MARIA, YUDAS DAN JAWABAN YESUS (YOHANES 12:1-8)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Yohanes 12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."(Yohanes 12:1-8)
MARIA, YUDAS DAN JAWABAN YESUS (YOHANES 12:1-8)
otomotif, gadget, bisnis
I) Yesus:

Yohanes 12: 1: enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania.

Terjemahan Kitab Suci Indonesia kurang benar, karena seharusnya dalam Yohanes 12: 1 itu ada kata ‘therefore’ (= karena itu).

NASB: ‘Jesus, therefore, six days before the Passover, came to Bethany’ (= Yesus, karena itu, 6 hari sebelum Paskah, datang di Betania).

Apa pentingnya kata ‘therefore’ ini? Kata ini menunjukkan bahwa apa yang Yesus lakukan itu berhubungan dengan kontex sebelumnya (bagian terakhir dari Yoh 11).

Dalam Yohanes 11:53 terlihat bahwa tokoh-tokoh Yahudi sudah bersepakat untuk membunuh Yesus. Itu menyebabkan Yesus, karena tahu bahwa waktunya belum sampai, lalu pergi ke dekat gurun (Yoh 11:54), untuk menghindarkan penangkapan. Tetapi pada waktu waktunya memang sudah dekat (kurang 6 hari), sekalipun Yesus pasti tahu adanya pencarian dan perintah penangkapan terhadap dirinya (Yohanes 11:56-57), Ia pergi ke Betania / mendekati Yerusalem.

Ini menunjukkan bahwa Ia memang mendekati kematian karena Ia memang rela mati disalib untuk dosa manusia, termasuk dosa saudara dan saya.

Dengan pengertian tentang apa yang Yesus lakukan sebagai latar belakang, mari kita mempelajari bagian ini.

II) Maria:

1) Maria merasakan banyak kebaikan dari Yesus:

a) Pelajaran Firman Tuhan (Lukas 10:39).

b) Pembangkitan Lazarus oleh Yesus (Yoh 11).

Penerapan:

Apakah saudara merasakan banyak kebaikan dari Yesus?

· Pengorbanan / penebusan Kristus bagi saudara. Dalam hal ini kita seharusnya merasakannya jauh lebih hebat dari Maria, karena saat itu Yesus belum mati di salib. Memang dikatakan bahwa Maria mengurapi Yesus untuk penguburan Yesus, tetapi ini memungkinkan dua hal:

* Mungkin Maria hanya bertindak sesuai dorongan Tuhan, tetapi ia tidak mengerti tentang kematian Yesus.

* Mungkin Maria mengerti tentang kematian Yesus yang mendekat, tetapi sampai dimana ia mengerti tentang kematian Yesus untuk menebus dosanya?

Tetapi bagi kita, semua ini sudah jelas.

· Pertumbuhan iman dan pengertian Firman Tuhan.

· Pemeliharaan jasmani, keluarga, pekerjaan dsb.

· Untuk kita sebagai gereja, kita sudah melihat pemeliharaan Tuhan. Memang ada kekurangan-kekurangan, tetapi jelas juga ada banyak berkat, misalnya:

* Kita mulai 4 tahun yang lalu dengan hanya sekitar 30 orang dan acara saat itu hanya kebaktian siang. Tetapi dalam minggu yang lalu jumlah yang hadir dari kebaktian pagi dan sore sudah 120 orang.

* Kita sekarang punya sekolah minggu, persekutuan Pemuda Remaja, dan persekutuan doa.

* Kita maju dalam pengertian Firman Tuhan.

* Sampai saat ini kita dicukupi oleh Tuhan dalam hal keuangan.

2) Tindakan kasih Maria:

a) Ia berani datang ke perjamuan yang diadakan untuk Yesus, padahal ada perintah penangkapan terhadap Yesus (Yohanes 11:56-57 bdk. juga Yohanes 12:10).

b) Ia mengambil 1/2 kati minyak narwastu murni yang mahal harganya.

NIV: a pint; NASB: a pound.

Yunani: LITRA = a Roman pound = 327,45 gram.

Ini jumlah yang sangat banyak untuk suatu pengurapan!

Penerapan:

Banyak orang datang ke gereja hanya untuk menerima, tetapi Maria datang untuk memberi sebagai balasan atas apa yang ia sudah terima!

c) Ia memecahkan leher buli-buli / botolnya (Markus 14:3) dan lalu mencurahkan isi buli-buli untuk mengurapi Yesus. Padahal harganya sekitar 300 dinar (mendekati upah seorang buruh dalam 1 tahun! - Mat 20:2). Banyak orang dalam memberi cuma melubangi botol minyak wanginya lalu mencipratkan isinya!

