The Zealous Christian: Taking Heaven

Menjadi Kristen yang Bergairah dan Merebut Surga dengan Penuh Semangat
Pendahuluan
Dalam dunia yang semakin mengedepankan kenikmatan instan, kenyamanan, dan kekristenan yang lemah lembut tanpa tuntutan, muncul kebutuhan besar untuk kembali pada iman yang penuh semangat—sebuah iman yang berkobar untuk kemuliaan Allah. Di tengah kemerosotan moral dan rohani, karya klasik “The Zealous Christian: Taking Heaven by Holy Violence” oleh Christopher Love, seorang Puritan abad ke-17, menantang kita untuk merebut surga dengan semangat yang kudus.
Artikel ini akan mengupas pandangan Love dan memperluas pemahaman dengan kontribusi dari para tokoh Reformed, agar kita tidak hanya memahami semangat Kristen secara teologis, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan nyata. Kita akan menjawab pertanyaan penting: Apa artinya menjadi orang Kristen yang bergairah, dan bagaimana kita mengambil Kerajaan Surga dengan kekuatan iman?
I. Apa Itu Semangat Kudus? (Holy Zeal)
Dalam teologi Reformed, semangat atau gairah rohani (zeal) bukanlah emosi kosong, melainkan dorongan kuat yang bersumber dari kasih kepada Allah dan firman-Nya. Christopher Love menggambarkan semangat ini sebagai "api kudus dalam jiwa, membakar keinginan untuk menyenangkan Tuhan dan melawan dosa."
Jonathan Edwards, tokoh kebangunan rohani besar, berkata:
“Semangat rohani yang sejati adalah tanda kelahiran baru. Di mana tidak ada gairah bagi Allah, tidak ada hidup rohani yang sejati.”
Dengan kata lain, iman sejati pasti hidup dan bergairah, bukan pasif atau suam-suam kuku. Ini sejalan dengan peringatan Yesus dalam Wahyu 3:15-16 kepada jemaat Laodikia yang suam-suam kuku:
“Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas... karena engkau suam-suam kuku... Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”
II. Merebut Surga dengan Kekerasan Kudus
Christopher Love mendasarkan judul bukunya pada Matius 11:12,
“Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga diserong, dan orang-orang yang menyerongnya yang menguasainya.”
Makna “menyerong” atau merebut dengan kekerasan (bahasa Inggris: take it by force) bukanlah kekerasan fisik, melainkan gairah rohani yang tidak mengenal kompromi dalam mengejar keselamatan. Ini adalah panggilan untuk:
-
Berjuang dalam doa,
-
Menolak dosa dengan keras,
-
Menuntut janji-janji Allah dengan iman,
-
Mengalahkan kedagingan,
-
Menjadikan hidup sebagai peperangan suci.
Thomas Watson menulis:
“Surga tidak diperoleh dengan berjalan santai, melainkan dengan berlari dan berjuang.”
Teologi Reformed tidak menolak usaha, namun selalu menegaskan bahwa usaha kita adalah buah dari anugerah, bukan syarat keselamatan. Dengan demikian, semangat yang kudus adalah respon manusia terhadap kasih karunia yang menghidupkan.
III. Ciri-Ciri Orang Kristen yang Bergairah
Menurut Christopher Love, seorang Kristen yang bergairah memiliki tanda-tanda yang jelas:
-
Kasih yang menyala kepada Kristus
-
Kebencian mendalam terhadap dosa
-
Kerinduan terhadap firman dan doa
-
Ketekunan dalam penderitaan
-
Semangat dalam pelayanan dan penginjilan
Mari kita telusuri satu per satu berdasarkan pemikiran para teolog Reformed.
1. Kasih yang Menyala kepada Kristus
John Calvin menekankan bahwa inti kekristenan adalah persatuan dengan Kristus, dan semangat orang percaya lahir dari kasih kepada-Nya:
“Semua kebenaran dan kekuatan spiritual kita mengalir dari kesatuan kita dengan Kristus.”
Ketika kita mengasihi Kristus, kita akan berjuang untuk menyenangkan-Nya, bahkan dengan mengorbankan kenyamanan pribadi.
2. Kebencian terhadap Dosa
Gairah rohani ditandai oleh ketidaksukaan yang dalam terhadap dosa pribadi. R.C. Sproul berkata:
“Masalah terbesar kita bukanlah kurangnya informasi rohani, tetapi kurangnya rasa takut dan benci terhadap dosa.”
Orang Kristen yang bergairah akan lebih peka terhadap dosa dalam dirinya dibandingkan dosa orang lain.
3. Kerinduan akan Firman dan Doa
Semangat yang sejati membawa seseorang kepada kedalaman firman, bukan kepada sensasi spiritual. Jonathan Edwards menyatakan bahwa gairah rohani sejati akan memotivasi orang untuk “menyelami firman seperti penambang menggali emas.”
4. Ketekunan dalam Penderitaan
Kristen yang bergairah tidak lari dari penderitaan, melainkan menghadapinya dalam iman. Seperti yang dikatakan oleh Christopher Love, yang dieksekusi karena imannya:
“Kepalaku akan diletakkan di atas penggalan kayu, tetapi jiwaku akan bersandar pada dada Kristus.”
