KEWAJIBAN MENGAMPUNI SEBAGAI PERINTAH ALLAH (MATIUS 6:12-15)

Pdt. Johny Sumarauw,MTh.
KEWAJIBAN MENGAMPUNI SEBAGAI PERINTAH ALLAH (MATIUS 6:12-15)
Ada banyak perintah dan larangan Firman Allah yang harus dipatuhi oleh orang percaya kepadaNya Perintah dan laranganNya adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Pembangkangan terhadap perintah dan dan larangannya adalah perbuatan dosa. 

Dosa adalah perbuatan yang dapat memisahkan kita dari kasih karuniaNya yang membuat hubungan kita dengan Allah menjadi renggang dan kehilangan damai sejahtera.

Salah satu perintah Allah yang akan kita bahas kali ini adalah perintah "'mengampuni". Mengampuni adalah sikap hati untuk memaafkan kesalahan orang pada diri kita dan menganggap bahwa perbuatan tersebut tidak pernah ada. Mengampuni juga berarti membebaskan seseorang atas kesalahannya dan sekaligus melupakan segala derita akibat perbuatan tersebut dan menggantikannya dengan ucapan syukur atas semua yang terjadi pada dirinya sebagai bagian yang diperkenankan Allah untuk terjadi dan dialaminya dalam perjalanan kehidupannya sebagai orang percaya.

Perintah Allah mengenai kewajiban untuk memgampuni dapat kita lihat dalam berbagai ayat-ayat dalam Alkitab , antara lain :

Lukas 17:3-4 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.

Perintah pengampunan yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-muridNya agar mengampuni orang yang menyesal telah berbuat salah dan bahkan setiap ia berbuat salah dan datang untuk meminta maaf dan menyesali perbuatannya ,maka wajib hukumnya untuk kita memberi pengampunan. 

Banyak sekali kita merasa sangat kecewa dan sakit hati terhadap seseorang karena hampir setiap saat selalu melakukan kesalahan dan merugikan diri kita, sehingga kadang terlontar ucapan “ tiada maaf bagimu” atau “pintu maaf telah tertutup untukmu “ . Tetapi Yesus memerintahkan kita untuk selalu memberi maaf berapa kalipun dalam sehari orang melakukan kesalahan pada diri kita sepanjang ia datang untuk menyesali perbuatannya tersebut.

Markus 11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu

Perintah mengampuni oleh Yesus disampaikan kepada murid-muridNya agar terlebih dahulu membersihkan hati dengan mengampuni ,sekiranya ada orang yang bersalah kepada diri kita sebelum kita berdoa dan memohon sesuatu kepada Bapa di Sorga. Dalam konteks pengampunan ini dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang bersalah kepada kita ataupun tanpa ia harus datang meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Pengampunan yang kita berikan karena kita mengasihi Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita dan mengampuni segala dosa dan kesalahan kita.

Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian

Perintah mengampuni dalam konteks ini adalah terhadap seseorang yang membenci atau menyimpan dendam terhadap diri kita. Kitatidak diajarkan untuk membalas kebencian ataupun dendam mereka terhadap diri kita. Tetapi Allah memerintahkan untuk mengampuni mereka dan bahkan mendoakan mereka

4. Efesus 4:31-32 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Perintah pengampunan dalam konteks ini adalah saling mengampuni dari kedua belah pihak atau dari berbagai pihak jika ada kesalahan atau kekeliruan yang terjadi dalam kumpulan orang-orang percaya baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Mengampuni dalam konteks ini dalam rangka menjalin keharmonisan , membangun kasih persaudaraan sesama orang percaya tenpa harus ada yang merasa lebih baik, lebih benar seorang dari yang lain.

Mengapa perintah mengampuni ini menjadi sedemikian penting ? Tentunya bukan tanpa alasan yang jelas mengapa Yesus memberi perhatian penting terhadap pengampunan ini. Ternyata dibalik perintah mengampuni tersebut ada rahasia besar yang harus dipahami oleh orang percaya. Rahasia besar ini bahkan berpotensi menjadi ancaman atau bahaya bagi orang-orang yang tidak mau melaksanakan perintah mengampuni tersebut. 

