5 BAHASA KASIH SUAMI-ISTRI

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.

Manusia adalah ciptaan dengan kehendak dan akal budi yang memiliki kemampuan untuk mengasihi dan menerima kasih. Gary Chapman seorang pendeta, teolog dan psikolog menyatakan dalam bukunya The 5 Love Language menjelaskan bahwa para psikolog telah menyimpulkan bahwa kebutuhan untuk merasa dicintai merupakan kebutuhan emosional utama manusia. 
5 BAHASA KASIH SUAMI-ISTRI
gadget, otomotif, bisnis
Demi cinta, kita mau mendaki pegunungan, menyeberangi lautan, melintasi padang pasir, dan mengalami penderitaan-penderitaan yang tak terperikan beratnya dan tak terhitung banyaknya. Tanpa cinta pegunungan menjadi tidak terdaki, lautan tidak ter seberangi, padang pasir tak tertahankan, dan penderitaan menjadi kemalangan kita dalam hidup.

Seperti kegunaan bahasa pada umumnya, bahasa kasih adalah alat berkomunikasi untuk menyampaikan pesan kalau kita mengasihi seseorang. Setiap orang memiliki kebutuhan akan jenis kasih yang berbeda-beda, karena itu ekspresi bahasa kasih yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. 

Mengekspresikan kasih dengan bahasa kasih yang tidak sesuai kebutuhan mengakibatkan pesan kasih yang diberikan tidak akan sampai. Dengan kata lain, orang yang dikasihi merasa tidak dikasihi, dan sebagai akibatnya terjadi apa yang disebut oleh Gery Chapman sebagai kekosongan “tangki kasih” dalam diri orang tersebut.

1. Tangki Kasih. 

“Tangki kasih” adalah sebuah analogi, seperti mobil bisa bergerak jika tangki bensinnya terisi. Demikian juga manusia, ketika tangki kasih terisi maka kebutuhan utama emosionalnya terpenuhi yang memampukan ia bergerak. Sedangkan jika tangki kasih kosong maka itu artinya kebutuhan utama emosionalnya tidak terpenuhi. 

Namun setiap tangki kasih harus diisi dengan bahasa kasih yang sesuai. Ini ibarat mobil di mana setiap mobil memiliki tangki yang harus diisi dengan bahan bakar yang sesuai. Bensin untuk mobil berbahan bakar bensin, solar untuk mobil berbahan bakar solar. Kita tidak dapat mengisi air, minyak tanah, bahkan minyak goreng di dalam tangki mobil berbahan bakar solar atau bensin tersebut. Karena itulah tangki kasih setiap orang harus diisi menggunakan bahasa kasih yang sesuai.

Gery Chapman juga menjelaskan bahwa di dalam diri setiap anak terdapat “tangki emosional” yang ingin diisi dengan kasih sayang. Apabila seorang anak merasa sungguh-sungguh dicintai, ia akan berkembang secara normal. Tetapi apabila tangki kasih sayang itu kosong, anak itu akan menjadi nakal (pemberontak). Banyak dari kenakalan anak-anak dimotivasi oleh kebutuhan amat sangat dari tangki kasih yang kosong. Kenakalan mereka merupakan pencarian yang salah kaprah akan kasih sayang yang tidak mereka rasakan. 

Akibatnya, mereka mencari kasih sayang di tempat-tempat yang salah dan dengan cara-cara yang salah. Namun yang harus dipahami dengan jelas adalah bahwa kebutuhan emosional akan kasih bukan sekedar merupakan fenomena masa kanak-kanak. Kebutuhan itu mengikuti kita hingga masa dewasa dan sepanjang hidup kita kita.

2. Lima Jenis Bahasa Kasih. 

Manusia menggunakan kata “cinta” untuk banyak hal: Mencintai aktivitas seperti: berenang, berburu, membaca, kuliner, traveling, dan lain-lain; Mencintai objek seperti: Makanan, sepeda, mobil, rumah, dan lain-lain; Mencintai hewan seperti: anjing, kucing, hamster, ikan hias, ular, dan lain-lain. Mencintai alam seperti: pepohonan, pegunungan, lembah, bunga, rerumputan, salju, dan lain-lain; Mencintai orang seperti: ayah, ibu, kakek, nenek, anak, istri, suami, sahabat, dan lain-lain; Mencintai situasi seperti: damai, tenang, ramai, dan lain-lain; Beberapa dari kita bahkan jatuh cinta pada cinta. Namun hal-hal di atas bukanlah jenis cinta yang dapat memenuhi kebutuhan utama kesehatan emosional manusia.

