1 KORINTUS 10:1-13 (BAPTISAN, BATU KARANG DAN MENCOBAI TUHAN)

PDT. BUDI ASALI, M.DIV.
Hubungan 1Korintus 9 dengan 1Korintus 10.

Sepintas lalu kelihatannya, 1Korintus 10 tidak ada hubungannya dengan 1Korintus 9, tetapi sebetulnya 2 bagian ini tetap berhubungan. Pada akhir dari 1Korintus 9, yaitu 1 Korintus 10:24-27, Paulus menekankan perlunya penguasaan diri dan usaha yang keras untuk mendapatkan mahkota kehidupan. Sekarang, dalam 1Korintus 10, Paulus menunjukkan apa yang dialami oleh bangsa Israel karena tidak adanya penguasaan diri.
1 KORINTUS 10:1-13 (BAPTISAN, BATU KARANG DAN MENCOBAI TUHAN)
bisnis, gadget, otomotif
1 Korintus 10: 1-5:

1) 1 Korintus 10: 1:

a) 1 Korintus 10: 1 ini terjemahannya kurang tepat.

NIV: ‘I don’t want you to be ignorant’ (= aku tidak mau engkau tidak tahu).

Ini menunjukkan bahwa Paulus tidak senang kalau orang Kristen tidak tahu / tidak mengerti apa-apa tentang Kitab Suci / sejarah Suci! Karena itu, kalau sampai saat ini saudara termasuk orang yang tidak tahu / tidak mengerti, berusahalah untuk lebih banyak belajar Kitab Suci!

b) 1 Korintus 10:1: ‘nenek moyang’.

Kata bahasa Yunaninya adalah HOI PATERES, yang sebetulnya berarti ‘the fathers’ (= bapa-bapa).

1. Dalam Kitab Suci:

· kata ‘anak’ bisa berarti ‘keturunan’.

· kata ‘memperanakkan’ bisa berarti ‘menurunkan’.

· kata ‘bapa’ bisa berarti ‘nenek moyang’.

Pengertian seperti ini penting, karena kalau kita tidak tahu hal ini, kita bisa menganggap ada bagian-bagian Kitab Suci yang bertentangan, padahal sebetulnya tidak.

Contoh:

¨ Bandingkan Matius 1:8 dengan 2Raja 8:24-25 11:2 14:1 15:1. [catatan: Uzia (Yunani) = Azarya (Ibrani)].

¨ Bandingkan Matius 1:11 dengan 2Raja 23:24 24:6 [catatan: Yekhonya (Yunani) = Yoyakhin (Ibrani)].

¨ Dalam Kejadian 46:16-18, 3 generasi disebut sebagai ‘sons of Zilpah’ / ‘anak-anak Zilpa’ (KJV).

¨ Dalam 2Tawarikh 28:1 disebutkan ‘David his father’ / ‘Daud bapanya’ (NIV), padahal kata ‘his’ / ‘nya’ menunjuk kepada Ahaz yang bukanlah anak, tetapi keturunan dari Daud.

2. Paulus menyebut orang-orang Israel jaman Perjanjian Lama dengan sebutan ‘fathers’ / ‘bapa-bapa’, karena:

· ia sendiri adalah orang Yahudi.

· orang-orang Israel itu adalah bapa / nenek moyang rohani bagi orang kristen / gereja.

2) 1 Korintus 10: 2:

Terjemahan Kitab Suci Indonesia bukan terjemahan hurufiah; penafsiran sudah masuk kedalamnya!

NIV: ‘they were all baptized into Moses in the cloud and in the sea’ (= mereka semua dibaptis ke dalam Musa dalam awan dan dalam laut).

a) Kata ‘baptisan’ bisa menunjuk pada 2 hal:

· pemberian air kepada seseorang dalam suatu upacara agama.

· penyerahan seseorang ke bawah orang yang lain untuk mengikuti / menaati orang itu.

Dalam ayat ini, jelas bahwa hal kedualah yang dimaksudkan!

Jadi, peristiwa awan dan laut membawa orang Israel ke bawah Musa, untuk mengikuti dan mantaati dia (bdk. Keluaran 14:31 menunjukkan bahwa peristiwa awan / laut menyebabkan mereka percaya kepada Musa sebagai hamba Tuhan).

Jadi, penggunaan kata ‘baptisan / dibaptis’ di sini maksudnya adalah: sama seperti baptisan membawa orang kristen ke bawah Kristus untuk mengikuti / menaati Dia, maka peristiwa awan dan laut membawa orang Israel ke bawah Musa untuk mengikuti dan menaatinya.

Charles Hodge: “The cloud and the sea did for them in reference to Moses, what baptism does for us in reference to Christ” (= Awan dan laut berbuat pada mereka dalam hubungannya dengan Musa, apa yang baptisan perbuat pada kita dalam hubungannya dengan Kristus).

b) Ayat ini sering dijadikan dasar baptisan selam!