Pulpit Commentary: “A loving heart judges no offering too precious for Christ” (= hati yang mengasihi menilai bahwa tidak ada persembahan yang terlalu berharga untuk Kristus).

Badan misi WEC mempunyai motto:

“Karena Yesus Kristus adalah Allah dan telah mati bagiku, maka tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk kupersembahkan bagiNya!”.

Apakah kalau saudara mau memberi kepada Kristus, saudara sering lalu menguranginya, dengan pemikiran bahwa itu terlalu banyak untuk diberikan kepada Yesus?

William Barclay: “Love is not love if it nicely calculates the cost. It gives its all and its only regret is that it has not still more to give” (= Cinta itu bukan cinta kalau itu memperhitungkan biaya / harga. Cinta itu memberikan semua miliknya dan satu-satunya penyesalan adalah bahwa ia tidak mempunyai lebih banyak lagi untuk diberikan).

Pikirkan:

· kalau saudara adalah seorang cewek dan seorang cowok mengatakan bahwa ia mencintai saudara tetapi selalu pelit dan penuh perhitungan demi saudara, apakah saudara percaya cintanya? Analoginya, kalau dalam memberi untuk Tuhan saudara selalu pelit dan penuh perhitungan, apakah itu menunjukkan bahwa saudara mencintai Tuhan? Ingat bahwa tidak mencintai Tuhan adalah pelanggaran terhadap hukum yang terutama (Matius 22:37).

· kalau saudara punya anak, dan ia meminta sesuatu yang baik, tetapi saudara tidak mampu membelikannya untuk dia, apakah saudara menyesal mengapa saudara tidak lebih kaya supaya bisa membelikannya? Kalau ya, itulah cinta! Sekarang dalam hubungan dengan Tuhan, pernahkah saudara menyesal mengapa tidak lebih kaya supaya bisa memberi lebih banyak?

(Catatan: Tetapi penyesalan seperti ini baru bisa ada kalau saudara sudah memberi sampai maksimal! Kalau belum maksimal tetapi sudah menyesal mengapa tidak lebih kaya, maka penyesalan seperti itu adalah omong kosong!) Kalau penyesalan seperti ini ada, itu tanda cinta kepada Tuhan.

· apakah saudara berpikir bagaimana bisa mengirit supaya bisa memberi lebih banyak untuk Tuhan? Mungkin mengurangi / membuang acara nonton bioskop, jajan / makan di restoran, main golf, beli barang-barang lux, beli pakaian, dsb, supaya bisa memberi lebih banyak untuk Tuhan?

· satu hal lagi yang harus dipikirkan adalah: orang yang tidak mau melepas harta / uang demi Tuhan pasti akan rugi secara kekal! (bdk. Matius 19:16-26 Lukas 14:33)!

Karena Maria merasakan kebaikan Tuhan, maka ia melakukan tindakan kasih kepada Tuhan. Apakah saudara merasakan kebaikan Tuhan? Lalu apa tindakan kasih saudara? Ada orang yang katanya kristen, tetapi melayani tidak mau, memberi tidak mau. Ini betul-betul orang yang tidak tahu terima kasih!

III) Yudas:

Yudas Iskariot sendiri tidak melakukan tindakan kasih untuk Tuhan, tetapi memberikan kritikan / serangan terhadap tindakan kasih Maria (Yohanes 12: 4-5)!

Penerapan:

Dalam gereja ada banyak tukang kritik seperti ini, padahal dirinya sendiri tidak melakukan / memberi apa-apa untuk Tuhan! Kalau saudara adalah orang seperti itu, bertobatlah sebelum saudara jadi seperti Yudas!

Kritikan Yudas ini kelihatannya logis, karena apa gunanya pengurapan dengan minyak wangi itu bagi Kristus / Kerajaan Allah? Dan karena itu kritikan ini diikuti oleh murid-murid yang lain (Matius 26:8) / banyak orang (Markus 14:5 - ‘mereka’).

Penerapan:

Kalau saudara melakukan / mempersembahkan sesuatu untuk Tuhan, jangan heran kalau saudara dikritik, oleh keluarga atau oleh orang yang mengaku diri orang kristen / orang kristen sejati, atau bahkan oleh pemimpin gereja!

Hal-hal yang bisa dipelajari dari kritikan Yudas:

1) Yudas menganggap ini sebagai ‘pemborosan’ (Markus 14:4).

