JAMINAN KEPASTIAN KESELAMATAN KRISTEN

Jaminan Kepastian Keselamatan Kristen. “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, SUPAYA KAMU yang percaya kepada nama Anak Allah, TAHU, bahwa KAMU MEMILIKI HIDUP YANG KEKAL “ (1 Yohanes 5:13).
JAMINAN KEPASTIAN KESELAMATAN KRISTEN
PENDAHULUAN

Kepastian keselamatan adalah kebutuhan dasar dalam kehidupan Kristen. Tidak sedikit orang Kristen belum meyakini kepastian selamat karena ragu-ragu sehingga itu merisaukan hati.

Topik kepastian keselamatan ini diharapkan pembaca dapat mengerti mekanisme atau proses bagaimana seseorang diselamatkan; diyakinkan keselamatannya dan selanjutnya dapat menyaksikan imannya kepada orang lain dengan lebih baik lagi.

APAKAH ANDA SUDAH SELAMAT ?

Salah satu serangan yang paling melumpuhkan yang dilancarkan iblis kepada orang-orang yang belum menjadi Kristen ialah usahanya untuk membuat mereka meragukan keselamatan mereka. Tetapi syukur kepada Allah, ada jalan menuju keyakinan penuh (jaminan keselamatan). Saudara tidak perlu meragukan keselamatan Saudara. Saudara tidak perlu menyerah kepada keragu-raguan. 

Menurut Dr. Heath penyebab keraguan ada dua yaitu:

1. Ragu-ragu karena masih berdosa

Seseorang yang sudah menerima Kristus ragu atau belum yakin keselamatannya menjawad demikian, ia berkata,”karena saya masih berdosa”. Sebenarnya tidak ada syarat dalam Alkitab bahwa seseorang harus berhenti berdosa supaya diselamatkan. Kesucian merupakan buah iman, bukan syarat supaya selamat. Keselamatan seumpama sebuah pohon. 

Benihnya ditanam, kemudian kita harus menunggu tunasnya. Kalau bertunas, maka beberapa tahun kemudian buahnya dapat dipetik. Benih pertumbuhan rohani ditanam dengan jalan percaya kepada Yesus. Kemudian asal tunasnya mengakar dalam firman Tuhan dan ia merelakan Roh Kudus serta persekutuan orang-orang percaya lain turut menumbuhkannya, setelah beberapa waktu buah imanya akan dapat dilihat dengan jelas.

Dr. Heath menegaskan sebenarnya rasa berdosa yang diakui oleh seorang Kristen merupakan buah pembaruan hidup yang normal. Sebelum ia terima Yesus hatinya kebal sehingga ia tidak terganggu oleh hal-hal yang salah, tetapi berkat pembaruan hati kecilnya, sekarang ia terganggu oleh hal-hal yang dahulu dianggap biasa.

Di sini penting kita dapat membedakan antara dosa dan godaan. Sekali lagi, “rasa berdosa” ialah satu tanda kelahiran baru. Dosa-dosa yang dahulu dianggap biasa, sekarang menjadi peka terhadap Roh Kudus yang membawa kita mengakui kebejatan kita di hadapan Yesus. Banyak orang ragu-ragu karena kurang sanggup membedakan dosa dari godaan. Mereka tidak menguji diri berdasarkan suatu perubahan hidup yang nyata atau berdasarkan Firman Allah, tetapi berdasarkan perasaan.

2. Diragukan oleh kesaksian orang lain

Terlalu sering orang Kristen merasa ragu-ragu setelah mendengar kesaksian pribadi orang lain yang pengalamannya lebih hebat. Akhirnya ia merasa belum sungguh selamat. Padahal seharusnya orang Kristen tidak perlu membandingkan atau mengukur perbedaan kesucian satu sama lain. Tentu saja dengan keselamatan dan pertolongan Yesus, kita dapat hidup dengan lebih baik dan lebih suci daripada sebelum kita percaya.

3. Meragukan kebenaran Alkitab

Kalau kita ragukan apakah kita telah selamat atau belum, keragu-raguan itu berarti kita kurang percaya bahwa Firman Tuhan itu benar. Sikap itu menghina Allah, seolah-olah menganggap Dia sebagai penipu. Kita patut percaya bahwa Allah menggenapi setiap janji-Nya.

SAUDARA DAPAT YAKIN DENGAN PASTI

Apakah ada orang yang dapat memastikan dirinya telah diselamatkan? Alkitab mengajarkan kepada kita untuk memiliki kepastian keselamatan. Petrus memerintahkan,”Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 1:10-11).

Ingatlah bahwa keyakinan akan kepastian keselamatan Saudar terletak dalam kenyataan bahwa Yesus diam di dalam diri Saudara. Karena Saudara telah menyerahkan kehidupan Saudara kepada Yesus, Alkitab mengatakan bahwa sekarang Yesus diam di dalam Saudara. Yesus telah menjanjikan sesuatu yang luar biasa kepada semua orang yang menerima Dia. Ia berjanji,”Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Why 3:20).

