Tujuan Tertinggi dalam Mendidik Anak

Tujuan Tertinggi dalam Mendidik Anak

Pendahuluan:

Sebagai orang tua Kristen, kita sering bertanya: Apa tujuan utama dalam mendidik anak? Apakah tujuan kita hanya memastikan mereka mendapatkan pendidikan terbaik, pekerjaan yang mapan, atau kehidupan yang nyaman?

Dalam teologi Reformed, tujuan utama dalam mendidik anak bukan hanya keberhasilan duniawi, tetapi membimbing mereka untuk mengenal, mengasihi, dan hidup bagi kemuliaan Allah.

Amsal 22:6 menegaskan:"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan Louis Berkhof menekankan bahwa mendidik anak bukan hanya tanggung jawab duniawi, tetapi merupakan panggilan rohani untuk membawa mereka kepada Kristus dan mempersiapkan mereka untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah.

Artikel ini akan membahas tujuan tertinggi dalam mendidik anak menurut teologi Reformed, bagaimana cara mencapainya, serta tantangan yang dihadapi dalam proses ini.

1. Mengapa Mendidik Anak Itu Penting dalam Kekristenan?

a. Anak-Anak Adalah Pemberian dari Tuhan

Mazmur 127:3 berkata:"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah."

Anak-anak bukan hanya milik orang tua, tetapi milik Tuhan. Orang tua adalah penatalayan yang diberikan tanggung jawab untuk membimbing mereka dalam kebenaran.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa anak-anak harus diajar sejak kecil untuk mengenal Allah, karena mereka adalah bagian dari umat perjanjian-Nya.

b. Anak-Anak Harus Diajarkan Kebenaran Sejak Dini

Ulangan 6:6-7 menegaskan pentingnya mendidik anak dalam Firman Tuhan:"Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, dan apabila engkau bangun."

Herman Bavinck menekankan bahwa pendidikan Kristen bukan hanya tentang moralitas, tetapi tentang membentuk hati anak untuk takut akan Tuhan dan hidup bagi-Nya.

2. Tujuan Tertinggi dalam Mendidik Anak Menurut Teologi Reformed

a. Mengenalkan Anak kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan

Tujuan utama mendidik anak adalah membawa mereka kepada Kristus.

2 Timotius 3:15 berkata:"Sejak kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus."

R.C. Sproul menegaskan bahwa mendidik anak dalam iman bukan hanya tentang mengajarkan nilai-nilai Kristen, tetapi memastikan mereka memahami Injil dan memiliki hubungan pribadi dengan Kristus.

b. Membentuk Karakter Kristiani dalam Hidup Anak

Efesus 6:4 berkata:"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."

Pendidikan Kristen harus membentuk anak-anak agar memiliki karakter yang sesuai dengan Firman Tuhan—rendah hati, penuh kasih, sabar, dan setia kepada kebenaran.

Louis Berkhof menegaskan bahwa iman sejati harus diwujudkan dalam karakter dan tindakan sehari-hari.

c. Mengajarkan Ketaatan kepada Allah

Pengkhotbah 12:13 berkata:"Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang."

Anak-anak harus diajarkan bahwa tujuan hidup mereka bukan hanya sukses secara duniawi, tetapi untuk hidup dalam ketaatan dan menyenangkan Allah.

John Calvin menekankan bahwa ketaatan kepada Allah bukan hanya kewajiban, tetapi juga sumber sukacita sejati bagi manusia.

d. Mempersiapkan Anak untuk Mengasihi Sesama dan Melayani Tuhan

Markus 12:30-31 berkata:"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Anak-anak harus diajarkan bahwa hidup mereka bukan hanya tentang diri mereka sendiri, tetapi juga tentang melayani orang lain dan membangun Kerajaan Allah.

Herman Bavinck menegaskan bahwa pendidikan Kristen sejati harus mengarah pada kehidupan yang berdampak bagi dunia dan sesama.

3. Bagaimana Cara Mendidik Anak Menuju Tujuan Ini?

a. Memberikan Teladan yang Hidup

1 Korintus 11:1 berkata:"Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."

Anak-anak tidak hanya belajar dari perkataan, tetapi dari contoh yang mereka lihat setiap hari. Orang tua yang hidup dalam ketaatan kepada Tuhan akan lebih efektif dalam membimbing anak-anak mereka.

R.C. Sproul menegaskan bahwa anak-anak lebih terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dalam hidup orang tua mereka daripada apa yang mereka dengar dari mulut mereka.

b. Mengajarkan Firman Tuhan secara Konsisten

Mazmur 78:4 berkata:"Kami tidak akan menyembunyikannya kepada anak-anak mereka, tetapi akan menceritakan kepada angkatan yang kemudian perbuatan-perbuatan yang penuh keperkasaan dari TUHAN dan keajaiban-keajaiban yang telah dilakukan-Nya."

Orang tua harus secara konsisten membacakan Alkitab, mengajarkan kebenaran Firman, dan berdiskusi tentang iman bersama anak-anak mereka.

John Calvin menekankan bahwa mengajarkan anak-anak tentang Allah harus menjadi prioritas utama dalam keluarga Kristen.

c. Melatih Anak dalam Disiplin Rohani

Amsal 29:17 berkata:"Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu."

Orang tua harus melatih anak-anak dalam doa, membaca Alkitab, beribadah, dan menaati perintah Tuhan.

Herman Bavinck menegaskan bahwa pendidikan Kristen harus mencakup disiplin rohani yang membantu anak-anak bertumbuh dalam iman dan karakter.

d. Mendisiplinkan Anak dengan Kasih

Amsal 13:24 berkata:"Siapa yang tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya, tetapi siapa yang mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya."

Disiplin harus dilakukan dengan kasih dan tujuan membentuk karakter anak, bukan sekadar menghukum.

Louis Berkhof menegaskan bahwa disiplin Kristen harus dilakukan dengan kesabaran dan tujuan untuk membawa anak kepada pertobatan dan ketaatan kepada Tuhan.

4. Tantangan dalam Mendidik Anak Secara Kristen

Mendidik anak dalam iman Kristen memiliki tantangan, antara lain:

  1. Pengaruh Dunia Sekuler – Anak-anak terpapar ajaran dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristen.
  2. Kurangnya Waktu dan Konsistensi – Orang tua sering kali sibuk dan kurang meluangkan waktu untuk mendidik anak dalam Firman Tuhan.
  3. Tekanan dari Budaya yang Relativistik – Masyarakat modern sering kali menolak standar moral absolut yang diajarkan dalam Alkitab.

R.C. Sproul menegaskan bahwa orang tua Kristen harus berkomitmen untuk mengajarkan kebenaran Firman Tuhan kepada anak-anak mereka meskipun dunia menolaknya.

Kesimpulan

Tujuan tertinggi dalam mendidik anak bukan hanya memastikan mereka sukses secara duniawi, tetapi membawa mereka kepada pengenalan akan Kristus, ketaatan kepada Allah, dan kehidupan yang memuliakan-Nya.

Kita harus menjadikan pendidikan iman sebagai prioritas utama, memberikan teladan hidup yang benar, serta membimbing mereka dalam disiplin rohani dan kasih karunia.

Jika kita setia dalam mendidik anak-anak kita sesuai dengan Firman Tuhan, kita dapat berharap bahwa mereka akan hidup dalam kebenaran dan menjadi alat bagi kemuliaan Allah.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post