JABATAN IMAM, NABI DAN RASUL MASIH ADA?

Pdt.Esra Alfred Soru.
JABATAN IMAM, NABI DAN RASUL MASIH ADA?
Baru-baru ini dalam program "KUTAHU YANG KUPERCAYA", seorang mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

"Baru-baru ini ada seminar katanya seminar "Oikumene' dan pmbicranya berkata bahwa jabatan Imam, Nabi dan jabatan Rasul masih tetap ada sampai dengan masa sekarang, dan dia berani mengatakan bahwa kalau ada Pdt yang bilang bahwa jabatan Imam, Nabi, Rasul sudah tidak ada lagi maka Pdt itu sesat. Mohon tanggapan bapak tentang pandangan tersebut beserta argumentasinya.

Jawaban Saya :

Itu ajaran yang ngawur! Soal apakah imam, nabi dan rasul masih ada sampai saat ini atau tidak, semuanya mesti kembali pada apa itu imam, nabi dan rasul.

1. IMAM.

Imam itu adalah perantara antara Allah dan manusia. Pada zaman PL orang tidak bisa langsung datang kepada Tuhan tetapi harus melalui perantara para imam. Bahwa Allah terpisah dari manusia (karena dosa) dilambangkan dengan adanya tirai yang memisahkan ruang suci dan ruang mahasuci di dalam bait Allah. Tidak boleh ada orang yang masuk ke dalam Ruang Maha Suci ini. Hanya imam besar yang boleh masuk ke sana, itu pun 1 tahun sekali untuk mempersembahkan korban. Itu pun dengan peraturan yang detail.

Ibrani 9:7 - tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.

Orang awam yang mendekat ke sana akan dihukum mati.

Bilangan 1:51 - “Apabila berangkat, Kemah Suci harus dibongkar oleh orang Lewi, dan apabila berkemah, Kemah Suci harus dipasang oleh mereka; sedang orang awam yang mendekat harus dihukum mati”.

Tapi saat Yesus mati, tirai Bait Allah itu terbelah menjadi 2.

Lukas 23:44-46 – (44) Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, (45) sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. (46) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Ini menunjukkan bahwa jalan kepada Allah/surga sudah terbuka. Tadi sudah saya jelaskan bahwa Ruang Mahasuci adalah tempat kediaman Allah dan tabir yang menutupinya adalah pembatas/penghalang bagi manusia untuk datang kepada Allah. Adanya tabir yang membatasi ini sebagai simbol bahwa jalan kepada Allah masih tertutup.

Ibrani 9:7-8 – (7) tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar. (8) Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.

Itulah sebabnya, jangankan masuk, mendekat saja konsekuensinya adalah mati. Tetapi dengan kematian Kristus maka tabir ini menjadi koyak. Kalau tabir ini masih ada berarti jalan ke tempat kudus (Allah/surga) belum terbuka, maka dengan koyaknya tabir tersebut itu berarti bahwa jalan ke tempat kudus (Allah/surga) sudah terbuka. Maka kita boleh membalik kata-kata dalam Ibr 9:8 :

Ibrani 9:8 - Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.

Menjadi :

”Dengan ini Roh Kudus menyatakan bahwa jalan ke tempat yang kudus itu sudah terbuka....”

Kaena itu penulis surat Ibrani berkata :

Ibrani 10:19-20 – (19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri

Peristiwa robeknya tabir Bait Suci juga menunjukkan bahwa seluruh upacara Perjanjian Lama, dengan imam-imam, korban-korban, dan bahkan seluruh Bait Sucinya sudah berakhir/telah dihapuskan termasuk jabatan dan fungsi imam berakhir.

Tadi sudah dijelaskan bahwa sobeknya tabir Bait Suci menunjukkan bahwa Kristus telah membuka jalan kepada Allah. Jikalau Kristus sudah membuka jalan kepada Allah maka orang-orang yang percaya kepada Kristus dengan penuh keberanian dapat menghadap Allah.

Ibrani 4:16 - Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Nah, kalau memang kita yang percaya kepada Kristus sudah dapat menghadap Allah dengan jasa penebusan Kristus, lalu untuk apa dibutuhkan imam? Pada saat tabir Bait Suci belum terbelah, yang berarti jalan ke tempat kudus masih tertutup, peranan seorang imam sangat dibutuhkan karena dialah yang masuk ke Ruang Mahasuci itu untuk membawa korban yang terbatas itu untuk penebusan dosa umatnya dan itu pun hanya 1 tahun 1 kali. Jikalau sekarang melalui Kristus kita sudah bisa masuk ke tempat kudus / beroleh jalan menuju Allah, lalu untuk apa diperlukan imam? Bukankah Kristus sendiri sudah menjadi imam besar bagi kita?

