I YOHANES 5:18-21 (LAHIR DARI ALLAH)

Pdt.Budi Asali, M.Div.

1Yohanes 5:18-21 - “(1Yohanes 5:18) Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. (1Yohanes 5:19) Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. (1Yohanes 5:20) Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. (1Yohanes 5:21) Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala”.
I YOHANES 5:18-21 (LAHIR DARI ALLAH)
bisnis, gadget
Pulpit Commentary: “With three solemn asseverations and one equally solemn charge the Epistle is brought to a close” (= Dengan 3 pernyataan khidmat yang ditekankan dan 1 perintah yang sama khidmatnya, Surat ini diakhiri) - hal 142.

I) Tiga pernyataan.

1) 1Yohanes 5: 18: “Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya”.

a) “Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa”.

Ayat ini harus diartikan secara sama seperti 1Yohanes 3:6,9 - “(6) Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. ... (9) Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah”.

Wycliffe Bible Commentary: “‘Sinneth not.’ Present tense; habitual sinning” (= ‘Tidak berbuat dosa’. Present tense; berbuat dosa yang bersifat kebiasaan).

Barclay: “It does not mean that the Christian never sins; but it does mean that he is not the helpless slave of sin” (= Ini tidak berarti bahwa orang Kristen tidak pernah berbuat dosa; tetapi ini berarti bahwa ia bukanlah hamba dosa yang tidak berdaya) - hal 121.

Barclay: “‘A saint,’ as someone has said, ‘is not a man who never falls; he is a man who gets up and goes on every time he falls” (= ‘Seorang kudus’, seperti dikatakan seseorang, ‘bukanlah seseorang yang tidak pernah jatuh; ia adalah seseorang yang bangkit kembali dan meneruskan perjalanan setiap kali ia jatuh) - hal 122.

b) “tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya”.

KJV: ‘but he that is begotten of God keepeth himself’ (= tetapi ia yang diperanakkan dari Allah memelihara / menjaga dirinya sendiri).

RSV: ‘but He who was born of God keeps him’ (= tetapi Ia yang dilahirkan dari Allah memelihara dia).

NIV: ‘the one who was born of God keeps him safe’ (= Orang yang dilahirkan dari Allah menjaganya tetap aman).

NASB: ‘but He who was born of God keeps him’ (= tetapi Ia yang dilahirkan dari Allah menjaganya / memeliharanya).

Catatan: jadi KJV menterjemahkan lain sendiri. Dalam ketiga Kitab Suci bahasa Inggris yang lain, yang menjaga / memelihara adalah Yesus, tetapi dalam KJV orang itu menjaga / memelihara dirinya sendiri. Perbedaan ini terjadi karena problem text, dimana ada 2 kelompok manuscripts dengan pembacaan yang berbeda. Ada yang menuliskan AUTON (= him / dia), dan ada yang menuliskan EAUTON (= himself / dirinya sendiri).

Karena itu, dalam persoalan ini, para penafsir juga terbagi dalam 2 kelompok:

1. Ada yang menganggap bahwa orang itu menjaga dirinya sendiri.

Matthew Henry: “They are fortified against the devil’s destructive attempts: He that is begotten of God keepeth himself, that is, is enabled to guard himself, and the wicked one toucheth him not (v. 18), that is, that the wicked one may not touch him, namely, to death. ... it seems to be the design of the apostle to assert that their regeneration secures them from such assaults of the devil as will bring them into the same case and actual condemnation with the devil” [= Mereka dibentengi terhadap usaha-usaha setan yang bersifat menghancurkan: Ia yang dilahirkan dari Allah menjaga dirinya sendiri, yaitu, dimampukan menjaga dirinya sendiri, dan si jahat tidak menyentuhnya (ay 18), yaitu, bahwa si jahat tidak boleh menyentuhnya, yaitu membunuhnya. ... kelihatannya maksud dari sang rasul adalah menegaskan bahwa kelahiran baru mereka menjamin keamanan mereka dari serangan-serangan setan yang akan membawa mereka ke dalam kasus dan penghukuman yang sama dengan setan].