NIV: ‘waste’ (= pemborosan, penghamburan yang sia-sia).

Memang saudara, memberikan sesuatu / diri sendiri kepada Tuhan itu kelihatannya seperti suatu pemborosan / penghamburan yang sia-sia.

Tetapi tindakan Maria bukan pemborosan yang tidak berguna. Ada gunanya yaitu:

a) Persiapan penguburan Kristus (Yohanes 12: 7 bdk. Matius 26:12 Markus 14:8).

b) Suatu tanda kasih / syukur kepada Kristus.

Illustrasi: kalau anak saudara memberi saudara sesuatu yang tak berharga sebagai tanda cintanya, maka sekalipun itu tidak berarti untuk saudara, saudara merasa sangat senang.

c) Sebagai suatu pelajaran bagi kita dalam hal mengasihi Kristus dan memberi kepada Kristus dengan berkorban.

d) Ia menerima upah yang kekal. Bukan hanya namanya masuk Kitab Suci dan tindakannya diingat selamanya (Matius 26:13), tetapi ia pasti memperoleh upah di sorga (bdk. Matius 10:40-42). Jadi sebetulnya ini merupakan investasi yang terbaik!

Penerapan:

Kalau saudara memberi untuk Tuhan, akan ada banyak orang (bahkan mungkin bisikan setan melalui pikiran / hati saudara sendiri) mengkritik hal itu sebagai suatu pemborosan / penghamburan yang sia-sia! Tetapi tidak ada sesuatupun yang diberikan kepada Tuhan dengan motivasi yang baik, lalu bisa menjadi sia-sia! Itu justru adalah investasi yang terbaik! Bukankah Yesus berkata: ‘Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi, ... Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga’? (bdk. Matius 6:19-20).

2) Yudas menilai tinggi harga minyak wangi itu (Yohanes 12: 5 - 300 dinar).

Tetapi celakanya, ia menilai rendah Gurunya sendiri (Matius 26:15 - tigapuluh keping perak, ini harga seorang budak - Keluaran 21:32!).

Penerapan:

Memang, kalau saudara menganggap suatu persembahan untuk Yesus itu terlalu besar, itu pasti berarti bahwa saudara menilai rendah Tuhan Yesusnya sendiri!

3) Yudas berkata bahwa sebaiknya minyak wangi itu dijual dan uangnya diberikan kepada orang miskin (Yohanes 12: 5).

Dari usul Yudas ini dan juga dari Yohanes 13:29 terlihat bahwa kas saat itu memang sering digunakan untuk menolong orang miskin, dan karenanya usul Yudas lagi-lagi terlihat sangat logis. Tetapi dalam ay 6 rasul Yohanes menunjukkan motivasi Yudas yang sebenarnya! Yudas dipercayai dengan menjadi bendahara, tetapi ia menyalahgunakan kepercayaan itu dengan mencuri uang tersebut.

Penerapan:

Saudara juga dipercaya oleh Tuhan dengan uang yang ada pada saudara. Dan saudara harus menggunakannya sesuai kehendak Tuhan dan bagi kemuliaan Tuhan (bdk. perumpamaan tentang talenta - Matius 25:14-30. Bdk. juga dengan perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur - Lukas 16:1-12). Kalau saudara menggunakan uang dengan cara seperti itu, barulah itu berarti saudara tidak menyalahgunakan uang itu. Tetapi kalau saudara ternyata tidak mau memberikannya untuk pembelian gedung gereja, sebetulnya sama seperti Yudas saudara sudah menyalahgunakan uang yang dipercayakan kepada saudara!

Pada waktu usul Yudas itu ternyata ditolak oleh Yesus, Yudas menjadi begitu marah, sehingga ia pergi menjual Yesus (lihat Matius 26:14-16 / Markus 14:10-11 yang menunjukkan bahwa kesepakatan yang dilakukan Yudas dengan tokoh-tokoh Yahudi, terjadi persis setelah cerita pengurapan oleh Maria ini).

Calvin: “We are taught by this instance what a frightful beast the desire of possessing is; the loss which Judas thinks that he has sustained, by the loss of an opportunity for stealing, excites him to such rage that he does not hesitate to betray Christ” (= Kita diajar oleh contoh ini bahwa keinginan untuk memiliki adalah seekor binatang yang menakutkan; kehilangan yang menurut Yudas telah ia derita melalui kehilangan kesempatan mencuri, membangkitkan kemarahannya sedemikian rupa sehingga ia tidak ragu-ragu untuk mengkhianati Kristus).

