3 ALASAN UNTUK HIDUP KUDUS SECARA MORAL (1 PETRUS 1:14-21)

3 ALASAN UNTUK HIDUP KUDUS SECARA MORAL (1 PETRUS 1:14-21)
gadget, bisnis, otomotif
PENDAHULUAN

Kudus (Ibr. kadosh; Yun. hagios) secara theologis merupakan kesempurnaan sifat yang hanya dimiliki oleh TUHAN. Ciptaan-ciptaan-Nya disebut kudus, hanya karena memiliki relasi atau hubungan dengan TUHAN, misalnya tanah tempat Nabi Musa berpijak disebut kudus karena YHWH Elohim hadir di situ (Keluaran 3:5). Setiap orang yang sungguh percaya Kristus Yesus secara posisional disebut kudus, karena lewat proses penebusan posisinya telah dipindahkan dari kuasa kegelapan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih (Kolose 1:13,14).

Meskipun secara posisional setiap orang Kristen itu kudus di dalam Kristus Yesus, namun secara moral perilakunya dituntut juga untuk hidup kudus lewat ketaatan pada kebenaran firman-Nya. 1 Petrus 1:14-21 memberikan tiga alasan bagi orang Kristen agar menjalani kehidupan kudus secara moral.

3 (TIGA) ALASAN UNTUK HIDUP KUDUS SECARA MORAL

1. Orang Kristen Harus Hidup Kudus karena TUHAN adalah Kudus (1 Petrus 1:14-15).

Hidup Kudus secara moral berarti:
(1) kehidupan yang taat pada pimpinan Roh TUHAN dengan firman-Nya atau Kitab Suci; dan
(2) kehidupan yang tidak menuruti hawa nafsu kedagingan, yakni hidup menuruti kehendak sendiri yang terlepas dan bebas dari kuasa pimpinan ROh-Nya.

TUHAN YESUS menghendaki dan menyerukan agar umat-Nya hidup kudus dalam seluruh aspek kehidupan.
(1) Sebagai sebuah panggilan dan seruan, maka hidup kudus merupakan kewajiban dan keharusan.
(2) Kekudusan perilaku meliputi semua aspek kehidupan: kognitif (mental, pikiran: pengertian dan pemahaman yang tepat akan kebenaran Kitab Suci), afektif (perasaan: mengasihi TUHAN dan sesama, merindukan kedatangan TUHAN), psikomotorik (perilaku/perbuatan: tidak mencuri, tidak berdusta, tidak berzinah, dll), pneumatik (rohani, doa dll),

Kekudusan TUHAN menjadi alasan bagi orang Kristen untuk hidup kudus.
(1) Kodrat manusia sebagai gambar dan rupa Allah mengharuskan dia untuk menjadi seperti Allah.
(2) Tuhan itu baik, maka umat-Nya juga harus baik; Tuhan itu murah hati, maka kita juga harus murah hati; Tuhan itu kasih, maka manusia juga harus mengasihi.

2. Orang Kristen Harus Hidup Kudus karena BAPA SURGAWI adalah HAKIM yang Tak Pandang Muka (1 Petrus 1:17)

Hidup kudus secara moral berarti perilaku yang taat dari ketulusan hati yang terdalam, bukan sekedar aktifitas lahiriah di muka tanpa ketulusan hati yang melahirkan kemunafikan.

BAPA SURGAWI akan menghakimi setiap perbuatan baik apakah lahir dari ketulusan hati yang beriman pada pimpinan Roh-Nya ataukah sekedar praktek lahiriah dengan motivasi egois untuk kepuasan hawa nafsu.
(1) Mahkota dan pahala surgawi akan diberikan bagi perilaku taat yang lahir dari ketulusan hati yang beriman pada-Nya;
(2) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. (1Korintus 3:15).

Karena pasti bakal dihakimi, maka, selagi hidup di bumi, setiap orang Kristen harus hidup dalam ketakutan pada Tuhan jika berbuat dosa mengingat dampaknya sampai kepada kekekalan.
(1) Orang Kristen harus rela mengorbankan kesenangan duniawi sementara demi pahala surgawi yang abadi.
(2) Orang Kristen harus mengantisipasi penghakiman Bapa Surgawi ini dengan perilaku taat yang lahir dari ketulusan hati yang beriman pada Kristus.

3. Orang Kristen Harus Hidup Kudus karena Mahalnya Harga Tebusan (1 Petrus 1:18-21)

Meskipun telah mengalami pembenaran, yakni kelepasan dari hukuman akibat dosa, tapi orang Kristen harus menjalani kekudusan, yakni kelepasan dari kuasa dosa. Siapakah yang bisa melepaskan kita dari tubuh dosa ini? Tidak ada, kecuali Kristus Yesus! Artinya, jika terjadi berbuat dosa, maka kekudusan moral menuntut adanya pengakuan dosa yang ditandai dengan pertobatan, sehingga terjadi penyucian dan pengampunan dosa (1Yohanes 1:9).

Akibat dosa, sesungguhnya kehidupan manusia menjadi sia-sia dan tidak berguna di mata TUHAN, serta layak dibinasakan dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang (Wahyu 21:8). Namun demikian, TUHAN mau membeli atau menebus manusia yang terjual di pasar dosa; harga tebusan kita manusia berdosa sangat amat mahal, yakni darah Anak Domba TUHAN yang tak bercacat cela, jauh tak terbandingi melebihi harga emas perak dan permata.


Kekudusan moral sesungguhnya bukanlah kesempurnaan moral, tapi lebih merupakan perilaku yang berorientasi pada karya kematian dan kebangkitan Kristus Yesus.

KESIMPULAN DAN PENERAPAN

Orang Kristen harus hidup kudus secara moral karena TUHAN adalah kudus, karena Bapa Surgawi adalah Hakim tanpa pandang muka, dan karena karya kematian dan kebangkitan Kristus Yesus amat sangat mahal.

Hidup kudus secara moral berarti perilaku yang taat pada kebenaran Kitab Suci oleh pimpinan Roh Kudus.

Kita haris mengakui dan meninggalkan dosa kepada Bapa Surgawi di dalam nama Kristus Yesus.
Next Post Previous Post