Roma 16:3-16 Teladan Kasih, Kesetiaan, dan Pelayanan
Pendahuluan
Roma 16:3-16 adalah bagian yang sering kali dianggap sebagai catatan salam pribadi Paulus, namun bagi para teolog Reformed, bagian ini sarat dengan teologi mendalam yang mencerminkan kehidupan tubuh Kristus yang hidup, aktif, dan melayani dalam kasih. Dalam surat ini, Rasul Paulus menyapa dan memuji banyak pribadi yang telah menjadi rekan sekerjanya dalam Injil. Para tokoh tersebut bukan hanya sekadar nama, melainkan lambang komunitas gereja yang berfungsi sebagai tubuh Kristus.
Artikel ini akan mengekspose ayat-ayat tersebut dengan menyoroti makna pelayanan, kasih persaudaraan, kesetiaan, serta struktur gereja mula-mula menurut pemahaman teolog Reformed seperti John Calvin, Matthew Henry, Charles Hodge, hingga Herman Bavinck.
1. Teks Utama: Roma 16:3–16 (TB)
"Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan aku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bangsa-bangsa bukan Yahudi. Salam juga kepada jemaat di rumah mereka..." (dan seterusnya hingga ayat 16).
2. Gambaran Umum: Daftar Nama yang Sarat Makna
Para pakar Reformed melihat bahwa daftar nama dalam Roma 16 ini tidak hanya menyampaikan salam pribadi, tetapi merupakan cermin dari kehidupan jemaat mula-mula yang terdiri dari pria dan wanita, Yahudi dan bukan Yahudi, kaya dan miskin — sebuah komunitas yang bersatu dalam Kristus.
John Calvin
Calvin menekankan bahwa Paulus memberi penghormatan kepada orang-orang ini bukan untuk menyanjung mereka secara manusiawi, melainkan untuk menegaskan pentingnya tubuh Kristus dan kerja sama dalam Injil. Dalam komentarnya atas Roma, Calvin mengatakan bahwa “Paulus tidak menuliskan nama-nama ini dengan sia-sia, tetapi untuk memberi teladan akan kasih dan kesetiaan dalam pelayanan Tuhan.”
Charles Hodge
Hodge menunjukkan bahwa penyebutan nama ini merupakan refleksi dari pengakuan terhadap pelayanan aktif orang awam dalam gereja. Hal ini sejalan dengan prinsip Reformed tentang "imamat am orang percaya."
3. Priskila dan Akwila: Pelayanan dan Pengorbanan (Roma 16:3–5a)
Pasangan suami-istri ini disebut oleh Paulus sebagai "teman-teman sekerjaku dalam Kristus" yang "telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan aku".
Makna Teologis:
-
Kesetiaan dalam pernikahan dan pelayanan: Menurut Matthew Henry, Priskila dan Akwila adalah gambaran pasangan yang melayani bersama dengan satu hati, memperlihatkan bahwa pelayanan bukan hanya milik pribadi, tetapi bisa menjadi kesatuan dalam keluarga.
-
Imamat umum: Mereka membuka rumah mereka menjadi tempat ibadah. Ini mencerminkan prinsip Reformed bahwa bukan hanya para imam atau pendeta yang melayani, tetapi semua orang percaya dipanggil untuk mengabdi.
Aplikasi Praktis:
-
Peran rumah tangga sebagai basis penginjilan.
-
Pengorbanan dalam pelayanan adalah bagian dari kasih sejati dalam Kristus.
4. Daftar Nama yang Mewakili Tubuh Kristus (Roma 16:5b–16)
Nama-nama seperti Epenetus, Maria, Andronikus, Yunias, Ampliatus, Urbanus, Tryfena, Tryfosa, Persis, Rufus, dan banyak lainnya menunjukkan keanekaragaman tubuh Kristus.
John Murray (NICNT: Romans)
Murray mencatat bahwa Paulus tidak membeda-bedakan latar belakang sosial atau etnis. Bahkan, beberapa nama adalah budak yang dibebaskan atau orang bukan Yahudi. Ini memperlihatkan inklusivitas Injil — semua setara dalam Kristus.
Herman Bavinck
Dalam kerangka Reformed Dogmatics, Bavinck menekankan kesatuan umat Allah dalam satu tubuh yang kudus. Dia mengatakan bahwa daftar ini menggambarkan bahwa kerajaan Allah tidak mengenal perbedaan duniawi, karena semua diangkat menjadi anak-anak Allah.
