Melihat Yesus adalah Melihat Bapa: Yohanes 14:9

Melihat Yesus adalah Melihat Bapa: Yohanes 14:9

“Yesus menjawab dia, ‘Filipus, sudah sekian lama Aku bersama-sama kamu, dan kamu masih belum mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat Aku, dia telah melihat Bapa, bagaimana kamu bisa berkata, ‘Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?’”Yohanes 14:9 (AYT)

Pendahuluan: Permintaan yang Mengungkap Kekeliruan

Dalam Yohanes 14, Yesus sedang menghibur murid-murid-Nya menjelang penderitaan-Nya. Ia menyampaikan bahwa Ia akan pergi untuk menyediakan tempat bagi mereka. Namun, Filipus—salah satu murid—meminta sesuatu yang terdengar mulia: “Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.”

Permintaan Filipus ini mengungkapkan kebutaan rohani dan kesalahpahaman mendasar tentang siapa Yesus itu sebenarnya. Jawaban Yesus yang tajam, namun penuh kasih, memberikan kebenaran teologis yang mendalam: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.”

Ayat ini merupakan pernyataan eksplisit dari Kristus tentang keilahian-Nya, dan merupakan dasar bagi doktrin penting dalam teologi Reformed: Yesus Kristus adalah penyingkapan sempurna dari Allah Bapa.

I. Teks dan Konteks Yohanes 14:9

A. Konteks Percakapan

Yohanes pasal 13–17 dikenal sebagai "Pidato Perpisahan" Yesus kepada murid-murid-Nya. Dalam Yohanes 14:1-11, Yesus mengajarkan tentang:

  • Tempat yang Ia siapkan

  • Jalan kepada Bapa

  • Kesatuan antara Dia dan Bapa

Permintaan Filipus dalam Yohanes 14:8:

“Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.”

Menunjukkan bahwa murid-murid-Nya masih belum sepenuhnya memahami identitas Mesias yang inkarnasi itu.

II. Eksposisi Frase demi Frase Yohanes 14:9

A. “Sudah sekian lama Aku bersama-sama kamu, dan kamu masih belum mengenal Aku?”

Yesus menyatakan bahwa kedekatan fisik tidak selalu berarti kedalaman pengenalan rohani. Mereka telah bersama-Nya selama tiga tahun, melihat mukjizat-Nya, mendengar ajaran-Nya, tetapi masih belum menangkap realitas siapa Dia.

Pandangan John Calvin:

“Filipus mengungkapkan ketidaktahuan yang umum bahkan di antara para pengikut Kristus — pengharapan akan pewahyuan Allah di luar Kristus, padahal Kristus sendiri adalah pewahyuan itu.”

Calvin menegaskan bahwa mengenal Kristus adalah jalan satu-satunya untuk mengenal Allah.

B. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”

Pernyataan ini bukan metafora atau simbolisme, melainkan pengakuan keilahian Yesus secara langsung. Melihat Yesus bukan hanya melihat representasi Allah, tetapi melihat Allah sendiri dalam rupa manusia.

Pandangan Herman Bavinck:

Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menulis:

“Yesus bukan hanya perantara pewahyuan, tetapi pewahyuan itu sendiri. Ia adalah ‘Imanuel’ — Allah bersama kita. Dalam Kristus, Allah berbicara secara final dan sempurna.”

Yesus adalah gambar Allah yang sempurna (Kolose 1:15), yang mengungkapkan karakter, kehendak, kasih, dan kekudusan Allah secara penuh.

C. “Bagaimana kamu bisa berkata, ‘Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?’”

Pertanyaan retoris ini menunjukkan kekecewaan Yesus terhadap ketidakpercayaan para murid-Nya. Mereka ingin bukti visual lain, padahal mereka telah melihat yang tertinggi: Allah sendiri dalam rupa Anak.

Tafsiran R.C. Sproul:

“Ini bukan permintaan tulus, tetapi bukti bahwa mereka masih terikat pada cara pandang duniawi yang ingin membatasi Allah pada bentuk yang dapat ditangkap pancaindera.”

