Bukti-Bukti Alkitab Bahwa Yesus Kristus adalah Allah

Pendahuluan:

Yesus Kristus adalah pusat iman Kristen, dan salah satu doktrin terpenting dalam kekristenan adalah pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia. Alkitab memberikan banyak bukti bahwa Yesus tidak hanya seorang nabi atau guru moral, tetapi juga adalah Allah yang kekal, pencipta 
langit dan bumi.

Bukti-Bukti Alkitab Bahwa Yesus Kristus adalah Allah
Artikel ini akan menguraikan bukti-bukti Alkitabiah yang menegaskan keilahian Yesus Kristus.

1. Kesaksian Perjanjian Baru tentang Keilahian Yesus

Perjanjian Baru penuh dengan pengakuan akan keilahian Yesus. Penulis-penulis Alkitab menyampaikan berbagai pernyataan eksplisit dan implisit yang menegaskan bahwa Yesus adalah Allah.

a. Yohanes 1:1-14

Yohanes memulai Injilnya dengan menyatakan, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah" (Yohanes 1:1). Dalam ayat 14, Yohanes menjelaskan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Pernyataan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Yesus, yang disebut sebagai Firman, adalah Allah yang kekal yang menjadi manusia.

b. Filipi 2:5-7

Rasul Paulus menulis bahwa Yesus "dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba." Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki kesetaraan dengan Allah sebelum inkarnasi-Nya.

c. Kolose 1:15-17

Paulus menyebut Yesus sebagai "gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan." Ayat ini menekankan bahwa Yesus adalah pencipta segala sesuatu, baik di langit maupun di bumi. Sebagai pencipta, Yesus memiliki atribut yang hanya dimiliki oleh Allah.

2. Pernyataan Yesus tentang Keilahian-Nya

Yesus sendiri secara eksplisit dan implisit menyatakan bahwa Ia adalah Allah. Pernyataan-pernyataan ini sering kali menimbulkan kontroversi di antara orang-orang Yahudi pada zaman-Nya.

a. "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30)

Pernyataan Yesus ini adalah deklarasi keilahian-Nya. Orang-orang Yahudi segera mengambil batu untuk merajam-Nya karena mereka menganggap-Nya menghujat Allah dengan menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 10:31-33).

b. "Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (Yohanes 8:58)

Yesus menggunakan istilah "Aku adalah" (Yunani: Ego Eimi), yang sama dengan nama Allah yang dinyatakan kepada Musa di semak yang menyala (Keluaran 3:14). Orang-orang Yahudi memahami klaim ini sebagai pengakuan bahwa Yesus adalah Allah, sehingga mereka berusaha merajam-Nya.

c. Kuasa untuk mengampuni dosa

Dalam Markus 2:5-12, Yesus menyembuhkan seorang lumpuh dan berkata, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Para ahli Taurat menuduh-Nya menghujat karena hanya Allah yang dapat mengampuni dosa. Namun, Yesus membuktikan otoritas-Nya dengan melakukan mukjizat.

d. Pernyataan tentang Hakim Kekal

Yesus menyatakan bahwa Dia akan datang kembali untuk menghakimi dunia (Matius 25:31-46). Dalam tradisi Yahudi, hanya Allah yang dianggap sebagai hakim akhir.

3. Gelar-Gelar Ilahi yang Disematkan kepada Yesus

Alkitab memberikan beberapa gelar ilahi kepada Yesus, yang mengidentifikasi Dia sebagai Allah.

a. Anak Allah

Gelar "Anak Allah" sering kali dipahami sebagai pengakuan bahwa Yesus memiliki hubungan unik dengan Allah Bapa. Dalam Yohanes 5:18, para pemimpin Yahudi menuduh Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah karena menyebut diri-Nya Anak Allah.

b. Tuhan (Kurios)

Dalam Perjanjian Baru, Yesus sering disebut sebagai "Tuhan" (Yunani: Kurios), sebuah gelar yang digunakan dalam Septuaginta (terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama) untuk menggantikan nama Allah, YHWH. Misalnya, dalam Filipi 2:11, Paulus menyatakan bahwa "segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan.'"

c. Alfa dan Omega

Dalam Wahyu 22:13, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir." Gelar ini hanya dimiliki oleh Allah, yang adalah kekal.

