BUKTI-BUKTI ROH KUDUS ADALAH ALLAH

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Barangkali tidak ada satu ayatpun dalam Kitab Suci yang secara explicit menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Allah. Tetapi dari perbandingan ayat dengan ayat kita bisa menyimpulkan bahwa Kitab Suci memang mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Allah.
BUKTI-BUKTI ROH KUDUS ADALAH ALLAH
education, business. gadget
1) Kitab Suci menggunakan sebutan ‘Roh Kudus’ dan ‘Allah’ / ‘Tuhan’ (ADONAY) / ‘TUHAN’ (YAHWEH) secara interchangeable (= bisa dibolak-balik).

Contoh:

a) Bandingkan Yes 6:8-10 dengan Kisah Para Rasul 28:25-27.

Yesaya 6:8-10 - “(8) Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’. Maka sahutku: ‘Ini aku, utuslah aku!’. (9) Kemudian firmanNya: ‘Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! (10) Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik dan menjadi sembuh.’”.

Kisah Para Rasul 28:25-27 - “(25) Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: ‘Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: (26) Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan meli­hat, namun tidak menanggap. (27) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”.

Kalau kita membandingkan 2 bagian Kitab Suci di atas, maka jelas terlihat bahwa apa yang dikatakan Paulus dalam Kis 28:26-27 itu ia kutip dari Yes 6:8-10. Tetapi kalau dalam Yes 6:8-10 itu dikatakan bahwa itu adalah ‘suara Tuhan’ kepada nabi Yesaya, maka dalam Kis 28:25 Paulus berkata bahwa ‘firman itu disampai­kan oleh Roh Kudus’ dengan perantaraan nabi Yesaya. Ini menunjuk­kan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan sendiri!

b) Bandingkan Ibr 3:7-11 dengan Maz 95:7b-11 dan Keluaran 17:1-7.

Ibrani 3:7-11 - “(7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: ‘Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, (8) janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, (9) di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, seka­lipun mereka melihat perbuatan-perbuatanKu, empat puluh tahun lamanya. (10) Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalanKu, (11) sehingga Aku bersumpah dalam murkaKu: Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu.’”.

Karena kata-kata dalam Ibrani 3:7-11 ini merupakan kata-kata Roh Kudus, maka kata-kata ‘mencobai Aku’ berarti ‘mencobai Roh Ku­dus’.

Sekarang mari kita melihat Maz 95:7b-11, yang hampir-hampir identik dengan Ibr 3:7-11 di atas.

Mazmur 95:7b-11 - “(7b) Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suaraNya! (8) Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, (9) pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatanKu. (10) Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kataKu: ‘Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalanKu.’ (11) Sebab itu Aku bersumpah dalam murkaKu: ‘Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu.’”.

Sekalipun kedua text di atas hampir identik, tetapi dalam Maz 95:7b-11 itu ada tambahan informasi yang tidak diberikan dalam Ibr 3:7-11, yaitu bahwa peristiwa itu terjadi di Masa dan Meriba. Dan peristiwa di Masa dan Meriba itu diceritakan dalam Keluaran 17:1-7.

Sekarang perhatikan Kel 17:7 yang berbunyi: “Dinamai­lah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: ‘Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?’”.

Jadi di sini dipakai istilah ‘mencobai TUHAN (YAHWEH)’, padahal tadi dalam Ibr 3:7-11 dikatakan bahwa mereka ‘mencobai Roh Ku­dus’. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah TUHAN / YAHWEH!

c) Bandingkan Ibrani 10:15-17 dengan Yeremia 31:33-34.

Ibr 10:15-17 - “(15) Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, (16) sebab setelah Ia berfirman: ‘Inilah perjan­jian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,’ Ia berfirman pula: ‘Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, (17) dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.’”.

Yeremia 31:33-34 - “(33) Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menja­di umatKu. (34) Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.’”.

