Penuh Iman

Ketika Yesus memanggil Filipus, ia segera mengikuti tanpa ragu-ragu. Ini mengajarkan kita bahwa ketika Yesus memanggil kita untuk melayani atau menjalani tugas tertentu, kita harus merespons dengan iman dan ketaatan yang penuh. Tanggapan kita terhadap panggilan Allah tidak boleh ditunda atau dipenuhi dengan keraguan, tetapi harus didasarkan pada kepercayaan penuh kepada-Nya.

b. Kesaksian kepada Orang Lain

Seperti Filipus yang langsung bersaksi kepada Natanael, kita juga dipanggil untuk membagikan kabar baik tentang Yesus kepada orang lain. Setiap kali kita mengalami karya Allah dalam hidup kita, kita harus bersedia untuk membagikan pengalaman itu kepada orang lain, baik itu keluarga, teman, maupun orang-orang di sekitar kita. William Barclay menekankan bahwa murid-murid Yesus tidak dipanggil hanya untuk mengikuti secara pasif, tetapi untuk aktif menyebarkan Injil kepada semua orang.

c. Mengikuti Yesus dalam Seluruh Aspek Hidup

Panggilan Yesus kepada Filipus adalah ajakan untuk mengikuti Dia, yang berarti menyerahkan seluruh hidup kita kepada Kristus. Mengikuti Yesus berarti menjadikan Dia pusat dari segala sesuatu dalam hidup kita—prioritas utama yang melebihi segala hal lainnya. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam ketaatan kepada firman-Nya dan mengizinkan Yesus memimpin dalam segala aspek kehidupan kita, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga relasi sosial.

6. Panggilan Filipus dalam Konteks Sejarah Pelayanan Yesus

Kisah Filipus dalam Yohanes 1:43-44 juga memberi wawasan tentang bagaimana Yesus memulai pelayanan-Nya dan membangun komunitas murid. Filipus, meskipun tidak sepopuler Petrus atau Yohanes, memainkan peran penting dalam pelayanan Yesus. Filipus menjadi saksi bagi banyak mujizat yang dilakukan Yesus dan menyaksikan perkembangan pelayanan Yesus di berbagai tempat.

a. Filipus dalam Pelayanan Yesus

Filipus muncul beberapa kali dalam Injil Yohanes, termasuk dalam peristiwa Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:5-7) dan dalam Yohanes 14:8-9, ketika Filipus meminta Yesus menunjukkan Bapa kepada mereka. D.A. Carson mencatat bahwa meskipun Filipus kadang-kadang tampak kurang memahami penuh siapa Yesus, ia tetap setia dan berperan penting dalam pelayanan Yesus. Ini menunjukkan bahwa meskipun murid-murid Yesus tidak sempurna, mereka tetap dipakai oleh Allah untuk menggenapi rencana-Nya.

b. Peran Filipus dalam Gereja Awal

Setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus, Filipus terus melayani dalam gereja mula-mula. Menurut tradisi gereja, Filipus menjadi seorang penginjil yang setia dan memainkan peran dalam penyebaran Injil ke berbagai wilayah. Teolog F.F. Bruce dalam The Book of Acts (1954) mencatat bahwa Filipus, yang awalnya dipanggil oleh Yesus sendiri, melanjutkan panggilan itu dengan menjadi salah satu penginjil pertama yang membawa kabar baik kepada orang-orang bukan Yahudi.

Kesimpulan

Kisah Filipus yang dipanggil langsung oleh Yesus dalam Yohanes 1:43-44 adalah contoh indah tentang bagaimana Yesus memanggil orang secara pribadi dan mengubah hidup mereka. Filipus, yang berasal dari kota kecil Betsaida, menjadi salah satu dari dua belas murid Yesus dan memainkan peran penting dalam pelayanan dan perkembangan gereja mula-mula. Panggilan Filipus mengajarkan kita bahwa Yesus tidak hanya memanggil kita untuk mengikuti-Nya, tetapi juga untuk bersaksi dan membawa orang lain kepada-Nya.

Pandangan dari para teolog seperti Leon Morris, D.A. Carson, John Stott, dan F.F. Bruce membantu kita memahami betapa signifikan panggilan ini dalam konteks pelayanan Yesus dan bagaimana hal itu relevan bagi kita sebagai orang percaya saat ini. Kita dipanggil untuk merespons panggilan Yesus dengan iman dan ketaatan, bersaksi kepada orang lain, dan hidup sebagai murid yang setia dalam setiap aspek kehidupan kita.

Next Post Previous Post