Pendamaian oleh Kristus (The Atonement of Christ)

Pendamaian oleh Kristus (The Atonement of Christ)

Pendahuluan

Salah satu pusat dari iman Kristen adalah salib Kristus. Tanpa salib, tidak ada keselamatan. Tanpa pendamaian, tidak ada pengampunan dosa. Dan tanpa Kristus, tidak ada pengantara antara Allah dan manusia. Doktrin pendamaian oleh Kristus (atonement) adalah inti dari Injil.

Dalam teologi Reformed, pendamaian oleh Kristus dipahami secara mendalam sebagai karya Allah yang menebus umat-Nya secara efektif, berdasarkan kasih-Nya yang kekal, keadilan-Nya yang sempurna, dan kemuliaan-Nya yang tidak dapat dikompromikan. Artikel ini akan membahas makna, sifat, dan implikasi dari pendamaian Kristus menurut para teolog Reformed.

1. Definisi Pendamaian (Atonement)

a. Arti Kata “Atonement”

Kata atonement berasal dari frasa Inggris kuno "at-one-ment", yang berarti “menjadi satu kembali.” Dalam konteks Alkitab, pendamaian berarti pemulihan hubungan antara manusia berdosa dan Allah yang kudus melalui pengorbanan Kristus.

Dalam Perjanjian Lama, konsep ini muncul dalam ritual korban, khususnya Hari Pendamaian (Yom Kippur) seperti dalam Imamat 16. Namun, semua itu hanyalah bayangan dari pendamaian sejati yang digenapi dalam Kristus.

b. Istilah Kunci Alkitabiah

  • Penebusan (Redemption) – Kristus membayar harga untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa (Efesus 1:7).

  • Perdamaian (Reconciliation) – Kristus memulihkan hubungan kita dengan Allah (2 Korintus 5:18-19).

  • Pendamaian (Propitiation) – Kristus memuaskan murka Allah yang adil terhadap dosa (Roma 3:25).

2. Landasan Alkitabiah Pendamaian Kristus

a. Nubuat dalam Perjanjian Lama

  • Yesaya 53 adalah salah satu nubuat paling jelas:

    “Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita… Tuhan telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita semua.”

  • Mazmur 22 dan 69 juga menggambarkan penderitaan Mesias yang menanggung hukuman.

b. Kesaksian Perjanjian Baru

  • Matius 20:28: “Anak Manusia datang… untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

  • 2 Korintus 5:21: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita.”

  • Ibrani 9:12: “Dengan darah-Nya sendiri Ia masuk sekali untuk selama-lamanya ke dalam tempat kudus dan memperoleh penebusan yang kekal.”

3. Pandangan Teologi Reformed tentang Pendamaian

a. Pendamaian sebagai Karya Trinitas

Menurut Herman Bavinck, pendamaian bukan hanya karya Kristus secara individual, tetapi inisiatif Allah Tritunggal:

  • Bapa yang merancang keselamatan,

  • Anak yang melaksanakan dengan mengorbankan diri-Nya,

  • Roh Kudus yang menerapkannya dalam hati orang percaya.

b. Sifat Substitusioner (Pengganti)

John Calvin dan Louis Berkhof menekankan bahwa Kristus adalah pengganti kita:

“Ia menanggung hukuman yang seharusnya kita terima.”

Ini dikenal sebagai "penal substitutionary atonement", yaitu Kristus menanggung hukuman yang pantas bagi kita karena dosa.

John Murray menyatakan dalam Redemption Accomplished and Applied:

“Tanpa pengganti, tidak ada keselamatan.”

4. Doktrin Pendamaian Terbatas (Particular Redemption)

a. Untuk Siapa Kristus Mati?

Dalam kerangka Calvinisme, doktrin Limited Atonement (Pendamaian Terbatas) menyatakan bahwa:

  • Kristus mati khusus untuk umat pilihan,

  • Kematian-Nya efektif, bukan sekadar potensial.

b. Bukan tentang Kecukupan, tapi Efektivitas

Herman Bavinck menulis:

“Nilai korban Kristus cukup untuk semua, tetapi efektif hanya bagi mereka yang percaya—umat pilihan.”