Jelas terlihat bahwa Ibr 10:16-17 merupakan kutipan sebagian (tidak seluruhnya) dari Yer 31:33,34. Tetapi dalam Yer 31 dikata­kan bahwa kata-kata itu diucapkan oleh TUHAN / YAHWEH (perhatikan kata-kata ‘firman TUHAN’ dalam Yer 31:31,32c,34b). Sedangkan dalam Ibr 10:15-17 dikatakan bahwa itu merupakan ‘kesaksian / firman Roh Kudus’ (Ibr 10:15b,16b).

Disamping itu, dalam Yer 31 itu, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh Taurat dalam batin umatNya, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa umatNya, adalah TUHAN / YAHWEH sendiri. Sedangkan dalam Ibr 10:15-17, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh hukum dalam hati, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa, adalah Roh Kudus.

Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN / YAHWEH sendiri!

d) Sekarang mari kita melihat pada Kis 5:3-4,9a yang berbunyi sebagai berikut: “(3) Tetapi Petrus berkata: ‘Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? (4) Selama tanah itu tidak dijual, bukan­kah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendus­tai Allah. ... (9a) Kata Petrus: ‘Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan (TDB: ‘roh Yehuwa’)?’”.

Perhatikan bahwa kalau dalam Kis 5:3 Petrus berkata bahwa Ananias ‘mendustai Roh Kudus’, maka dalam Kisah Para Rasul 5:4 Petrus berkata bahwa Ananias ‘mendustai Allah’. Lalu dalam Kis 5:9a Petrus berkata bahwa mereka ‘mencobai Roh Tuhan (TDB: ‘roh Yehuwa’)’. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah!

e) Mari kita melihat 1Korintus 3:16 dan 1Korintus 6:19.

1Korintus 3:16 - “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”.

1Korintus 6:19 - “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”.

Dalam 1Kor 3:16 Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah ‘bait Allah’ (= rumah Allah), tetapi anehnya ia melanjutkan dengan kata-kata ‘dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu’. Kalau memang tubuh kita adalah bait / rumah Allah, maka itu seharusnya berarti bahwa ‘Allah’lah yang tinggal di dalam tubuh kita. Tetapi Paulus mengatakan ‘Roh Allah’ yang tinggal di dalam kita.

Dan dalam 1Kor 6:19 Paulus berka­ta bahwa tubuh kita adalah ‘bait Roh Kudus’.

Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus / Roh Allah adalah Allah!

Tentang 1Korintus 3:16, Calvin berkata: “In this passage we have an explicit testimony for maintaining the divinity of the Holy Spirit. For if he were a creature, or merely a gift, he would not make us temples of God, by dwelling in us” (= Dalam text ini kita mempunyai kesaksian yang explicit untuk mempertahankan keilahian dari Roh Kudus. Karena seandainya Ia hanya suatu ciptaan, atau semata-mata suatu karunia, maka tinggalnya Ia di dalam diri kita tidak akan menjadikan kita Bait Allah) - hal 143.

f) Yesaya 40:13-14 - “(13) Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepadaNya sebagai penasihat? (14) Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?”.

Dengan membandingkan Yes 40:13 dengan Yes 40:14 maka bisa kita simpulkan bahwa ‘Roh TUHAN’ dalam Yesaya 40:13 itu adalah ‘TUHAN’ / YAHWEH dalam Yesaya 40:14.

g) Yesaya 63:7-14 - “(7) Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia TUHAN, perbuatan TUHAN yang masyhur, sesuai dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita, dan kebajikan yang besar kepada kaum Israel yang dilakukanNya kepada mereka sesuai dengan kasih sayangNya dan sesuai dengan kasih setiaNya yang besar. (8) Bukankah Ia berfirman: ‘Sungguh, merekalah umatKu, anak-anak yang tidak akan berlaku curang,’ maka Ia menjadi Juruselamat mereka (9) dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasihNya dan belas kasihanNya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala. (10) Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka. (11) Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hambaNya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing dombaNya? Di manakah Dia yang menaruh Roh KudusNya dalam hati mereka; (12) yang dengan tanganNya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagiNya; (13) yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung, (14) seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umatMu untuk membuat nama yang agung bagiMu.”.

