Surga di Bumi: Diskursus Serius Mengenai Kepastian Keselamatan yang Berakar Kokoh

Surga di Bumi: Diskursus Serius Mengenai Kepastian Keselamatan yang Berakar Kokoh

Pendahuluan

Salah satu pertanyaan terbesar dalam kehidupan Kristen adalah: Bagaimana saya dapat yakin bahwa saya telah diselamatkan? Kepastian keselamatan (assurance of salvation) adalah aspek penting dalam iman Kristen yang menentukan bagaimana seseorang menjalani kehidupan spiritualnya. Ketika seseorang memiliki kepastian yang kuat bahwa ia telah diselamatkan oleh anugerah Allah, maka hidupnya akan dipenuhi oleh damai sejahtera, sukacita, dan ketaatan kepada Tuhan.

Dalam tradisi Reformed, kepastian keselamatan bukanlah sekadar perasaan subjektif, melainkan keyakinan yang berakar dalam janji Allah dan pekerjaan Kristus yang telah diselesaikan. Beberapa teolog Reformed besar seperti John Calvin, Thomas Brooks, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, dan John Piper telah banyak membahas mengenai kepastian keselamatan serta bagaimana seorang Kristen dapat memiliki keyakinan yang teguh dalam imannya.

Artikel ini akan membahas tentang kepastian keselamatan dari perspektif teologi Reformed, dengan menjawab beberapa pertanyaan utama:

  1. Apa itu kepastian keselamatan?

  2. Apakah seorang Kristen dapat kehilangan keselamatannya?

  3. Bagaimana seseorang memperoleh kepastian keselamatan?

  4. Apa tanda-tanda bahwa seseorang benar-benar diselamatkan?

  5. Bagaimana kepastian keselamatan mengubah cara hidup kita?

1. Definisi Kepastian Keselamatan dalam Teologi Reformed

a. Kepastian Keselamatan sebagai Pekerjaan Roh Kudus

Dalam teologi Reformed, kepastian keselamatan bukanlah sesuatu yang kita capai sendiri, tetapi merupakan hasil dari pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang percaya. Paulus menulis dalam Roma 8:16:

"Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa kepastian keselamatan adalah buah dari iman sejati yang diberikan oleh Allah. Menurut Calvin, iman bukan hanya kepercayaan intelektual kepada kebenaran Alkitab, tetapi juga keyakinan yang kokoh bahwa Kristus telah menebus dosa kita secara pribadi.

b. Kepastian Berdasarkan Janji Allah dalam Alkitab

Kepastian keselamatan juga bukan berdasarkan perasaan, tetapi berakar dalam janji Allah yang tidak berubah. Yohanes 10:28 berkata:

"Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."

Thomas Brooks, seorang teolog Puritan, menegaskan bahwa kepastian keselamatan tidak boleh bergantung pada emosi kita yang berubah-ubah, tetapi harus didasarkan pada janji-janji Allah yang kekal.

2. Apakah Seorang Kristen Bisa Kehilangan Keselamatannya?

a. Doktrin Ketekunan Orang Kudus (Perseverance of the Saints)

Dalam teologi Reformed, kepastian keselamatan terkait erat dengan doktrin Perseverance of the Saints (ketekunan orang kudus), yang menyatakan bahwa mereka yang benar-benar telah diselamatkan tidak akan pernah terhilang.

Filipi 1:6 menyatakan:

"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

Jonathan Edwards mengajarkan bahwa Allah yang telah memilih dan memanggil orang percaya tidak akan membiarkan mereka terhilang, tetapi akan terus memelihara mereka dalam iman sampai akhir.

b. Bukti Keselamatan yang Sejati

R.C. Sproul menekankan bahwa mereka yang benar-benar lahir baru akan menunjukkan buah pertobatan yang nyata. Jika seseorang meninggalkan imannya, itu bukan berarti ia kehilangan keselamatan, tetapi menunjukkan bahwa ia tidak pernah benar-benar diselamatkan sejak awal (1 Yohanes 2:19).

