1 Korintus 10:31: Lakukanlah Segala Sesuatu untuk Kemuliaan Allah
Pendahuluan:
Ayat dari 1 Korintus 10:31b adalah salah satu pernyataan paling kuat dalam Perjanjian Baru yang memberikan panduan hidup bagi setiap orang percaya. Teks ini menekankan bahwa segala sesuatu yang dilakukan orang Kristen, bahkan dalam hal-hal kecil seperti makan dan minum, harus dilakukan untuk memuliakan Allah. Dalam tradisi teologi Reformed, ayat ini sering dianggap sebagai inti dari panggilan hidup manusia, yaitu untuk hidup demi kemuliaan Allah semata.
Artikel ini akan menguraikan ayat 1 Korintus 10:31 secara mendalam, mengacu pada pandangan beberapa pakar teologi Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul, serta mengeksplorasi bagaimana prinsip ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen.
1. Teks 1 Korintus 10:31
"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."
2. Konteks dan Latar Belakang
Surat 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, sebuah kota yang terkenal dengan keragaman budaya dan penyembahan berhala. Dalam pasal 10, Paulus membahas isu makanan yang dipersembahkan kepada berhala, sebuah perdebatan etis yang muncul di antara jemaat. Paulus mendorong orang percaya untuk tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan untuk hidup dengan prinsip utama: memuliakan Allah dalam segala sesuatu.
Herman Bavinck, dalam Reformed Dogmatics, menekankan bahwa konteks ini menunjukkan bahwa kehidupan Kristen bukan hanya tentang hukum dan peraturan, tetapi tentang mengarahkan seluruh hidup kepada kemuliaan Allah. Ia menulis:"Kehidupan Kristen adalah kehidupan yang didedikasikan untuk Allah, di mana setiap tindakan, baik besar maupun kecil, dilakukan untuk menyenangkan-Nya."
3. Uraian Mendalam 1 Korintus 10:31b
A. “Jika engkau makan atau jika engkau minum…”
Paulus memulai dengan contoh sederhana tentang makan dan minum. Hal ini menekankan bahwa tindakan yang paling mendasar sekalipun dapat dilakukan untuk kemuliaan Allah. Dalam teologi Reformed, konsep ini menunjukkan bahwa tidak ada pemisahan antara hal-hal rohani dan duniawi.
John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menulis bahwa seluruh ciptaan diciptakan untuk memuliakan Allah, termasuk aktivitas sehari-hari seperti makan dan minum. Ia berkata:"Bahkan dalam kebutuhan jasmani kita, Allah harus dimuliakan, karena semua yang kita miliki berasal dari-Nya dan harus diarahkan kembali kepada-Nya."
B. “Jika engkau melakukan sesuatu yang lain…”
Frasa ini memperluas prinsip memuliakan Allah ke semua aspek kehidupan. Tidak ada bagian dari hidup orang Kristen yang terpisah dari panggilan untuk memuliakan Allah.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa doktrin common grace menunjukkan bagaimana Allah bekerja dalam setiap aspek kehidupan manusia, baik yang terlihat rohani maupun duniawi. Ia menulis:"Segala sesuatu yang kita lakukan, baik itu pekerjaan, keluarga, atau ibadah, harus mencerminkan kemuliaan Allah."
C. “Lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”
Pernyataan ini adalah inti dari ayat ini. Segala sesuatu yang dilakukan orang percaya harus diarahkan untuk memuliakan Allah. Dalam teologi Reformed, prinsip ini dikenal sebagai Soli Deo Gloria (Kemuliaan Bagi Allah Saja), salah satu pilar utama Reformasi.
R.C. Sproul, dalam The Holiness of God, menulis bahwa memuliakan Allah berarti mengakui keagungan-Nya, menyatakan keindahan-Nya, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ia berkata:
"Hidup untuk kemuliaan Allah berarti menempatkan Dia di pusat setiap keputusan, tindakan, dan tujuan hidup kita."
4. Tema Teologis dari 1 Korintus 10:31b
A. Tujuan Utama Hidup Manusia
1 Korintus 10:31b mengajarkan bahwa tujuan utama hidup manusia adalah memuliakan Allah. Dalam Westminster Shorter Catechism, pertanyaan pertama bertanya, “Apakah tujuan utama manusia?” dan jawabannya adalah, “Tujuan utama manusia adalah memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya.”
Herman Bavinck menulis bahwa memuliakan Allah adalah panggilan universal setiap manusia, karena manusia diciptakan menurut gambar Allah untuk merefleksikan kemuliaan-Nya.
