MAKNA MENGHAKIMI ORANG YANG HIDUP DAN MATI DALAM PENGAKUAN IMAN RASULI

Pdt. Yakub Tri Handoko.

Kita telah belajar bahwa Yesus Kristus nanti akan datang pula dari surga. Dia akan datang ke dalam dunia untuk kedua kalinya. Tapi, untuk apa Dia datang kedua kalinya? Alkitab menyatakan dengan jelas dan konsisten bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali untuk menghakimi semua orang, baik orang yang hidup maupun orang yang mati. Itulah sebabnya di dalam Pengakuan Iman Rasuli dikatakan “dan dari sana Ia akan datang pula untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati”.
MAKNA MENGHAKIMI ORANG YANG HIDUP DAN MATI DALAM PENGAKUAN IMAN RASULI
otomotif, bisnis
Ini sesuai dengan ucapan Yesus. “Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak” (Yohanes 5:22). Rasul Petrus dalam khotbahnya di hadapan Kornelius dan seluruh keluarganya, berkata bahwa Yesus _“. . .ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (Kisah Para Rasul 10:42). 

Juga Rasul Paulus di dalam suratnya kepada Timotius mengatakan: “ . . . Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, . . .” (2 Timotius 4:1). Jadi jelas pada saat Yesus datang kembali yang kedua nanti, Dia akan menjadi Hakim. Berkaitan dengan poin ini kita juga perlu memberikan beberapa catatan supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

Catatan yang pertama: Kedatangan-Nya yang kedua kali adalah untuk menghakimi, bukan untuk menentukan keselamatan seseorang. 

Pada saat kedatangan-Nya yang kedua, Yesus akan menghakimi, bukan untuk menentukan keselamatan seseorang. Dalam penghakiman yang terakhir, Dia akan menghakimi semua orang berdasarkan perbuatan mereka. 

Di dalam Matius 16 dituliskan, setelah Tuhan Yesus memberikan tantangan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Matius 16:24), lalu Dia menutup dengan pernyataan tentang penghakiman di akhir zaman, “Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya” (Matius 16:27).

Jelas ini tidak berkaitan dengan keselamatan, karena keselamatan kita tidak didasarkan oleh perbuatan. Efesus 2:8-9 dengan jelas menegaskan bahwa keselamatan kita adalah berdasarkan kasih karunia Allah bukan usaha kita, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” 

Jadi ketika dikatakan Yesus datang kembali kali yang kedua untuk menghakimi orang berdasarkan perbuatan mereka, maka itu bukan berbicara tentang keselamatan. Itu bicara tentang penghukuman bagi yang tidak percaya dan tentang kemuliaan dan pahala bagi orang yang percaya.

Alkitab juga mengajarkan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, maka orang itu langsung ke surga atau langsung ke neraka. Kita ingat seorang penyamun yang bertobat, yang juga sedang tergantung di kayu salib, di sebelah salib Yesus, Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43). 

“Firdaus” adalah ungkapan untuk surga. Menarik sekali, karena pada saat itu, penyamun itu berkata “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Dia bicara tentang “nanti”, tetapi Yesus berkata “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

Jadi keselamatan atau kebinasaan seseorang sudah pasti ketika orang itu meninggal dunia. Orang yang percaya langsung ke surga dan orang yang tidak percaya langsung ke neraka. Ajaran Alkitab sudah jelas tentang hal itu. Jadi Yesus akan datang kembali untuk menghakimi semua orang yang hidup dan yang mati dan itu tidak berkaitan dengan keselamatan.

Catatan yang kedua: Penghakiman Kristus pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali bermakna positif tetapi juga negatif. 

Positifnya adalah untuk orang percaya. Dia datang untuk memberikan kemuliaan. Dia datang untuk memuliakan orang percaya. Dia datang untuk memberikan pahala untuk orang-orang yang percaya, dan itulah yang diyakini oleh Rasul Paulus yang diungkapkannya demikian: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2 Timotius 4:7-8). Jelas ini bermakna positif untuk orang yang percaya.

Tapi kedatangan Yesus yang kedua kali juga bermakna negatif untuk orang yang tidak percaya. Di dalam Wahyu 1: 7 dikatakan, “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” 


Jadi nanti ketika Tuhan Yesus datang kali kedua dalam kemuliaan-Nya, maka semua orang akan menatap Dia termasuk orang-orang yang berbuat jahat dan terus menerus tidak percaya kepada Dia. Maka dikatakan akan terjadi ratapan yang besar bagi orang-orang tersebut. Karena ketika Yesus datang kembali yang kedua, Yesus tidak memberi mereka kemuliaan, tetapi memberi mereka hukuman yang kekal.

Itulah makna dari Yesus akan datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Tuhan memberkati kita.
Next Post Previous Post