3. Bagaimana Seseorang Memperoleh Kepastian Keselamatan?

Kepastian keselamatan bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi dapat diperoleh melalui berbagai cara yang diajarkan dalam Alkitab dan tradisi Reformed.

a. Percaya kepada Kristus Secara Pribadi

Kepastian keselamatan dimulai dengan iman kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Yohanes 3:16 menyatakan bahwa barangsiapa percaya kepada Kristus akan memperoleh hidup yang kekal.

John Piper menekankan bahwa iman kepada Kristus bukan hanya soal percaya bahwa Ia ada, tetapi juga bersandar sepenuhnya pada karya penebusan-Nya di kayu salib.

b. Memeriksa Diri Sendiri dalam Iman

Paulus berkata dalam 2 Korintus 13:5:

"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu!"

Thomas Brooks mengajarkan bahwa setiap orang percaya harus secara teratur mengevaluasi kehidupannya untuk memastikan bahwa ia berjalan dalam iman yang sejati.

c. Melihat Buah Roh dalam Kehidupan Sehari-hari

Buah Roh dalam Galatia 5:22-23 menjadi indikator apakah seseorang benar-benar telah lahir baru. Jika seseorang bertumbuh dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, dan kesabaran, maka itu adalah bukti bahwa Roh Kudus sedang bekerja dalam dirinya.

4. Tanda-Tanda Keselamatan yang Sejati

Teologi Reformed mengajarkan bahwa kepastian keselamatan dapat dikenali melalui beberapa tanda berikut:

a. Kasih kepada Allah dan Firman-Nya

Seorang yang benar-benar diselamatkan akan memiliki kasih yang mendalam kepada Allah dan menikmati Firman-Nya (Mazmur 119:97).

b. Kebencian terhadap Dosa

Orang yang telah diselamatkan tidak akan nyaman dalam dosa dan selalu mencari pertobatan (1 Yohanes 3:9).

c. Keinginan untuk Bersekutu dengan Orang Percaya

Seorang Kristen sejati akan rindu untuk berkumpul dengan sesama orang percaya dalam ibadah dan persekutuan (Ibrani 10:25).

d. Ketekunan dalam Iman di Tengah Pencobaan

Ketekunan dalam menghadapi penderitaan adalah bukti bahwa seseorang benar-benar memiliki iman sejati (Yakobus 1:2-4).

5. Bagaimana Kepastian Keselamatan Mengubah Cara Hidup Kita?

Ketika seseorang memiliki kepastian keselamatan yang kuat, hidupnya akan berubah secara drastis. Berikut adalah beberapa dampak praktisnya:

a. Hidup dalam Damai Sejahtera dan Sukacita

Orang yang yakin akan keselamatannya tidak akan hidup dalam ketakutan atau kekhawatiran, tetapi dalam damai sejahtera dan sukacita (Filipi 4:7).

b. Ketaatan yang Sukarela

Ketika seseorang yakin bahwa ia telah diselamatkan oleh anugerah, maka ketaatan kepada Tuhan bukan lagi beban, tetapi sukacita (Yohanes 14:15).

c. Semangat dalam Pelayanan dan Penginjilan

Kepastian keselamatan mendorong seseorang untuk membagikan Injil kepada orang lain, karena ia ingin orang lain juga memiliki kepastian yang sama (Matius 28:19-20).

d. Ketekunan dalam Menghadapi Penderitaan

Mereka yang yakin akan keselamatannya dapat bertahan dalam penderitaan dengan pengharapan bahwa mereka memiliki warisan kekal di surga (Roma 8:18).

Kesimpulan

Kepastian keselamatan adalah salah satu berkat terbesar dalam kehidupan Kristen. Dalam teologi Reformed, kepastian ini didasarkan pada janji Allah, karya Kristus, dan kesaksian Roh Kudus dalam hati orang percaya.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:

  1. Memiliki iman yang sejati kepada Kristus.

  2. Memeriksa diri kita dalam iman secara terus-menerus.

  3. Hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah Roh.

  4. Melayani Tuhan dengan penuh semangat dan sukacita.

Dengan demikian, kita dapat menjalani kehidupan Kristen di dunia ini dengan penuh keyakinan dan pengharapan akan kemuliaan kekal yang telah Allah sediakan bagi kita.

Next Post Previous Post