PAULUS: UCAPAN SYUKUR DAN DOA (FILIPI 1:1-11)
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
PAULUS: UCAPAN SYUKUR DAN DOA (FILIPI 1:1-11). Filipi 1:1-11 - “(Filipi 1:1) Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken. (2) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. (3) Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. (4) Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. (5) Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. (6) Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (7) Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. (8) Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian. (9) Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, (10) sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, (11) penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”.
otomotif, gadget |
Pengantar:
Latar belakang surat Filipi.
1) Cerita tentang berdirinya gereja di Filipi bisa saudara baca dalam Kisah Para Rasul 16:4-40. Di sana ditunjukkan secara jelas bahwa Pauluslah yang memberitakan Injil di Filipi sehingga ada orang-orang kristen di Filipi. Jadi dengan kata lain, Paulus adalah pendiri gereja Filipi.
2) Dalam Kisah Para Rasul 20:1-2 Paulus pernah mampir di Filipi (Filipi terletak di Makedonia; bdk. Kisah Para Rasul 16:12) untuk menguatkan para murid di sana.
Jadi, setelah menginjili dan mendewasakan iman orang Filipi, pada waktu ada kesempatan Paulus masih mengunjungi mereka untuk bisa lebih mendewasakan iman mereka.
Penerapan: Apakah saudara masih ada perhatian kepada orang-orang yang saudara pertobatkan / bawa kepada Kristus? Ataukah saudara menganggap bahwa mereka bukan lagi urusan saudara?
3) Paulus menulis surat Filipi ini pada saat ia ada di penjara Roma.
Ini terlihat dari:
a) Filipi 1:13-17 yang menunjukkan dengan jelas bahwa pada saat ia menulis surat ini, ia sedang ada di penjara.
b) Filipi 1:13 dan 4:22 berbicara tentang ‘istana’ dan ‘istana kaisar’, sehingga jelas menunjukkan kota Roma (istana kaisar terletak di Roma).
Jadi, pada waktu ada dalam penjara sekalipun (yang jelas merupakan penderitaan), Paulus tetap berusaha melayani Tuhan.
Penerapan: Kalau saudara sedang ada dalam keadaan baik-baik, saudara mungkin mau melayani Tuhan. Tetapi bagaimana kalau keadaan memburuk dan saudara ada dalam penderitaan? Masihkah saudara mau melayani Tuhan, atau apakah saudara ‘cuti’ dahulu sampai penderitaan itu berakhir?
4) Dari Filipi 2:25-30 dan 4:18 terlihat dengan jelas bahwa pada saat Paulus ada di dalam penjara, orang-orang Filipi mengutus seorang yang bernama Epafroditus untuk mengunjungi Paulus dan membawa barang-barang yang Paulus butuhkan. Setelah itu Paulus mengirimkan Epafroditus kembali ke Filipi (Filipi 2:25) sambil membawakan surat Filipi ini.
Sekarang mari kita mempelajari Filipi 1:1-11 ini.
Ada 3 hal yang menyolok dari diri Paulus dalam bagian ini:
I) Kerendahan hati Paulus.
Ini terlihat dari:
1) Paulus menyebut dirinya sebagai ‘hamba Kristus Yesus’ ( Filipi 1:1).
Filipi 1:1: “Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.”.
a) Ini menunjukkan kerendahan hati Paulus. Ia adalah seorang rasul, dan ia adalah pendiri dari gereja Filipi. Tetapi ia toh menyebut diri bukan sebagai rasul / pendiri, tetapi sebagai hamba!
Kalau saudara adalah orang yang aktif dalam gereja saudara, atau kalau saudara adalah seorang donatur yang terutama dalam gereja saudara, dan karena itu saudara mau menjadi boss dalam gereja saudara, maka lihatlah kepada Paulus dan tirulah dia!
Ingat bahwa sebetulnya dalam gereja Tuhan hanya ada 1 Tuan, yaitu Tuhan Yesus sendiri! Semua orang kristen adalah hamba! Tidak boleh ada ‘tuan besar’ yang bersikap / bertindak sebagai diktator / pemilik / boss dalam gereja!
