Mazmur 145:8-9: Kemurahan dan Kasih Allah yang Tak Terbatas

Mazmur 145:8-9: Kemurahan dan Kasih Allah yang Tak Terbatas

Pengantar:

Mazmur 145:8-9 adalah pernyataan indah tentang karakter Allah yang penuh kasih, murah hati, dan panjang sabar. Dalam bagian ini, pemazmur Daud menyatakan kebaikan dan kemurahan Allah kepada seluruh ciptaan-Nya. Ayat ini memberikan penghiburan yang mendalam bagi umat Allah, sekaligus mengundang mereka untuk memuji dan menyembah Dia. Artikel ini akan menguraikan Mazmur 145:8-9 berdasarkan pandangan para pakar teologi, membahas konteks, makna teologis, dan relevansinya bagi kehidupan Kristen masa kini.

Berikut adalah teks Mazmur 145:8-9 (AYT):Mazmur 145:8. "TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.Mazmur 145:9. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh belas kasihan terhadap segala yang dijadikan-Nya."

Konteks Mazmur 145

1. Mazmur Pujian Daud

Mazmur 145 adalah salah satu mazmur pujian Daud yang menonjolkan kebesaran dan kebaikan Allah. Sebagai mazmur akrostik, setiap ayatnya dimulai dengan huruf Ibrani secara berurutan, yang mencerminkan keindahan dan keselarasan pujian ini.

John Calvin mencatat bahwa Mazmur ini adalah pengakuan agung tentang kebesaran Allah. Mazmur ini menunjukkan bagaimana Allah mengungkapkan karakter-Nya kepada umat-Nya dan seluruh ciptaan.

2. Fokus pada Karakter Allah

Mazmur 145 secara khusus menyoroti sifat-sifat Allah, termasuk kebesaran, kekudusan, kasih, dan keadilan-Nya. Ayat 8-9 memberikan penekanan pada sifat Allah yang penuh kasih, murah hati, dan belas kasihan terhadap semua makhluk.

Leon Morris mencatat bahwa Mazmur ini mengajarkan bahwa Allah bukan hanya Allah yang berkuasa, tetapi juga Allah yang peduli terhadap ciptaan-Nya.

Analisis Mazmur 145:8-9

1. “TUHAN itu Pengasih dan Penyayang” (Mazmur 145:8a)

Kata “pengasih” (rachum) menggambarkan kasih yang penuh belas kasihan, mirip dengan kasih seorang ibu kepada anaknya. Kata “penyayang” (chanun) menunjukkan kemurahan hati Allah yang melimpah kepada umat-Nya.

John MacArthur mencatat bahwa sifat pengasih dan penyayang Allah adalah bukti dari kasih-Nya yang aktif. Allah tidak hanya mencintai secara teori, tetapi kasih-Nya diwujudkan dalam tindakan nyata untuk memelihara dan menyelamatkan umat-Nya.

2. “Panjang Sabar” ( Mazmur 145:8b)

Frasa ini menggunakan kata Ibrani erek apayim, yang secara harfiah berarti “berhati-hati untuk marah.” Ini menunjukkan kesabaran Allah yang luar biasa dalam menghadapi dosa manusia.

R.C. Sproul mencatat bahwa kesabaran Allah adalah bagian integral dari kasih-Nya. Sproul menulis: “Tanpa kesabaran Allah, manusia tidak akan memiliki harapan, karena murka Allah terhadap dosa dapat segera menghancurkan mereka.”

3. “Besar Kasih Setia-Nya” (Mazmur 145:8c)

Kata “kasih setia” (hesed) adalah salah satu konsep teologis utama dalam Perjanjian Lama. Ini menggambarkan komitmen Allah yang tak tergoyahkan kepada umat-Nya berdasarkan perjanjian-Nya.

John Calvin mencatat bahwa kasih setia Allah adalah dasar dari hubungan antara Allah dan umat-Nya. Dia menulis: “Kasih setia Allah adalah bukti bahwa Ia tidak pernah meninggalkan umat-Nya, meskipun mereka sering kali tidak setia kepada-Nya.”

4. “TUHAN itu Baik kepada Semua Orang” (Mazmur 145:9a)

Ayat ini menekankan kebaikan Allah yang universal. Kebaikan Allah tidak terbatas hanya pada umat-Nya, tetapi meliputi seluruh ciptaan.

Leon Morris mencatat bahwa pernyataan ini mencerminkan belas kasihan Allah yang meluas kepada semua makhluk. Allah memelihara ciptaan-Nya dengan kasih yang melimpah.

