ORANG KAYA YANG SALEH : Rut 2:1-23 (2)

Pdt. Budi Asali,M.Div.

II) Diri Boas dan sikapnya terhadap Rut.

1) Boas adalah seorang Israel yang kaya.

Rut 2:1: “Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.”.
ORANG KAYA YANG SALEH : Rut 2:1-23 (2)
Matthew Henry: “Of her rich kinsman, Boaz, ‘a mighty man of wealth,’ v. 1. The Chaldee reads it, ‘mighty in the law.’ If he was both, it was a most rare and excellent conjunction, to be mighty in wealth and mighty in the scriptures too; those that are so are mighty indeed.” [= Dari sanaknya yang kaya, Boas, ‘seorang yang kaya raya’, ay 1. Orang Kasdim membacanya ‘perkasa / kuat / besar dalam hukum Taurat’. Jika ia adalah keduanya, itu adalah gabungan yang paling jarang dan bagus, untuk menjadi besar dalam kekayaan dan besar dalam Kitab Suci juga; mereka yang adalah demikian, benar-benar adalah besar.].

Catatan: Kata bahasa Inggris ‘mighty’ bisa diartikan ‘perkasa’, ‘kuat’, ‘besar’, ‘sangat’.

Bdk. Lukas 12:16-21 - orang kaya yang bodoh.

2) Boas datang ke ladang.

Rut 2:4: “Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: ‘TUHAN kiranya menyertai kamu.’ Jawab mereka kepadanya: ‘TUHAN kiranya memberkati tuan!’”.

Matthew Henry: “Harvest-time is busy time, many hands must then be at work. ... He had a servant that was set over the reapers, v. 6. ... Yet he came himself to his reapers, to see how the work went forward, if he found any thing amiss to rectify it, and to give further orders what should be done. This was both for his own interest (he that wholly leaves his business to others will have it done by the halves; the master’s eye makes a fat horse) and it was also for the encouragement of his servants, who would go on the more cheerfully in their work when their master countenanced them so far as to make them a visit.” [= Saat panen adalah saat sibuk, banyak tangan harus bekerja pada saat itu. ... Ia mempunyai seorang pelayan yang ditempatkan atas para penuai, Rut 2: 6. ... Tetapi ia sendiri datang kepada para penuainya, untuk melihat bagaimana pekerjaan itu berjalan, jika ia mendapatkan apapun yang salah untuk membetulkannya, dan untuk memberikan perintah-perintah lebih lanjut tentang apa yang harus dilakukan. Ini adalah baik untuk kepentingannya sendiri (ia yang meninggalkan seluruh bisnisnya kepada orang-orang lain akan mendapati bahwa itu dilakukan setengah-setengah; mata sang tuan / majikan membuat bisnis berjalan dengan baik) dan itu juga baik untuk semangat dari pelayan-pelayannya, yang akan meneruskan dengan lebih gembira dalam pekerjaan mereka pada waktu tuan / majikan mendukung mereka sehingga mengunjungi mereka.].

Catatan: kata-kata Matthew Henry pada bagian bawah hanya berlaku untuk pegawai-pegawai yang rajin. Pegawai-pegawai yang malas, justru akan tidak senang kalau bossnya hadir terus dalam pekerjaan!

The Biblical Illustrator: “Wise Cato could say, ‘That man which minds not his vintage or harvest, the further he is from his labour, the nearer he is to his loss’;” [= Cato yang bijaksana berkata, ‘Orang itu, yang tidak peduli pada panennya, makin jauh ia dari pekerjaan / jerih payahnya, makin dekat ia pada kerugiannya’;].

