The Jerusalem Sinner Saved — Harapan Bagi Pendosa Terbesar

The Jerusalem Sinner Saved — Harapan Bagi Pendosa Terbesar

Pendahuluan

Apa yang terjadi ketika orang yang paling berdosa dalam sebuah komunitas mendapatkan keselamatan dari Allah? Apakah ada tempat bagi mereka yang dianggap "terlalu rusak" atau "terlalu jahat" dalam Kerajaan Allah? Buku klasik karya John Bunyan berjudul The Jerusalem Sinner Saved menjawab pertanyaan ini dengan satu kesimpulan kuat: tidak ada dosa yang terlalu besar untuk anugerah Allah.

Artikel ini akan mengulas tema utama dari karya Bunyan tersebut, mengintegrasikannya dengan pandangan teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Tim Keller, dan John Piper, untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang doktrin keselamatan bagi pendosa — bahkan pendosa yang paling besar — dalam terang Injil dan kasih karunia Allah.

1. Siapakah “Pendosa Yerusalem”?

Dalam konteks buku The Jerusalem Sinner Saved, istilah ini mengacu pada mereka yang berada di Yerusalem dan berperan langsung dalam penyaliban Yesus Kristus. Mereka bukan hanya menyaksikan penderitaan-Nya, tetapi juga berseru, "Salibkan Dia!" (Lukas 23:21). Mereka adalah gambaran dari pendosa paling besar, baik dalam tindakan maupun dalam penolakan terang Allah.

Namun, justru kepada mereka, Petrus pada hari Pentakosta menyampaikan seruan pertobatan:

"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu..." (Kisah Para Rasul 2:38)

2. Argumentasi John Bunyan: Harapan bagi yang Terburuk

John Bunyan, penulis The Pilgrim’s Progress, menunjukkan bahwa fakta bahwa keselamatan pertama-tama ditawarkan kepada orang Yerusalem adalah sebuah deklarasi agung bahwa tidak ada yang terlalu berdosa untuk diselamatkan.

“Kristus memerintahkan bahwa Injil diberitakan kepada mereka yang pertama kali mencelakai-Nya, agar tidak ada orang yang berkata, 'Anugerah ini bukan untuk saya.’”

3. Perspektif Teologi Reformed: Total Depravity dan Anugerah Tak Terbatas

a. Total Depravity (Kerusakan Total)

John Calvin menjelaskan bahwa setiap manusia lahir dalam dosa dan dalam kondisi terpisah dari Allah. Tidak ada satu pun manusia yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri (Roma 3:10–12).

Namun, dalam kondisi itu pun, Allah tidak menjauhkan diri-Nya, melainkan mendekat kepada pendosa melalui anugerah-Nya.

“Kita tidak diselamatkan karena layak, tetapi karena Tuhan mengasihi kita dalam ketidaklayakan kita.” — John Calvin

b. Irresistible Grace (Anugerah yang Tidak Dapat Ditolak)

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menjelaskan bahwa meskipun hati manusia mati secara rohani, ketika Allah bekerja dalam hati orang berdosa, anugerah itu akan meluluhkan hati dan menghidupkan iman sejati.

“Tidak ada kekuatan dosa yang lebih besar dari kasih anugerah Allah.”

4. Bukti Alkitabiah: Injil untuk Pendosa Terbesar

a. Paulus sebagai Contoh Nyata

Paulus menyebut dirinya sebagai:

“Yang paling berdosa” (1 Timotius 1:15), tetapi justru ia dipilih untuk menjadi rasul kepada bangsa-bangsa.

Ini menjadi contoh nyata bahwa anugerah Allah tidak terhalang oleh masa lalu manusia.

b. Para Pembunuh Yesus di Yerusalem

Kisah Para Rasul 2:36–41 menunjukkan bahwa ribuan orang bertobat pada hari Pentakosta, termasuk mereka yang telah menyalibkan Yesus. Ini adalah pernyataan kuat bahwa Injil ditujukan kepada pendosa, bukan orang saleh.