5. “Penuh Belas Kasihan terhadap Segala yang Dijadikan-Nya” (Mazmur 145:9b)

Belas kasihan Allah mencakup segala sesuatu yang Ia ciptakan. Ini menunjukkan perhatian Allah terhadap seluruh ciptaan, baik yang besar maupun kecil.

John MacArthur mencatat bahwa kasih Allah terhadap ciptaan-Nya adalah bukti dari kepedulian-Nya yang mendalam terhadap setiap aspek dari dunia yang Ia ciptakan.

Makna Teologis Mazmur 145:8-9

1. Allah sebagai Pribadi yang Penuh Kasih

Mazmur ini menekankan bahwa kasih Allah adalah sifat utama-Nya. Allah tidak hanya menunjukkan kasih kepada umat-Nya, tetapi juga kepada seluruh ciptaan.

R.C. Sproul mencatat bahwa kasih Allah adalah dasar dari seluruh hubungan-Nya dengan ciptaan. Dia menulis: “Tanpa kasih Allah, tidak ada pengharapan bagi manusia atau ciptaan lainnya.”

2. Kesabaran Allah dalam Menghadapi Dosa

Kesabaran Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Allah tidak segera menghukum dosa, tetapi memberi waktu bagi manusia untuk berubah.

John Stott mencatat bahwa kesabaran Allah adalah tanda dari kasih karunia-Nya. Dia menulis: “Allah bersabar bukan karena Ia mengabaikan dosa, tetapi karena Ia memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat.”

3. Belas Kasihan Allah terhadap Ciptaan

Allah peduli terhadap seluruh ciptaan, termasuk makhluk yang paling kecil sekalipun. Ini mencerminkan keadilan Allah yang sempurna dan kasih-Nya yang universal.

Leon Morris mencatat bahwa belas kasihan Allah terhadap ciptaan-Nya adalah bukti dari perhatian-Nya yang menyeluruh. Dia memelihara dunia ini dengan kasih yang penuh belas kasihan.

Aplikasi Mazmur 145:8-9 bagi Kehidupan Kristen

1. Meneladani Kasih Allah

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk meneladani kasih Allah yang pengasih, penyayang, dan penuh belas kasihan. Kita harus menunjukkan kasih ini dalam hubungan kita dengan sesama dan dalam cara kita memelihara ciptaan Allah.

2. Mengandalkan Kesabaran Allah

Kesabaran Allah adalah kesempatan bagi kita untuk bertobat dan memperbaiki hubungan kita dengan-Nya. Sebagai umat Allah, kita juga dipanggil untuk bersabar terhadap sesama, sebagaimana Allah sabar terhadap kita.

3. Memuji Allah untuk Kebaikan-Nya

Mazmur 145 mengundang kita untuk memuji Allah atas kebaikan dan belas kasihan-Nya. Kita dapat menyembah Allah dengan hati yang penuh syukur atas kasih dan perhatian-Nya yang tidak terbatas.

4. Menghormati Ciptaan Allah

Sebagai penerima belas kasihan Allah, kita dipanggil untuk memelihara ciptaan-Nya dengan bijaksana. Kasih Allah terhadap ciptaan-Nya menginspirasi kita untuk menjaga dan melindungi dunia ini dengan penuh tanggung jawab.

Pandangan Para Pakar tentang Mazmur 145:8-9

1. John Calvin

Calvin menekankan bahwa kasih dan belas kasihan Allah adalah tema utama Mazmur 145:8-9. Dia mencatat bahwa sifat-sifat Allah ini memberikan penghiburan kepada umat-Nya yang sering kali menghadapi ketidakpastian dan penderitaan.

2. R.C. Sproul

Sproul mencatat bahwa Mazmur 145:8-9 adalah gambaran indah tentang kasih universal Allah. Dia menekankan bahwa kasih ini tidak terbatas hanya pada umat pilihan, tetapi meluas ke seluruh ciptaan.

3. John MacArthur

MacArthur mencatat bahwa Mazmur ini menunjukkan kasih Allah yang aktif. Dia menekankan bahwa Allah tidak hanya menunjukkan kasih-Nya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan pemeliharaan dan penyelamatan.

Kesimpulan

Mazmur 145:8-9 adalah pernyataan yang indah tentang karakter Allah yang penuh kasih, murah hati, dan panjang sabar. Melalui ayat ini, kita diajak untuk mengenal Allah sebagai Pribadi yang peduli terhadap umat-Nya dan seluruh ciptaan.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk meneladani sifat-sifat Allah ini dalam hubungan kita dengan sesama dan dalam cara kita memelihara dunia ini. Kita juga diundang untuk memuji Allah atas kasih, kesabaran, dan belas kasihan-Nya yang melimpah.

Next Post Previous Post