The Biblical Illustrator: “HIS DILIGENCE IN BUSINESS. Boaz was not one whom necessity compelled to labour. He was rich; and is indeed called ‘a mighty man of wealth.’ Yet he made that no reason for wasting his life in ease and idleness. Nor, though he employed overseers, did he consider it right to commit his business entirely into their hands. In the first place, such irresponsibility is not good for servants. It places them in circumstances of temptation to act dishonestly. Neither is it, in the second place, for the master’s interests. ‘The eye of the master maketh a fat horse,’ says an English proverb. ‘The farmer ploughs best with his feet,’ says a Scotch one - his success turning on the attention he personally gives to the superintendence of his servants and the different interests of his farm.” [= KERAJINANNYA DALAM BISNIS / PEKERJAAN. Boas bukanlah seseorang yang dipaksa bekerja oleh kebutuhan. Ia kaya; dan memang disebut ‘seorang yang sangat kaya’. Tetapi ia tidak membuat hal itu sebagai alasan untuk menyia-nyiakan hidupnya dalam kesantaian dan kemalasan. Juga, sekalipun ia mempekerjakan pengawas-pengawas, ia tidak menganggapnya benar untuk menyerahkan seluruh bisnisnya ke dalam tangan mereka. Pertama-tama, sikap tidak bertanggung jawab seperti itu tidak baik untuk pelayan-pelayan. Itu menempatkan mereka dalam keadaan yang memberikan pencobaan untuk bertindak tidak jujur. Juga, kedua, itu tidak baik untuk kepentingan sang tuan / majikan. ‘Mata dari sang tuan / majikan membuat kuda yang gemuk / bisnis yang sukses’, kata suatu pepatah Inggris. ‘Petani membajak secara terbaik dengan kakinya’ kata pepatah Skotlandia - kesuksesannya tergantung pada perhatian yang ia berikan secara pribadi kepada pengawas-pengawas dari pelayan-pelayannya dan kepentingan-kepentingan yang berbeda dari pertaniannya.].

The Biblical Illustrator: “The leading lesson which Boaz teaches us is the sanctity of every earthly occupation when pursued by the servant of God. The real greatness of any man’s work consists in its being done according to the standard and limits of religion;” [= Pelajaran utama yang Boas ajarkan kepada kita adalah kekudusan dari setiap pekerjaan duniawi pada waktu dikerjakan / diperjuangkan oleh pelayan Allah. Ke-besar-an yang sesungguhnya dari pekerjaan siapapun terbentuk dari dilakukannya pekerjaan itu sesuai dengan standard dan batasan agama;].

Pulpit Commentary: “Boaz seems to have lived on friendly terms with those in his employment, and to have taken an interest in them and in their toils. A lesson for all masters and employers of labour.” [= Boas kelihatannya hidup dalam hubungan yang baik dengan para pekerjanya, dan mempunyai kepedulian terhadap mereka dan pekerjaan mereka. Suatu pelajaran untuk semua tuan dan majikan.] - hal 34.

Matthew Henry: “Their mutual respect to each other; he to them as good servants, and they to him as a good master. When he came to them he did not fall a chiding them, as if he came only to find fault and exercise his authority, but he prayed for them: ‘The Lord be with you, prosper you, and give you health and strength, and preserve you from any disaster.’ Nor did they, as soon as ever he was out of hearing, fall a cursing him, as some ill-natured servants that hate their master’s eye, but they returned his courtesy: ‘The Lord bless thee, and make our labours serviceable to thy prosperity.’ Things are likely to go on well in a house where there is such good-will as this between master and servants.” [= Mereka saling memberi hormat satu kepada yang lain; ia kepada mereka sebagai pelayan-pelayan yang baik, dan mereka kepada dia sebagai seorang tuan / majikan yang baik. Pada waktu ia datang kepada mereka ia tidak memberikan celaan kepada mereka, seakan-akan ia datang hanya untuk mencari kesalahan dan melaksanakan otoritasnya, tetapi ia berdoa untuk mereka: ‘Tuhan menyertai kamu, memakmurkan engkau, dan memberimu kesehatan dan kekuatan, dan menjaga kamu dari bencana apapun’. Juga mereka, begitu ia tidak mendengarnya, tidak memberikan kutukan kepadanya, seperti sebagian / beberapa pelayan-pelayan yang bersifat buruk yang membenci mata dari tuannya, tetapi mereka membalas kesopanannya: ‘Tuhan memberkati engkau, dan membuat pekerjaan kami berguna untuk kemakmuranmu’. Hal-hal akan sangat memungkinkan untuk berjalan dengan baik dalam sebuah rumah dimana di sana ada sikap yang baik / ramah seperti ini antara tuan dan pelayan-pelayan.].