B. Holisme dalam Kehidupan Kristen
Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan Kristen mencakup seluruh aspek hidup, bukan hanya ibadah di gereja atau tindakan-tindakan yang dianggap "rohani." Dalam pandangan Reformed, segala sesuatu adalah rohani jika dilakukan untuk Allah.
John Calvin menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara kehidupan "duniawi" dan "rohani" bagi orang percaya. Ia menulis:"Seluruh hidup kita adalah ibadah, karena setiap tindakan kita, sekecil apa pun, dapat diarahkan untuk memuliakan Allah."
C. Kedaulatan Allah atas Seluruh Kehidupan
Prinsip bahwa segala sesuatu harus dilakukan untuk kemuliaan Allah mencerminkan pengakuan atas kedaulatan Allah atas seluruh hidup manusia. Tidak ada bagian dari hidup yang berada di luar kendali atau perhatian Allah.
Louis Berkhof menjelaskan bahwa kedaulatan Allah adalah dasar dari panggilan untuk memuliakan Dia dalam segala hal, karena segala sesuatu ada dan berlangsung oleh kehendak-Nya.
5. Aplikasi Praktis 1 Korintus 10:31b dalam Kehidupan Kristen
A. Memuliakan Allah dalam Pekerjaan
Bagi orang Kristen, pekerjaan bukan hanya sarana untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga cara untuk memuliakan Allah. Pekerjaan yang dilakukan dengan integritas, semangat, dan keunggulan mencerminkan karakter Allah.
R.C. Sproul menulis bahwa memuliakan Allah dalam pekerjaan berarti bekerja seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia (Kolose 3:23).
B. Memuliakan Allah dalam Hubungan
Dalam hubungan dengan orang lain, kita dipanggil untuk mencerminkan kasih Allah. Memuliakan Allah berarti mengasihi, mengampuni, dan melayani orang lain sesuai dengan kehendak Allah.
John Calvin menekankan bahwa kasih kepada sesama adalah salah satu cara utama untuk memuliakan Allah, karena itu menunjukkan kasih Allah kepada dunia.
C. Memuliakan Allah dalam Penggunaan Waktu dan Harta
Orang Kristen dipanggil untuk menggunakan waktu dan harta mereka dengan bijaksana, sebagai pengelola yang setia dari apa yang Allah percayakan. Setiap keputusan dalam hal ini harus mencerminkan prioritas untuk memuliakan Allah.
D. Memuliakan Allah dalam Ibadah
Ibadah adalah respons langsung terhadap panggilan untuk memuliakan Allah. Namun, ibadah tidak terbatas pada aktivitas gereja, melainkan mencakup seluruh hidup yang dipersembahkan kepada Allah (Roma 12:1).
6. Tantangan dalam Mempraktikkan 1 Korintus 10:31b
Meskipun prinsip ini sederhana, mempraktikkannya sering kali menghadapi tantangan:
- Kesibukan Duniawi: Kehidupan modern sering kali penuh dengan distraksi yang membuat kita sulit mengarahkan fokus kepada Allah.
- Keegoisan: Kecenderungan manusia yang jatuh adalah hidup untuk diri sendiri, bukan untuk Allah.
- Kurangnya Pemahaman: Banyak orang Kristen memisahkan aspek "rohani" dan "duniawi" dalam hidup mereka, sehingga gagal melihat bagaimana seluruh hidup dapat diarahkan untuk memuliakan Allah.
Namun, R.C. Sproul mengingatkan bahwa melalui Roh Kudus, orang percaya dimampukan untuk hidup sesuai dengan panggilan ini.
Kesimpulan
1 Korintus 10:31b adalah panggilan yang mendasar bagi setiap orang percaya untuk memuliakan Allah dalam segala sesuatu yang mereka lakukan. Ayat ini menegaskan bahwa hidup Kristen mencakup setiap aspek kehidupan, dari tindakan yang paling sederhana hingga keputusan yang paling penting.
Sebagaimana dinyatakan oleh John Calvin:"Hidup untuk kemuliaan Allah adalah panggilan tertinggi manusia, dan itu mencakup setiap nafas, tindakan, dan pikiran kita."
Kiranya kita dipenuhi oleh pengertian bahwa hidup ini adalah untuk Dia, melalui Dia, dan bagi Dia (Roma 11:36), sehingga segala sesuatu yang kita lakukan diarahkan untuk memuliakan Allah yang hidup dan kudus. Amin.