APA KATA ALKITAB TENTANG AKHIR ZAMAN?

APA KATA ALKITAB TENTANG AKHIR ZAMAN?
(PEMBAHASAN TENTANG AKHIR ZAMAN 1)
Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

PENDAHULUAN

Ajaran tentang akhir zaman merupakan hal menarik, namun banyak mengundang kontroversi di kalangan Kristen. Istilah yang digunakan dalam teologi Kristen adalah eskatologis, yaitu ajaran tentang hal-hal terakhir atau akhir zaman. Terminologi “eskatologis” ini dibangun dari dua kata Yunani yaitu “eskhatos” yang artinya “akhir atau terakhir”, dan “logos” yang artinya “firman atau ajaran”. 
APA KATA ALKITAB TENTANG AKHIR ZAMAN?
Pakar teologi Injili Paul Enns menyatakan bahwa kaum Injil (protestan) pada umumnya sepakat mengenai eskatologi yang meliputi hal-hal seperti : kematian dan kebangkitan, surga dan neraka, kedatangan Kristus kembali, penghakiman, dan kekekalan. Sedangkan kontroversi berada di seputar pembahasan tentang pengangkatan gereja, masa kesusahan, dan kerajaan seribu tahun. 

Berbagai pendekatan teologis dan hermeneutis (tafsir Alkitab) yang diyakini telah diajukan yang pada akhirnya menghasilkan formulasi teologi dan argumentasi dari masing-masing pihak, antara lain : aminilenialisme, postmilenialisme, premilenialisme historis atau posttribulasionisme, dan premilenialisme dispensasional atau pratribulationisme. Terhadap hal-hal kontroversi tersebut, sebaiknya orang Kristen tidak bersikap dogmatis, agar relasi sebagai anggota tubuh Kristus tetap terpelihara. Untuk studi tentang akhir zaman, saya mengikuti pendekatan hermeneutik dan keyakinan premilenialisme pratribulasi.

APAKAH AKHIR ZAMAN ADA DIBICARAKAN DALAM ALKITAB

Akhir zaman merupakan salah satu misteri yang paling banyak dibicarakan, baik di kalangan Kristen mana pun non Kristen. Secara historis, telah muncul berbagai ramalan mengenai akhir zaman, baik yang dilandasi pendekatan logika ilmiah maupun metafisikan. Ramalan tentang kiamat tahun 2012 yang lewat telah menghebohkan dunia. Di Indonesia, kontroversi tentang prediksi ini telah menjadi komoditas bagi media massa, baik cetak maupun elektronik. 

Sementara itu, dari para ahli maupun para normal, semua berlomba untuk memberi komentar dan analisis. Sebagian orang menanggapi dengan bersikap apatis dan menganggap akhir zaman hanyalah kebohongan dengan kata lain tidak ada akhir zaman. Sementara yang lainnya begitu fanatik hingga memunculkan ajaran-ajaran sesat tentang akhir zaman dan menunjukkan perilaku keagamaan yang ekstrem. Namun, tidak sedikit orang yang menjadi bingung, cemas, dan kuatir karena ketidaktahuan dan ketidak-jelasan.

Lalu, bagaimana dengan orang Kristen? Bagi orang Kristen, pandangan tentang apa pun, termaksud tentang akhir zaman, yang harus dipegang adalah ajaran Alkitab. Namun pertanyaan lain muncul, apakah Alkitab memang membicarakan tentang akhir zaman? Ada banyak ayat Alkitab yang menyatakan akhir zaman. Misalnya, dalam Perjanjian Lama, Daniel mendapat perintah, “Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah” (Daniel 12:4). 

Frase Ibrani “sampai pada akhir zaman” dalam ayat ini adalah “'ad-'êt qêts” yang secara harafiah berarti “hingga masa akhir”. Sedang dalam Perjanjian Baru, Yesus juga ada menyinggung tentang akhir zaman ketika ia berkata, “...Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:20). Frase Yunani “sunteleias tou aiônos” berarti “mengakhiri, menyudahi, dan menyelesaikan”. Kata ini digunakan khusus untuk menyatakan akhir zaman. 

Jadi, Alkitab dengan jelas membicarakan tentang akhir zaman, bahkan Alkitab memberikan ajaran yang sistematis mengenai akhir zaman itu. Alkitab juga memberi petunjuk bagaimana orang Kristen harus bersikap, berperilaku, dan bertindak sehubungan dengan akhir zaman. Karena itu orang Kristen tidak seharusnya menjadi bingung dan terpengaruh dengan berbagai ramalan mengenai akhir zaman. Namun yang terpenting, orang Kristen harus tetap berpedoman dan berpegang teguh pada ajaran Alkitab.

MENANTIKAN AKHIR ZAMAN ATAUKAH MENANTIKAN KEDATANGAN KRISTUS?

Membahas tentang akhir zaman, maka kita perlu mengetahui tentang akhir zaman menurut ajaran Alkitab, agar tidak tersesat atau disesatkan oleh ajaran-ajaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Perlu ditegaskan bahwa orang percaya tidak diperintahkan untuk menantikan akhir zaman, melainkan dituntut untuk menanti kedatangan Kristus kembali (second coming) dengan setia. Seharusnya kita tidak perlu dipusingkan dengan urusan akhir zaman atau akhir dari dunia ini. Mengakhiri dunia ini merupakan urusan Allah bukan urusan kita.