Penerapan: jangan menganggap pegawai / pekerja hanya sebagai alat saudara untuk mendapatkan uang. Mereka juga adalah manusia yang harus dikasihi / diperhatikan.

Matthew Henry: “Pious ejaculations, lifting up our hearts to God for his favour, in such short prayers as these. Only we must take heed that they do not degenerate into formality, lest in them we take the name of the Lord our God in vain;” [= Seruan-seruan saleh, mengangkat hati kita kepada Allah untuk kebaikan / pertolonganNya, dalam doa-doa pendek seperti ini. Hanya kita harus berhati-hati bahwa seruan-seruan itu tidak memburuk menjadi sesuatu yang bersifat formalitas / kebiasaan, supaya jangan dalam hal itu kita menggunakan nama Tuhan Allah kita dengan sia-sia;].

Penerapan: hati-hati dalam menggunakan ‘gbu’ dalam sms!

Dalam keadaan moral dan kerohanian yang buruk pada jaman Hakim-hakim, ternyata Boas bisa mempunyai moral dan kerohanian yang baik! Jadilah garam dan terang dunia, bukan garam dan terang surga!

The Bible Exposition Commentary: “How good it is to know that God has good people living in bad times! If you knew only the record in the Book of Judges, you might conclude that the righteous had perished from the earth (Ps 12:1-2; Isa 57:1; 1 Kings 19:10; Mic 7:2). But there were still people like Boaz who knew the Lord and sought to obey His will.” [= Alangkah baiknya untuk tahu bahwa Allah mempunyai orang-orang saleh yang hidup pada jaman / saat yang buruk! Jika engkau tahu hanya catatan dalam kitab Hakim-hakim, engkau mungkin menyimpulkan bahwa orang benar telah habis dari bumi (Mazmur 12:2-3; Yesaya 57:1; 1Raja 19:10; Mikha 7:2). Tetapi di sana tetap ada orang-orang seperti Boas yang mengenal Tuhan dan berusaha untuk mentaati kehendakNya.].

The Biblical Illustrator: “SOME RICH MEN MAY YET BE RELIGIOUS MEN. Though indeed they are rare birds, yet riches and religion are not inconsistent things.” [= BEBERAPA / SEBAGIAN ORANG KAYA BISA JUGA ADALAH ORANG-ORANG YANG RELIGIUS. Sekalipun memang mereka adalah pribadi yang unik, tetapi kekayaan dan agama bukanlah hal-hal yang bertentangan / tidak konsisten.].

3) Boas bertanya tentang Rut.

a) Mungkin sekali Rut adalah seorang yang cantik / sexy sehingga Boas langsung memperhatikan Rut. Juga pesan Boas dalam  Rut 2:9,15,16 yang melarang pekerja-pekerja lelaki mengganggu Rut, secara implicit menunjukkan bahwa Rut adalah seorang yang cantik / sexy.

Pulpit Commentary: “His eye had been instantaneously arrested by the handsome stranger.” [= Matanya segera / langsung ditawan oleh orang asing yang cantik itu.] - hal 30.