Mulai Yesaya 63: 7 subyek pembicaraan adalah ‘TUHAN’ / YAHWEH, dan mulai Yesaya 63: 10-14, pada satu sisi terjadi semacam pencampur-adukan istilah ‘Roh Kudus’, ‘Roh TUHAN’, dan ‘TUHAN’ / YAHWEH sendiri, karena semua digambarkan memimpin bangsa Israel, tetapi pada sisi lain, istilah ‘Roh KudusNya’, dan ‘Roh TUHAN’ kelihatannya juga membedakan ‘Roh Kudus’ itu dengan ‘TUHAN’ / YAHWEH. Ini bukan kontradiksi. Ditinjau dari sudut hakekat, Allah Tritunggal hanya mempunyai satu hakekat, tetapi ditinjau dari sudut pribadi, Allah Tritunggal terdiri dari 3 pribadi yang berbeda (distinct).

2) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai sifat-sifat Allah seperti:

a) Kekal.

Ibrani 9:14 - “betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”.

b) Mahaada.

Mazmur 139:7-10 - “(7) Ke mana aku dapat pergi menjauhi rohMu, ke mana aku dapat lari dari hadapanMu? (8) Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. (9) Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, (10) juga di sana tanganMu akan menuntun aku, dan tangan kananMu memegang aku.”.

c) Mahatahu.

1. 1Korintus 2:10-11 - “(10) Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. (11) Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.”.

1Korintus 2:10-11 yang menunjukkan bahwa Roh Kudus itu tahu apa yang ada dalam diri Allah, jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus itu mahatahu!

2. Yesaya 40:13 - “Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepadaNya sebagai penasihat?”.

d) Mahakuasa.

1. Matius 12:28 - “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”.

Catatan: Kata ‘kuasa’ yang saya coret itu seharusnya tidak ada.

Ayat ini meninjau Yesus sebagai manusia, dan karena itu tidak dikatakan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasaNya sendiri, tetapi dengan Roh Kudus. Bahwa Roh Kudus bisa mengusir setan, menunjukkan kemahakuasaanNya.

2. Juga fakta bahwa Roh Kudus juga adalah Pencipta (Kejadian 1:2 Ayub 33:4), menunjukkan bahwa Ia maha kuasa.

Jadi, sekalipun Kitab Suci tak pernah secara explicit mengatakan bahwa Roh Kudus itu ‘maha kuasa’, tetapi jelas bahwa Kitab Suci menggambarkan Roh Kudus sebagai maha kuasa.

e) Suci.

Ini terlihat dari:

1. Sebutan ‘kudus’.

2. Yesaya 63:10 - “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.”.

Bahwa pemberontakan / dosa manusia mendukakan Roh Kudus, menunjukkan bahwa Ia suci.

3) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus melakukan peker­jaan-pekerjaan ilahi seperti:

a) Penciptaan (Kejadian 1:2 Ayub 33:4 Mazmur 8:4 Ayub 26:13).

1. Kejadian 1:2 - “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”.

Tak ada alasan Kitab Suci menggambarkan kehadiran Roh Kudus pada saat penciptaan itu, kalau Ia tidak ikut melakukan penciptaan tersebut.

2. Ayub 33:4 - “Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.”.

3. Mazmur 8:4 - “Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:”.

Dengan membandingkan Luk 11:20 dengan ayat paralelnya, yaitu Mat 12:28, kita bisa menarik kesimpulan bahwa ‘jari Allah’ itu adalah ‘Roh Allah’ / ‘Roh Kudus’.

Lukas 11:20 - “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”.

KJV: ‘with the finger of God’ (= dengan jari Allah).

RSV/NIV/NASB: ‘by the finger of God’ (= oleh jari Allah).

Matius 12:28 - “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”.

Kata ‘kuasa’ yang saya coret itu seharusnya tidak ada.