Alasannya:

· orang-orang itu ‘direndam’ di laut.

· awan memberi hujan sehingga mereka basah kuyup.

Sanggahan:

1. Ayat ini tidak berbicara tentang baptisan sebagai suatu upacara agama (lihat no 1 di atas), apalagi tentang cara baptisan!

2. Kalau ayat ini toh mau dihubungkan dengan baptisan sebagai upacara agama, maka perlu diperhatikan bahwa:

· awan di sini dimaksudkan untuk melindungi / memimpin bangsa Israel, dan sama sekali bukan merupakan awan pemberi hujan, karena memang tidak dimaksudkan untuk memberi hujan! Kalau awan ini memang memberi hujan, maka Israel tidak akan pernah kekurangan air, dan tidak akan pernah ada peristiwa batu yang mengeluarkan air.

· kalaupun awan itu memberi hujan, maka ini lebih cocok untuk menunjuk pada baptisan percik dari pada baptisan selam. Istilah ‘direndam / dicelup dalam hujan’, jelas merupakan suatu istilah yang sama sekali tidak masuk akal!

· laut juga tidak membasahkan, apalagi merendam / mencelup orang Israel (Keluaran 14:21-22). Orang-orang yang terendam oleh laut itu hanyalah pasukan Mesir yang mengejar orang-orang Israel!

3. Serangan untuk baptisan selam!

Orang-orang yang pro baptisan selam selalu mengatakan bahwa kata bahasa Yunani BAPTIZO artinya adalah mencelup / merendam, dan karena itu maka baptisan harus dilakukan dengan jalan diselam.

Tetapi, kata-kata ‘dibaptis dalam awan/laut’ dalam 1 Korintus 10: 2 ini jelas tidak menunjukkan bahwa orang-orang Israel itu dicelup / direndam dalam awan / laut, karena baik awan maupun air laut tidak menyentuh mereka!

Jadi, bisalah disimpulkan bahwa sekalipun BAPTIZO bisa diartikan direndam / dicelup, tetapi tidak selalu harus diartikan direndam / dicelup!

Dengan demikian, maka jelaslah juga bahwa cara baptisan tidaklah mutlak harus menggunakan baptisan selam!

Barnes’ Notes: “This passage is a very important one to prove that the word baptism does not necessarily mean entire immersion in water. It is perfectly clear that neither the cloud nor the waters touch them” (= ini adalah suatu text yang sangat penting untuk membuktikan bahwa kata baptisan tidak harus berarti pencelupan seluruhnya dalam air. Jelas sekali bahwa baik awan maupun air laut tidaklah menyentuh mereka).

Kalau memang BAPTIZO harus selalu diartikan mencelup / merendam, dan baptisan selam adalah satu-satunya baptisan yang benar, mengapa Paulus menggunakan kata BAPTIZO dalam 1 Korintus 10: 2 ini dimana kata itu tidak mungkin diartikan mencelup / merendam?

3) 1 Korintus 10: 3-4:

a) ‘makanan dan minuman rohani’ (ay 3-4).

Mengapa disebut ‘rohani’?

1. Calvin: karena berguna bukan hanya untuk tubuh, tetapi juga untuk jiwa / roh (ditafsirkan seperti sakramen).

2. Karena merupakan TYPE dari Kristus (bdk. Yohanes 6:31,33,48).

3. Charles Hodge:

· ia tidak setuju dengan Calvin, dan beranggapan bahwa manna / air yang keluar dari batu itu adalah makanan / minuman biasa (bdk. Nehemia 9:15 Yohanes 6:49).

· arti dari ‘rohani / spiritual’ adalah ‘diberikan oleh Roh’ melalui suatu mukjijat. Alasan:

* karunia-karunia rohani (spiritual gifts) adalah karunia-karunia yang diberikan oleh Roh.

* Kitab Suci mengatakan bahwa Ishak ‘diperanakkan menurut Roh’ (Galatia 4:29), karena ia merupakan hasil intervensi khusus dari Allah (mukjijat).

b) ‘batu karang rohani yang mengikuti mereka dan batu karang itu ialah Kristus’ (1 Korintus 10: 4).

1. Arti: ada macam-macam tafsiran:

· Tradisi Yahudi mengartikan bagian ini secara hurufiah. Jadi, batu itu dianggap betul-betul menggelinding mengikuti bangsa Israel dan setiap kali mereka membutuhkan air, maka mereka menyanyikan lagu dengan kata-kata seperti pada Bilangan 21:17, dan batu itu akan mengeluarkan air.

· air yang keluar dari batu itu begitu banyak sehingga menjadi sungai (Mazmur 105:41), dan sungai itulah yang mengikuti mereka.

· air yang keluar dari batu itu mereka bawa dalam perja­lanan mereka.