IV) Jawaban Yesus:

1) Yesus bukan menentang pemberian uang bagi orang miskin, tetapi Yesus menekankan bahwa pada saat itu prioritasnya adalah untuk Dia, bukan untuk orang miskin. Yesus membela tindakan Maria dengan alasan bahwa itu dilakukan untuk penguburanNya (Yohanes 12: 7), dan ini menunjukkan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan terus menerus.

Jadi, memberi kepada orang miskin adalah suatu tindakan baik, tetapi pada saat itu, mengurapi Yesus adalah hal yang terbaik. Hal yang sama terjadi dalam Lukas 10:38-42 ® Melayani Tuhan adalah hal yang baik, tetapi pada saat itu bersekutu dengan Tuhan / mendengar kata-kata Tuhan adalah hal yang terbaik. Mengerti prioritas / mana yang terbaik adalah sesuatu yang sangat penting!

‘My Utmost for His Highest’, tgl 25 Mei: “The great enemy of the life of faith in God is not sin, but the good which is not good enough. The good is always the enemy of the best” (= Musuh besar dari hidup iman dalam Allah bukanlah dosa, tetapi sesuatu yang baik, yang tidak cukup baik. Yang baik selalu merupakan musuh dari yang terbaik).

Penerapan:

Mungkin saudara mempunyai rencana yang baik dengan uang saudara, tetapi pikirkan: apakah itu adalah yang terbaik? Apakah memberikannya kepada Tuhan pada saat ini bukan merupakan hal yang terbaik? Renungkan dan gumulkan hal itu!

2) Bagaimana bisa tahu mana yang harus diprioritaskan?

Yohanes 12: 8 memberi petunjuk: ‘orang-orang miskin selalu ada pada kamu (bdk. Ul 15:11), tetapi Aku tidak selalu ada pada kamu’.

Jadi, yang bisa ditunda tidak merupakan prioritas, dan yang tidak bisa ditunda harus diprioritaskan. Pengurapan untuk Yesus itu tidak bisa ditunda sehingga berlaku kata-kata “Now or never”!

William Barclay: “Jesus silenced him (Judas) by saying that money could be given to the poor at any time, but a kindness done to him must be done now, for soon the chance would be gone for ever” [= Yesus membungkam dia (Yudas) dengan mengatakan bahwa uang bisa diberikan kepada orang miskin pada setiap saat, tetapi kebaikan yang dilakukan terhadapNya harus dilakukan sekarang, karena kesempatan itu akan segera hilang selama-lamanya].

William Barclay: “There is here one great truth about life. Some things we can do almost any time, but some things we will never do, unless we grasp the chance when it comes” (= Di sini ada satu kebenaran besar tentang kehidupan. Beberapa hal bisa kita lakukan hampir pada setiap saat, tetapi beberapa hal kita tidak akan pernah melakukannya, kecuali kita meraih kesempatan pada saat kesempatan itu datang).

Leon Morris (NICNT): “Opportunity is to be seized while it is there” (= Kesempatan harus diraih pada saat kesempatan itu ada).

Penerapan:

Pembelian gedung gereja ini bukan suatu kesempatan yang terus ada, disamping gedung ini diincar banyak orang, sehingga pembeliannya tidak bisa ditunda! Karena itu pemberian persembahan untuk gedung ini harus diprioritaskan!

Penutup:

Perlombaan perahu antara kristen dengan agama lain dan aliran sesat, dan saudara salah satu pendayung dalam perahu ‘kristen’.

· Ada orang-orang yang seperti Yudas, yang boleh dikatakan mendayung ke belakang! Apakah ada di antara saudara yang seperti dia?

· Ada orang-orang yang diam (tidak mendayung). Menyumbang makanan tidak mau, melayani tidak mau, memberi persembahan tidak mau, berdoa tidak mau. Itu sama dengan memenangkan perahu yang lain (agama lain dan aliran sesat). Ada orang yang pernah berkata bahwa satu-satunya hal yang diperlukan untuk kemenangan dari kejahatan adalah bahwa orang baik tidak melakukan apa-apa.

· Ada orang-orang yang mendayung tetapi sesedikit mungkin. Alasannya adalah: tidak usah fanatik-fanatiklah. Tetapi bagaimana bisa menang perlombaan, kalau caranya begitu?

· Ada orang-orang yang seperti Maria, yang mendayung dengan sekuat tenaga, yaitu memberikan / melakukan sebanyak mungkin. Tuhan menghendaki orang seperti ini!

Saudara ingin termasuk golongan yang mana?

-AMIN-
Next Post Previous Post