Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus dalam Hidup Orang Percaya

Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus dalam Hidup Orang Percaya

Pengantar:

"Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu." (2 Korintus 1:2)

Dalam seluruh Alkitab, hubungan antara Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus menjadi inti dari wahyu ilahi. Dalam teologi Reformed, doktrin ini sangat penting dalam memahami Trinitas, keselamatan, dan bagaimana Allah berelasi dengan umat-Nya. Hubungan antara Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus bukan hanya sebuah konsep teologis, tetapi juga dasar dari iman Kristen yang mengarahkan kita kepada pemahaman yang lebih dalam tentang anugerah dan rencana penebusan Allah.

Artikel ini akan membahas bagaimana Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus berelasi dalam keilahian-Nya, bagaimana relasi ini dinyatakan dalam karya keselamatan, serta bagaimana pemahaman ini mempengaruhi kehidupan orang percaya.

1. Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam Trinitas

a. Keesaan dan Keberbedaan dalam Trinitas

Teologi Reformed menegaskan bahwa Allah adalah satu dalam esensi, tetapi tiga dalam pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Konsep ini didasarkan pada wahyu Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus adalah dua pribadi yang berbeda tetapi memiliki satu esensi ilahi.

Matius 28:19 dengan jelas mengajarkan Tritunggal ketika Yesus berkata:"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa Allah tidak terbagi menjadi tiga bagian, tetapi satu dalam hakikat, di mana setiap pribadi dalam Trinitas memiliki peran yang unik tetapi tetap dalam kesatuan yang sempurna.

b. Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang Kekal

Yesus Kristus bukan hanya manusia yang diutus oleh Allah, tetapi Anak Allah yang kekal. Yohanes 1:1-2 menegaskan:"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."

Herman Bavinck menegaskan bahwa keilahian Kristus tidak didasarkan pada kehendak atau keputusan Bapa untuk menjadikan-Nya Allah, tetapi karena Dia memang sejak kekekalan adalah Allah yang sejati, bersama-sama dengan Bapa dalam kemuliaan-Nya.

c. Kedaulatan Allah dalam Tritunggal

Dalam teologi Reformed, Allah Bapa digambarkan sebagai sumber dari segala sesuatu, tetapi bukan dalam arti bahwa Dia lebih tinggi daripada Anak dan Roh Kudus. Allah Bapa adalah Pribadi yang merancang rencana keselamatan, tetapi rencana ini dilaksanakan oleh Anak dan diterapkan oleh Roh Kudus.

Efesus 1:3-5 berkata:"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga."

John Calvin menegaskan bahwa kedaulatan Allah tidak hanya berlaku atas ciptaan, tetapi juga dalam peran unik setiap pribadi dalam Trinitas.

2. Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam Karya Keselamatan

a. Rencana Kekal Allah Bapa

Keselamatan bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan, tetapi telah direncanakan oleh Allah sejak kekekalan. Efesus 1:4-5 berkata:"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."

R. C. Sproul menegaskan bahwa keselamatan bukan hanya tindakan kasih Allah, tetapi juga manifestasi dari kehendak dan rencana kekal-Nya.

b. Inkarnasi Yesus Kristus: Anugerah Allah yang Tertinggi

Yesus Kristus datang ke dunia sebagai manusia untuk menggenapi rencana keselamatan yang telah dirancang oleh Bapa. Yohanes 3:16 berkata:"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal."

Herman Bavinck menekankan bahwa inkarnasi Kristus bukanlah reaksi terhadap dosa manusia, tetapi bagian dari rencana kekal Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan membawa umat-Nya kepada persekutuan dengan-Nya.

c. Pengorbanan Kristus dan Keadilan Allah

Di kayu salib, kasih dan keadilan Allah bertemu. Yesus Kristus mengambil dosa dunia, menerima murka Allah yang seharusnya ditanggung oleh manusia.

2 Korintus 5:21 berkata:"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

John Calvin menegaskan bahwa penebusan Kristus tidak hanya sekadar contoh kasih Allah, tetapi merupakan pemenuhan tuntutan keadilan ilahi.

d. Kebangkitan dan Pemuliaan Yesus

Kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa Allah menerima pengorbanan-Nya dan memberikan hidup kekal bagi mereka yang percaya. Roma 6:4 berkata:"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa."

Herman Bavinck menjelaskan bahwa kebangkitan Kristus adalah bukti kemenangan Allah atas dosa dan kematian serta jaminan bagi kebangkitan orang percaya.

3. Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam Hidup Orang Percaya

a. Pengangkatan sebagai Anak oleh Allah Bapa

Melalui Kristus, orang percaya diangkat menjadi anak-anak Allah. Roma 8:15 berkata:"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 'Ya Abba, ya Bapa!'"

John Calvin menekankan bahwa keselamatan bukan hanya pembebasan dari hukuman dosa, tetapi juga pemulihan hubungan dengan Allah sebagai Bapa.

b. Doa kepada Bapa dalam Nama Yesus

Yesus mengajarkan bahwa orang percaya harus berdoa kepada Bapa dalam nama-Nya. Yohanes 14:13 berkata:"Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak."

Herman Bavinck menekankan bahwa doa dalam nama Yesus bukanlah sekadar formula, tetapi menunjukkan perantaraannya yang sempurna antara manusia dan Allah.

c. Kehidupan dalam Kasih Bapa dan Yesus

Kasih Allah Bapa dan Yesus Kristus menjadi dasar bagi kehidupan orang percaya. 1 Yohanes 4:9-10 berkata:"Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya."

R. C. Sproul menjelaskan bahwa kasih Allah bukan hanya untuk menyelamatkan, tetapi juga untuk mengubah hidup manusia agar mereka hidup dalam kasih yang sama.

4. Pengharapan Eskatologis dalam Allah Bapa dan Yesus Kristus

a. Kedatangan Kristus yang Kedua Kali

Yesus berjanji akan datang kembali untuk membawa umat-Nya kepada Bapa. Yohanes 14:3 berkata:
"Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku."

Teologi Reformed menegaskan bahwa pengharapan akan kedatangan Kristus memberikan motivasi bagi orang percaya untuk hidup dalam kekudusan.

b. Persekutuan Kekal dengan Allah Bapa dan Yesus Kristus

Wahyu 21:3 berkata:"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka."

John Calvin menjelaskan bahwa tujuan akhir dari keselamatan adalah persekutuan kekal dengan Allah dalam kemuliaan-Nya.

Kesimpulan: Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus dalam Hidup Orang Percaya

Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus berelasi dalam kesatuan ilahi yang sempurna dalam Trinitas dan dalam karya keselamatan. Dalam kasih-Nya, Allah Bapa merancang keselamatan, Yesus Kristus menggenapinya melalui pengorbanan di salib, dan Roh Kudus menerapkannya dalam hidup orang percaya.

Sebagaimana Efesus 1:3 berkata:
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga."

"Segala kemuliaan bagi Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus, yang dalam kasih-Nya menyelamatkan umat-Nya dan membawa mereka kepada hidup kekal!"

Next Post Previous Post