KITAB WAHYU 1:4-8 (2)

PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
Wahyu 1:4-8 - “(4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhtaNya, (5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya - (6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya, - bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. (7) Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. (8) ‘Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.’”.
KITAB WAHYU 1:4-8 (2)
gadget, otomotif, asuransi
Wahyu 1: 5b-6: “(5b) Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya - (6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya, - bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.”.

Pembicaraan tentang Yesus Kristus dalam Wahyu 1: 5a langsung disambung dengan suatu pujian (doxology) bagi Yesus dalam ay 5b-6. Ini adalah doxology yang pertama dari banyak pujian / doxology dalam Kitab Wahyu ini, seperti dalam 4:11 5:9,12 7:10 dsb. Adalah sesuatu yang menarik bahwa dalam memberikan surat kepada orang yang menderita karena Kristus, Yohanes memberikan banyak pujian / doxology! Mungkin ini dimaksudkan untuk mengajak / memotivasi orang-orang kristen yang sedang menderita itu untuk memuji Tuhan. Maukah saudara memuji Tuhan bukan hanya pada waktu senang, tetapi juga pada saat sedang menderita?

Dalam pujian / doxology dalam ay 5b-6 ini:

1) Yesus disebutkan sebagai seseorang yang mengasihi dan melepaskan kita dari dosa dengan darahNya (ay 5b bdk. Wah 5:9)!

Ay 5b: “Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya -”.
Wah 5:9 - “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: ‘Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.”.

a) Tenses bagian ini.

Satu hal yang harus diperhatikan di sini adalah bahwa ‘mengasihi’ ada dalam present tense, sedangkan ‘melepaskan’ ada dalam aorist / past tense.

NASB: “To Him who loves us, and released us from our sins by His blood”.

NIV: “To him who loves us and has freed us from our sins by his blood”.

Robert H. Mounce (NICNT): “The love of Christ is a continuing relationship which in point of time expressed itself in the redemptive act of Calvary. This release was purchased by the blood of Christ.” [= Kasih Kristus adalah suatu hubungan terus menerus yang pada suatu titik tertentu dari waktu, menyatakan dirinya sendiri dalam tindakan penebusan Kalvari. Pelepasan ini dibeli oleh darah Kristus.] - hal 71.

A. T. Robertson: “Christ loosed us once for all, but loves us always.” [= Kristus melepaskan kita sekali untuk selamanya, tetapi selalu mengasihi kita.] - hal 287.

Bdk. Ibr 9:28a - “Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang.”.

b) Terjemahan salah dari KJV.

KJV: “Unto him that loved us, and washed us from our sins in his own blood”.

Ini salah, karena:

1. Keduanya menggunakan past tense.

2. Kata ‘washed’ [= mencuci] seharusnya adalah ‘loosed’ [= melepaskan / membebaskan].

William Barclay: “The Authorized Version is in error here. It reads: ‘Unto him that loved us, and washed us from our sins in his own blood.’ The word ‘to wash’ and ‘to set free’ are in Greek very alike. ‘To wash’ is LOUEIN; ‘to set free’ is LUEIN; and they are pronounced exactly in the same way. But there is no doubt that the oldest and best Greek manuscript read LUEIN.” [= KJV salah di sini. KJV berbunyi: ‘Bagi Dia yang mengasihi kita, dan mencuci kita dari dosa kita dalam darahNya sendiri’. Kata ‘mencuci’ dan ‘membebaskan / melepaskan’ sangat mirip dalam bahasa Yunani. ‘Mencuci’ adalah LOUEIN; ‘membebaskan / melepaskan’ adalah LUEIN; dan mereka dibaca dengan cara yang persis sama. Tetapi tidak diragukan bahwa manuscript Yunani yang tertua dan terbaik berbunyi LUEIN.] - hal 33-34.

Barclay lalu mengatakan bahwa ungkapan ‘kita dicuci oleh darah Anak Domba’ tidak mempunyai dasar Kitab Suci; yang benar adalah kita ‘dibeli’ oleh darah Kristus. Tetapi benarkah kata-kata Barclay ini? Coba lihat Wah 7:14!

