1 Timotius 2:4: Kehendak Allah atas Keselamatan Manusia

Pendahuluan
Surat 1 Timotius 2:4 merupakan ayat yang penting dalam diskusi mengenai:
-
Kehendak Allah atas keselamatan manusia,
-
Cakupan dan maksud anugerah keselamatan.
Ayat ini berbunyi (LAI-TB):
"(Allah) yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran."
Di permukaan, ayat ini sering dipahami seolah-olah Allah menginginkan keselamatan universal (semua orang tanpa kecuali). Namun, dalam tradisi teologi Reformed, para ahli seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan Herman Bavinck menjelaskan makna ayat ini dengan lebih dalam, mempertimbangkan:
-
Konteks surat,
-
Doktrin pemilihan,
-
Dan sifat kehendak Allah.
Artikel ini akan mengeksplorasi eksposisi mendalam tentang 1 Timotius 2:4 berdasarkan pendekatan Reformed.
1. Membaca 1 Timotius 2:4 dalam Konteks
Surat 1 Timotius 2 secara keseluruhan berbicara tentang:
-
Instruksi Paulus mengenai doa,
-
Terutama doa syafaat untuk semua jenis orang, termasuk para penguasa (1 Timotius 2:1-2).
Lalu, Paulus menjelaskan alasan mengapa doa bagi semua orang itu penting:
Karena Allah "menghendaki supaya semua orang diselamatkan."
Konteksnya sangat penting untuk memahami makna "semua orang" yang disebutkan.
2. Eksposisi Frasa Kunci: "Menghendaki supaya semua orang diselamatkan"
a. Kehendak Allah: "Thelema" dalam Bahasa Yunani
Kata "menghendaki" di sini diterjemahkan dari kata Yunani thelo, yang berarti:
-
Berkeinginan,
-
Memiliki maksud atau tujuan.
Namun, dalam teologi Reformed, penting membedakan:
-
Kehendak dekretif Allah (apa yang pasti terjadi sesuai ketetapan-Nya), dan
-
Kehendak preskriptif Allah (apa yang diperintahkan dan disukai Allah, tetapi bisa ditolak oleh manusia berdosa).
John Calvin dalam komentarnya berkata:
"Allah menghendaki supaya Injil diberitakan kepada semua bangsa dan kelompok manusia, dan bukan hanya kepada sebagian."
b. Siapa yang Dimaksud "Semua Orang"?
Ada dua pendekatan utama dalam teologi Reformed:
-
Semua Orang dalam Arti Semua Jenis Orang
Bukan berarti setiap individu tanpa kecuali, melainkan semua kategori manusia:
-
Bangsa-bangsa,
-
Raja-raja,
-
Orang miskin dan kaya.
Hal ini sesuai dengan konteks 1 Timotius 2:1-2 yang menyebutkan "semua orang" termasuk "raja-raja dan semua pembesar."
John Gill, seorang komentator Reformed, menulis:
"Semua orang di sini berarti semua jenis orang, tanpa membatasi kepada status sosial atau kebangsaan."
-
Semua Orang dalam Arti Representatif
-
Keselamatan tidak terbatas hanya pada bangsa Yahudi, melainkan terbuka bagi bangsa-bangsa lain.
-
Ini sejalan dengan misi universal gereja (Matius 28:19-20).
Herman Bavinck menguatkan:
"Injil adalah untuk semua bangsa, tetapi hanya mereka yang dipilih dalam Kristus yang secara efektif diselamatkan."
3. Pengetahuan Akan Kebenaran: Aspek Penting Keselamatan
Frasa lanjutan, "memperoleh pengetahuan akan kebenaran," menunjukkan bahwa keselamatan:
-
Tidak terpisah dari pengenalan yang benar tentang Injil,
-
Melibatkan pertobatan dan iman kepada Kristus.
R.C. Sproul menulis:
"Tanpa pengetahuan akan kebenaran Injil, tidak ada keselamatan. Pengetahuan di sini bukan sekadar informasi, melainkan penerimaan iman kepada Kristus."