· yang mengikuti mereka bukanlah batu itu, tetapi Kristus sendiri (yang disimbolisir oleh batu) dan Kristus menyuplai mereka dengan air pada saat mereka membutuhkan.

Ini adalah tafsiran yang saya terima.

2. Dalam Perjanjian Lama, Allah sering digambarkan sebagai batu karang (Ulangan 32:4,15,18 1Samuel 2:2 Mazmur 18:3 Mazmur 28:1).

Sekarang, Kristus digambarkan sebagai batu karang. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah Allah sendiri!

4) 1 Korintus 10: 5:

Dalam 1 Korintus 10: 1-4, Paulus menunjukkan bahwa bangsa Israel mengalami perlindungan, pimpinan, berkat, mukjijat, dan kecukupan jasmani dari Tuhan. Ini meletakkan bangsa Israel itu dalam posisi yang sama dengan orang Korintus sebagai orang Kris­ten. Tetapi, dalam ay 5 ini Paulus lalu mengatakan bahwa mayoritas dari mereka tidak berkenan kepada Allah sehingga mereka ditewaskan di gurun [literal: ‘they were scattered in the desert’ (= mereka disebarkan di gurun)].

Orang-orang yang berusia 20 tahun ke atas, kecuali Kaleb dan Yosua, semua mati di gurun (Bilangan 14:29-33).

Tujuan Paulus: supaya orang-orang Korintus sadar bahwa kalau orang Israel, yang adalah umat Tuhan sama seperti mereka, bisa dihukum, maka mereka pun pasti juga bisa dihukum (bdk. Roma 11:20-22). Karena itu mereka harus berusaha keras dan menguasai diri!

1 Korintus 10: 6-10:

Bagian ini memberi contoh dosa-dosa yang harus dihindari.

1) 1 Korintus 10: 6: menginginkan hal-hal yang jahat.

Ini menunjuk pada peristiwa yang terjadi dalam Bilangan 11:4 di mana mereka menghina manna yang diberikan oleh Tuhan dan mereka menginginkan daging seperti di Mesir.

Ini mengajar kita untuk tidak merendahkan pemberian Tuhan dan menginginkan sesuatu yang lain. Perhatikan bahwa 1 Korintus 10:6 mengatakan bahwa keinginan seperti itu adalah ‘jahat’!

Penerapan:

Ini berlaku dalam segala hal seperti: dalam hal uang, rumah, mobil / kendaraan, TV / video, pakaian, dan barang-barang yang lain. Juga dalam hal wajah, bentuk tubuh, mata, hidung, rambut, warna kulit, bakat, kepandai­an, karunia-karunia dll.

2) 1 Korintus 10: 7: menyembah berhala.

Sekalipun ada banyak peristiwa di mana bangsa Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala, tetapi ay 7 ini jelas menun­juk pada peristiwa dalam Keluaran 32 di mana mereka menyembah patung anak lembu emas. Alasannya: 1 Korintus 10:7b itu merupakan kutipan dari Keluaran 32:6.

Peringatan tentang penyembahan berhala ini penting bagi orang Korintus, yang dengan santai ikut makan daging persembahan berhala bersama-sama dengan orang kafir yang menyembah berhala!

Penerapan:

Jangan menaruh rasa hormat, atau berdoa dengan menghadap, pada patung / gambar Yesus, salib dsb! Itu jelas merupakan penyembahan berhala!

3) 1 Korintus 10: 8: percabulan.

Ini menunjuk pada peristiwa dalam Bilangan 25:1-9, di mana bangsa Israel berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.

Tetapi, dalam 1 Korintus 10:8 dikatakan 23.000 orang tewas, sedangkan dalam Bilangan 25:9 dikatakan 24.000 orang tewas.

Pengharmonisan: bilangan yang sebenarnya adalah antara 23.000 dan 24.000. Musa membulatkan ke atas, sedangkan Paulus membulatkan ke bawah.

Peringatan tentang percabulan ini juga sangat penting untuk orang Korintus, karena agama-agama kafir di sana mencampur agama dengan pelacuran. Seorang penafsir menga­takan bahwa setiap kuil di Korintus menyediakan 1000 orang pelacur!

Penerapan:

Berhati-hatilah dengan perzinahan / percabulan, baik perzinahan yang sungguh-sungguh, maupun yang ada dalam pikiran. Jauhi juga buku, film, pembicaraan yang porno yang bisa menyebabkan saudara betul-betul jatuh ke dalam perzinahan / percabulan! Bahkan jauhilah orang yang menga­jak saudara melakukan perzinahan!

4) 1 Korintus 10: 9: mencobai Tuhan.

a) Mencobai manusia, berarti berusaha mempengaruhi seorang manusia supaya jatuh ke dalam dosa. Dalam arti seperti ini, mencobai Allah / Tuhan adalah sesuatu yang tidak mungkin (bdk. Yakobus 1:13), karena Allah itu maha suci dan tidak mungkin bisa berbuat dosa.

