Melihat Kemuliaan Kristus: Yohanes 17:24

Melihat Kemuliaan Kristus: Yohanes 17:24

Pendahuluan

Pasal 17 dari Injil Yohanes sering disebut sebagai “Doa Imam Besar Yesus”—sebuah permohonan ilahi dari Anak kepada Bapa menjelang salib. Dalam doa ini, Yesus tidak hanya berdoa bagi para murid-Nya saat itu, tetapi juga bagi semua orang percaya di sepanjang masa. Yohanes 17:24 mencatat salah satu keinginan terdalam Kristus: agar umat-Nya berada bersama-Nya dan melihat kemuliaan-Nya.

Bagi teologi Reformed, ayat ini membuka wawasan mendalam tentang pradestinasi, kemuliaan Kristus, kasih Allah yang kekal, dan tujuan akhir keselamatan. Artikel ini akan mengulas makna ayat ini berdasarkan eksposisi teolog-teolog Reformed, menggali kedalaman teologi dan implikasinya bagi umat percaya masa kini.

Bagian I: Konteks Doa Yesus dalam Yohanes 17

1. Doa Sang Anak kepada Bapa

Yohanes 17 bukan hanya monolog doa, tetapi merupakan percakapan ilahi antara Pribadi Kedua dan Pribadi Pertama dari Allah Tritunggal. Di ayat 24, Yesus mengungkapkan kehendak-Nya dalam bentuk permohonan: “Aku ingin agar mereka yang telah Kauberikan kepada-Ku juga ada bersama-Ku.”

Dalam teologi Reformed, ini menunjukkan kesatuan kehendak antara Bapa dan Anak, serta kedalaman kasih Allah terhadap umat pilihan.

2. Siapa yang Dimaksud “Mereka”?

Merujuk pada keseluruhan pasal, “mereka” adalah orang-orang yang telah diberikan Bapa kepada Anak (lih. Yoh 17:6, 9). Ini adalah istilah yang sering digunakan dalam pemahaman predestinasi: bahwa ada umat pilihan yang sejak kekekalan telah diberikan kepada Kristus untuk diselamatkan.

John Owen, dalam bukunya The Death of Death in the Death of Christ, menegaskan bahwa “pemberian” ini menunjuk pada hubungan perjanjian kekal antara Bapa dan Anak, di mana Kristus diberikan tugas untuk menebus umat pilihan yang telah ditetapkan.

Bagian II: Makna Teologis dari Permohonan Yesus

1. “Supaya mereka bersama-Ku…”

Yesus tidak hanya menginginkan umat-Nya diselamatkan, tetapi juga bersekutu dengan-Nya. R.C. Sproul menekankan bahwa tujuan akhir keselamatan bukan hanya pengampunan dosa, tetapi komuni abadi dengan Kristus.

Yesus berdoa agar kita berada “di mana pun Aku berada”—ini bukan metafora, tapi pernyataan eksistensial. Keselamatan berarti kita dibawa ke dalam kehadiran kekal Yesus, baik secara rohani maupun fisik kelak di surga.

2. “Melihat kemuliaan-Ku”

Kemuliaan Kristus adalah kemuliaan yang diberikan oleh Bapa sebelum dunia dijadikan. Ini mencerminkan praeksistensi dan keilahian Kristus. Melihat kemuliaan Kristus bukan sekadar pengalaman visual, tetapi adalah pengalaman spiritual tertinggi dari jiwa yang diselamatkan.

Jonathan Edwards dalam khotbah terkenalnya “The End for Which God Created the World” menyatakan bahwa tujuan utama Allah menyelamatkan umat-Nya adalah agar mereka menikmati dan memuliakan kemuliaan-Nya. Melihat kemuliaan Kristus adalah klimaks dari keselamatan.

Bagian III: Perspektif Teolog Reformed

1. John Calvin

Dalam komentarnya, Calvin menyatakan bahwa “permohonan Yesus agar orang percaya berada bersama-Nya menunjukkan cinta yang penuh kasih dan kesatuan abadi antara Kristus dan jemaat-Nya.” Ia menekankan bahwa kasih Allah mendahului iman kita, dan bahwa persekutuan kekal ini adalah bagian dari rencana ilahi yang kekal.