Saudahkah Saudara melakukan hal itu? Sudahkah Saudara membuka pintu kehidupanmu bagi Yesus? Jika sudah, di manakah Yesus? Ia telah datang untuk diam di dalam diri Saudara! Itulah janji-Nya kepada Saudara. Yakinlah hal itu! Yesus benar-benar diam di dalam diri Saudara oleh Roh-Nya. Ingatlah, bahwa Yesus tidak menerima Saudara berdasarkan apa yang telah Saudara lakukan atau tidak lakukan. 

Ia menerima Saudara berdasarkan apa yang Ia lakukan di salib bagi Saudara. Yesus diam di dalam Saudara dan Saudara diam di dalam Dia. Ketika Saudara menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Saudara ditempatkan di tempat yang memberi perlindungan yaitu “di dalam Kristus”. Allah telah menerima Saudara sebab Kristus ada di dalam Saudara (Efesus 1:6).

Sekali lagi, jangan membiarkan iblis mengalahkan Saudara dengan keraguan-raguan sebab Allah telah memberikan hidup kekal bagi Saudara (1 Yohanes 5:11-13). Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Saudara telah diselamatkan oleh kasih karunia, ketika Saudara menaruh percaya pada Kristus. Bila Saudara tiba di Surga, Saudara tidak akan melihat seorang pun membanggakan diri bahwa mereka patut masuk sorga karena kehidupan baik mereka. 

Sebaliknya, semua orang di Surga akan mengetahui bahwa mereka berada di sana semata-mata karena kasih karunia Allah yang menakjubkan. Saudara akan berterima kasih kepada Allah atas keselamatan-Nya yang luar biasa dan Saudara akan rindu menjalani hidup yang menyukakan hati-Nya,”Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (Titus 2:11-12).

LANGKAH MEMPEROLEH KEPASTIAN KESELAMATAN KRISTEN

Jika Saudara diganggu oleh keragu-raguan tentang kepastian keselamatan Saudara di dalam Yesus, saya harap Saudara mengikuti langkah berikut ini yang akan mendatangkan kepastian akan keselamatan Saudara telah terjamin.

1. Saudara hendaknya menyadari bahwa keselamatan bukanlah sesuatu yang Saudara kerjakan, melainkan hal itu telah dikerjakan oleh Yesus

Sudara harus yakin, seperti Paulus bahwa Yesus benar-benar mampu untuk melindungi dan memelihara apa yang telah dibeli oleh-Nya,” ... karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan” (2 Timotius 1:12).

Tuhanlah yang menyelamatkan Saudara. Karena itu, keselamatan Saudara tidak tergantung pada kekuatan Saudara tetapi pada kekuatan Tuhan. Keselamatan bukanlah sesuatu yang Saudara lakukan, melainkan apa yang telah dilakukan oleh Tuhan bagi Saudara. Harga keselamatan Saudara telah dibayar lunas. Sekarang Saudara dapat mengetahui bahwa Saudara telah diselamatkan, bukan hanya karena Saudara telah menyerahkan hidup Saudara kepada Yesus, tetapi karena Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya karena Saudara.

2. Percayailah janji-janji Allah untuk Saudara

Ingat, jalan Allah adalah sempurna. Karena itu, Allah bukan hanya tidak akan berdusta kepada Saudara, tetapi Alkitab mengatakan bahwa Ia tidak dapat berdusta. Karena iman Saudara kepada Yesus, sekarang Saudara memiliki hidup yang kekal (Titus1:2). Tidak pernah ada orang yang dapat dipercayai seperti Yesus. Dan Yesus sendirilah yang telah berjanji,”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Yohanes 5:24).

Sekali lagi, Yesus telah meyakinkan Saudara,”dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa” (Yohanes 10:28-29).

3. Jangan percaya pada perasaan Saudara

Satu hal di dunia ini yang banyak berubah-ubah adalah emosi manusia. Pada satu saat Saudara berada di puncak gunung kegembiraan, dan pada saat berikutnya Saudara berada dalam lembah keputusasaan. Emosi kita sering tunduk pada keadaan-keadaan di sekitar kita. Karena itu, alangkah menyedihkan,bila pada suatu saat tertentu Saudara percaya pada perasaan Saudara dan tidak percaya pada Allah. 

Ingat, pengharapan Saudara akan hidup yang kekal tidak dapat bergantung pada perasaan Saudara pada saat tertentu, melainkan harus tertanam benar-benar dalam fakta sejarah yang pasti bahwa Yesus telah mati karena Saudara dan telah bangkit kembali. Saya ingin mengatakan bahwa Saudara tidak dapat mengandalkan perasaan Saudara untuk memperoleh kepastian akan keselamatan.