4. Ayub 26:13 - “Oleh nafasNya langit menjadi cerah, tanganNya menembus ular yang tangkas.”.

Kata yang diterjemahkan ‘nafas’ di sini adalah RUAKH, dan karena itu KJV menterjemahkan ‘spirit’ (= roh).

KJV: ‘By his spirit he hath garnished the heavens’ (= Oleh RohNya Ia telah menghias langit).

b) Melahirbarukan.

Yohanes 3:5-6 - “(5) Jawab Yesus: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.”.

c) Mengampuni dosa.

Ibrani 10:15-17 - “(15) Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, (16) sebab setelah Ia berfirman: ‘Inilah perjan­jian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,’ Ia berfirman pula: ‘Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, (17) dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.’”.

Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa, dan karena hanya Allah yang bisa mengampuni dosa (Markus 2:7), maka jelas bahwa Roh Kudus adalah Allah.

d) Membangkitkan Kristus, dan / atau menghidupkan tubuh kita yang fana.

Roma 8:11 - “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.”.

John Murray (NICNT): “The Spirit referred to is none other than the Holy Spirit. He that ‘raised up Jesus from the dead’ is without question the Father ... The Father is the specific agent in the resurrection of Christ. Since the Holy Spirit is called ‘the Spirit of him that raised up Jesus from the dead’, this means that the Holy Spirit sustains a close relationship to the Father in that specific action which belongs par excellence to the Father in the economy of redemption. Just as the Holy Spirit is the Spirit of Christ because of the intimacy of relation he sustains to Christ in the messianic office which the name ‘Christ’ denotes, so he is the Spirit of the Father because of the intimacy of relation he sustains to the Father in the raising up of Jesus. ... The text followed by the version expressly indicates that the Holy Spirit will be active in the resurrection - ‘through his Spirit that dwelleth in you’. Though the Father is the specific agent in the resurrection of the believers as in that of Christ, this does not exclude the agency of the Holy Spirit. ... Hence if the Holy Spirit is active in the resurrection of believers, it would follow that he was also active in the resurrection of Christ. For the latter is the basic and the pattern for the former” (= Roh yang ditunjuk bukan lain dari Roh Kudus. Dia yang ‘membangkitkan Yesus dari orang mati’, tidak diragukan adalah sang Bapa. Bapa adalah agen spesifik dalam kebangkitan Kristus. Karena Roh Kudus disebut ‘Roh dari Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati’, ini berarti bahwa Roh Kudus mempertahankan suatu hubungan yang dekat dengan Bapa, dalam tindakan spesifik itu, yang terutama menjadi milik dari Bapa dalam pengaturan penebusan. Sama seperti Roh Kudus adalah Roh Kristus karena hubungan yang intim yang Ia pertahankan dengan Kristus dalam jabatan sebagai Mesias yang ditunjukkan oleh nama ‘Kristus’, demikian pula Ia adalah Roh Bapa karena hubungan yang intim yang Ia pertahankan dengan Bapa dalam membangkitkan Yesus. ... Text itu selanjutnya menunjukkan secara jelas bahwa Roh Kudus akan aktif dalam kebangkitan - ‘melalui / oleh RohNya yang diam dalam kamu’. Sekalipun Bapa adalah agen spesifik dalam kebangkitan dari orang-orang percaya seperti dalam kebangkitan Kristus, ini tidak membuang / menyingkirkan Roh Kudus dari urusan itu. ... Karena itu, jika Roh Kudus itu aktif dalam kebangkitan orang-orang percaya, maka Ia juga aktif dalam kebangkitan Kristus. Karena yang terakhir ini adalah dasar dan pola dari yang pertama) - hal 291,292.