Calvin menambahkan bahwa melihat kemuliaan Kristus adalah bagian dari penghiburan surgawi yang dijanjikan kepada semua orang percaya. “Ini bukan hanya kemuliaan yang akan mereka saksikan, tetapi juga yang akan mereka bagikan.”

2. Jonathan Edwards

Edwards menganggap ayat ini sebagai bukti bahwa tujuan akhir eksistensi manusia adalah menikmati kemuliaan Allah dalam Kristus. Ia menulis, “There is no true happiness but in beholding the glory of Christ.”

Menurutnya, ketika kita melihat kemuliaan Kristus, kita akan memiliki kebahagiaan yang sempurna karena kita diciptakan untuk menikmati keindahan dan kemuliaan Tuhan.

3. John Owen

Owen memandang ayat ini sebagai bagian dari doktrin perjanjian penebusan (Covenant of Redemption), di mana Bapa berjanji kepada Anak bahwa umat pilihan akan dibawa kepada-Nya. Doa Yesus dalam ayat ini adalah pemenuhan dari janji kekal itu.

4. R.C. Sproul

Sproul melihat dalam ayat ini konfirmasi bahwa keselamatan adalah inisiatif Allah dari awal hingga akhir. Bahwa kita akan bersama Kristus adalah hasil dari kasih karunia, bukan usaha kita. “This is the Son pleading not to an unwilling Father, but a Father whose heart is already resolved to glorify the Son in His people.”

Bagian IV: Dimensi Eskatologis dari Yohanes 17:24

Ayat ini memiliki nada eskatologis yang kuat. Yesus sedang menantikan saat ketika umat-Nya akhirnya akan berada dalam kemuliaan bersama-Nya. Dalam bahasa Reformed, ini adalah doktrin glorifikasi.

1. Persekutuan Kekal

Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan akhir dari keselamatan adalah persekutuan kekal dengan Kristus. Tidak ada yang lebih tinggi dari ini. Seperti dikatakan dalam Westminster Shorter Catechism:

"Tujuan utama manusia adalah memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya."

Yohanes 17:24 adalah ekspresi langsung dari “menikmati Dia selamanya.”

2. Keselamatan yang Tidak Terbantahkan

Dalam pemahaman doktrin ketekunan orang percaya, ayat ini menjadi peneguhan bahwa mereka yang telah diberikan kepada Kristus tidak akan pernah hilang. Kristus tidak hanya mati untuk menebus, tetapi juga hidup untuk memastikan bahwa kita akan bersama-Nya sampai akhir.

Bagian V: Aplikasi Rohani dan Pastoral

1. Penghiburan bagi Umat Percaya

Dalam penderitaan hidup, kita memiliki penghiburan bahwa Yesus sendiri rindu kita bersama-Nya. Ini bukan sekadar janji surga, tetapi kasih personal yang aktif dari Sang Juruselamat.

2. Menjadikan Kemuliaan Kristus sebagai Fokus Hidup

Jika tujuan keselamatan adalah melihat dan menikmati kemuliaan Kristus, maka seluruh hidup kita di dunia ini harus diarahkan untuk mengenal dan memuliakan-Nya.

3. Mendorong Pelayanan yang Kristosentris

Gereja harus selalu memusatkan pelayanan bukan pada manfaat duniawi, tetapi pada pengenalan akan Kristus. Segala bentuk penginjilan, pengajaran, dan penggembalaan harus memiliki satu tujuan: agar umat melihat kemuliaan Kristus.

Bagian VI: Penutup – Doa Yesus adalah Janji yang Pasti

Yohanes 17:24 bukan hanya permohonan, tetapi merupakan bagian dari rencana kekal yang pasti digenapi. Sebagai orang percaya, kita tidak hanya akan diselamatkan dari dosa, tetapi juga dibawa masuk dalam kemuliaan Kristus sendiri. Inilah tujuan kekal dari seluruh ciptaan.

Yesus berdoa agar kita bersama Dia. Dan karena Dia berdoa demikian, maka pasti itu akan terjadi. Sebab seperti dikatakan oleh Paulus:

“Ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia.” (Ibrani 7:25)

Doa Penutup

Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau bukan hanya menyelamatkan kami, tetapi juga rindu agar kami melihat kemuliaan-Mu. Tolong kami untuk hidup dengan tujuan surgawi, agar hati kami selalu terarah pada persekutuan abadi dengan-Mu. Amin.

Next Post Previous Post