Bebas dari Penghukuman: Roma 8:1–5

Pendahuluan
Surat Paulus kepada jemaat di Roma adalah salah satu karya teologi terbesar sepanjang sejarah kekristenan. Pasal 8 secara khusus merupakan puncak dari pengajaran keselamatan oleh kasih karunia. Dalam ayat 1–5, Paulus menyampaikan kabar terbaik bagi umat percaya: tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus. Ini bukan sekadar doktrin, melainkan penghiburan terdalam bagi jiwa yang bersalah dan tertekan oleh beban dosa.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri eksposisi Roma 8:1–5 dari perspektif teologi Reformed, memahami keindahan dan kekuatan Injil sebagaimana yang digambarkan oleh para tokoh seperti Calvin, Sproul, dan Lloyd-Jones.
Bagian I: Konteks Historis dan Teologis
1. Posisi Roma 8 dalam Keseluruhan Surat
Roma 8 datang setelah pernyataan Paulus yang menyayat hati dalam pasal 7: “Aku, manusia celaka! Siapa yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Rm 7:24). Paulus berbicara tentang konflik antara keinginan untuk taat kepada hukum Allah dan kuasa dosa dalam daging.
Dengan kata lain, Roma 8 adalah jawabannya: dalam Kristus, kita dibebaskan dari penghukuman, bukan karena kemampuan kita menaati hukum, tetapi karena karya penebusan Yesus Kristus.
2. Doktrin Justifikasi dan Union with Christ
Ayat 1 menggarisbawahi doktrin penting dalam teologi Reformed: pembenaran oleh iman (justification by faith) dan kesatuan dengan Kristus (union with Christ). Keduanya adalah fondasi bagi pengertian mengapa tidak ada lagi penghukuman bagi orang percaya.
Bagian II: Eksposisi Ayat per Ayat
Roma 8:1 – Tidak Ada Lagi Penghukuman
“Karena itu, sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi orang yang ada dalam Yesus Kristus.”
John Calvin menulis bahwa ini adalah “kemerdekaan yang hanya dimiliki oleh orang percaya sejati.” Kata “sekarang” menandakan bahwa ini adalah realitas saat ini, bukan hanya janji di masa depan.
R.C. Sproul menekankan bahwa penghukuman (Greek: katakrima) adalah hukuman hukum yang sah terhadap dosa. Tetapi dalam Kristus, hukuman itu telah ditanggung oleh-Nya di kayu salib.
Roma 8:2 – Hukum Roh Kehidupan
“Sebab, hukum Roh kehidupan dalam Yesus Kristus telah memerdekakan kamu dari hukum dosa dan maut.”
Charles Hodge menjelaskan bahwa ini menunjukkan adanya dua “hukum”:
-
Hukum dosa dan maut: sistem kejatuhan manusia yang menghasilkan kematian.
-
Hukum Roh kehidupan: kuasa Roh Kudus yang memberikan hidup baru dalam Kristus.
Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa “kebebasan” di sini adalah pembebasan dari kuasa dosa, bukan hanya akibat hukumnya.
Roma 8:3 – Kelemahan Taurat dan Solusi dari Allah
“Sebab, Allah telah melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh Hukum Taurat karena dilemahkan oleh daging…”
Calvin berkata bahwa Taurat adalah suci, tetapi manusia berdosa sehingga hukum itu tidak bisa menyelamatkan. Hanya melalui pengutusan Anak Allah dalam keserupaan daging, hukuman atas dosa dijatuhkan, bukan kepada kita, melainkan kepada Yesus.
Ini adalah pusat dari doktrin penebusan substitusioner (substitutionary atonement): Yesus menjadi pengganti kita untuk menerima murka Allah.
Roma 8:4 – Hidup Menurut Roh
“…supaya tuntutan Hukum Taurat yang benar digenapi dalam kita yang tidak hidup menurut daging, melainkan menurut Roh.”
Tuntutan Taurat bukan dihapuskan, tetapi digenapi. Dalam Kristus, kebenaran hukum Taurat dipenuhi—baik secara yudisial (oleh salib) maupun secara etis (melalui hidup baru dalam Roh).
Ini menegaskan bahwa keselamatan tidak berarti hidup tanpa hukum, tetapi hidup dalam kuasa Roh Kudus yang memungkinkan kita menaati kehendak Allah secara baru.