Ibrani 4:14 - Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, …."

Kristus bukan hanya imam besar/perantara bagi kita tetapi Ia satu-satunya imam besar/pengantara bagi kita.

1 Timotius 2:5 - Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

Dengan demikian maka kita sebenarnya tidak membutuhkan seorang imam manusia lagi karena imam besar kita hanya 1 yakni Yesus Kristus. Demikian juga kita tidak membutuhkan pengantara yang lain yang dapat membawa kita kepada Allah karena pengantaranya hanya 1 yakni Yesus Kristus. Jadi dengan kematian Kristus, jabatan dan fungsi imam sudah harus berhenti. Tidak boleh ada lagi imam pada zaman sekarang. Itu adalah penghinaan pada karya Kristus.

2. NABI

Apa itu nabi?

John Stott : Alat bagi penyataan Allah, kepadanya Firman Tuhan datang dan oleh karenanya ia menyatakan Firman Allah. Contoh : Keluaran 4:12; 7:1; Yesaya 1:4-9, dll. (Baptisan & Kepenuhan; Hal. 131)

Stephen Tong : Nabi adalah penyambung lidah Allah, yang membawa perkataan Allah kepada dunia (The spokesmen of God)….nabi adalah seorang yang ditunjuk Tuhan untuk menulis kitab suci Perjanjian Lama (Baptisan & Karunia Roh Kudus; hal. 113)

Dari kutipan di atas kita dapat melihat bahwa ada 2 hal penting berhubungan dengan sebuah nubuatan yang dilakukan oleh seorang nabi yakni secara primer :memberitahukan/menyampaikan kebenaran Firman Allah (Pewahyuan Firman Allah/menulis PL), dan secara sekunder : meramalkan masa depan

Dari pengertian ini (primer) di mana sekarang tidak ada lagi wahyu baru maka dengan sendirinya tidak ada lagi nabi.

John Stott : Dalam makna pengertian ini yang adalah arti alkitabiah yang hakiki, kita harus mengatakan bahwa kini tidak ada lagi nabi-nabi, sebab penyataan diri Allah telah disempurnakan di dalam Kristus dan di dalam kesaksian rasuli tentang Kristus, dan kanon Alkitab telah sejak lama ditutup. (Baptisan & Kepenuhan; Hal. 131)

3. RASUL

Rasul (Yun : apostolos) berasal dari kata “apo” yang berarti “dari” dan “stello” yang berarti “mengutus”. Jadi seorang rasul artinya seorang yang “diutus dari” (Paul Enns : The Moody Handbook of Theology; hal. 334).

John F.Mac. Arthur, Jr mencatat 6 keunikan para rasul yakni (Apakah Kharismatik Itu?; hal 89-92)

1. Gereja didirikan di atas dasar para rasul (Efesus 2:19-20)

Efesus 2:19-20 : Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Kalau nabi dan rasul masih ada sekarang berarti mereka juga menjadi dasar gereja ?

2. Para rasul menjadi saksi mata peristiwa kebangkitan (Khusus bagi Paulus, lihat 1 Kor 15:7-9).

Kisah Para Rasul 1:21-22 – (21) Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, (22) yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."

1 Korintus 9:1 : Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?

1 Korintus 15:8-9 : Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku,sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Pertanyaannya adalah apakah zaman sekarang ada orang yang bisa memenuhi persyaratan ini?

3. Seorang rasul dipilih secara pribadi oleh Yesus (Matius 10:14)

Lukas 6:13 : Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:

Pertanyaannya adalah : adakah orang2 saat ini yang dipilih langsung oleh Yesus sebagai rasul ?

4. Para rasul dikukuhkan dengan tanda ajaib (Kis 3:3-11; 5:15-16.dll)

5. Para rasul memiliki otoritas mutlak (bandingkan dengan nabi-nabi dalam 1 Korintus 14:29-33)

6. Para rasul memiliki tempat kehormatan yang kekal dan unik di dalam Yerusalem Baru. (Wahyu 21:14)

Wahyu 21:14 : Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

Catatan : Para ahli teologia berdebat, apakah materai yang ke 12 diberikan kepada Matias atau Paulus, atau mungkin kedua-duanya).