Wah 7:14 - “Maka kataku kepadanya: ‘Tuanku, tuan mengetahuinya.’ Lalu ia berkata kepadaku: ‘Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka TELAH MENCUCI jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”.

c) Fungsi darah Kristus.

Satu hal yang terlihat dengan jelas dari bagian ini adalah bahwa darah Kristus berfungsi untuk mencuci / menghapus / mengampuni dosa kita. Itulah fungsi yang benar dari darah Kristus. DARAH KRISTUS TIDAK BERFUNGSI UNTUK MELINDUNGI KITA DARI KUASA GELAP MAUPUN UNTUK MENENGKING SETAN. Tetapi ada banyak orang yang kalau menghadapi kuasa gelap, bukannya minta perlindungan Tuhan / Roh Kudus, tetapi minta perlindungan darah Yesus. Juga banyak orang kristen yang pada waktu menengking setan, bukannya menengking dalam nama Yesus, tetapi menengking menggunakan darah Yesus. Secara teologis ini salah! Mungkin saudara berkata: ‘Tetapi cara itu berhasil!’. Saya menjawab: ada 2 kemungkinan mengapa cara yang salah itu bisa berhasil:

1. Setan yang membuat saudara berhasil, supaya saudara mengira cara itu benar dan saudara melanjutkan kesalahan itu. Ingat bahwa ada banyak orang berdoa secara salah, misalnya menggunakan berhala, berdoa kepada Maria, berdoa tanpa melalui Yesus, dsb, dan tetap mendapatkan pengabulan doa! Jelas bahwa ini merupakan pengabulan dari setan, supaya orang itu terus ada dalam kesalahan.

2. Tuhan, yang penuh belas kasihan, mengabaikan kebodohan saudara dan tetap mengabulkan permintaan saudara. Tetapi ini tentu tidak berarti bahwa saudara boleh terus melanjutkan kebodohan itu.

2) Yesus membuat kita ‘menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya’ (ay 6a).

Apa yang dahulu ditujukan kepada Israel (Kel 19:6), sekarang ditujukan kepada Gereja / orang kristen.

Kel 19:6 - “Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.’”.

William Hendriksen: “Observe also that the characterization ‘kingdom ... priests’, which was formerly applied to Israel (Ex. 19:6), is now applicable to believers collectively, that is, to the Church. In the Church Israel lives on.” [= Perhatikan juga bahwa ciri ‘kerajaan ... imam’, yang dulu diterapkan kepada Israel (Kel 19:6), sekarang diterapkan kepada orang-orang percaya secara kolektif, yaitu kepada Gereja. Dalam Gereja Israel hidup terus.] - hal 53.

Dalam penderitaan, keadaan ditindas, dihina oleh dunia, miskin, sakit, dsb, kita harus senantiasa menyadari kedudukan kita yang tinggi di hadapan Allah ini.

a) ‘kerajaan’.

Pulpit Commentary: “‘Kingdom,’ not ‘kings,’ is the right reading. Christians are nowhere said to be kings. Collectively they are a kingdom - ‘a kingdom of priests’” [= ‘Kerajaan’, bukan ‘raja-raja’, merupakan pembacaan yang benar. Orang-orang kristen tidak pernah disebut sebagai raja-raja. Secara kolektif mereka merupakan suatu kerajaan - ‘suatu kerajaan imam-imam’] - hal 4.

b) ‘imam’.

Ada beberapa pandangan tentang mengapa orang kristen disebut ‘imam’.

1. Ada yang mengatakan bahwa kita disebut imam, karena kita adalah pengantara antara dunia dengan Allah. Tugas kita membawa mereka kepada Allah / Yesus (Mat 28:19-20), dan juga berdoa bagi mereka (bdk. 1Tim 2:1-2).

2. Ladd berkata bahwa kita disebut imam bukan karena kita adalah pengantara antara dunia dan Allah, tetapi karena kita tidak membutuhkan pengantara manusia untuk bisa datang kepada Allah.

3. Barclay berkata bahwa dalam Perjanjian Lama, hanya imam yang mempunyai akses kepada Allah. Sekarang kita yang percaya kepada Kristus disebut imam karena kita mempunyai akses kepada Allah (bdk. Ibr 4:16 10:19-22).

Ibr 4:16 - “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”.