5 Ancaman atau bahaya yang mungkin dapat dialami oleh seseorang yang selalu mengeraskan hatinya untuk tidak memberi pengampunan antara lain :

1. Dosa dan kesalahannya tidak diampuni oleh Allah

Matius 6:14-15 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

Salah satu konsekwensi yang akan diterima bagi orang yang tidak mau mengampuni keslahan orang lain adalah kesalahannyapun tidak akan diampuni oleh Allah. Orang yang hidup dalam kebencian dan tidak mau mengampuni kesalahan orang lain adalah orang yang tetap hidup dalam kegelapan (1 Yohanes 2:9 -11 ) dan bahkan dikategorikan sebagai seorang pembunuh yang membunuh saudara-saudaranya (1 Yohanis 3:15 ).

2. Tidak memiliki kehidupan yang kekal

1 Yohanes 3:15. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

Setiap orang yang membenci saudaranya dikategorikan sebagai seorang pembunuh, dan tidak ada pembunuh yang akan beroleh kehidupan kekal. Padahal salah satu tujuan panggilan Yesus kepada orang percaya adalah beroleh hidup yang kekal , karena begitu besar kasihNya kepada kita sehingga melalui percaya kepada Yesus , mengikuti perintah dan menjauhi laranganNya kita tidak akan binasa tetapi beroleh kehidupan yang kekal ( Yohanes 3:15-16 )

3. Doa-doanya akan terhalang

Yesaya 59: 2“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”

Pelanggaran atas perintah mengampuni adalah perbuatan dosa. sebagaimana yang disampaikan dalam 1 Yohanis 3:4 bahwa dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Jadi jika seseorang menolak untuk melakukan perintah mengampuni maka Allah tidak akan mendengarkan doa-doanya.

Bahkan dalam injil Markus 6:25 sebelum seseorang berdiri untuk berdoa kepada Allah, terlebih dahulu hatinya harus mengampuni kesalahan orang lain agar kesalahannya juga diampuni maka Allah akan mendengarkan doa-doanya.

4. Akan mendapatkan kutuk

Pembangkangan terhadap perintah Allah dalam memberi pengampunan kepada orang lain dapat mendatangkan kutuk bagi kita, sebagaimana Firman Allah yang disampaikan Musa kepada orang israel dalam Kitab Ulangan 28 : 15 :

"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:

5. Berdampak buruk terhadap kesehatan

Orang yang menyimpan dendam,amarah dan kebencian yang berlarut-larut akan mengalami gangguan kepribadian menjadi paranoid, cemburu bahkan tidak segan-segan untuk melakukan tindakan destruktif seperti penganiayaan ataupun pembunuhan. 

Salah satu tokoh alkitab perjanjian lama yaitu Raja Saul yang sakit hati dan dendam kesumat kepada Daud karena keberhasilannya di berbagai medan pertempuran membuatnya menjadi paranoid yang selalu mau membunuh Daud. Apalagi Raja Saul telah ditinggalkan oleh Roh Allah dan sering mengalami serangan roh jahat membuatnya semakin brutal dan tak terkendali ( 1 Samuel 16-19 ).

Secara medispun orang yang menyimpan dendam dan kebencian akan mengalami berbagai gangguan kejiwaan ( psikosomatis) mulai dari tingkat ringan sampai berat. Tidak jarang sampai mengalami kebutaan,kelumpuhan ,gangguan jantung ,hati ,pernafasan dan bahkan mungkin kanker yang dapat menyebabkan kematian ( Ayub 5:2 ).

Betapa berbahayanya kehidupan orang yang tidak mau mengampuni, padahal ada banyak berkat yang disediakan Allah bagi orang yang mau mengampuni. Kiranya Allah Roh Kudus menjamah hati kita untuk mau melepaskan pengampunan bagi setiap orang yang bersalah kepada kita dan menjadi orang-orang yang diberkati dan diselamatkan karena melepaskan pengampunan tanpa syarat.

ADA KUASA YANG DAHSYAT DIBALIK PENGAMPUNAN
KEWAJIBAN MENGAMPUNI SEBAGAI PERINTAH ALLAH (MATIUS 6:12-15)
Next Post Previous Post