2. Ada yang menganggap bahwa Yesuslah yang menjaga orang itu.

Barclay menerapkan kata ‘Dia’ kepada Yesus, dan demikian juga banyak penafsir lainnya, sekalipun ada banyak juga yang menafsirkan seperti KJV.

Barclay: “As Westcott has it: ‘The Christian has an active enemy, but he has also a WATCHFUL GUARDIAN” (= Seperti dikatakan Westcott: ‘Orang Kristen mempunyai musuh yang aktif, tetapi ia juga mempunyai PENJAGA YANG WASPADA) - hal 122.

Herschel H. Hobbs juga mengambil pandangan ini, dan menurutnya, manuscripts yang terbaik menuliskan ‘him’ (= dia), dan karena itu, Yesuslah yang menjaga orang Kristen.

Bandingkan dengan ayat-ayat ini:

a. Yohanes 17:11-12,15 - “(11) Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (12) Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. ... (15) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat”.

b. Wahyu 3:10 - “Karena engkau menuruti firmanKu, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi”.

Bruce M. Metzger (‘A Textual Commentary on the Greek New Testament’, hal 718) juga memilih pandangan ini, dan alasannya adalah: kata-kata ‘Yang lahir / dilahirkan’ dalam bahasa Yunaninya adalah HO GENNETHEIS, sedangkan Yohanes tidak pernah menggunakan kata ini untuk menunjuk kepada orang Kristen. Kalau menunjuk kepada orang Kristen Yohanes selalu menggunakan kata Yunani GEGENNEMENOS. Dan kalau kata ini menunjuk bukan kepada orang Kristen tetapi kepada Yesus, maka jelas harus dipilih pembacaan AUTON (= him / dia), dan bukannya EAUTON (= himself / dirinya sendiri).

Tetapi secara theologia, yang manapun yang benar dari kedua pandangan ini, maka pandangan yang satunya tidak boleh disingkirkan. Kalau yang benar adalah Yesus yang memelihara kita, kita juga tidak lepas dari tanggung jawab. Karena itu kita juga harus melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk memelihara diri kita sendiri. Dan sebaliknya, kalau yang benar adalah bahwa kita harus menjaga diri kita sendiri, itu tidak berarti bahwa kita melakukan hal itu dengan kekuatan kita sendiri.

Barnes’ Notes: “‘Keepeth himself.’ It is not said that he does it by his own strength, but he will put forth his best efforts to keep himself from sin, and by divine assistance he will be able to accomplish it” (= ‘Menjaga / memelihara dirinya sendiri’. Tidak dikatakan bahwa ia melakukannya dengan kekuatannya sendiri, tetapi ia akan mengerahkan usaha-usaha terbaiknya untuk menjaga dirinya sendiri dari dosa, dan oleh pertolongan ilahi ia akan mampu untuk mencapainya).

Calvin: “‘Keepeth himself.’ What properly belongs to God he transfers to us; for were any one of us the keeper of his own salvation, it would be a miserable protection. Therefore Christ asks the Father to keep us, intimating that it is not done by our own strength. The advocates of freewill lay hold on this expression, that they may thence prove, that we are preserved from sin, partly by God’s grace, and partly by our own power. But they do not perceive that the faithful have not from themselves the power of preservation of which the Apostle speaks. ... Hence the faithful keep themselves from sin, as far as they are kept by God. (John 17:11.)” [= ‘Menjaga dirinya sendiri’. Apa yang sebetulnya adalah milik Allah ditransfer kepada kita; karena seandainya siapapun dari kita adalah penjaga dari keselamatannya sendiri, itu akan merupakan perlindungan yang menyedihkan. Karena itu Kristus meminta Bapa untuk menjaga kita, yang menunjukkan bahwa itu tidak dlakukan dengan kekuatan kita sendiri. Para pendukung doktrin tentang kehendak bebas menggunakan ungkapan ini, sehingga mereka dari sini bisa membuktikan, bahwa kita dijaga / dipelihara dari dosa, sebagian oleh kasih karunia, dan sebagian oleh kekuatan kita sendiri. Tetapi mereka tidak mengerti bahwa orang-orang percaya, dari diri mereka sendiri, tidak mempunyai kekuatan menjaga yang dibicarakan oleh sang Rasul. ... Karena itu orang-orang percaya menjaga diri mereka sendiri dari dosa, sejauh mereka dijaga oleh Allah. (Yohanes 17:11)].