Alkitab jelaslah memberitahu kita untuk menantikan kedatangan Kristus. Banyaknya ayat-ayat Alkitab yang menyinggung tentang Kedatangan Kristus kembali menunjukkan betapa pentingnya doktrin ini. Menurut Kevin J. Conner, pengajaran mengenai kedatangan Kristus kedua kali disinggung sekitar 318 kali dalam 216 pasal Perjanjian Baru. Bahkan ada pasal-pasal yang seluruhnya dipakai untuk memberitahukan kedatangan Kristus kedua kali, yaitu : Matius 24, 25, Markus 13, Lukas 21 dan I Korintus 15. 

Conner juga menyatakan bahwa sebenarnya ada lebih banyak referensi mengenai kedatangan Kristus daripada pengajaran lainnya dalam Perjanjian Baru. Beberapa pernyataan Alkitab yang perlu diperhatikan di sini, antara lain : 

(1) Pernyataan Yesus Kristus sendiri. Yesus Kristus telah menjanjikan bahwa Ia akan datang kembali (Yohanes 14:3; Matius 24:30); 

(2) Pernyataan Malaikat. Ketika Kristus naik ke surga dengan disaksikan oleh para murid dua malaikat mengkonfirmasikan bahwa Kristus akan datang kembali dengan cara yang sama (Kisah Para Rasul 1:10,11); 

(3) Pernyataan Para Rasul seperti : Petrus (Kisah Para Rasul 3:19-21; 2 Petrus 3:3-13), Paulus (1 Korintus 15:51,52; Filipi 3:20,21; 1 Tesalonika 4:16,17; 2 Tesalonika 1:7; Titus 2:3), Yakobus (Yakobus 5:7,8), Yohanes (1 Yohanes 2:28), dan Yudas (Yudas 1:14,15).

Gereja abad pertama dan kedua sungguh-sungguh berpegang teguh pada ajaran bahwa Kristus akan datang kembali, tetapi pada periode “gereja dalam abad-abad kegelapan”, doktrin ini hampir terlupakan. Pemulihan kebenaran ini secara spesial telah dibuktikan pada beberapa abad terakhir ini. Antusiasme menghidupkan kembali doktrin ini semakin meningkat. 

Beberapa kata Yunani dalam Perjanjian Baru menyatakan bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali yaitu : Paraousia yang berarti kehadiran atau kedatangan dengan didahului sesuatu (Matius 24:3; 1 Kjorintus 15:23; bandingkan Filipi 1:26); Epiphaneia yang berarti penampakan di depan umum (2 Timotius 4:1); Apocalypsis yang berarti pernyataan (2 Tesalonika 1:7).

TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN

Banyak bagian Perjanjian Baru yang membicarakan tentang tanda-tanda akhir zaman dan tanda-tanda yang mendahului kedatangan Kristus Kembali. Dalam Perjanjian Lama Kata Ibrani Ot berarti tanda atau sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan istimewa, misalnya : Matahari dan bulan ditempatkan oleh Allah sebagai tanda untuk menetapkan hari-hari, tahun dan masa (Kejadian 1:14). 

Kepada Nuh Allah berjanji bahwa Ia tidak akan menghukum dunia ini dengan air bah lagi, perjanjian ini ditandai dengan pelangi (Kejadian 9:12-17). Ketika Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham, tanda dari perjanjian itu adalah sunat (Kejadian 17:11). Kata tersebut juga menunjukkan tanda yang menjamin bahwa nubuat yang disampaikan oleh nabi-nabi Allah pasti akan terjadi (1 Samuel 2:34; Yesaya 7:11).

Dalam Perjanjian Baru kata Yunani Semeia mengandung pengertian yang sama dengan kata Ibrani Ot, yaitu tanda yang diberikan Allah untuk menandai pekerjaan-Nya, sebagai contoh kata ini digunakan di dalam Roma 4:11. Di dalam Injil Yohanes, mukjizat-mukjizat yang dikerjakan oleh Yesus disebut semeia yaitu tindakan dengan maksud tertentu yang membuktikan kekuasaan Allah (Yohanes 2:11; 9:54; 12:18). 

Kata ini juga digunakan oleh para murid pada saat mereka bersama Yesus di Bukit Zaitun, mereka bertanya kepada Yesus : “.. Katakanlah kepada kami, bila manakah hal itu akan terjadi dan apakah tanda (semeia) kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia.” (Matius 24:3). Setelah Yesus menyebutkan sederetan tanda-tanda kedatangan-Nya dan tanda-tanda akhir zaman, Ia berkata kepada mereka : “ Demikian juga, jika kalian melihat segala hal ini (tanda-tanda, terj, penulis), maka kalian tahu bahwa kedatangan-Ku yang kedua kali sudah dekat, bahkan sudah diambang pintu. Dan akhir zaman ini pun akan berakhir. Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap untuk selama-lamanya.” (Matius 24:33-35, FAYH).