Pertanyaan : Kalau jabatan rasul masih ada sampai sekarang, apakah nama mereka juga akan ditulis di batu dasar di sorga?

Dilihat dari hal2 di atas terutama kualifikasi seorang rasul di mana mereka dipilih langsung oleh Yesus dan bahwa mereka adalah saksi mata Kristus yang hidup maka dengan demikian saat ini tidak mungkin ada orang yang dapat memperoleh jabatan rasul.

John F.Mac. Arthur, Jr : Nama-nama mereka unik, jabatan mereka unik, pelayanan mereka unik, mujizat-mujizat yang mereka perbuat pun unik. Zaman para rasul dan apa yang mereka perbuat telah berlalu. Orang-orang seperti mereka tidak akan dilihat lagi sampai Allah sekali lagi berbicara dalam kerajaan-Nya (Kisah Para Rasul 2:17-21; Wahyu 11). Pada abad kedua para rasul telah lenyap dan hal-hal pun berubah. (Apakah Kharismatik Itu?; hal. 92)

John F.Mac. Arthur, Jr : Zaman rasuli adalah zaman yang unik dan kini sudah berakhir. Sejarah, teologia, maupun Yesus mengatakan demikian dan PB sendiri menyaksikan kenyataan tsb. (Apakah Kharismatik Itu?; hal. 92)

Jadi jelaslah bahwa saat ini jabatan rasul dan nabi tidak ada lagi :

Stephen Tong : Rasul adalah seorang yang diutus untuk menulis kitab suci PB nabi adalah seorang yang ditunjuk Tuhan untuk menulis kitab suci PL. PL dan PB merupakan kesatuan yang membentuk kitab suci. Status dan kepercayaan di mana kita berada berdiri di atas kitab suci yang merupakan pondasi untuk mendirikan gereja. Dalam Efesus 2:20 ditegaskan bahwa gereja didirikan di atas dasar para rasul dan para nabi di mana Kristus adalah batu penjurunya. Prinsip ini tidak boleh diubah sepanjang sejarah. Tidak ada lagi nabi modern dan rasul modern. Itu alasan kekristenan tidak dapat menerima Ellen White (pendiri Adventisme) atau Joseph Smith (pendiri Mormon) atau Russell dan Rutherford (pendiri Saksi Yehovah) karena mereka mengaku mendapatkan “wahyu baru” (Baptisan & Karunia Roh Kudus; hal. 113)

BACA JUGA: SUPREMASI YESUS KRISTUS (NABI, IMAM DAN RAJA)

Dengan demikian semua orang yang menganggap diri nabi atau rasul pada zaman ini seperti Cindy Jacob, dll adalah orang2 yang salah memahami Kitab Suci.

Bagaimana dengan karunia rasul, karunia nabi?

Kita percaya bahwa Allah bisa saja memberikan seseorang karunia rasul dan karunia nabi tetapi harus diingat bahwa yang diberikan adalah karunia dan bukan jabatan.

Stephen Tong : Tetapi apakah Allah tidak mengutus orang untuk melaksanakan tugas mereka saat ini? Ada. Kalau demikian apakah mereka juga rasul? Hanya secara fungsi tetapi tidak secara jabatan. Secara jabatan sudah tidak ada rasul lagi tetapi secara fungsi masih tetap ada sampai hari ini. Sampai dunia kiamat, fungsi rasul, fungsi utusan Allah seperti ini masih ada, tetapi jabatan rasul sudah tidak ada lagi. (Baptisan & Karunia Roh Kudus; hal. 115)

Kesimpulan :

1. Jabatan dan fungsi imam sudah tidak ada lagi.

2. Jabatan rasul dan nabi sudah tidak ada lagi

3. Fungsi (karunia) rasul dan nabi masih ada

Jadi saya kira pembicara dalam seminar ini tidak cukup paham masalah ini tetapi dia berani mengatakan orang yang lain sesat jika menganggap jabatan imam, nabi dan rasul tidak ada lagi. Bagi saya dia salah tetapi bukan sesat karena kesesatan biasanya dikaitkan dengan ajaran dasar/fondasi Kristen.JABATAN IMAM, NABI DAN RASUL MASIH ADA?.
Next Post Previous Post