Ibr 10:19-22 - “(19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri, (21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. (22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.”.

Leon Morris mengatakan bahwa harus diperhatikan bahwa yang disebut imam adalah orang kristen biasa, bukan orang kristen yang mempunyai jabatan tertentu. Bandingkan ini dengan pastor dalam gereja Roma Katolik, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut ‘priest’ [= imam].

Karena 2 hal di atas ini, maka diberikan pujian bagi Yesus yang berbunyi ‘bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.’.

Memang kita harus selalu memuji Yesus, karena Yesus telah mengasihi kita dan rela mencurahkan darahNya untuk menebus kita, dan bahkan telah mengangkat kita ke kedudukan yang begitu tinggi!

Wahyu 1: 7: “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.”.

1) Penafsiran Preterist tentang ay 7 ini.

Preterist mempunyai penafsiran yang paling berbeda tentang ay 7 ini. Ingat bahwa mereka beranggapan bahwa Kitab Wahyu, kecuali pasal-pasal terakhir, sudah digenapi pada masa yang dekat dengan penulisan kitab Wahyu. Jadi mereka menafsirkan bahwa ay 7 ini tidak menunjuk pada kedatangan Yesus yang keduakalinya tetapi menunjuk pada penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M.

Beberapa point yang mereka tekankan:

1. Kata ‘coming’ / ‘kedatangan’ tidak selalu menunjuk pada ‘second coming’ / ‘kedatangan kedua’. Misalnya:

Wah 2:5 - “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”.

Ul 33:2 - “Berkatalah ia: ‘TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kananNya tampak kepada mereka api yang menyala.”.

Yes 19:1 - “Ucapan ilahi terhadap Mesir. Lihat, TUHAN mengendarai awan yang cepat dan datang ke Mesir, maka berhala-berhala Mesir gemetar di hadapanNya, dan hati orang Mesir, merana hancur dalam diri mereka.”.

Zakh 1:16 - “Sebab itu, beginilah firman TUHAN, Aku kembali lagi kepada Yerusalem dengan kasih sayang. RumahKu akan didirikan pula di sana, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan tali pengukur akan direntangkan lagi di atas Yerusalem.”.

Mal 3:1-2 - “(1) Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. (2) Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.”.

Mat 10:23 - “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.”.

2. Kata ‘awan’ sering digunakan dalam Perjanjian Lama untuk menunjuk pada penghukuman dalam sejarah, bukan pada akhir jaman (Yes 19:1 Maz 97:2).

Yes 19:1 - “Ucapan ilahi terhadap Mesir. Lihat, TUHAN mengendarai awan yang cepat dan datang ke Mesir, maka berhala-berhala Mesir gemetar di hadapanNya, dan hati orang Mesir, merana hancur dalam diri mereka.”.

Maz 97:2 - “Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhtaNya.”.

3. Yesus berbicara tentang kedatanganNya pada masa orang yang sejaman dengan Dia (Mat 16:28 Mat 24:30,34 Mat 26:64).

Mat 16:28 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.’”.

Mat 24:30,34 - “(30) Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. ... (34) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.”.

Mat 26:64 - “Jawab Yesus: ‘Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.’”.

Ini menyebabkan istilah ‘mereka yang telah menikam Dia’ bisa diartikan secara hurufiah, dan menunjuk kepada orang-orang yang menyalibkan Dia.

4. Kata-kata ‘semua bangsa di bumi’ bisa diterjemahkan ‘all the tribes of the land (Israel)’ [= semua suku-suku di tanah / negara (Israel)].

Bdk. Zakh 12:10 - “‘Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.”.

Pulpit Commentary kelihatannya menggabungkan Preterist dengan Spiritualist, karena ia berkata: “While interpreting the verse of the second advent, we need not exclude the coming to ‘those who pierced him’ in the destruction of Jerusalem, and to ‘the tribes of the earth’ in the break-up of the Roman empire.” [= Sementara menafsirkan ayat ini tentang kedatangan kedua, kita tidak perlu membuang kedatangan kepada ‘mereka yang menikam Dia’ dalam kehancuran Yerusalem, dan pada ‘semua bangsa di bumi’ dalam kehancuran kekaisaran Romawi.] - hal 4.

2) Penafsiran umum tentang Wahyu 1: 7 ini.