5. Pandangan John Piper: Kasih Allah bagi yang Tak Layak

John Piper dalam Desiring God menulis:

“Sukacita terbesar Allah adalah menyelamatkan orang berdosa yang tidak pantas.”

Menurut Piper, keindahan Injil terletak pada kontrasnya: semakin besar dosa manusia, semakin besar kasih karunia yang ditunjukkan Allah (Roma 5:20).

6. Kesalahan Umum: Merasa Terlalu Berdosa untuk Diselamatkan

a. Rasa Tak Layak Bisa Menjadi Penghalang Iman

Banyak orang Kristen muda, atau mereka yang belum percaya, merasa bahwa masa lalu mereka terlalu kelam: percabulan, penipuan, kekerasan, penghujatan, bahkan membenci Tuhan.

Namun justru inilah orang-orang yang Yesus cari. Dalam Markus 2:17:

“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

b. Teologi Reformed: Keselamatan Bukan Berdasarkan Layak

Tim Keller menjelaskan:

“Anda lebih berdosa dari yang Anda pikir, tetapi Anda juga lebih dikasihi daripada yang Anda bayangkan.”

7. Apa Artinya Injil untuk Pendosa Terbesar?

a. Harapan Nyata bagi Semua Orang

Tidak ada satu pun dosa yang lebih besar daripada salib Kristus. Injil bukan untuk mereka yang ‘cukup baik’, tapi untuk mereka yang menyadari betapa buruknya mereka dan datang dalam pertobatan.

b. Menghapus Rasa Malu dan Penyesalan

Yesus tidak hanya mengampuni dosa, tetapi juga menghapus rasa malu dan memulihkan identitas.

8. Panggilan untuk Bertobat dan Menyerahkan Hidup kepada Kristus

a. Contoh Petrus dan Yerusalem

Petrus tidak mengutuk orang Yerusalem, melainkan memanggil mereka untuk bertobat dan masuk ke dalam keluarga Allah.

b. Gereja dan Orang Kristen Harus Mengikuti Teladan Ini

Gereja seharusnya menjadi tempat di mana pendosa merasa aman untuk bertobat, bukan tempat yang mempermalukan masa lalu.

9. Respons Iman: Bagaimana Pendosa Diselamatkan?

Menurut pengajaran Reformed:

  • Keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir (Efesus 2:8–9).

  • Iman adalah karunia, bukan hasil usaha manusia (Filipi 1:29).

  • Pertobatan sejati lahir dari hati yang dibangkitkan oleh Roh Kudus.

10. Kesaksian dan Misi: Mengabarkan Kasih Allah kepada Dunia

a. Tidak Ada Orang yang Terlalu Jauh dari Kasih Tuhan

Seperti John Bunyan dulu — seorang narapidana dan pemberontak — yang akhirnya menjadi pengkhotbah dan penulis Kristen paling berpengaruh, setiap orang bisa dipakai Tuhan untuk tujuan besar.

b. Injil Harus Diberitakan Tanpa Diskriminasi

Yesus berkata:

“Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku…” (Matius 28:19)

Ini termasuk mereka yang seperti orang Yerusalem: yang pernah memberontak terhadap Kristus.

Kesimpulan: Anugerah Tak Terbatas bagi Pendosa Terbesar

The Jerusalem Sinner Saved adalah deklarasi Injil yang murni: Yesus datang untuk menyelamatkan pendosa, bahkan yang terbesar di antara mereka.

Sebagaimana dikatakan John Bunyan:

“Yesus lebih bersedia menyelamatkan daripada manusia bersedia diselamatkan.”

Kita semua adalah “pendosa Yerusalem” — pernah melawan Tuhan dengan hidup kita, tetapi oleh anugerah-Nya, kita ditarik, diampuni, dan dijadikan anak-anak Allah.

Next Post Previous Post