John Piper juga menegaskan:
"Keselamatan bukan hanya pengampunan dosa, tetapi pembukaan mata terhadap kebenaran Allah di dalam Kristus."
4. Hubungan 1 Timotius 2:4 dengan Doktrin Pemilihan
Dalam tradisi Reformed, ayat ini tidak dipahami bertentangan dengan doktrin pemilihan (election).
Bagaimana?
a. Dua Aspek Kehendak Allah
-
Kehendak dekretif (rahasia): Allah telah memilih sebagian untuk diselamatkan sesuai rencana kekal-Nya (Efesus 1:4-5).
-
Kehendak preskriptif (terungkap): Allah memerintahkan semua orang untuk bertobat dan percaya.
John Calvin menjelaskan:
"Allah mengundang semua orang melalui Injil, meskipun hanya mereka yang dipilih yang menerima anugerah tersebut."
b. Kasih Allah yang Universal dalam Tawaran Injil
Allah sungguh-sungguh mengundang semua orang untuk bertobat:
-
Meskipun mengetahui bahwa tidak semua akan percaya,
-
Karena hati manusia yang keras.
Ini menunjukkan ketulusan Allah dalam tawaran keselamatan.
Louis Berkhof menyebutkan:
"Ada kasih universal dalam pemberitaan Injil, tetapi hanya kasih khusus yang efektif kepada yang dipilih."
5. Implikasi Pastoral
a. Injil Harus Diberitakan kepada Semua
Karena Allah menghendaki Injil diberitakan kepada semua orang, gereja harus:
-
Menjangkau semua jenis manusia,
-
Tanpa membedakan suku, status, atau latar belakang.
Ini memperkuat tugas misi dan penginjilan universal.
b. Harapan dalam Doa
Kita diajak untuk:
-
Berdoa bagi semua orang,
-
Dengan keyakinan bahwa Allah berkenan bekerja di antara semua bangsa dan kelompok sosial.
John Stott (yang meski tidak sepenuhnya Reformed, namun banyak dikutip dalam tradisi ini) menulis:
"Tidak ada manusia yang terlalu jauh dari jangkauan kasih karunia Allah."
c. Penghiburan bagi Orang Percaya
Kita boleh yakin:
-
Bahwa keinginan Allah untuk menyelamatkan sungguh,
-
Dan keselamatan kita didasarkan pada anugerah-Nya, bukan usaha kita.
6. Kesalahpahaman yang Perlu Diluruskan
a. Ini Bukan Universalisme
Ayat ini tidak berarti bahwa akhirnya semua orang pasti diselamatkan.
Teologi Reformed menolak universalisme, karena:
-
Banyak bagian Alkitab menunjukkan bahwa ada yang binasa (Matius 25:46; Wahyu 20:15).
b. Ini Bukan Penolakan terhadap Pemilihan
Pemilihan tetap berlaku, tetapi tidak meniadakan tanggung jawab manusia untuk merespons Injil.
Kita dipanggil untuk:
-
Memberitakan Injil kepada semua,
-
Menyerahkan hasilnya kepada Allah.
Kesimpulan
1 Timotius 2:4 memberikan kita gambaran yang indah tentang:
-
Kehendak Allah dalam keselamatan,
-
Keseriusan tawaran Injil,
-
Dan cakupan global misi Kristen.
Dalam terang teologi Reformed, kita memahami:
-
Allah sungguh-sungguh menginginkan semua jenis orang diselamatkan,
-
Namun secara efektif hanya mereka yang dipilih-Nya yang benar-benar akan datang kepada iman.
Sebagai orang percaya, kita terpanggil untuk:
-
Memberitakan Injil dengan semangat kepada semua orang,
-
Berdoa dengan penuh iman,
-
Dan mempercayakan keselamatan kepada kehendak sempurna Allah.
Soli Deo Gloria!