The Bible Exposition Commentary: “No sooner had Boaz greeted his workers than his eye caught the presence of a stranger in the field, and a lovely stranger at (as?) that. I get the impression that when he saw her, it was love at first sight; for from that point on, Boaz focuses his interest on Ruth and not on the harvest. Though an alien, Ruth was an eligible young woman whom the young men of the town would notice (3:10). Ruth 2:11 indicates that Boaz had already heard about Ruth, but now he was about to meet her personally.” [= Begitu Boas telah memberi salam kepada pekerja-pekerjanya matanya menangkap kehadiran dari seorang asing di ladang, dan seorang asing yang cantik seperti itu. Saya mendapat kesan bahwa pada waktu ia melihatnya, itu adalah cinta pada pandangan pertama; karena dari titik itu dan seterusnya, Boas memfokuskan perhatiannya kepada Rut dan bukan pada tuaian. Sekalipun seorang asing, Rut adalah seorang perempuan muda yang dapat dipilih / memenuhi syarat, yang akan diperhatikan oleh orang-orang muda dari kota itu (3:10). Rut 2:11 menunjukkan bahwa Boas telah mendengar tentang Rut, tetapi sekarang ia mau menemuinya secara pribadi.].

b) Pertanyaan Boas.

Rut 2:5: “Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: ‘Dari manakah perempuan ini?’”. Ini salah terjemahan.

KJV: ‘Whose damsel is this?’ [= Milik siapa gadis ini?].

RSV: ‘Whose maiden is this?’ [= Milik siapa gadis ini?].

NIV: ‘Whose young woman is that?’ [= Milik siapa perempuan muda itu?].

NASB: ‘Whose young woman is this?’ [= Milik siapa perempuan muda ini?].

Pulpit Commentary: “The question which he put to the overseer is not ‘who’ but ‘whose is that young woman’! She had not the gait or air of an ordinary pauper, and hence he wondered if she could belong to any of the families in Bethlehem.” [= Pertanyaan yang ia berikan kepada sang pengawas bukanlah ‘siapa’ tetapi ‘milik siapa perempuan muda itu’! Ia tidak mempunyai gaya berjalan atau penampilan lahiriah dari seorang miskin biasa, dan karena itu ia bertanya-tanya apakah ia termasuk dalam keluarga manapun di Betlehem.] - hal 30.

c) Jawaban bujang Boas terhadap pertanyaan Boas.

Rut 2: 6-7: “(6) Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: ‘Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab. (7) Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti.’”.

Matthew Henry: “The steward gave to Boaz a very fair account of her, proper to recommend her to his favour, v. 6,7. ... Servants should be just in the character and reports they give to their masters, and take heed they do not misrepresent any person, nor without cause discourage their master’s charity.” [= Pengurus itu memberi kepada Boas cerita yang adil / jujur tentangnya, pantas / tepat untuk memujinya sehingga mendapat perkenan Boas, Rut 2: 6,7. ... Pelayan-pelayan harus adil / benar dalam karakter dan laporan-laporan yang mereka berikan kepada tuan mereka, dan berhati-hati untuk tidak menggambarkan secara salah orang manapun, atau tanpa alasan mencegah / menghalangi kasih tuan mereka.].

Bible Knowledge Commentary: “Boaz knew much about Ruth. News about her had traveled rapidly throughout the small town.” [= Boas tahu banyak tentang Rut. Berita tentang dia telah tersebar dengan cepat di seluruh kota kecil itu.].

Tetapi yang tersebar adalah berita yang baik tentang Rut! Rasanya sangat bertentangan dengan kebiasaan di sini. Yang beredar mayoritas adalah gosip, fitnah, dan berita-berita negatif.

Tetapi kita juga tidak boleh jatuh pada extrim sebaliknya, yaitu membagus-baguskan seseorang secara tidak pada tempatnya. Ini juga bisa membahayakan, khususnya kalau kita membagus-baguskan seorang pendeta / pemberita Firman Tuhan.

4) Boas mengajak Rut bicara.

 Rut 2:8: “Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: ‘Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan.”.