Nama-nama penting dan maknanya:
-
Maria (Roma 16:6): Seorang wanita yang "banyak berjerih payah", menunjukkan bahwa pelayanan wanita diakui dan dihormati.
-
Andronikus dan Yunias (Roma 16:7): “terkenal di antara rasul-rasul” – beberapa penafsir Reformed menyatakan bahwa Yunias bisa jadi seorang wanita, menunjukkan inklusi gender.
-
Rufus (Roma 16:13): Kemungkinan adalah anak Simon dari Kirene (Markus 15:21). Paulus menyapa ibunya sebagai "ibuku juga", menandakan relasi keluarga rohani.
5. Penghormatan terhadap Pelayanan Wanita
Para teolog Reformed seperti B.B. Warfield dan James Montgomery Boice memberikan perhatian khusus terhadap peran wanita dalam bagian ini. Dalam tradisi Reformed yang sering kali dianggap patriarkal, bagian ini menyeimbangkan persepsi tersebut dengan memberikan ruang dan penghormatan pada kontribusi wanita.
Contoh:
-
Tryfena dan Tryfosa (Roma 16:12): "yang berjerih payah dalam Tuhan."
-
Persis (ay.12): "yang sangat berjerih payah dalam Tuhan."
Ini menunjukkan pengakuan Paulus atas dedikasi para wanita dalam pelayanan aktif gereja.
6. Gereja Rumah: Model Komunitas Jemaat Mula-Mula
Sebagian dari orang yang disapa memiliki jemaat yang beribadah di rumah mereka, seperti Priskila dan Akwila (Roma 16:5), Asynkritus dan kawan-kawan (Roma 16:14), Filologus dan kawan-kawan (Roma 16:15).
Pandangan Reformed:
-
Calvin menekankan bahwa gereja sejati bukan pada bangunan, tetapi pada persekutuan orang percaya yang berkumpul untuk menyembah dan belajar Firman.
-
Sinode-sinode awal Reformed juga menegaskan bahwa setiap komunitas kecil bisa menjadi manifestasi tubuh Kristus asalkan ada pemberitaan Firman dan pelayanan sakramen yang benar.
7. Kasih Persaudaraan dalam Kristus (Roma 16:16)
"Bersalam-salamanlah kamu dengan cium kudus. Semua jemaat Kristus menyampaikan salam kepadamu."
Cium kudus melambangkan kasih, kesatuan, dan penerimaan satu terhadap yang lain. Di dalam gereja mula-mula, ini bukan sekadar formalitas, tetapi tindakan nyata yang menunjukkan kasih tanpa kemunafikan.
Aplikasi Reformed:
-
John Stott menyatakan bahwa salam ini bukan sekadar simbolik, tetapi menghidupkan esensi dari persaudaraan dalam Kristus yang saling mengasihi, menerima, dan menopang.
8. Aplikasi Teologi Reformed dari Roma 16:3–16
Berikut adalah prinsip-prinsip Reformed yang dapat ditarik dari perikop ini:
a. Kesetaraan dan Imamat Umum
Setiap orang percaya, entah pria atau wanita, Yahudi atau bukan Yahudi, bebas atau budak, dipanggil untuk melayani dalam tubuh Kristus.
b. Kesatuan dalam Keragaman
Gereja bukan komunitas yang seragam, melainkan beragam namun satu di dalam Kristus.
c. Peran Keluarga dan Rumah Tangga
Rumah-rumah menjadi basis pertumbuhan gereja mula-mula — model ini masih relevan untuk komunitas-komunitas Reformed masa kini.
d. Penghargaan terhadap Pelayanan Awam
Paulus tidak hanya memuji pemimpin, tetapi juga orang biasa yang “berjerih payah”, mengajarkan pentingnya peran setiap anggota jemaat.
9. Kesimpulan
Roma 16:3-16 bukanlah bagian yang bisa dilewati begitu saja sebagai salam pribadi Paulus. Justru, perikop ini menggambarkan eklesiologi Reformed yang hidup: gereja sebagai tubuh Kristus, dengan anggota-anggota yang berjerih lelah bersama demi kemajuan Injil. Para teolog Reformed menegaskan bahwa kasih, pelayanan, dan kesetiaan adalah fondasi kehidupan gereja sejati.
Dengan melihat nama-nama ini, kita diingatkan bahwa pelayanan Kristen adalah tugas semua orang percaya. Mereka adalah teladan hidup dari kasih karunia yang bekerja dalam komunitas. Kiranya kita meneladani semangat dan dedikasi mereka — baik dalam jemaat kecil di rumah, maupun dalam pelayanan besar di tengah dunia.