Semangat rohani sejati tidak hanya nampak dalam keberhasilan, tetapi juga dalam penderitaan.
5. Semangat dalam Pelayanan
Orang yang dipenuhi semangat ilahi akan bekerja keras dalam pelayanan, karena tahu bahwa pekerjaan di dalam Tuhan tidak sia-sia (1 Korintus 15:58). Mereka tidak perlu dipaksa, karena kasih Kristus mendorong mereka.
IV. Mengapa Banyak Orang Kristen Kehilangan Semangat?
Christopher Love memberikan beberapa alasan mengapa banyak orang percaya menjadi suam-suam kuku:
-
Kemalasan rohani
-
Kecintaan terhadap dunia
-
Kurangnya persekutuan dengan Kristus
-
Kehidupan doa yang kering
-
Kompromi terhadap dosa kecil
John Owen menjelaskan bahwa dosa yang tidak dibunuh akan membunuh semangat kita. Kita tidak bisa berharap untuk bergairah terhadap Allah, jika kita masih memelihara dosa yang sama.
V. Semangat Kudus dan Anugerah
Teologi Reformed menegaskan bahwa semangat Kristen bukan hasil motivasi diri, tetapi hasil pekerjaan Roh Kudus. Dalam Filipi 2:12-13, Paulus berkata:
“Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar, sebab Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”
Artinya, kita aktif karena Allah terlebih dahulu bekerja dalam kita. Inilah keseimbangan indah antara tanggung jawab manusia dan kedaulatan Allah, yang menjadi ciri khas Reformed theology.
VI. Menjadi Kristen yang Bergairah di Zaman Modern
Bagaimana prinsip ini diterapkan hari ini? Berikut beberapa contoh nyata:
A. Dalam Keluarga
Menjadi ayah atau ibu yang bergairah secara rohani artinya memimpin keluarga dalam doa, firman, dan kekudusan. Semangat kita akan membentuk generasi yang takut akan Tuhan.
B. Di Dunia Kerja
Kristen yang bergairah akan bekerja dengan integritas, karena tahu bahwa semua pekerjaan dilakukan untuk Tuhan, bukan untuk manusia (Kolose 3:23).
C. Dalam Pelayanan Gereja
Orang yang bergairah tidak menunggu diperintah, tetapi mencari kesempatan untuk melayani. Mereka setia meski tidak terlihat atau tidak dihargai oleh manusia.
D. Dalam Penginjilan
Seorang Kristen yang bergairah tidak bisa diam saat melihat jiwa-jiwa binasa. Mereka akan berbicara, berdoa, dan bertindak untuk membawa orang kepada Kristus.
VII. Perlawanan Terbesar: Diri Sendiri
Musuh utama semangat rohani bukan dunia atau iblis saja, melainkan diri kita sendiri. Kemalasan, kesombongan, keengganan, dan ketidakpedulian adalah perintang utama. Thomas Brooks menulis:
“Tidak ada setan yang lebih berbahaya daripada keengganan dalam hati kita sendiri terhadap perkara rohani.”
Karena itu, kita harus melatih diri dalam kekudusan (1 Timotius 4:7), mendisiplinkan jiwa kita dalam doa, dan membakar semangat melalui firman dan persekutuan.
VIII. Doa Orang Bergairah
Doa menjadi senjata utama orang Kristen yang ingin merebut surga. Christopher Love menulis bahwa doa-doa orang yang bergairah seperti panah yang menembus langit. Mereka:
-
Berdoa dengan air mata dan kelaparan akan Allah,
-
Menuntut janji-janji firman dengan iman,
-
Tidak menyerah sampai mereka melihat Allah menjawab.
IX. Kisah Hidup Christopher Love: Gairah Sampai Mati
Christopher Love bukan sekadar penulis, tetapi seorang teladan. Ia dihukum mati karena keyakinan imannya pada usia 33 tahun. Dalam surat terakhirnya kepada istrinya, ia berkata:
“Malam ini aku makan dengan kamu di bumi, tapi besok aku akan bersantap dengan Kristus di surga.”
Hidup dan matinya adalah bukti semangat sejati yang tidak bisa dibungkam oleh dunia.
Kesimpulan: Bangkitkan Semangat Itu!
Hari ini, gereja tidak kekurangan pengajaran, tetapi kekurangan gairah kudus. Kita dipanggil bukan hanya menjadi Kristen biasa, tapi menjadi The Zealous Christian, yang:
-
Membakar dengan kasih akan Kristus,
-
Melawan dosa dengan keberanian,
-
Mengerjakan keselamatan dengan ketekunan,
-
Merebut surga dengan semangat dan iman.
Seperti yang dikatakan Jonathan Edwards:
“Doa saya adalah agar saya hidup dengan semangat yang luar biasa, seluruh hidup saya, bagi kemuliaan Allah.”
Saran Praktis untuk Menjadi Kristen yang Bergairah
-
Berdoalah setiap hari agar Roh Kudus membakar semangat rohani dalam hatimu.
-
Bacalah firman Tuhan dengan intensi menemukan Kristus dalam setiap halaman.
-
Carilah persekutuan dengan orang-orang yang serius dalam imannya.
-
Ambil bagian dalam pelayanan, meski kecil, dengan setia.
-
Jauhilah dosa sekecil apa pun, karena itu dapat memadamkan semangat.