Roma 8:5 – Pikiran yang Diperbaharui
“Karena mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang bersifat daging…”
Ayat ini menunjukkan perbedaan mendasar antara orang yang belum lahir baru dan yang telah dibaharui. Charles Hodge menjelaskan bahwa pikiran orang percaya diarahkan oleh Roh Kudus, bukan oleh dorongan kedagingan.
Bagian III: Doktrin Utama yang Terkandung
1. Justifikasi oleh Iman
Orang yang “ada dalam Kristus” tidak lagi berada di bawah penghukuman karena telah dibenarkan oleh iman. Ini adalah inti dari teologi Reformasi yang digarisbawahi oleh Luther dan Calvin.
2. Pembebasan dari Kuasa Dosa
Roma 8 menekankan bukan hanya status hukum, tetapi juga transformasi hidup. Kita tidak lagi tunduk pada dosa karena Roh Kudus bekerja dalam kita.
3. Penebusan Substitusioner Kristus
Yesus menjadi “pengganti” kita—dalam daging—untuk menerima hukuman yang seharusnya kita tanggung. Ini adalah bukti kasih Allah yang paling nyata.
4. Hidup dalam Roh
Ini menandakan dimulainya hidup kekristenan sejati: bukan hanya percaya, tapi dipimpin oleh Roh. Hidup dalam Roh berarti mengalami pertumbuhan dalam kesucian.
Bagian IV: Pendapat Para Teolog Reformed
1. John Calvin
Calvin menegaskan bahwa hanya dalam Kristus kita memiliki pembenaran dan bahwa hanya melalui Roh kita memiliki kekuatan untuk hidup kudus. Ia melihat Roma 8 sebagai “mahkota dari Injil.”
2. Charles Hodge
Hodge melihat Roma 8 sebagai konfirmasi bahwa keselamatan tidak bisa diusahakan manusia. Ia berkata, “Ini adalah karya Trinitas: Bapa merancang, Anak menebus, Roh menguduskan.”
3. Martyn Lloyd-Jones
Dalam buku terkenalnya “Exposition of Romans 8”, ia menyatakan bahwa pasal ini adalah bukti bahwa pengharapan kekal tidak tergantung pada kekuatan manusia, tetapi pada kepastian karya Kristus dan kuasa Roh.
4. R.C. Sproul
Sproul sangat menekankan bahwa tanpa memahami penghukuman, kita tidak akan menghargai keselamatan. Ia melihat ayat 1 sebagai "penghapus segala ketakutan eksistensial orang berdosa."
Bagian V: Aplikasi untuk Kehidupan Kristen
1. Hidup dalam Keyakinan dan Bebas dari Rasa Bersalah
Ayat 1 adalah dasar bagi hidup Kristen yang penuh sukacita dan damai. Kita tidak lagi berada di bawah murka Allah. Ini memberi kebebasan untuk hidup tanpa rasa bersalah yang menghantui.
2. Menghidupi Kuasa Roh Kudus
Roh Kudus bukan hanya pendorong moral, tetapi kuasa adikodrati yang memungkinkan kita berjalan dalam kekudusan. Kita dipanggil untuk terus mematikan daging dan hidup oleh Roh.
3. Menolak Legalisme dan Hedonisme
Legalistik berpikir bahwa kita harus menaati hukum agar diterima Allah. Hedonis berpikir bahwa anugerah berarti bebas berbuat dosa. Roma 8:1–5 menolak keduanya. Keselamatan adalah oleh anugerah, tetapi hasilnya adalah hidup dalam Roh.
Bagian VI: Penutup – Injil yang Membebaskan
Roma 8:1–5 menunjukkan bahwa Injil bukan hanya kabar baik secara teologis, tetapi mengubah hidup. Ia membebaskan kita dari penghukuman, membebaskan dari kuasa dosa, dan membawa kita kepada hidup yang baru dalam Roh Kudus.
Ketika gereja mengajarkan kebenaran ini, umat Tuhan akan bertumbuh dalam pengharapan, keyakinan, dan kekudusan sejati. Tidak ada penghukuman—karena Kristus telah menanggung semuanya. Kita dipanggil untuk hidup bukan menurut daging, tetapi menurut Roh yang membarui hati dan pikiran kita.
Doa Penutup
Ya Tuhan, kami bersyukur karena tidak ada lagi penghukuman bagi kami di dalam Kristus. Ajari kami untuk hidup menurut Roh, bukan menurut daging. Mampukan kami untuk mengasihi-Mu, menaati-Mu, dan memuliakan-Mu dalam setiap aspek kehidupan kami. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.