‘Mencobai Tuhan’ di sini artinya adalah: mencoba kesabaran Tuhan.

b) 1 Korintus 10: 9 ini menunjuk pada peristiwa dalam Bilangan 21:4-9.

c) Di sini dikatakan mencobai Tuhan.

Tetapi KJV mengatakan: ‘neither let us tempt Christ’ (= juga janganlah kita mencobai Kristus).

Bahkan ada manuscript yang mengatakan ‘mencobai Allah’.

Kebanyakan penafsir beranggapan bahwa yang benar adalah ‘mencobai Kristus’.

Kalau ini benar, maka ayat ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan / Allah, karena dalam Bilangan 21:4-9, yang dicobai adalah Tuhan / Allah!

5) 1 Korintus 10:10: bersungut-sungut.

a) Bersungut-sungut berarti mengeluh dengan suatu sikap memberon­tak terhadap Tuhan.

b) Ini bisa menunjuk pada beberapa peristiwa seperti:

· Bilangan 14:2-4.

· Bilangan 16:1-3 (perhatikan 16:11).

· Bilangan 16:41-42.

c) Malaikat maut.

Literal: ‘the destroyer’ (= si penghancur). Ini dianggap menunjuk kepada malaikat yang dipakai oleh Tuhan untuk memberikan hukuman.

1 Korintus 10: 11-13:

1) 1 Korintus 10: 11: ‘contoh’ (sama dengan 1 Korintus 10: 6).

Kata Yunaninya adalah TUPOS, dan bisa diartikan 2 macam:

· TYPE [seperti dalam Roma 5:14 (kata ‘gambaran’ dalam bahasa Yunaninya adalah TUPOS)].

· contoh / teladan (seperti dalam Filipi 3:17).

Pada umumnya arti ke 2 yang diambil! Jadi, cerita-cerita Perjanjian Lama itu merupakan contoh bagi kita!

2) 1 Korintus 10: 12:

a) Ada orang-orang yang mengajar bahwa ayat ini menunjukkan bahwa orang Kristen tidak boleh mempunyai keyakinan keselamatan! Tetapi ini jelas merupakan ajaran yang salah! Calvin mengatakan bahwa ada 2 macam keyakinan:
1 KORINTUS 10:1-13 (BAPTISAN, BATU KARANG DAN MENCOBAI TUHAN)
asuransi
· keyakinan yang didasarkan pada janji Tuhan. Ini adalah keyakinan yang benar, dan harus dimiliki oleh setiap orang Kristen. Jadi, orang Kristen harus punya keyakinan keselamatan, karena Firman Tuhan memang memberikan janji kesela­matan.

· keyakinan yang timbul karena kesombongan, rasa percaya diri sendiri dsb. Ini menyebabkan seseorang jadi som­bong, lalai, tidak berhati-hati dsb.

1 Korintus 10: 12 jelas melarang keyakinan yang kedua, bukan yang pertama! Dan peringatan seperti ini memang penting bagi orang Korintus, yang memang sombong (bdk. 1Korintus 8:1-2).

b) Ayat ini menunjukkan bahwa kemajuan rohani yang bagaima­napun juga, tidak boleh menyebabkan kita hidup sembrono / tidak berhati-hati, karena kita selalu bisa jatuh!

3) 1 Korintus 10: 13:

a) Ini merupakan penghiburan / penguatan (= encouragement).

Dalam 9:24-27, Paulus menekankan bahwa hidup itu adalah seperti perlombaan. Dalam 1 Korintus 10:1-12, Paulus menunjukkan bahwa mayoritas orang Israel gagal. Supaya mereka tidak kecil hati / putus asa, maka Paulus memberikan 1 Korintus 10: 13.


Catatan: 1 Korintus 10:1-12 dan 1 Korintus 10: 13 harus sama-sama ditekankan! Kalau hanya 1 Korintus 10: 1-12 yang ditekankan, maka kita bisa menjadi orang Kristen yang terus kuatir / takut. Tetapi kalau hanya 1 Korintus 10: 13 yang ditekankan, kita menjadi orang Kristen yang hidup secara sembrono!

b) Allah menolong kita dengan:

· membatasi pencobaan, sehingga pencobaan itu tidak lebih dari kekuatan kita.

· memberi jalan keluar dari pencobaan.

c) Karena Allah membatasi pencobaan, maka:

· orang Kristen yang sejati tidak mungkin terhilang (kehilangan keselamatannya).

Bandingkan dengan Matius 24:22 (baca mulai 1 Korintus 10:15)!

· orang Kristen sejati tak mungkin gila, dirasuk setan, atau mati bunuh diri.

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post