Pada umumnya Futurist, Historicist, maupun Spiritualist beranggapan bahwa ay 7 ini menunjuk pada kedatangan Kristus yang keduakalinya. Ini merupakan thema besar dalam Kitab Wahyu dan merupakan sumber penghiburan bagi orang kristen yang tertindas dan dianiaya, tetapi merupakan ancaman bagi orang jahat / tak percaya.

a) ‘Lihatlah’.

Wahyu 1: 7 diawali dengan kata ‘lihatlah’. Seakan-akan Firman Allah menyuruh gereja mengarahkan matanya pada kedatangan Kristus yang keduakalinya.

b) ‘Ia datang dengan awan-awan’ (bdk. Dan 7:13 Mark 14:62).

Dan 7:13 - “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapanNya.”.

Mark 14:62 - “Jawab Yesus: ‘Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.’”.

Kata ‘awan’ bisa diartikan secara hurufiah yaitu betul-betul ‘awan’ (bdk. Kis 1:9-11).

Kis 1:9-11 - “(9) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka. (10) Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, (11) dan berkata kepada mereka: ‘Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.’”.

Tetapi kata ‘awan’ bisa juga secara simbolis, dan kalau diartikan secara simbolis maka ‘awan’ bisa berarti:

1. ‘kehadiran Tuhan’.

Robert H. Mounce (NICNT):

“the cloud in Hebrew thought is commonly associated with the divine presence (Ex. 13:21; 16:10; Mt 17:5; Acts 1:9).” [= awan dalam pemikiran Ibrani pada umumnya dihubungkan dengan kehadiran ilahi (Kel 13:21; 16:10; Mat 17:5; Kis 1:9).] - hal 72.

Kel 13:21 - “TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.”.

Kel 16:10 - “Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun - maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.”.

Mat 17:5 - “Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: ‘Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.’”.

Kis 1:9 - “Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka.”.

Tetapi saya berpendapat bahwa penafsiran ini agak aneh, karena ‘Tuhan datang dengan awan-awan’ artinya menjadi ‘Tuhan datang dengan kehadiranNya’.

2. KemuliaanNya (bdk. Yeh 1:4-28, khususnya baca ay 4 dan ay 28nya).

Yeh 1:4-28 - “(4) Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. (5) Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, (6) tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap. (7) Kaki mereka adalah lurus dan telapak kaki mereka seperti kuku anak lembu; kaki-kaki ini mengkilap seperti tembaga yang baru digosok. (8) Pada keempat sisi mereka di bawah sayap-sayapnya tampak tangan manusia. Mengenai muka dan sayap mereka berempat adalah begini: (9) mereka saling menyentuh dengan sayapnya; mereka tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing berjalan lurus ke depan. (10) Muka mereka kelihatan begini: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang. (11) Sayap-sayap mereka dikembangkan ke atas; mereka saling menyentuh dengan sepasang sayapnya dan sepasang sayap yang lain menutupi badan mereka. (12) Masing-masing berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka pergi, mereka tidak berbalik kalau berjalan. (13) Di tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara makhluk-makhluk hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat sabung-menyabung. (14) Makhluk-makhluk hidup itu terbang ke sana ke mari seperti kilat. (15) Aku melihat, sungguh, di atas tanah di samping masing-masing dari keempat makhluk-makhluk hidup itu ada sebuah roda. (16) Rupa roda-roda itu seperti kilauan permata pirus dan keempatnya adalah serupa; buatannya seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain. (17) Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan; mereka tidak berbalik kalau berjalan. (18) Mereka mempunyai lingkar dan aku melihat, bahwa sekeliling lingkar yang empat itu penuh dengan mata. (19) Kalau makhluk-makhluk hidup itu berjalan, roda-roda itu juga berjalan di samping mereka; dan kalau makhluk-makhluk hidup itu terangkat dari atas tanah, roda-roda itu turut terangkat. (20) Ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka pergi, dan roda-rodanya sama-sama terangkat dengan mereka, sebab roh makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya. (21) Kalau makhluk-makhluk hidup itu berjalan, roda-roda itu berjalan; kalau mereka berhenti, roda-roda itu berhenti; dan kalau mereka terangkat dari tanah, roda-roda itu sama-sama terangkat dengan mereka; sebab roh makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya. (22) Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang menyerupai cakrawala, yang kelihatan seperti hablur es yang mendahsyatkan, terbentang di atas kepala mereka. (23) Dan di bawah cakrawala itu sayap mereka dikembangkan lurus, yang satu menyinggung yang lain; dan masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi badan mereka. (24) Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. (25) Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. (26) Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia. (27) Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar. (28) Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.”.