The Bible Exposition Commentary: “We have every reason to believe Boaz loved Ruth and therefore took the first steps to meet her needs.” [= Kami mempunyai setiap alasan untuk percaya bahwa Boas mencintai Rut dan karena itu mengambil langkah pertama untuk mencukupi kebutuhannya.].

Mungkin sekali saat itu ada kebiasaan bagi orang-orang yang memunguti bulir-bulir jelai / gandum yang tersisa itu untuk berpindah-pindah dan mencari pemilik ladang yang baik (bdk. ay 2: ‘orang yang murah hati kepadaku’).

Boas menasehati Rut untuk tidak pindah ke ladang lain, tetapi tetap saja memunguti jelai di ladang Boas. Ini ia katakan jelas supaya ia bisa sering bertemu dengan Rut!

Pulpit Commentary: “‘Do not go to glean in the other field.’ Pointing, no doubt, as he spoke, to a parcel of adjoining fields, belonging to a neighbor proprietor. Boaz’s interest and sympathy went out strong, all at once, toward the daughter-in-law of his deceased relative. His heart was smitten with admiration for the modest and fascinating widow.” [= ‘Jangan pergi memungut jelai di ladang lain’. Sambil menunjuk, tak diragukan, pada saat ia berbicara, ke suatu bidang tanah dari ladang yang berdampingan, milik dari seorang pemilik tetangga. Perhatian dan simpati Boas keluar dengan kuat, secara serentak, terhadap menantu perempuan dari almarhum keluarganya. Hatinya terpukul dengan kekaguman terhadap janda yang sopan / rendah hati dan sangat mempesonakan / menarik.] - hal 31.

5) Boas melindungi Rut dengan memberi pesan kepada pegawai-pegawainya.

 Rut 2:9,15,16: “(9) Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu.’ … (15) Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: ‘Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu; (16) bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia.’”.

Posisi yang paling enak untuk memunguti jelai itu jelas adalah kalau Rut dekat dengan pegawai-pegawai Boas, karena kalau ia jauh, maka sebelum ia memungut, jelai yang jatuh sudah dipungut orang lain. Tetapi kalau ia dekat dengan para pegawai Boas, maka juga ada bahayanya dari para pegawai lelaki. Sekarang, dengan adanya pesan dari Boas itu, maka Rut terlindung dari kekurang-ajaran para pegawai lelaki.

Matthew Henry: “He took an account from his reapers concerning a stranger he met with in the field, and gave necessary orders concerning her, that they should not touch her (v. 9) nor reproach her, v. 15. Masters must take care, not only that they do no hurt themselves, but that they suffer not their servants and those under them to do hurt.” [= Ia mengambil laporan dari penuai-penuainya berkenaan dengan seorang asing yang ia temui di ladang, dan memberikan perintah-perintah yang perlu berkenaan dengannya, supaya mereka tidak menyentuh dia (Rut 2:9) ataupun mencela dia, Rut 2:15. Tuan-tuan harus memperhatikan, bukan hanya bahwa mereka tidak menyakiti / merugikan diri mereka sendiri, tetapi supaya mereka tidak membiarkan pelayan-pelayan dan orang-orang di bawah mereka melakukan tindakan yang melukai / merugikan.].

Catatan:

a) Rut 2: 9b: “Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau.”.

KJV/NIV/NASB: ‘touch’ [= menyentuh].

RSV: ‘molest’ [= mengganggu secara sexual].

b) Rut 2: 15: “Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: ‘Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu;”.

KJV: ‘and reproach her not’ [= dan jangan mencela dia].

RSV: ‘and do not reproach her’ [= dan jangan mencela dia].

NIV: ‘don’t embarrass her’ [= jangan mempermalukan dia].

NASB: ‘and do not insult her’ [= dan jangan menghina dia].

Bandingkan dengan berita tentang tuan-tuan di Arab Saudi dan Malaysia, yang dirinya sendiri justru bersikap kasar, menganiaya, dan memperkosa, para TKW.