Ini bukan merupakan 2 hal yang bertentangan, tetapi 2 hal yang saling melengkapi. Ini mirip seperti:

· Allah menentukan, tetapi kita tetap bertanggung jawab.

· Allah berjanji mencukupi kebutuhan kita (Matius 6:33), tetapi kita juga wajib bekerja (2Tesalonika 3:10).

· Allah menjamin keselamatan, tetapi orang-orang di kapal tetap harus melakukan hal-hal yang terbaik (Kis 27:21-34).

Bandingkan dengan Yudas 21,24 - “(21) Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. ... (24) Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya”.

Dalam text ini, keduanya ada. Allah memang menjaga kita (ay 24), tetapi kita juga harus menjaga diri kita sendiri (ay 21). Ini dilakukan melalui banyak hal, seperti belajar Firman Tuhan dengan rajin dan tekun, berdoa, menjauhi pencobaan, bersekutu dengan saudara-saudara seiman dan sebagainya.

c) “dan si jahat tidak dapat menjamahnya”.

Barnes, Wycliffe dan A. T. Robertson mengatakan bahwa kata ‘menjamah’, bukan sekedar berarti ‘menyentuh’, tetapi ‘memegang erat-erat’. Kata ini hanya digunakan 1x di tempat lain, yaitu dalam Yohanes 20:17, dan di sana artinya sebetulnya juga seperti itu.

Yohanes 20:17 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu.’”.

Herschel H. Hobbs mengatakan bahwa Iblis berulang kali berusaha untuk merebut orang Kristen, tetapi untuk melakukan itu ia harus mengalahkan Kristus, dan ini merupakan suatu kemustahilan. Ia lalu membandingkan dengan Yohanes 10:28-29 - “(28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa”.

Kata-kata ‘pasti tidak akan’ dalam KJV: ‘shall never’ (= tidak akan pernah). Dan Herschel H. Hobbs mengatakan bahwa dalam bahasa Yunani digunakan double negatives. Dalam bahasa Inggris (juga dalam bahasa Indonesia) double negatif menjadi positif, tetapi dalam bahasa Yunani itu menunjukkan suatu penekanan.

Herschel H. Hobbs: “The blessed truth is that we are not holding out to God. He is holding on to us. In that sublime truth is our assurance of victory over sin” (= Kebenaran yang diberkati adalah bahwa bukan kita yang memegang Allah erat-erat. Ia yang memegang kita erat-erat. Dalam kebenaran yang agung inilah terdapat jaminan kita tentang kemenangan atas dosa) - hal 140.

2) 1Yohanes 5: 19: “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”.

Kata ‘kita’ menunjuk kepada semua orang Kristen, dan kata ‘dunia’ menunjuk kepada semua orang yang non kristen.

Tentang kata-kata ‘si jahat’ bisa diterjemahkan ‘kejahatan’. Tetapi dalam persoalan ini boleh dikatakan semua penafsir menganggap bahwa kata itu harus diterjemahkan ‘si jahat’ yang menunjuk kepada setan sendiri (Albert Barnes memberikan uraian panjang lebar tentang ini).

3) 1Yohanes 5: 20: “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”.