Jadi, ‘Yesus akan datang keduakalinya dengan awan-awan’ maksudnya adalah bahwa ‘Ia akan datang keduakalinya dengan kemuliaanNya’. Dulu, pada kedatanganNya yang pertama Ia datang dengan kehinaan karena Ia merendahkan diri menjadi seorang manusia / bayi yang lemah dan miskin, sehingga banyak orang yang tidak mengenaliNya atau mempercayaiNya sebagai Allah / Tuhan. Tetapi pada kedatanganNya yang keduakalinya Ia datang dengan seluruh kemuliaanNya, sehingga semua orang akan mengenaliNya sebagai Allah / Tuhan (bdk. Fil 2:10-11).

Filipi 2:10-11 - “(10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”.

3. Penderitaan, kemurkaan dan penghakiman (bdk. Zef 1:15 Mazmur 97:2).

Zef 1:15 - “Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam,”.

Maz 97:2 - “Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhtaNya.”.

Penghakiman memang akan menimpa semua orang, tetapi murka Allah, hukuman, dan penderitaan, hanya akan menimpa orang yang tidak percaya kepada Kristus (bdk. Ro 8:1).

c) ‘setiap mata akan melihat Dia’ (Wahyu 1: 7).

Ini menunjukkan bahwa pada kedatanganNya yang keduakalinya, maka Yesus akan langsung terlihat oleh semua orang, sehingga tidak perlu lagi ada pemberitahuan (Mat 24:23,26).

Mat 24:23,26 - “(23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. ... (26) Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.”.

Jadi, ada perbedaan antara kedatangan Yesus yang pertama dan kedua. Pada kedatangan pertama, Ia datang pada satu tempat tertentu dan diketahui oleh beberapa orang saja, sehingga perlu pemberitahuan dari orang satu ke orang lain (Pekabaran Injil), se¬hingga makin lama makin banyak yang mengetahui tentang Dia. Tetapi pada kedatangan yang kedua, kedatanganNya akan langsung terlihat oleh semua orang, sehingga tidak perlu lagi ada orang yang memberitahu ataupun diberitahu!

Ada orang yang menganggap bahwa hal ini tidak mungkin terjadi karena bumi ini bulat. Jadi kalau Yesus misalnya datang di Kutub Utara, bagaimana mungkin orang di Kutub Selatan bisa melihat Dia? Saya menjawab begini: memang kalau Yesus datang di Kutub Utara, orang yang di Kutub Selatan tidak bisa melihat Dia, tetapi pernyataan ini hanya benar jika kita menganggap bahwa hukum alam saat ini tetap berlaku, yaitu bahwa sinar bergerak lurus! Mengingat bahwa hukum alam juga diciptakan oleh Allah, tidak bisakah Allah membuang hukum alam itu pada saat itu dan membuat sinar bergerak melengkung? Dengan demikian orang yang ada di Kutub Selatan bisa melihat Yesus sekalipun Ia datang di Kutub Utara!

William Hendriksen: “The Bible knows nothing about an invisible or secret second coming. Nowhere is this taught. On the contrary, ‘every eye shall see him’.” [= Alkitab tidak mengenal kedatangan kedua yang bersifat tidak terlihat atau rahasia. Ini tidak diajarkan dimanapun. Sebaliknya, ‘setiap mata akan melihat Dia’.] - hal 54.