6) Boas memberi Rut ijin untuk minum.

Rut 2: 9b: “Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu.’”.

Ini adalah sesuatu yang penting! Pekerjaan memungut jelai cepat membuat orang jadi haus, dan kalau Rut harus mengambil air sendiri, itu membuang banyak waktu dan tenaga, sehingga ia hanya bisa mendapatkan sedikit jelai.

7) Boas berdoa untuk Rut.

 Rut 2:12: “TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayapNya engkau datang berlindung.’”.

Doa ini akhirnya dijawab oleh Tuhan melalui diri Boas sendiri.

8) Boas mengajak Rut makan.

Boas memberi makanan yang begitu banyak sehingga ber­lebihan dan akhirnya diberikan kepada Naomi.

 Rut 2:14,18: “(14) Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: ‘Datanglah ke mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini.’ Lalu duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya. … (18) Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,”.

9) Boas memberikan hak khusus kepada Rut.

 Rut 2:15: “Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: ‘Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu;”.

Ia jelas tidak memberikan hak seperti ini kepada para pemungut jelai yang lain!

10)Boas memberi perintah kepada para pegawainya untuk mempermudah pekerjaan Rut.

 Rut 2:16: “bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia.’”.

Bible Knowledge Commentary: “In these several ways Boaz was providing for Ruth beyond what was required by the Law” [= Dalam beberapa hal-hal ini Boas memberi kepada Rut melampaui apa yang dituntut oleh hukum Taurat].

Keil & Delitzsch (tentang ay 15-16): “These directions of Boaz went far beyond the bounds of generosity and compassion for the poor; and show that he felt a peculiar interest in Ruth,” [= Pengarahan-pengarahan Boas ini jauh melampaui batasan dari kemurahan hati dan belas kasihan untuk orang miskin; dan menunjukkan bahwa ia merasakan suatu perhatian khusus kepada Rut,].

Dari semua ini, sekalipun ada alasan-alasan lain, menurut saya terlihat dengan jelas bahwa Boas tertarik kepada Rut! Dalam kehidupan Rut yang penuh penderitaan itu, munculnya Boas dan tertariknya Boas kepada Rut, jelas merupakan suatu titik terang di dalam kegelapan!

Baca Juga: Hidup Benar Di Tengah Penderitaan : Rut 2:1-23 (1)

Pulpit Commentary: “In all this we see the beginning of the reward which was, in the providence of God, conferred on noble, self-surrendering, self-sacrificing Ruth. The heart of Boaz was moving toward her. The blessing of the Most High was descending on her. So, in one form or another, will it descend on all who, in their different spheres, carry with them, according to the measure of their capacity, the spirit that, in beautiful activity, stirred and heaved within the heart of the Moabitish gleaner.” [= Dalam semua ini kita melihat permulaan dari pahala yang, dalam providensia Allah, dianugerahkan kepada Rut yang mulia, menyerahkan diri sendiri, mengorbankan diri sendiri. Hati Boas bergerak ke arahnya. Berkat dari Yang Maha Tinggi sedang turun kepadanya. Demikianlah, dalam satu bentuk atau bentuk yang lain, berkat itu akan turun kepada semua yang, dalam lingkungan mereka yang berbeda, membawa bersama mereka, sesuai dengan ukuran kapasitas mereka, roh / semangat yang, dalam aktivitas yang indah, menggerakkan dan menyembul / muncul dalam hati dari pemungut jelai Moab ini.].

Penerapan: kalau saudara betul-betul adalah anak Tuhan, dan saudara betul-betul ikut Tuhan, tetapi saudara hidup sangat menderita, dan segala sesuatu kelihatan gelap, tetaplah setia kepada Tuhan. Lambat atau cepat, Ia akan memunculkan titik terang dalam kehidupan saudara!
Next Post Previous Post