4. Mukjizat Yesus sebagai Bukti Keilahian

Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus tidak hanya menunjukkan kuasa-Nya tetapi juga menegaskan keilahian-Nya.

a. Mengendalikan alam

Yesus menunjukkan kuasa atas alam ketika Ia meredakan angin ribut (Markus 4:39). Para murid terheran-heran dan berkata, "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

b. Memberi kehidupan

Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian (Yohanes 11:43-44), membuktikan bahwa Dia memiliki kuasa atas hidup dan mati, yang hanya dimiliki oleh Allah.

c. Penciptaan makanan

Dalam Yohanes 6:1-14, Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan. Mukjizat ini menggemakan tindakan Allah dalam menyediakan manna di padang gurun.

d. Kuasa atas roh jahat

Yesus sering mengusir roh jahat (Markus 1:23-27), menunjukkan otoritas-Nya atas dunia roh.

5. Kesaksian Pribadi tentang Keilahian Yesus

Kesaksian dari murid-murid dan orang-orang yang berinteraksi dengan Yesus juga menegaskan bahwa Dia adalah Allah.

a. Tomas

Setelah kebangkitan Yesus, Tomas menyebut-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Yesus tidak menolak penyembahan ini, yang menunjukkan bahwa Dia memang Allah.

b. Petrus

Petrus menyatakan bahwa Yesus adalah "Kristus, Anak Allah yang hidup" (Matius 16:16). Yesus memuji pengakuan ini sebagai wahyu dari Allah.

c. Paulus

Paulus dengan konsisten menyebut Yesus sebagai Tuhan dan menyatakan bahwa "di dalam Dia berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan" (Kolose 2:9).

6. Nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias

Perjanjian Lama juga memberikan bukti keilahian Yesus melalui nubuat-nubuat tentang Mesias.

a. Yesaya 9:5-6: Yesaya menubuatkan kelahiran seorang anak yang disebut "Allah yang Perkasa" dan "Bapa yang Kekal." Gelar-gelar ini mengacu pada keilahian Mesias.

b. Mikha 5:2: Mikha menyebutkan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, tetapi asal-usul-Nya "sejak purbakala, sejak dahulu kala," menunjukkan keberadaan kekal-Nya.

c. Mazmur 45:6-7: Mazmur ini menyebutkan takhta Mesias sebagai "Allah," menunjukkan keilahian-Nya.

7. Kebangkitan Yesus sebagai Bukti Paling Kuat

Kebangkitan Yesus adalah bukti yang paling kuat bahwa Dia adalah Allah. Kebangkitan-Nya mengonfirmasi klaim-klaim-Nya tentang keilahian dan memberikan pengharapan kepada umat manusia.

a. Dinyatakan oleh para rasul

Dalam Kisah Para Rasul 2:24-36, Petrus berkhotbah bahwa kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa Dia adalah Tuhan dan Kristus.

b. Kuasa untuk bangkit

Yesus berkata, "Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri" (Yohanes 10:17-18). Kuasa untuk bangkit dari kematian adalah atribut ilahi.

8. Penyembahan kepada Yesus

Dalam Perjanjian Lama, penyembahan hanya diberikan kepada Allah. Namun, dalam Perjanjian Baru, Yesus menerima penyembahan tanpa menolaknya.

a. Orang-orang Majus

Ketika Yesus masih bayi, orang-orang Majus datang untuk menyembah-Nya (Matius 2:11).

b. Para murid

Setelah Yesus berjalan di atas air, para murid menyembah-Nya dan berkata, "Sesungguhnya Engkau Anak Allah" (Matius 14:33).

c. Semua makhluk

Dalam Wahyu 5:13-14, semua makhluk di surga dan di bumi menyembah Anak Domba (Yesus), sejajar dengan Allah.

Kesimpulan

Bukti-bukti Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Dari pernyataan eksplisit Yesus, gelar-gelar yang diberikan kepada-Nya, mukjizat-Nya, hingga penyembahan yang diterima-Nya, semuanya menegaskan keilahian-Nya. Pengakuan ini menjadi dasar iman Kristen, yang percaya bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk semakin mendalami kebenaran ini dan hidup dalam penyembahan kepada Yesus sebagai Tuhan dan Allah.

Next Post Previous Post