Mungkin kata-kata ini ditujukan untuk menyerang ajaran Saksi Yehuwa. Charles Taze Russel (pendiri Saksi Yehuwa) mula-mula meramalkan bahwa Yesus akan datang kembali pada tahun 1874 M, karena ia percaya bahwa Adam dan Hawa diciptakan pada tahun 4126 SM. Ia lalu menambah bilangan ini dengan 6000 tahun (mungkin dari 6 hari penciptaan, dan 2Pet 3:8 dimana 1 hari sama dengan 1000 tahun) sehingga ia menda¬patkan tahun 1874 M. Tetapi ternyata ramalan ini tidak cocok. Setelah ramalannya meleset, Russel bukannya bertobat, tetapi meramal lagi. Ia mengatakan Yesus akan datang kembali pada tahun 1914 M, yang ia dapatkan dari 1874 + 40 tahun (yang ia katakan sebagai ‘masa percobaan umat Allah’). Ternyata ramalan ini salah lagi. Tetapi ini tetap tidak membuat Russel bertobat. Sebaliknya ia lalu berkata bahwa tahun 1914 itu Yesus memang sudah datang keduakalinya tetapi secara rohani, sehingga tak terlihat. Ini bisa terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini:

• “Christ Jesus returns, not again as a human, but as a glorious spirit person.” [= Kristus Yesus kembali, tidak lagi sebagai manusia, tetapi sebagai pribadi roh yang mulia.] - ‘Let God Be True’, hal 196.

• “It does not mean that he is on the way or has promised to come, but that he has already arrived and is here.” [= Itu tidak berarti bahwa ia ada dalam perjalanan atau telah berjanji untuk datang, tetapi bahwa ia telah tiba dan ada di sini.] - ‘Let God Be True’, hal 198.

• “... Christ Jesus came to the Kingdom in AD 1914, but unseen to men.” [= ... Kristus Yesus telah datang pada Kerajaan pada tahun 1914 M, tetapi tidak terlihat oleh manusia.] - ‘The Truth shall make you free’, hal 300.

Penafsiran sesat ini jelas bertentangan dengan Wahyu 1:7 ini!

d) ‘juga mereka yang telah menikam Dia’ (ay 7 bdk. Zakh 12:10).

Zakh 12:10 - “‘Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.”.

Ini menunjuk kepada tentara Romawi yang menikam rusuk / lambungNya dengan tombak (Yoh 19:34), tetapi Mounce, Hendriksen, Barclay, dan Hoeksema mengatakan adalah mungkin bahwa ini juga mencakup semua orang yang menikam Kristus dengan hidup mereka yang berdosa.

Robert H. Mounce (NICNT): “careless indifference is typified in the act of piercing.” [= ketidakacuhan yang ceroboh digambarkan dalam tindakan penikaman.] - hal 72.

Bandingkan ini dengan Ibrani 6:6 yang berbicara tentang orang yang menyalibkan Yesus untuk keduakalinya.

Ibr 6:6 - “namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di muka umum.”.

e) ‘Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia’ (Wahyu 1: 7b bdk. Zakh 12:10).

Kata ‘meratapi’ diterjemahkan ‘wail’ [= meratap] oleh KJV/RSV dan ‘mourn’ [= berkabung] oleh NIV/NASB. Ini bukan ratapan / perkabungan dari pertobatan, tetapi dari keputusasaan dan ketakutan (bdk. Wah 6:16).

Wah 6:16 - “Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: ‘Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.’”.

Robert H. Mounce (NICNT): “The mourning of Zechariah 12:10-12 was that of repentance, but the mourning of Revelation is the remorse accompanying the disclosure of divine judgment at the coming of Christ (cf. 16:9,11,21).” [= Perkabungan dari Zakharia 12:10-12 adalah perkabungan pertobatan tetapi perkabungan dari Wahyu adalah penyesalan yang menyertai penyingkapan penghakiman ilahi pada kedatangan Kristus (bdk. 16:9,11,21).] - hal 73.