Sebetulnya yang ditegaskan dalam ayat ini adalah bahwa Anak Allah telah datang ke dunia dan mengaruniakan pengertian kepada kita sehingga kita mengenal Allah.

Kata-kata ‘dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus’ oleh Stott dianggap berarti ‘dan kita ada di dalam Yang Benar, dengan cara berada di dalam Yesus’.

Tetapi dalam membahas bagian ini saya justru akan menekankan 1Yohanes 5: 20b, yang akan saya bahas di bawah ini:

a) Satu hal yang mengagetkan saya, karena tak pernah saya ketahui sebelumnya, adalah bahwa kata ‘Allah’ yang saya beri garis bawah ganda itu, diragukan keasliannya. Beberapa penafsir seperti Albert Barnes dan Bruce Metzger, condong untuk mengatakan bahwa kata ‘Allah’ itu merupakan suatu penambahan.

b) Kebanyakan penafsir tetap mempertahankan kata ‘Allah’ itu, dan kalau ini benar, maka ayat ini masih diperdebatkan lagi.

1Yohanes 5: 20: “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”.

1. Ada penafsir-penafsir yang menganggap bahwa kata ‘Dia’ menunjuk kepada ‘Yang benar’, yang telah muncul 2 x sebelumnya, yaitu Bapa. Saya sendiri merasa penafsiran seperti ini aneh, dan tidak membaca ayat itu secara wajar.

2. Banyak juga penafsir menganggap bahwa kata ‘Dia’ menunjuk kepada orang yang disebut terakhir dalam kalimat sebelumnya yaitu ‘Yesus Kristus’.

Kalau demikian, maka ayat ini merupakan bukti yang sangat kuat tentang keilahian Yesus.

Calvin juga mengatakan bahwa kalau Yesus Kristus disebut dengan istilah ‘Allah yang benar’ artinya adalah mengontraskan Dia dengan allah-allah yang palsu.

Calvin juga mengatakan bahwa para pengikut Arianisme berusaha untuk menerapkan kalimat terakhir itu kepada Bapa. Tetapi ia menganggap ada 3 alasan yang tidak memungkinkan hal itu:


1Yohanes 5: 20: “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”.

a. Calvin dan A. H. Strong mengatakan bahwa sebutan ‘Allah yang benar’, dalam kalimat yang terakhir itu, tidak mungkin menunjuk kepada Bapa, karena sebelumnya Bapa sudah 2 x disebut dengan istilah ‘Yang benar’. Masakan sekarang disebut lagi dengan istilah ‘Allah yang benar’?

b. Kalimat terakhir itu diawali dengan kata-kata ‘Dia adalah’, yang saya beri garis bawah ganda. Terjemahan ini agak kurang tepat, karena kata-kata Yunani yang digunakan adalah HOUTOS ESTIN, yang artinya adalah ‘This is’ (= Ini adalah). Kata-kata ini jelas menunjuk kepada ‘orang terakhir’ dari kalimat sebelumnya, yaitu ‘Yesus Kristus’.

KJV/RSV: ‘This is the true God, and eternal life’ (= Ini adalah Allah yang benar, dan hidup yang kekal).

Jamieson, Fausset & Brown: “‘This is the true God.’ This Jesus Christ (the last-named Person) is the true God (identifying Him with the Father in being the only true God, John 17:3)” [= ‘Ini adalah Allah yang benar’. Yesus Kristus ini (pribadi yang disebut paling akhir) adalah Allah yang benar (menganggap satu Dia dan Bapa sebagai satu-satunya Allah yang benar, Yohanes 17:3)].

Sekarang mari kita bandingkan dengan terjemahan dari Saksi Yehuwa (jangan lupa, Saksi Yehuwa merupakan ‘reinkarnasi’ dari Arianisme), yaitu NWT / TDB. NWT (New World Translation) adalah versi aslinya (bahasa Inggris), sedangkan TDB (Terjemahan Dunia Baru) adalah terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

1Yohanes 5: 20: “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”.