Kalau saudara toh mau menjadi yang terbesar dalam gereja Tuhan, maka caranya adalah justru dengan menjadi yang terendah dan menjadi hamba bagi semua! (bdk. Matius 20:20-28).
b) Tetapi dalam sebutan ‘hamba Kristus Yesus’ itu juga terlihat bahwa:
1. Paulus bukanlah hamba uang / hamba dosa dsb.
2. Paulus bukan hamba manusia.
Bdk. 1Korintus 7:23 - “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.”.
Ingat bahwa kerendahan hati tidak berarti bahwa kita harus tunduk kepada manusia!
Bdk. Galatia 1:10 - “Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.”.
3. Paulus tunduk / taat hanya kepada Tuhan!
Apakah saudara adalah orang yang seperti ini?
2) Paulus menyejajarkan diri dengan Timotius ( Filipi 1: 1).
Ay 1: “Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.”.
a) Sekalipun nama Timotius disebutkan sebagai pengirim surat Filipi ini (ay 1: ‘Dari Paulus dan Timotius ...’), tetapi ini tidak berarti bahwa Timotius juga adalah pengarang surat Filipi ini.
Dasar pandangan ini adalah: dalam surat Filipi ini, Paulus selalu berkata ‘Aku’ (misalnya pada Filipi 1: 3). Sedangkan pada waktu membicarakan tentang Timotius, Paulus menggunakan kata ‘ia’ / ‘dia’ (misalnya dalam 2:19-23).
b) Kalau Timotius tidak ikut mengarang surat Filipi ini, lalu mengapa namanya dicantumkan sebagai pengirim surat Filipi ini?
1. Mungkin karena Timotius adalah juru tulis Paulus.
Bahwa dalam menulis surat-suratnya, Paulus sering mempunyai juru tulis, bisa terlihat dari:
a. 1Korintus 16:21-24 Kolose 4:18 2Tesalonika 3:17 yang menunjukkan bahwa Paulus hanya menulis salam terakhir itu dengan tangannya sendiri. Sedangkan seluruh surat itu ditulis oleh juru tulis Paulus.
b. Roma 16:22 yang menunjukkan bahwa Paulus mempunyai juru tulis yang bernama Tertius untuk menuliskan surat Roma.
2. Mungkin karena Timotius ikut bersama Paulus pada waktu ia memberitakan Injil untuk pertama kalinya di Filipi (Kisah Para Rasul 16:1-3).
Dan Timotius juga ada bersama dengan Paulus pada waktu Paulus menulis surat ini. Jadi, supaya orang Filipi bisa lebih mengingat saat-saat dalam Kis 16 itu, maka nama Timotius dicantumkan sebagai pengirim surat ini.
c) Bagaimanapun juga, Paulus jauh lebih besar dari Timotius, baik ditinjau dari sudut umur, pengalaman, jabatan, luas / keberhasilan pelayanan, dsb. Jadi, sebetulnya Paulus tidak perlu menyejajarkan namanya dengan Timotius. Ia bisa saja menulis sebagai berikut: ‘Dari Rasul Paulus dan Pendeta Timotius ...’. Tetapi ia tidak melakukan hal itu. Ia menyejajarkan dirinya dengan Timotius sebagai ‘hamba-hamba Kristus Yesus’. Ini jelas menunjukkan kerendahan hati Paulus!
Mengapa Paulus bisa seperti itu? Karena ia menghubungkan dirinya dan Timotius dengan Tuhan Yesus sendiri (ay 1: ‘hamba-hamba Kristus Yesus’).
Kalau kita hanya membandingkan diri kita dengan orang lain, maka mungkin sekali kita akan melihat betapa lebih hebatnya kita dibanding dengan orang itu. Tetapi kalau kita melihat diri kita, orang lain itu, dan Tuhan, maka Tuhan akan kelihatan menon¬jol jauh di atas, sedangkan diri kita maupun orang lain itu akan tenggelam ke bawah, sehingga tak akan terlihat perbedaan antara kita dengan orang itu.
Illustrasi: Gunung yang satu lebih tinggi dari gunung yang lain. Tetapi kalau dibandingkan dengan bintang, maka perbedaan tinggi itu akan menjadi hilang / tidak berarti!
Karena itu, setiap kali saudara merasa sombong / lebih hebat dari orang lain, maka pandanglah kepada Tuhan!