Beberapa tanda akhir zaman dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tanda-tanda negatif dan tanda-tanda positif. 

1. Tanda-tanda negatif, yaitu : 

(1) Adanya masa-masa yang sukar (2 Timotius 3:17); 

(2) Terulangnya kembali keadaan seperti pada zaman Nuh dan Lot (Lukas 17:20-37); 

(3) Terjadi perang, kelaparan, sakit penyakit, banjir dan gempa bumi di berbagai tempat (Matius 24:6-7; Wahyu 6:1-17); 

(4) Meningkatnya penganiayaan dan kesusahan atas orang-orang kudus (Matius 24:9,10,21); 

(5) Ada penipuan besar dengan bangkitnya okultisme (Matius 24:4,5,11; 1 Timotius 4:1); 

(6) Munculnya nabi-nabi palsu, penyesat dan Antikristus (Matius 24:5,11,23-36; 2 Tesalonika 2:1-12; Wahyu 13); 

(7) Ada orang-orang beriman yang murtad (Matius 24:12; 2 Tesalonika 2:1-3; Ibrani 6:3-8); Ada rasisme di mana bangsa akan bangkit melawan bangsa (Matius 24:5-7). 

2. Tanda-tanda positif, yaitu : 

(1) Pencurahan Roh Kudus secara universal kepada semua manusia sebelum kedatangan Tuhan (Yoel 2:28-32; Kisah Para Rasul 2:17; Yakobus 5:7,8); 

(2) Injil Kerajaan diberitakan kepada semua bangsa (Matius 24:14); 

(3) Penemuan kembali kebenaran pada umat Allah (Yohanes 16:12,13; Efesus 4:9-16; Ibrani 6:12); 

(4) Restorasi Gereja (Kisah Para Rasul 3:19-21; Efesus 5:23-32); 

(5) Doa Kristus untuk kesatuan Gereja akan digenapi (Yohanes 17:6-26); 

(6) Gereja akan mengalami tuaian besar dan tuaian akhir, seperti yang dilambangkan oleh perayaan panen dalam pesta Paskah dan Pentakosta (Imamat 23).

Seperti terlihat di atas, tanda-tanda yang negatif menunjukkan meningkatnya kejahatan, sedangkan tanda-tanda yang positif menunjukkan terang yang bersinar (Amsal 4:18,19; Yesaya 60:1-3). Hal ini tidak mengherankan sebab Tuhan Yesus pernah mengajarkan dalam perumpamaan-Nya bahwa lalang dan gandum akan tumbuh bersama-sama hingga akhir zaman, di mana hujan yang sama yang menumbuhkan dan mematangkan gandum juga berbuat sama terhadap lalang. Dalam perumpamaan lainnya Yesus mengajarkan bahwa jalan Injil yang sama membawa ikan yang baik dan yang tidak baik. (Matius 13:24-30, 36-43, 47-50). Pada akhir zaman pada saat Kristus datang akan terjadi pemisahan yang besar.

PENUTUP

Kita tidak diperintahkan untuk menantikan akhir zaman, tetapi untuk menanti kedatangan Kristus kembali (second coming) dengan setia, karena inilah pengharapan kita yang penuh bahagia (Titus 2:11-13). Jadi yang terpenting saat ini “sudahkah kita siap sedia dengan setia dan sukacita menanti kedatangan Kristus kembali?” 

Kita harus menjadi bijaksana seperti lima gadis yang bijaksana dalam perumpamaan Kristus (Matius 25:1-13) dengan menyambut Roh Kudus dan menerima Yesus menjadi Juru selamat, Tuhan dan Raja di dalam hidup kita, supaya pada waktu kedatangan-Nya nanti kita semua ikut terangkat dan masuk dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba, serta terluput dari tribulasi yang akan datang atas seluruh bumi

Saat menjawab pertanyaan “kapan Tuhan Yesus datang kembali?”, setidaknya dua hal perlu diperhatikan. 

(1) Alkitab menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui waktu kedatangan Tuhan. Memprediksi dengan cara menetapkan tanggal, bulan atau tahun kedatangan Tuhan sangatlah tidak Alkitabiah (Matius 24:36), karena hal itu merupakan hak mutlak Allah sendiri. 

(2) Walaupun demikian, kita dianjurkan untuk berjaga-jaga dan mempersiapkan diri, karena kedatangan-Nya sudah dekat mengingat tanda-tanda yang disebutkan oleh Yesus hampir semuanya telah digenapi (Matius24:33-35). 

Yohanes berkata : “Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir..” (1 Yohanes 2:18). Kata Yunani yang digunakan oleh Yohanes untuk “waktu yang terakhir” adalah “eskhatê” yang merujuk kepada tempat dan waktu dengan pengertian paling ujung, atau secara harafiah berarti “paling akhir”. Jadi, jika lebih dari 1900 tahun yang lalu rasul Yohanes mengatakan tentang hari yang terakhir, maka lebih lagi zaman di mana kita hidup sekarang ini semakin dekat dengan kedatangan Kristus kembali. Marantha: Tuhan Yesus datang segera! Amin.
Next Post Previous Post