Kehendak Allah dalam Alkitab
Pendahuluan:
Salah satu pertanyaan terbesar dalam kehidupan seorang Kristen adalah, "Apakah kehendak Allah bagi hidup saya?" Topik ini tidak hanya menjadi bahan renungan pribadi tetapi juga tema utama dalam teologi Kristen. Kehendak Allah mencakup rencana-Nya yang sempurna untuk dunia dan setiap
individu, yang melibatkan kedaulatan-Nya, kasih-Nya, dan tujuan-Nya yang kekal.
Definisi Kehendak Allah
Dalam teologi Kristen, "kehendak Allah" merujuk pada maksud, rencana, dan tujuan Allah yang ditetapkan oleh hikmat dan kasih-Nya. Kehendak Allah dapat dikategorikan dalam tiga aspek utama:
Kehendak Dekretif (Decretive Will):
Kehendak Allah yang pasti terjadi sesuai dengan kedaulatan-Nya. Ini melibatkan rencana besar Allah yang tidak dapat diubah.Ayat Referensi:Yesaya 46:10:"Yang menyatakan dari mulanya hal yang kemudian, dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: ‘Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan.’"
Kehendak Preseptif (Preceptive Will):
Kehendak Allah yang dinyatakan melalui hukum-hukum dan perintah-Nya. Kehendak ini mengungkapkan bagaimana manusia seharusnya hidup menurut firman Allah.Ayat Referensi:Mikha 6:8:"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Kehendak Perkenan (Permissive Will):
Kehendak Allah yang mengizinkan hal-hal tertentu terjadi, termasuk dosa, meskipun tidak sesuai dengan kekudusan-Nya, untuk tujuan-Nya yang lebih besar.Ayat Referensi:Roma 8:28:"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Kehendak Allah dalam Alkitab
1. Kehendak Allah dalam Penciptaan
Kehendak Allah terungkap sejak penciptaan, di mana Dia menciptakan dunia dengan maksud yang baik dan sempurna.
Kejadian 1:31:"Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik."
2. Kehendak Allah dalam Penebusan
Kehendak Allah dinyatakan secara mendalam melalui karya penebusan Yesus Kristus, yang adalah rencana kekal Allah untuk menyelamatkan umat manusia.
Efesus 1:9-10:"Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus."
3. Kehendak Allah untuk Hidup Orang Percaya
Allah memiliki kehendak khusus bagi setiap individu, yang mencakup panggilan hidup, ketaatan kepada firman-Nya, dan pelayanan dalam kerajaan-Nya.
1 Tesalonika 4:3:"Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhkan diri dari percabulan."
Pandangan Teologis tentang Kehendak Allah
1. Kedaulatan Allah dalam Kehendak-Nya
Kehendak Allah yang dekretif menunjukkan kedaulatan-Nya atas seluruh ciptaan. Allah menetapkan segalanya sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna, dan tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya.
Pandangan Teolog:
- John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa kedaulatan Allah adalah inti dari kehendak-Nya, di mana semua yang terjadi ada dalam kendali Allah.
- R. C. Sproul dalam Chosen by God menyatakan bahwa kehendak Allah mencakup segala sesuatu, termasuk hal-hal yang tampak buruk, untuk mencapai tujuan-Nya yang baik.
2. Hubungan Antara Kehendak Allah dan Kebebasan Manusia
Meskipun Allah memiliki kehendak yang berdaulat, Dia juga memberikan manusia kebebasan untuk memilih. Namun, kebebasan ini tidak membatalkan rencana Allah.
Pandangan Teolog:
- Dietrich Bonhoeffer dalam The Cost of Discipleship mencatat bahwa ketaatan kepada kehendak Allah adalah tanggapan iman terhadap anugerah-Nya.
- N. T. Wright dalam Simply Christian menyatakan bahwa Allah memanggil manusia untuk bekerja sama dalam rencana-Nya dengan hidup dalam ketaatan kepada kehendak-Nya.
3. Kehendak Allah yang Dinamis
Kehendak Allah bukanlah sesuatu yang statis, tetapi terus dinyatakan dalam setiap situasi kehidupan manusia.
Pandangan Teolog:
- John Stott dalam Basic Christianity menekankan bahwa kehendak Allah harus dicari dan dihidupi melalui hubungan yang intim dengan Kristus.
- A. W. Tozer dalam The Pursuit of God mencatat bahwa menemukan kehendak Allah memerlukan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya.
Bagaimana Menemukan Kehendak Allah?
1. Melalui Firman Allah
Firman Allah adalah panduan utama untuk memahami kehendak-Nya. Dalam Alkitab, Allah menyatakan rencana-Nya untuk umat manusia dan prinsip-prinsip hidup yang benar.
Mazmur 119:105:"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
2. Dalam Doa dan Pencarian Hikmat
Doa adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan Allah dan mencari kehendak-Nya.
Yakobus 1:5:"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah."
3. Melalui Bimbingan Roh Kudus
Roh Kudus membantu orang percaya untuk memahami dan mengikuti kehendak Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Yohanes 16:13:"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
4. Melalui Komunitas Kristen
Allah sering kali menggunakan gereja dan komunitas iman untuk mengarahkan orang percaya kepada kehendak-Nya.
Amsal 15:22:"Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak."
Relevansi Kehendak Allah dalam Kehidupan Kristen
1. Hidup dengan Tujuan
Kehendak Allah memberikan arah dan tujuan hidup bagi orang percaya, yang memampukan mereka untuk hidup sesuai dengan rencana-Nya.
Efesus 2:10:"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik."
2. Menghadapi Ketidakpastian Hidup
Mengetahui bahwa Allah memiliki kehendak yang sempurna memberi penghiburan dan keyakinan di tengah ketidakpastian hidup.
Yeremia 29:11:"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan."
3. Menjadi Saluran Berkat bagi Dunia
Hidup dalam kehendak Allah berarti menjadi alat-Nya untuk membawa kasih dan terang Kristus kepada dunia.
Matius 5:16:"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Pandangan Para Teolog tentang Kehendak Allah
John Calvin:
Calvin menekankan bahwa kehendak Allah adalah misteri ilahi yang tidak selalu dapat dipahami manusia, tetapi harus diterima dengan iman.R. C. Sproul:
Sproul mencatat bahwa kehendak Allah mencakup segala sesuatu, dan manusia dipanggil untuk hidup dalam ketaatan total kepada-Nya.A. W. Tozer:
Tozer menekankan bahwa mencari kehendak Allah adalah bagian penting dari kehidupan Kristen, yang memerlukan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya.
Kesimpulan
Kehendak Allah adalah inti dari kehidupan Kristen. Allah memiliki rencana yang sempurna bagi dunia dan setiap individu, yang melibatkan keselamatan, kekudusan, dan penggenapan tujuan-Nya. Memahami kehendak Allah memerlukan penyerahan diri kepada-Nya, pencarian dalam firman-Nya, dan bimbingan Roh Kudus.
Pandangan para teolog seperti John Calvin, R. C. Sproul, dan A. W. Tozer membantu kita memahami bahwa kehendak Allah mencakup kedaulatan-Nya, kasih-Nya, dan panggilan-Nya bagi kita untuk hidup dalam ketaatan.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, menjadi terang dunia, dan menjalani hidup yang memuliakan-Nya. Kiranya artikel ini membantu Anda memahami dan menghidupi kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan Yesus memberkati!