Barnes’ Notes: “This fact, which no one can doubt, is proof that men feel that they are guilty, since, if they were innocent, they would have nothing to dread by his appearing. It is also a proof that they believe in the doctrine of future punishment, since, if they do not, there is no reason why they should be alarmed at his coming. Surely men would not dread his appearing if they really believed that all will be saved. ... The presence of the Redeemer in the clouds of heaven would destroy all the hopes of those who believe in the doctrine of universal salvation - as the approach of death now often does. Men believe that there is much to be dreaded in the future world, or they would not fear the coming of Him who shall wind up the affairs of the human race.” [= Fakta ini, yang tidak bisa diragukan seorangpun, merupakan bukti bahwa manusia merasakan bahwa mereka bersalah, karena, jika mereka tidak bersalah, mereka tidak mempunyai apapun untuk ditakuti pada pemunculanNya. Ini juga merupakan bukti bahwa mereka percaya dalam doktrin hukuman yang akan datang, karena, jika tidak, tidak ada alasan mengapa mereka harus takut pada kedatanganNya. Jelas bahwa manusia tidak akan takut pada pemunculanNya jika mereka betul-betul percaya bahwa semua orang akan selamat. ... Kehadiran Penebus dalam awan-awan di langit akan menghancurkan semua pengharapan dari mereka yang percaya pada doktrin keselamatan universal - sebagaimana datangnya kematian sering melakukannya. Manusia percaya bahwa ada banyak yang ditakuti dalam dunia yang akan datang, atau mereka tidak akan takut pada kedatanganNya yang akan mengakhiri urusan-urusan dari umat manusia.] - hal 1545.

Saat ini ada banyak nabi palsu dari kalangan Liberal yang mempercayai keselamatan Universal, dan saya pikir mereka seharusnya merenungkan kata-kata Barnes ini.

f) Pada akhir Wahyu 1: 7 ada kata-kata ‘Ya, amin’.

Ini ucapan untuk menyetujui, dan memang terhadap setiap kebenaran Firman Tuhan, kita harus mempunyai sikap hati yang tunduk dan menyetujui!

Wahyu 1: 8: “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa”.

1) Kitab Suci Indonesia salah terjemahannya, khususnya peletakan tanda petiknya.

NASB: “I am the Alpha and the Omega,” says the Lord God, “who is and who was and who is to come, the Almighty” [= ‘Aku adalah Alfa dan Omega’, kata Tuhan Allah, ‘yang ada dan yang dulu ada dan yang akan datang, yang Mahakuasa’].

NIV: “I am the Alpha and the Omega,” says the Lord God, “who is, and who was, and who is to come, the Almighty” [= ‘Aku adalah Alfa dan Omega’, kata Tuhan Allah, ‘yang ada, dan yang dulu ada, dan yang akan datang, yang Mahakuasa’].

2) Hendriksen mengatakan bahwa ini menunjuk kepada Yesus.

William Hendriksen: “That this glorious title refers to Christ should not be open to doubt. Both the immediately preceding and the immediately succeeding context have reference to Christ (see verses 7,13).” [= Bahwa gelar yang mulia ini menunjuk kepada Kristus tidak boleh terbuka terhadap keraguan. Baik kontext yang persis mendahuluinya maupun kontext yang persis sesudahnya mempunyai hubungan dengan Kristus (lihat ayat-ayat 7,13).] - ‘More Than Conquerors’, hal 54.

Ay 7,13: “(7) Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. ... (13) Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.”.


Kalau ini benar maka ayat ini merupakan bukti tambahan bahwa Yesus adalah Allah.

3) ‘Aku adalah Alfa dan Omega’.

Alfa dan Omega adalah huruf pertama dan huruf terakhir dari abjad Yunani. Wah 21:6 mengulang bagian ini, tetapi lalu menambahkan / menafsirkan dengan kata-kata ‘Yang Awal dan Yang Akhir’ (bdk. 1:17 22:13). Bdk. juga dengan Yes 44:6 - ‘Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian’.

4) ‘yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.’.

Ini mengulang Wahyu 1: 5, tetapi di sini ditambahkan ‘Yang Mahakuasa’. Gelar ‘Yang Mahakuasa’ ini muncul sangat sering dalam Perjanjian Lama, tetapi hanya muncul 10 x dalam Perjanjian Baru, dan hanya satu di antaranya yang ada di luar Kitab Wahyu yaitu dalam 2Korintus 6:18 yang merupakan suatu kutipan dari Perjanjian Lama, sedangkan 9 yang lain ada dalam Kitab Wahyu (1:8 4:8 11:17 15:3 16:7 16:14 19:6 19:15 21:22). Di sini lagi-lagi ini berfungsi untuk menguatkan orang kristen yang menderita dan dianiaya.
KITAB WAHYU 1:4-8 (2)
-o0o
Next Post Previous Post