YOHANES 11:25 (ARTI AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP)

Yohanes 11:25 TB Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati
 
Makna yang terkandung di dalam ungkapan “Akulah” adalah bahwa Yesus adalah Tuhan. Yesus adalah Pencipta dan sudah ada sejak semula sebelum dunia dijadikan. Dengan demikian, segala keagungan, kemuliaan, dan otoritas ada di dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus.
YOHANES 11:25 (ARTI AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP)
gadget, otomotif, bisnis
Akulah Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 11:25)

Pernyataan atau ucapan Yesus ini disampaikan pada saat Lazarus saudara Maria dan Marta telah mati. Maria dan Marta sangat berduka. Yohanes 11:19 dinyatakan, Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Orang Yahudi sudah datang untuk memberi penghiburan, tetapi Yesus yang mereka tunggu-tunggu belum datang.

Yesus Kristus mengasihi Marta, Maria dan Lazarus, membiarkan kesulitan itu terjadi, dan membiarkan mereka berjalan dalam lembah bayang-bayang maut. Setelah dua hari, Yesus pergi ke tempat Lazarus. Perjalanan sampai ke Betania hanyalah satu hari saja, namun waktu Yesus sampai di sana, Lazarus sudah meninggal empat hari. Kemungkinan besar Lazarus mati tidak lama setelah utusan dari Betania itu pergi untuk menyampaikan berita bahwa Lazarus sakit. Jadi utusan Betania itu berjalan satu hari, Yesus menunggu dua hari, dan Yesus pergi ke Betania satu hari, sehingga totalnya adalah empat hari.

Waktu Yesus datang ke Betania, ada tiga macam respon yang seluruhnya mempertanyakan akan kasih-Nya: 

Pertama, Yohanes 11: 21 kata Marta kepada Yesus “Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati”. Marta tidak sungguh-sungguh menuduh Yesus, tetapi cukup jelas bahwa Marta mempertanyakan kasih Kristus. 

Kedua, Yohanes 11:32, Maria bertanya akan hal yang sama, tetapi dengan sikap yang berbeda. “Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati”.” Intinya adalah sama, mempertanyakan apakah betul Yesus mengasihi mereka? 

Ketiga, Yohanes 11:36-37 “Kata orang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?” Orang-orang banyak juga mempertanyakan kasih-Nya.

Ketiga respon di atas semuanya mempertanyakan tentang kasih Yesus kepada Lazarus dan tentu kepada Maria dan Marta. Pertanyaan mereka ini didasarkan pada ketidaktahuan tentang apa yang akan dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Mereka tidak dapat meyakinkan diri mereka sendiri bahwa Yesus sanggup membangkitkan orang mati dalam waktu sekejap. Hal ini tergambar dari apa yang disampaikan Marta, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman” (Yohanes 11:4). 

Marta beriman bahwa Lazarus akan bangkit tetapi bukan sekarang melainkan di akhir zaman. Merril C. Tenney menyatakan,

Dengan latar belakang kekalutan dan iman yang tidak sempurna seperti ini, maka tindakan Yesus di kubur Lazarus menjadi lebih-lebih lagi meyakinkan. Kepada murid-murid yang bingung dan kepada kedua saudara perempuan yang berduka, Ia telah menyajikan diri-Nya sebagai kebangkitan dan hidup, dan telah menantang mereka untuk percaya kepada-Nya walaupun kenyataan menunjukkan lain (25). Sekarang Ia harus membuktikan kuasa-Nya. Dapatkah Ia melakukannya?

Tenney mencoba menggambarkan tentang situasi yang dialami Maria dan Marta pada saat Lazarus mati. Mereka sangat kalut dan juga kurang iman. Akan tetapi tindakan Yesus telah menyelesaikan kekalutan dan meneguhkan iman mereka. Tidak meleset sedikit pun, Yesus telah melakukan apa yang Dia katakan. Keseluruhan pasal 11 menyatakan bahwa Yesus benar-benar berkuasa untuk membangkitkan orang mati. Kisah ini menjelaskan bahwa pergumulan yang dihadapi Maria dan Marta bersama Lazarus dapat terselesaikan.

Kata dasar kebangkitan adalah bangkit. Dalam bahasa Yunani avna,stasij, anastasis yang berarti kebangkitan. Namun, sangat mengejutkan bahwa kata kebangkitan ini tidak dicatat sebagai kata kunci oleh Fritz Rienecker. Justru yang dicatat sebagai kata kunci adalah pisteu,wn,, pistȇuȏn yang berarti percaya.

Penulis menduga bahwa hal ini terjadi karena orang Israel atau secara khusus Maria dan Marta telah mengetahui bahwa pasti ada kebangkitan. Dalam hal ini Yohanes justru menekankan pentingnya percaya kepada Yesus. Kata kunci dalam Yohanes 11:25-26 adalah kata “barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”. Tuhan Yesus mengatakan tiga kali kata “percaya”: “barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”,” setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.”

David Iman Santoso menyatakan, Yesus berkuasa atas maut, yang akhirnya terbukti dalam kebangkitan-Nya sendiri… Kalau Yesus adalah hidup, berarti di luar Dia tidak ada hidup dan tidak ada pengharapan. Maka, barang-siapa berada di dalam Dia, ia memiliki keduanya: Pada masa sekarang ia hidup; pada masa yang akan datang ia mempunyai harapan yaitu hidup yang kekal.

Ungkapan Akulah kebangkitan dan hidup, artinya adalah menunjuk kepada hidup di zaman yang sudah datang; itu yang sudah tiba sekarang. Perkataan ini berbicara tentang hidup yang telah dibangkitkan. Hidup itu sudah tiba sekarang sehingga setiap orang yang percaya akan hidup walaupun sudah mati. Hidup yang tidak mungkin mati lagi, hidup yang kekal. Hidup bersama dengan Yesus selama-lamanya.

Dihubungkan dengan penjelasan egȏ eimi, maka “Akulah kebangkitan dan hidup dapat dimengerti bahwa hanya Tuhan yang sanggup membangkitkan. Tuhan sanggup mengalahkan kematian. Sehingga setiap orang yang mengaku Yesus adalah Tuhan maka pasti dibangkitkan dan mendapat hidup yang kekal.
Next Post Previous Post