NWT: “... his Son Jesus Christ. This is the true God and life everlasting” (= ... AnakNya Yesus Kristus. Ini adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal).

TDB: “... Yesus Kristus, Putranya. Inilah Allah yang benar dan kehidupan abadi”.

TDB membalik kata-kata ‘Yesus Kristus’ dengan ‘Putranya’, padahal NWT tidak demikian. Memang TDB diterjemahkan dari NWT, tetapi kadang-kadang terjemahannya berbeda. Jadi dalam hal ini, saudara bisa menggunakan NWT untuk menghantam diri mereka sendiri.

Apa tujuannya TDB membalik seperti itu? Saya kira supaya kata-kata ‘Inilah Allah yang benar dan kehidupan abadi’ bisa dihubungkan dengan kata ‘nya’ (yang jelas menunjuk kepada Bapa), bukan dengan ‘Yesus Kristus’. Ini lagi-lagi menunjukkan kekurang-ajaran TDB dalam melakukan penterjemahan.

c. Adanya sebutan ‘hidup yang kekal’ pada akhir dari kalimat terakhir itu. Dalam tulisan-tulisannya,Yohanes memang sangat sering menghubungkan hidup yang kekal dengan Yesus (bdk. Yohanes 3:15,16,36 4:14 6:27,40,47,54,68 10:28 1Yohanes 5:11-13).

Jadi, ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah.

II) Satu perintah.

1Yohanes 5: 21: “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala”.

KJV/RSV/NIV: ‘keep yourselves from idols’ (= jagalah dirimu sendiri dari patung-patung berhala).

NASB: ‘guard yourselves from idols’ (= jagalah dirimu sendiri dari patung-patung berhala).

Catatan: KJV mengakhiri 1Yohanes 5: 21 dengan kata ‘Amen’, tetapi Adam Clarke berkata: “The word ‘Amen’ is missing in all the best MSS. and in most of the versions” (= Kata ‘Amin’ tidak ada dalam semua manuscripts yang terbaik, dan dalam kebanyakan versi).

Adam Clarke mengatakan bahwa sang rasul memperingati orang-orang kristen terhadap:

1) Tindakan pergi bersama dengan orang-orang kafir ke dalam kuil dari dewa-dewa mereka.

2) Makan persembahan berhala bersama mereka.

3) Tindakan hadir dalam tindakan penyembahan yang dilakukan terhadap berhala-berhala itu, karena dengan hadir mereka berpartisipasi dalam penyembahan itu.

Perhatikan hal ini bagi saudara yang sering / kadang-kadang datang ke acara ‘slametan’ / ‘sunatan’ dan sebagainya. Juga yang ikut acara-acara yang berhubungan dengan Idul Fitri! Ini acara agama lain, dan menurut saya, tak seharusnya dihadiri oleh orang Kristen.

Banyak juga penafsir yang menafsirkan bahwa 1Yohanes 5: 21 ini bukan hanya berurusan dengan patung berhala, tetapi juga dengan segala sesuatu yang kita dewakan / paling utamakan / cintai dalam hidup kita.

Herschel H. Hobbs: “In this context ‘idols’ should not be limited to graven images. An idol is anything or anyone standing between you and God” (= Dalam kontext ini ‘patung-patung berhala’ tidak seharusnya dibatasi pada patung-patung berhala. Suatu berhala adalah apapun atau siapapun yang berdiri / berada di antara engkau dan Allah) - hal 144.

Charles Haddon Spurgeon: “Anything becomes an idol when it keeps us away from God” (= Segala sesuatu menjadi berhala kalau hal itu menjauhkan kita dari Allah).

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
I YOHANES 5:18-21 (LAHIR DARI ALLAH)
-AMIN-
Next Post Previous Post