YESUS HAKIM PADA AKHIR ZAMAN

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Penghakiman pada akhir zaman (Matius 25:31-32 Yohanes 5:22,27).

Bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir Zaman, menunjukkan bahwa Ia juga adalah Allah sendiri. Mengapa?
YESUS HAKIM PADA AKHIR ZAMAN - Pdt.Budi Asali, M.Div
gadget, insurance
Ada 3 alasan bahwa Yesus sebagai hakim pada akhir zaman, yaitu:

1. Jumlah manusia yang pernah hidup dalam dunia ini sejak dari jaman Adam dan Hawa sampai kedatangan Yesus Kristus yang keduakalinya adalah begitu banyak.

Kalau Yesus Kristus bukanlah Allah sendiri, bagaimana mungkin Ia bisa menghakimi begitu banyak manusia itu dengan adil?

2. Karena ada begitu banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjatuhkan hukuman kepada orang-orang berdosa (ingat bahwa neraka bukanlah semacam ‘masyarakat komunis’ dimana hukuman semua orang sama), seperti:

a. Banyaknya dosa yang dilakukan seseorang. Orang yang dosanya sedikit tentu tidak bisa disamakan hukumannya dengan orang yang dosanya banyak.

b. Tingkat dosanya.

Misalnya, dosa membunuh dan mencuri tentu tidak sama hukumannya (bdk. Keluaran 21:12 dan Keluaran 22:1).

c. Tingkat pengetahuannya.

Makin banyak pengetahuan Firman Tuhan yang dimiliki seseorang, makin berat hukumannya kalau ia berbuat dosa (Lukas 12:47-48).

d. Kesengajaannya.

Dosa sengaja dan tidak sengaja tentu juga berbeda hukumannya (Keluaran 21:12-14).

e. Pengaruh dosa yang ditimbulkan.

Kalau seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja berbuat dosa, maka pengaruh negatif yang ditimbulkan akan lebih besar dari pada kalau orang kristen biasa berbuat dosa. Dan karena itu hukumannya juga lebih berat. Hal ini bisa terlihat dari kata-kata Yesus yang menunjukkan bahwa para ahli Taurat pasti akan menerima hukuman yang lebih berat (Markus 12:40b Lukas 20:47b).

f. Apa yang menyebabkan seseorang berbuat dosa.

Seseorang yang mencuri tanpa ada pencobaan yang terlalu berarti tentu lebih berat dosanya dari pada orang yang mencuri karena membutuhkan uang untuk mengobati anaknya yang hampir mati. Hal ini bisa terlihat dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengecam orang-orang yang melakukan dosa tanpa sebab / alasan, seperti dalam Mazmur 25:3b Mazmur 35:19 Mazmur 69:5 Mazmur 119:78,86. Juga dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengecam orang yang mencintai / mencari dosa, seperti Mazmur 4:3.

3. Demikian juga pada saat mau memberi pahala kepada orang-orang yang benar, pasti ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti:

a. Banyaknya perbuatan baik yang dilakukan.

b. Jenis perbuatan baik yang dilakukan.

c. Besarnya pengorbanan pada waktu melakukan perbuatan baik. Yesus berkata bahwa janda yang memberi 2 peser memberi lebih banyak dari semua orang kaya yang memberi persembahan besar, karena janda itu memberikan seluruh nafkahnya (Lukas 21:1-4).

d. Motivasinya dalam melakukan perbuatan baik itu, dsb.

Untuk bisa melakukan semua ini dengan benar, maka Hakim itu haruslah seseorang yang maha tahu, maha bijaksana dan maha adil, dan karena itu Ia harus adalah Allah sendiri!

Penutup:

Charles Hodge: “As Christ is to be the judge, as all men are to appear before him, as the secrets of the hearts are to be the grounds of judgment, it is obvious that the sacred writers believed Christ to be a divine person, for nothing less than omniscience could qualify any one for the office here ascribed to our Lord” ( = Karena Yesus Kristus akan menjadi Hakim, karena semua orang akan menghadap di hadapanNya, karena rahasia dari hati adalah dasar penghakiman, jelaslah bahwa penulis-penulissakral / kudus percaya bahwa Yesus Kristus adalah Pribadi ilahi, karena hanya kemahatahuan yang bisa memenuhi syarat bagi siapapun untuk jabatan / tugas yang di sini dianggap sebagai milik Tuhan kita) - ‘I & II Corinthians’, hal 501.

Karena itu adalah sesuatu yang aneh kalau ada orang-orang yang percaya bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir zaman, tetapi tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Allah sendiri!.YESUS HAKIM PADA AKHIR ZAMAN - Pdt.Budi Asali, M.Div .

AMIN_
Next Post Previous Post