3) Paulus menganggap hal-hal baik dalam diri orang Filipi sebagai pekerjaan Allah, bukan pekerjaannya sendiri!
a) Filipi 1:6: “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”.
Allah yang memulai pekerjaan baik di antara orang-orang Filipi (mempertobatkan mereka). Padahal mereka bertobat, karena Pekabaran Injil yang dilakukan oleh Paulus!
b) Filipi 1:3-5: “(Filipi 1:3) Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. (4) Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. (5) Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.”.
Paulus bersyukur kepada Allah! Karena ia sadar bahwa pertobatan orang Filipi itu adalah pekerjaan Allah, maka Paulus bersyukur kepada Tuhan atas hal itu.
Semua ini sesuai dengan apa yang ia katakan dalam 1Korintus 3:6-7 - “(6) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. (7) Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.”.
Penerapan: Kalau saudara berhasil dalam melakukan suatu hal, baik dalam pekerjaan, study, pelayanan, pekabaran injil dsb, apakah saudara menganggap itu sebagai keberhasilan saudara atau sebagai pekerjaan Tuhan?
II) Kasih Paulus.
Dalam latar belakang surat Filipi di atas, kita sudah melihat bahwa orang-orang Filipi menunjukkan kasihnya kepada Paulus dengan mengi¬rimkan Epafroditus untuk mengunjungi Paulus sambil membawakan barang-barang yang Paulus perlukan.
Sekarang, dalam Filipi 1: 7-8 kita juga bisa melihat dengan jelas bahwa Pauluspun mengasihi jemaat Filipi itu.
Filipi 1: 7-8: “(7) Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. (Filipi 1:8) Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.”.
Jelas bahwa sekalipun mereka jauh di mata, tetapi mereka tetap dekat di hati!
Penerapan: Ada banyak orang kristen yang dengan saudara seiman yang segereja dengan diapun tak bisa mengasihi. Sebaliknya mereka saling acuh tak acuh, saling fitnah / gossip satu dengan yang lain, saling senti¬men, benci dsb. Ini dekat di mata, jauh di hati! Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, bacalah 1Kor 13:1-7.
Karena Paulus mengasihi jemaat Filipi, maka sekalipun Paulus jauh dari mereka Paulus banyak berdoa untuk mereka ( Filipi 1: 3-5,9-11).
Filipi 1:3-5,9-11: “(3) Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. (4) Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. (5) Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. … (9) Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, (10) sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, (Filipi 1:11) penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”.
Apakah saudara mengasihi sesama saudara atau tidak, bisa terlihat dari apakah saudara sering mendoakan mereka atau tidak!
III) Doa syafaat Paulus.
Bahwa Paulus berdoa untuk gereja Filipi, menunjukkan bahwa berdoa untuk gereja adalah sesuatu yang sangat penting!
Penerapan: berapa sering saudara mendoakan gereja saudara (pendeta saudara, majelis / pengu¬rus saudara, guru-guru sekolah minggu di gereja saudara, acara-acara gereja, keuangan gereja, pertumbuhan gereja secara kwalitas maupun kwantitas dsb) dalam doa pribadi saudara?
Hal apa saja yang didoakan oleh Paulus?
1) Paulus bersyukur ( Filipi 1:3-5).
Ay 3-5: “(3) Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. (4) Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. (Filipi 1:5) Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.”.
Pernahkah saudara bersyukur kepada Tuhan atas adanya gereja saudara?
2) Paulus berdoa supaya jemaat Filipi makin melimpah dalam kasih ( Filipi 1: 9).
Filipi 1: 9: “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,”.
Jemaat Filipi sudah mempunyai kasih. Ini terlihat dari bantuan yang mereka berikan kepada Paulus. Tetapi toh Paulus mendoakan supaya mereka makin bertumbuh dalam kasih, karena bagaimanapun juga kasih mereka belum / tidak sempurna!
Dari sini kita bisa belajar bahwa kita harus tetap berdoa sekalipun untuk hal-hal yang sudah baik dalam gereja kita! Kita cenderung untuk hanya mendoakan hal-hal yang kurang baik / tidak baik dalam gereja kita! Tetapi sikap ini bisa menyebabkan hal yang sudah baik akhirnya menjadi jelek karena tidak pernah didoakan!