Bahkan beberapa orang lebih jauh menggunakan cinta untuk menerangkan sikap “saya melakukannya karena saya mencintainya”. Keterangan tersebut dilakukan untuk berbagai macam tindakan. Beberapa orang menyebut perselingkuhannya sebagai cinta, sementara para pemuka agama menyebutnya dosa. 

Seorang pemabuk menyatakan ia mencintai alkohol, sementara psikolog menyebutnya candu. Orang tua melakukan apa pun yang diminta anaknya dengan alasan cinta, sementara para terapis keluarga menyebutnya memanjakan anak. Sekali lagi, sikap seperti ini bukanlah jenis cinta yang kita maksudkan di sini.

Lalu jenis cinta bagaimanakah yang kita maksudkan yang dapat dapat memenuhi kebutuhan utama kesehatan emosional manusia? Gary Chapman dalam buku The 5 Love Language menyebutkan 5 jenis kasih yang mampu memenuhi kebutuhan utama emosional manusia dan menjelaskan cara mengekspresikannya. 

Chapman menyebutnya sebagai “bahasa kasih” dan menjelaskan bahwa setiap orang pasti memiliki satu bahasa kasih yang utama atau yang dominan: 

(1) Words Of Affirmation (Kata-kata Pendukung); (2) Quality Time (Waktu Berkualitas); (3) Receiving Gifts (Menerima Hadiah-hadiah); (4) Acts of Service (Tindakan-tindakan Pelayanan); (5) Physical Touch (Sentuhan Fisik)

3. Memahami Bahasa Kasih Pasangan. 

Gery Chapman menjelaskan bahwa untuk menemukan bahasa kasih seseorang maka kita harus mengamati cara mereka mengungkapkan kasih kepada orang lain. Seseorang dapat mengenali bahasa kasih pasangannya tentu saja dengan cara mengamati ini. Dengan mengenali bahasa kasih pasangan, kita dapat saling memahami kebutuhan masing-masing, serta dapat menyampaikan rasa kasih sayang dengan tepat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasangan. 

Penyampaian rasa kasih sayang yang tepat dapat membuat apa yang dilakukan atau dikorbankan menjadi tidak sia-sia, sehingga pasangan akan merasa lebih bahagia karena merasa lebih dimengerti dan diperdulikan harapannya. 

Berikut ini penjelasan ringkas lima bahasa kasih menurut Gery Chapman.

(1) Words Of Affirmation (Kata-kata Pendukung). 

Seorang suami atau istri yang memiliki bahasa kasih ini sangat sering mengatakan hal-hal yang romantis kepada pasangannya, misalnya: “Aku cinta kamu”, “Hari ini kamu cantik (tampan)”, “Masakanmu enak sayang” dan lain sebagainya. Jika suami atau istri melakukan hal sama kepada maka pasti pasangannya merasa sangat dicintai dan bahagia.

(2) Quality Time (Waktu Berkualitas). 

Seseorang suami atau istri yang memiliki bahasa kasih jenis ini biasanya suka mengajak pasangannya berduaan, entah itu nonton film berdua, jalan-jalan berdua, maupun hal lainnya hanya berdua saja. Karena itu, hendaknya suami atau istri memberikan dan meluangkan waktu untuk pasangannya supaya ia merasa dicintai dan diperhatikan.

(3) Receiving Gifts (Menerima Hadiah-hadiah). 

Seorang suami atau istri yang mempunyai bahasa kasih ini biasanya suka memberikan hadiah untuk pasangannya. Misalnya memberi hadiah saat ulang tahun atau oleh-oleh saat pulang kerja, dan sebagainya. Sebenarnya hal yang sama diharapkan dilakukan kepadanya dari pasangannya karena itulah jenis bahasa kasihnya.

(4) Acts of Service (Tindakan-tindakan Pelayanan). 

Seorang suami atau istri yang bahasa kasihnya adalah pelayanan biasanya suka sekali membantu melakukan hal-hal tertentu untuk membantu meringankan beban pasangannya. Dan suami atau istri ini akan merasa dicintai saat pasangannya melakukan hal yang sama kepadanya. Misalnya pasangan kita membantu kita menata rak buku, menyiapkan sarapan, memasak, membersih rumah dan melakukan tugas rumah tangga, itu bisa dipastikan bahwa bahasa cintanya adalah pelayanan. Karena itu, maka kita harus peka dan melakukan hal yang sama jika dia sedang beraktivitas.

(5) Physical Touch (Sentuhan Fisik). 

Seorang suami atau istri yang memiliki jenis bahasa kasih ini biasanya suka sekali menyentuh kita, misalnya dengan membelai rambut, menggandeng tangan kita, memeluk, dan sebagainya.
Next Post Previous Post