Pendamaian Kristus tidak hanya membuka kemungkinan keselamatan, tetapi benar-benar menyelamatkan mereka yang kepada siapa itu ditujukan.

5. Perbandingan dengan Pandangan Lain

a. Arminianisme: Pendamaian Umum

  • Mengajarkan bahwa Kristus mati untuk semua orang tanpa kecuali,

  • Efektivitas pendamaian tergantung pada iman manusia,

  • Menurut pandangan Reformed, ini melemahkan kuasa salib dan menjadikan keselamatan tergantung pada kehendak bebas manusia.

b. Pandangan Moral Influence (Liberal)

  • Menekankan bahwa salib adalah teladan kasih,

  • Menolak elemen penggantian dan murka Allah,

  • R.C. Sproul menilai ini sebagai “pengkhianatan terhadap Injil,” karena menolak keadilan Allah yang suci.

6. Keadilan dan Kasih Allah dalam Pendamaian

B.B. Warfield menyatakan bahwa pendamaian mempersatukan kasih dan keadilan Allah:

“Di salib, kasih Allah memuaskan keadilan-Nya.”

Tanpa pendamaian:

  • Allah akan tampak tidak adil karena mengampuni tanpa penghukuman,

  • Tetapi dengan salib Kristus, dosa dihukum dan orang berdosa diselamatkan.

7. Implikasi Pastoral dari Pendamaian Kristus

a. Kepastian Pengampunan

Karena Kristus telah membayar penuh, tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Dia (Roma 8:1).

b. Jaminan Kasih Allah

Salib adalah bukti terbesar bahwa Allah mengasihi umat-Nya secara pribadi dan kekal.

c. Motivasi untuk Kekudusan

1 Petrus 2:24:

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.”

8. Pendamaian dan Sakramen

Dalam tradisi Reformed:

  • Perjamuan Kudus bukan hanya simbol pengingat, tapi juga saraya anugerah, di mana kita bersekutu dengan Kristus yang telah mengorbankan diri-Nya.

  • Baptisan melambangkan penyucian oleh darah Kristus dan masuknya kita ke dalam perjanjian pendamaian.

9. Pendamaian dalam Pengakuan Iman Reformed

  • Pengakuan Iman Westminster:

    “Kristus, oleh ketaatan dan kematian-Nya, telah sepenuhnya membayar utang dosa mereka yang telah diberikan kepada-Nya oleh Bapa.”

  • Heidelberg Catechism, Q.60–61:

    “Hanya oleh iman kepada Kristus dan pengorbanan-Nya, aku dibenarkan di hadapan Allah.”

10. Pendamaian dan Misi Injil

Karena pendamaian adalah jalan satu-satunya menuju keselamatan, maka misi penginjilan menjadi tugas yang mendesak dan vital. Injil tanpa pendamaian bukanlah Injil sejati.

Kesimpulan: Salib adalah Pusat Segalanya

Pendamaian Kristus adalah jantung dari teologi Reformed, karena hanya melalui karya-Nya di kayu salib:

  • Dosa dihapus,

  • Hubungan dengan Allah dipulihkan,

  • Keadilan ditegakkan,

  • Kasih dinyatakan secara sempurna.

R.C. Sproul berkata:

“Kita tidak bisa memahami Injil tanpa salib. Dan kita tidak bisa memahami salib tanpa doktrin pendamaian.”

Sebagai orang percaya, kita tidak hanya menerima doktrin ini secara intelektual, tapi berdiam di bawah salib setiap hari, karena di sanalah kita menemukan hidup, pengampunan, dan kasih yang kekal.

Refleksi Akhir

Sudahkah kita benar-benar memahami dan menghidupi makna salib Kristus? Apakah kita mempercayai bahwa pendamaian-Nya cukup dan sempurna untuk semua dosa kita? Marilah kita terus memandang kepada Kristus, yang telah menjadi pengganti kita, dan berkata:

“Karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah oleh-Nya.”
Roma 5:9

Next Post Previous Post