Karena itu, renungkanlah dalam hal apa gereja saudara sudah cukup baik, dan tetaplah berdoa untuk hal-hal itu supaya hal-hal yang sudah cukup baik itu menjadi makin sempurna!
3) Paulus berdoa supaya jemaat Filipi bertumbuh dalam pengetahuan, sehingga mereka bisa membedakan antara yang salah dan yang benar, antara yang baik dan yang jahat dsb (ay 9b-10a).
Ay 9-10: “(9) Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, (10) sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,”.
Yang dimaksud dengan ‘pengetahuan / pengertian’ di sini tentu saja adalah pengetahuan / pengertian Firman Tuhan.
Bahwa Paulus berdoa supaya jemaat Filipi bertumbuh dalam pengetahuan Firman Tuhan, menunjukkan pentingnya pengajaran Firman Tuhan dalam gereja!
Gereja yang tidak mementingkan pengajaran Firman Tuhan adalah gereja yang sudah menyeleweng dari jalan yang benar!
Ada orang-orang yang berpendapat bahwa yang penting bukan belajar banyak, tetapi mentaati Firman Tuhan, hidup baik, dsb. Tetapi ingat bahwa Filipi 1: 9-10 itu menunjukkan bahwa pertumbuhan pengetahuan itulah yang menyebabkan kita bisa membedakan antara yang baik dengan yang jahat, yang salah dengan yang benar dsb. Kalau kita tidak tumbuh dalam pengetahuan tentang Firman Tuhan, maka kita akan sering menganggap yang baik sebagai jahat, dan yang salah sebagai benar. Lalu bagaimana kita bisa taat kepada Tuhan, hidup baik, dsb?
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa Paulus mendoa¬kan supaya mereka tumbuh dalam kasih (no 2 di atas), dan juga supaya mereka bertumbuh dalam pengetahuan Firman Tuhan (no
3). Memang kedua hal ini harus tumbuh bersama-sama! Kasih tanpa pengetahuan akan menjadi kasih yang memanjakan dan merusak! Sedangkan pengetahuan tanpa kasih akan menjadikan kita seperti orang-orang Farisi!
3). Memang kedua hal ini harus tumbuh bersama-sama! Kasih tanpa pengetahuan akan menjadi kasih yang memanjakan dan merusak! Sedangkan pengetahuan tanpa kasih akan menjadikan kita seperti orang-orang Farisi!
Karena itu, perhatikan supaya saudara bertumbuh secara seimbang dalam kedua hal ini!
4) Paulus berdoa supaya jemaat Filipi menjadi suci (Filipi 1: 10b-11).
Filipi 1: 10-11: “(10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, (11) penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”.
BACA JUGA: YESUS KRISTUS IMAM BESAR KITA
‘Menjadi suci / tak bercacat’ ( Filipi 1: 10b) sebetulnya sama artinya dengan ‘penuh buah kebenaran’ ( Filipi 1:11). Sedangkan buah kebenaran itu dikerjakan oleh Yesus Kristus ( Filipi 1: 11 bdk. Galatia 5:22-23).
Tetapi itu tidak berarti bahwa kita boleh bersikap pasif saja dalam pengudusan diri kita. Kita tetap mempunyai tanggung jawab untuk:
a) Banyak belajar Firman Tuhan, karena Firman Tuhan itu dipakai oleh Tuhan untuk menyucikan kita (Yohanes 15:3 Mazmur 119:9 Yeremia 23:29).
Yohanes 15:3 - “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”.
Mazmur 119:9 - “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu.”.
Yeremia 23:29 - “Bukankah firmanKu seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?”.
b) Banyak berdoa supaya Tuhan memberi kita kekuatan menghadapi kelemahan-kelemahan kita, godaan setan dsb (Mat 6:13 26:41).
Matius 6:13 - “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]”.
Matius 26:41 - “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.’”.
c) Berusaha membuang dosa dan mentaati Tuhan.
Tujuan semua ini adalah supaya Allah dipermuliakan ( Filipi 1:11).
Ay 11: “penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”.
Penutup:
Tirulah Paulus dalam:
• kerendahan hatinya.
• kasihnya.
• doa syafaatnya untuk gereja.
Maukah saudara?
---
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :
-AMIN-