William Hendriksen: “In verse 11 the subject ‘He who raised Jesus - or Christ - from the dead,’ refers, of course, to the Father. ... But note how very closely the two other persons of the Holy Trinity are related to the Father, hence also to each other. That the Father acts through the Spirit is plainly stated in verse 11. That even Jesus himself did not remain entirely passive in his resurrection is implied in John 10:17,18” (= Dalam ay 11 subyek dari ‘Dia yang membangkitkan Yesus - atau Kristus - dari antara orang mati’, tentu menunjuk kepada Bapa. ... Tetapi perhatikan betapa sangat dekatnya kedua pribadi yang lain dari Tritunggal yang Kudus berhubungan dengan Bapa, dan karena itu juga satu sama lain. Bahwa Bapa bertindak melalui Roh dinyatakan dengan jelas dalam ayat 11. Bahwa bahkan Yesus sendiri tidak tinggal pasif sepenuhnya dalam kebangkitanNya dinyatakan secara tak langsung / implicit dalam Yohanes 10:17-18) - hal 253.

Charles Hodge: “The argument of the apostle is, that the same Spirit which was in Christ, and raised him from the dead dwells in us, even in our bodies (1Cor. 6:19), and will assuredly raise us up. ... The same Spirit which raised Christ’s body from the grave, shall also quicken our mortal bodies” [= Argumentasi dari sang rasul adalah bahwa Roh yang sama yang ada di dalam Kristus, dan membangkitkan Dia dari antara orang mati, tinggal di dalam kita, yaitu di dalam tubuh kita (1Kor 6:19), dan pasti akan membangkitkan kita. ... Roh yang sama yang membangkitkan tubuh Kristus dari kubur, juga akan menghidupkan tubuh kita yang fana] - hal 260.

Ini semua jelas juga menunjukkan kemahakuasaan dari Roh Kudus. Sekali lagi saya tegaskan bahwa sekalipun tidak pernah dikatakan secara explicit dalam Kitab Suci bahwa Roh Kudus itu maha kuasa, dan sekalipun Roh Kudus tidak pernah disebut dengan istilah Ibrani SHADDAY ataupun istilah Yunani PANTOKRATOR, yang artinya ‘mahakuasa’, tetapi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia maha kuasa. Kitab Suci tidak harus menunjukkan kemaha-kuasaan Roh Kudus dengan menggunakan kata SHADDAY atau PANTOKRATOR. Kitab Suci bebas menunjukkannya dengan cara lain.

4) Nama Roh Kudus ditempatkan dalam posisi yang sejajar dengan nama Bapa dan Anak, seperti dalam:

a) Matius 28:19 - “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,”.

b) 2Korintus 13:13 - “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”.

Memang kalau ada 3 nama diletakkan dalam satu ayat / text, itu tidak harus membuktikan bahwa ketiganya setingkat. Tetapi dalam kasus-kasus tertentu, 3 nama yang diletakkan berjajar bisa menunjukkan bahwa mereka setingkat. Misalnya kalau dikatakan ada konperensi tingkat tinggi 3 negara, maka kalau negara yang satu mengirimkan kepala negara, maka pasti kedua negara yang lain juga demikian. Kalau negara yang satu mengirim menteri luar negeri, maka pasti kedua negara yang lain juga demikian. Dan perlu diperhatikan bahwa dalam Matius 28:19 nama Bapa, Anak dan Roh Kudus disejajarkan bukan dalam sembarang peristiwa, tetapi dalam formula baptisan, yang merupakan sesuatu yang sakral. Adalah aneh, bahkan tidak masuk akal, kalau Yesus memerintahkan supaya seseorang dibaptis dalam nama Bapa (yang adalah Allah), Anak (yang juga adalah Allah), dan Roh Kudus (yang bukan Allah, bahkan bukan pribadi). Demikian juga dalam 2Korintus 13:13 Paulus menyejajarkan Yesus, Allah (Bapa) dan Roh Kudus, bukan dalam peristiwa sembarangan, tetapi pada saat ia memberi berkat kepada gereja Korintus, yang lagi-lagi merupakan sesuatu yang sakral. Karena itu, text-text ini bisa dijadikan dasar bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu setingkat. Dan ini membuktikan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri!.BUKTI-BUKTI ROH KUDUS ADALAH ALLAH
Next Post Previous Post