III. Implikasi Teologis dari Yohanes 14:9 dalam Teologi Reformed

A. Kristus sebagai Penyingkapan Allah yang Final dan Sempurna

Menurut teologi Reformed, Yesus adalah penyingkapan tertinggi dan terakhir dari Allah. Ibrani 1:1-3 mendukung hal ini: “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah yang sempurna.”

Westminster Confession of Faith (I.1) menyatakan bahwa Allah menyatakan diri melalui firman dan Anak-Nya, dan pewahyuan itu cukup untuk keselamatan.

B. Kristus dan Keilahian-Nya

Yohanes 14:9 menjadi ayat kunci dalam doktrin Trinitas, khususnya dalam relasi antara Bapa dan Anak. Yesus tidak mengatakan bahwa Ia adalah Bapa (bukan model "modalisme"), tetapi bahwa Ia dan Bapa adalah satu dalam esensi (lih. Yohanes 10:30).

Herman Bavinck:

“Anak adalah Allah yang sejati dari Allah yang sejati, bukan bagian dari Allah, tetapi satu dalam hakikat ilahi.”

C. Inkarnasi: Allah dalam Daging

Inkarnasi adalah fondasi dari Kristologi Reformed. Dalam Yesus, Allah tidak sekadar menyatakan diri-Nya, tetapi juga datang untuk menyelamatkan.

John Owen:

“Dalam Kristus, Allah yang tidak kelihatan menjadi dapat dijangkau tanpa kehilangan keilahian-Nya. Ia menjembatani yang tak terjembatani.”

D. Relasi dengan Bapa: Jalan kepada Allah

Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Bapa (Yohanes 14:6). Maka, tidak ada pengenalan akan Allah yang sejati di luar Kristus.

Teologi Reformed menolak pluralisme agama. Yohanes 14:9 menegaskan eksklusivitas keselamatan hanya dalam Yesus.

IV. Kesalahan yang Diluruskan oleh Yohanes 14:9

1. Kesalahan Pluralistik

Gagasan bahwa semua agama menunjukkan jalan kepada Allah ditolak keras oleh Kristus sendiri. Yohanes 14:9 menegaskan bahwa hanya melalui Kristus orang dapat mengenal Bapa.

2. Kesalahan Modalisme

Modalisme menyatakan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus hanyalah manifestasi berbeda dari satu pribadi. Yohanes 14:9 justru menegaskan perbedaan pribadi namun kesatuan esensi.

3. Kesalahan Gnostik

Gnostik memisahkan antara Allah rohani dan dunia materi. Yohanes 14:9 menunjukkan bahwa Allah hadir dalam dunia fisik melalui inkarnasi Kristus.

V. Aplikasi Praktis bagi Orang Percaya

A. Mengenal Kristus adalah Mengenal Allah

Penginjilan dan pemuridan harus berfokus pada Yesus sebagai pusat wahyu ilahi. Tanpa Kristus, tidak ada pengenalan akan Bapa.

B. Menumbuhkan Relasi Pribadi

Jika Yesus adalah gambar sempurna dari Bapa, maka membaca Injil dan mengenal Kristus adalah sarana utama pertumbuhan rohani.

C. Waspada terhadap Kekristenan yang Tidak Kristosentris

Yohanes 14:9 mengingatkan gereja untuk tidak hanya berkhotbah tentang moralitas atau teologi abstrak, tetapi selalu menunjuk kepada Yesus sebagai penyingkapan Allah.

VI. Kesimpulan: Yesus Adalah Allah yang Terlihat

Yohanes 14:9 adalah pernyataan luar biasa tentang identitas Kristus:

  • Ia bukan hanya nabi atau guru

  • Ia bukan hanya juru bicara Allah

  • Ia adalah Allah sendiri, dalam rupa manusia

Teologi Reformed menjadikan ayat ini sebagai dasar untuk:

  • Doktrin Trinitas

  • Kristologi yang tinggi

  • Eksklusivitas keselamatan dalam Kristus

Maka, siapa yang melihat Yesus — dalam kehidupan-Nya, ajaran-Nya, dan karya-Nya — telah melihat kemuliaan Bapa.

Next Post Previous Post