MAKNA PENEBUSAN DALAM PERJANJIAN BARU

Kata penebusan bukanlah ajaran yang hanya khas Perjanjian Baru. Faktanya, pada KJV kata “redeem” (tebus) dengan berbagai variasinya muncul sebanyak 139 dalam Perjanjian Lama, dan hanya 22 kali dalam Perjanjian Baru. 
MAKNA PENEBUSAN DOSA DALAM PERJANJIAN BARU
gadget, otomotif, bisnis
Istilah yang di gunakan dalam PB sehubungan dengan penebusan Kristus bagi orang percaya ada tiga istilah yang sangat terkenal yaitu, agorazo, eksagorazo dan lutroo, di mana ketiga istilah ini dalam Perjanjian Baru berhubungan dengan kegiatan membeli budak di pasar perbudakan (Otieli Harefa, 2016: 44)

1. Agorazo, artinya membeli, membayar atau menyerahkan sesuatu sebagai harga pembayaran yang setimpal bagi sesuatu barang lainnya. Kata ini berasal dari agora yang berarti pasar luas dan terbuka. makna teologisnya bahwa manusia berada dalam dunia sebagai pasar dosa ditebus oleh kematian Kristus sebagai harga yang harus dibayar.(Marantika, 2012: 61). 

Dalam PB istilah agorazo dihubungkan penebusan yang dilkukan Kristus kepada manusia berdosa lewat kematian-Nya di atas kayu salib. Artinya kematian Kristus diterima oleh Allah yang menghukum dosa sebagai suatu pembayaran harga yang setimpal, sehingga manusia terbebas dari hukuman karena sudah ada penebusan. Senada dengan itu Walvoord juga berkata bahwa penggunaan istilah agorazo yang berasal dari kata agora yang artinya membeli, Kitab Perjanjian Baru menghubungkannya dengan kematian Kristus sebagai harga pembelian orang-orang berdosa, sebagaimana dijelaskan dalam 1Korintus 6:20, 7:23 dan 2 Petrus 2:1 (Walvoord, 199 C.E.: 152).

Istilah ini berarti pemberian sesuatu harga yang setimpal dengan darah Yesus (I Petrus 1:18-19) dibeli bagi Allah. Sedangkan hasil yang diharapkan dari penebusan itu ialah agar setiap mereka yang telah ditebus dengan darah yang mahal mempermuliakan Allah. Ryrie memperjelas bahwa pemakaian kata agorazo dalam penebusan bersifat soteriologis dalam PB dimana hal ini mencakup tiga aspek. 

Pertama, Kristus telah membayar harga tebusan untuk umat manusia. 

Kedua, harganya disebut dengan jelas yaitu darah Kristus. 

Ketiga, manusia telah dibeli, maka kita bertanggungjawab melayani Dia sang penebus (Charles C. Ryrie, 2015: 35). 

Jadi dengan penjelasan kata agorazo tentang penebusan bisa diartikan bahwa telah terjadi transaksi jual beli yang di pasar dosa, dimana Kristus telah menyerahkan harga yang setimpal yaitu nyawa-Nya sendiri sehingga setiap mereka yang percaya kepada penebusan Kristus memperoleh hidup kekal karena mereka bukan lagi hamba dosa tetapi milik Kristus

2. Eksagorazo yang berasal dari akar kata yang sama, namun ada penambahan kata eks di depannya, yang bertujuan untuk mempertegas pernyataan pertama. Tambahan kata eks berarti “dari” atau “keluar dari.” Makna teologisnya adalah dibeli keluar dari atau dipindahkan dari pasar dosa (Marantika, 2012: 62). 

Menurut Ryrie penambahan kata depan “eks” memberi penekanan bahwa di beli dan dibawa keluar dari tempat semula, dalam Galatia 4:5 menyatakan “Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.”(Charles C. Ryrie, 2015). 

Kematian Kristus bukan saja untuk membayar dosa manusia, tetapi sekaligus memindahkan manusia dari pasar perbudakan dosa, dan diberi jaminan hidup kekal, manusia yang sebelumnya ada di bawah hukum dosa setelah menerima penebusan dipindahkan ke dalam kasih karunia Allah. Yohanes 10:28 “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” 

Dari penjelasan ayat ini mempertegas tentang kepastian kepemilikan hidup kekal bagi setiap mereka yang sudah menerima penebusan Kristus, bahkan tidak ada kekuatan apa pun yang bisa merebut dari kepemilikan Kristus. 

3. Lutroo yang arti dasarnya adalah membebaskan atau melepaskan dari belenggu dosa dan disuruh pergi sebagai orang merdeka .(Marantika, 2012: 63) Istilah kata “tebusan” dalam Matius 20:28 dan Markus 10:45, memakai istilah (lutron) dalam bentuk accusative singular, yang menjelaskan bahwa pelaksanaan penebusan oleh Kristus berkuatan cukup membebaskan manusia dari ikatan dosa (BibleWorks7, 2012). 

Lebih jauh Ryrie menjelaskan bahwa lutroo berasal dari kata luo artinya melepaskan, kata ini biasa dipakai untuk melepaskan baju, hewan atau tawanan, di mana pelepasan ini disertai dengan penyerahan sejumlah uang yang harus dibayar sebagai syarat pelepasan.(Charles C. Ryrie, 2015: 36) 

Arrington menjelaskan lutro dalam perpektif teologi sebagai tindakan Allah melalui kematian Kristus untuk membayar suatu harga yang setimpal yaitu dengan darah perjanjian guna memberi pengampunan dosa bagi banyak orang, sehingga setiap orang percaya disebut sebagai orang merdeka (Arrington, 2015: 202). 

Penjelasan dari penggunaan istilah lutroo di atas memperlihatkan sifat dan wujud dari pembebasan orang berdosa oleh kematian Kristus di atas kayu salib sebagai tebusan pembayaran hukuman dosa manusia. Hal ini mempertegas bahwa penebusan yang di lakukan oleh Kristus tidak saja memindahkan posisi manusia berdosa, tetapi dalam posisi mereka yang baru manusia berdosa dinyatakan sebagai orang bebas atau orang yang telah merdeka. 


Ketika hal ini dihubungkan dengan kehidupan kekal yang diperoleh manusia lewat imannya kepada Kristus, maka ini menjadi jaminan keselamatan bagi orang percaya. Jika hidup kekal adalah pemberian Allah lewat karya pengorbanan Kristus maka sudah seharusnya manusia berdosa menghormatinya dengan mempersembahkan hidupnya kembali kepada Kristus.

Jadi, Alkitab menunjukkan keadaan manusia yang pada dasarnya telah berada di bawah kuasa dosa, dan dari keadaan tersebut ia tidak berdaya membebaskan dirinya. Untuk membebaskan manusia, suatu tebusan dibayar. Kristus membayar tebusan yang diperlukan itu dengan kematian-Nya sendiri. Asuransi kendaraan
Next Post Previous Post