Jadi, apabila Saudara ragu-ragu, usirlah dalam nama Yesus keraguan Saudara dan teruslah percayai janji-janji Allah. Saudara dapat yakin akan keselamatan ini, maka Saudara akan bertumbuh ke arah Kristus. Demikianlah Saudara. Saudara telah dihidupkan di dalam Yesus. Karena ada hidup baru di dalam diri Saudara, Saudara akan bertumbuh,”Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya” (2 Petrus 3:18).

Sementara Dr. Heath memberikan dua dasar kepastian keselamatan, yaitu kita telah memenuhi syarat-syarat Alkitabiah dan berdasarkan perubahan yang Yesus telah kerjakan dalam kehidupan kita.

1. Saudara telah memenuhi syarat-syarat Alkitabiah

Ayat terbaik untuk kepastian selamat ialah 1 Yohanes 5:13,”Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” . Mengapa ayat ini yang paling tepat untuk memberi kepastian selamat? 

Pertama, karena Yohanes mengatakan MAKSUD PENULISAN surat ini, justru supaya orang menjadi yakin bahwa mereka telah memiliki hidup yang kekal. 

Kedua, DASAR kepastian, haruslah berdasarkan atas apa yang tersurat. Jika Allah telah menetapkan syarat untuk keselamatan dan Saudara telah memenuhi syarat itu, maka Saudara boleh yakin bahwa Allah telah mengampuni dan menyelamatkan Saudara.

Selain ayat di atas, ada ayat yang paling terkenal yang menjanjikan keselamatan, yaitu Yohanes 3:16,” Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Syarat satu-satunya yang disebut dalam ayat ini adalah PERCAYA, bukanlah percaya “plus” sesuatu. Perkataan “barangkali” tidak ditemui di ayat ini.

Baca Juga: 5 Pentingngya Asuransi Kesehatan Pribadi

Kalau Saudara percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat dan Tuhan satu-satunya, Saudara telah selamat walaupun belum menyatakan buah kemenangan dan kesucian hidup seperti yang Allah rencanakan bagi Saudara.

Demikianlah dasar keyakinan yang pertama, syarat Alkitab hanya satu, percaya dengan pengakuan yang aktif atau terus-menerus.

2. Saudara telah mengalami pembaruan hidup

Jika seseorang menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan serta mengalami suatu perubahan hidup akibat dari pertemuan itu, dan arah perubahan itu sesuai dengan Alkitab, maka perubahan tersebut BOLEH diterima sebagai dasar keyakinan. Itu berarti relasi yang baru dengan Yesus mengakibatkan pembaruan hidup. Semakin banyak bagian hidup yang Saudara serahkan kepada Yesus, semakin luas lingkup pembaruan yang Saudara alami. Tidak perlu menantikan perubahan total baru menjadi yakin bahwa Saudara telah selamat.

Jadi, kita telah melihat bahwa perubahan hidup merupakan tanda bahwa seseorang telah selamat. Pembaruan hidup menunjukkan perubahan yang dikerjakan Yesus. Pembaruan hidup adalah perubahan tabiat, dan hanya Allah yang dapat mengubah tabiat seseorang. Sejak menerima Yesus, ia dapat menghasilkan buah rohani karena ia telah memiliki relasi dengan sumber kesucian, yaitu Yesus sendiri.

3. Ada Kesaksian Roh

Di atas sudah dijelaskan tanda keselamatan yang merupakan bukti luar yaitu janji Alkitab dan pembaruan hidup yang nyata. Kini, kita belajar kesaksian Roh sebagai bukti lahiriah dan batiniah.

Tentang kesaksian Roh ini, yang 

Pertama adalah 1 Yohanes 3:24,”Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.” 

Kedua adalah Roma 8:16,” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.” 

Ketiga, adalah Efesus 1:13,”Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Dalam ayat ini Roh Kudus disebut “meterai” dan jaminan bahwa kita akan memperoleh semua aspek keselamatan yang Allah sediakan bagi kita.

Baca Juga: Sikap Orang Kristen Menghadapi Penderitaan

Tujuan keselamatan adalah untuk mengubahkan hati kita menjadi tempat kediaman Roh Allah (1 Korintus 6:19). Roh itu sudah memasuki hati seseorang pada waktu ia percaya kepada Yesus, dan bukan merupakan pengalaman kedua yang harus dialami pada kemudian hari. Kesaksian Roh dapat dilihat dari luar melalui sikap dan pola hidup. Perubahan itu merupakan karya Roh Kudus. Bukti bahwa kita TELAH selamat bukanlah kesempurnaan hidup, melainkan pembaruan hidup.

Dengan demikian, bila Firman Tuhan mengatakan bahwa kita memperoleh keselamatan dalam Yesus, maka selayaknya kita menerima kenyataan atau kesaksian itu dan mengucap sukur kepada Allah atas kasih karunia-Nya dan selanjutnya menyaksikan iman kita kita kepada orang lain.
Next Post Previous Post