Murah Hati Seperti yang Diajarkan oleh Lukas 6:36

Lukas 6:36 TB - Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati

Pendahuluan:

Kemurahan hati dalam bahasa aslinya adalah Elee yang berarti Kasih, sikap belas kasihan yang nyata. Kemurahan hati berarti senang memberi, tidak kikir, dan suka menolong. Berbelas kasihan tak hanya sebatas menolong atau mengasihi sesama, tetapi memberikan pengampunan kepada seseorang yang bersalah. Menjadi murah hati adalah perintah dari Tuhan Yesus kepada para murid-Nya, sebuah tindakan yang harus dilakukan agar orang lain dapat melihat dan merasakan kasih Allah dan Kristus dalam perilaku para pengikut Kristus.
Murah Hati Seperti yang Diajarkan oleh Lukas 6:36
Murah Hati Dalam Mengasihi

Bermurah hati kepada sesama berarti mengasihi sesamanya. Kasih adalah murah hati. Dalam 1 Korintus 13:4. Orang yang mengasihi sesamanya adalah orang yang memiliki kemurahan hati. Seperti yang di gambarkan dalam Lukas 10:25-37 tentang orang Samaria yang baik hati. Orang Samaria memberikan pertolongan kepada sesamanya yang sedang terluka. Itulah kemurahan hati yang dimaksudkan dalam Lukas 6:36.

Hidup bermurah hati dengan mengasihi sesama akan menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya apalagi orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Mengasihi bukan dengan motivasi supaya dihargai oleh orang lain ( Matius 6:1), tetapi menaati-Nya perintah Tuhan karena benar-benar mengasihi Allah dan Umat-Nya (Wiersbe 2000). Mengasihi sesama bukan hanya sekadar perkataan tetapi dalam perbuatan (Hendi 2019). Bermurah hati bagi para pengikut Kristus bukan sekadar perbuatan baik tetapi perbuatan baik dalam kebenaran (1 Yohanes 3:18). Setiap orang percaya harus mengenal bahwa Allah adalah murah hati.

Murah Hati Dalam Mengampuni

Menurut Ferguson, kemurahan hati memiliki dua sikap yang berbeda yaitu dalam mengasihi dan mengampuni. Tidak hanya mengasihi orang yang kita lihat kesakitan, menderita, sengsara, atau berdukacita tetapi juga harus mengampuni orang-orang yang berbuat salah (Ferguson 1977).

Harrington menyatakan bahwa setiap murid Yesus dituntut untuk memiliki sikap murah hati yang selalu bersedia mengampuni tanpa batas. Jumlah pengampunan yang dikatakan oleh Yesus “tujuh puluh kali tujuh kali”. Artinya orang Kristen tidak mempunyai hak untuk menentukan batas untuk mengampuni (Harrington 2002). Allah yang digambarkan dalam Alkitab adalah Allah yang murah hati yang suka mengampuni. Allah itu murah hati sehingga di dalam kemurahan-Nya, Ia mengampuni dosa manusia. Sebab itu setiap orang yang telah menerima pengampunan dituntut untuk memberikan pengampunan kepada sesama.

Apabila seseorang tidak bersedia mengampuni sesamanya, padahal ia telah menerima pengampunan, maka ia akan menerima hukuman. Dalam Matius 18:20-35 digambarkan perumpamaan tentang hamba yang tidak menunjukkan belas kasihan padahal Ia sendiri sudah mendapat belas kasihan. Oleh sebab itu, para pengikut Kristus apabila tidak bermurah hati dalam memberikan pengampunan maka akan menerima hukuman.

Menurut Martin Harun, akan ada hukuman di akhir zaman apabila para murid Yesus tidak mengampuni saudaranya. Pada pengadilan terakhir, Tuhan tidak akan mengampuni orang yang hanya menerima pengampunan tetapi tidak rela meneruskan kepada sesama yang bersalah terhadapnya (Harun 2017).

Bapa adalah Murah Hati Anak-anak Allah dituntut bermurah hati karena Bapa adalah murah hati. Tuhan Yesus memberikan perintah untuk bermurah hati sebab dengan bermurah hati membuat karakter mereka sama dengan Bapa di sorga. Bukti nyata bahwa Bapa itu maha pemurah adalah Ia rela memberikan Putera-Nya Yesus Kristus untuk mati di kayu salib demi menebus dosa umat manusia, oleh-Nya kita diselamatkan.

Selama pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus juga selalu menunjukkan kasih dan kemurahan hati terhadap semua orang. maka dari itu, „‟Barang siapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.‟‟ (1 Yohanes 2:6). Dalam Perjanjian Lama, Allah disebut sebagai Allah yang murah hati atau penuh dengan belas kasihan, Keluaran 34:6; Ulangan 4:31; Mazmur. 78:38; 86:15. Kita diselamatkan bukan karena kita layak atau karena perbuatan baik kita, melainkan oleh karena kasih karunia dan kemurahan Allah.

Di dalam Injil Lukas 6:36 menyatakan bahwa Bapa adalah murah hati. Keyakinan bahwa Allah adalah murah hati yang pengasih merupakan keyakinan yang mendasari semua bagian Perjanjian Baru. Allah memerintahkan manusia untuk mengasihi Allah karena Allah lebih dahulu mengasihi manusia, dengan mengutus anak-Nya yang tunggal, supaya kita hidup oleh-Nya (1 Yohanes 4:9-10). Dalam tulisan-tulisan Yohanes, kasih Allah kepada anak-Nya merupakan bukti utama bahwa murah hati adalah sifat Allah yang hakiki (Yohanes 3:35;5:20; 10:17;15:9; 16:27;17:23-24) (Guthrie 2011). Kedatangan Kristus ke dalam dunia merupakan puncak kasih Allah kepada manusia (Yohanes 3:16)

William Barclay menyatakan ada lima penjelasan tentang Allah adalah murah hati yaitu: 

(1) Ia adalah penjelasan mengenai penciptaan; 

(2) Ia adalah penjelasan mengenai kehendak bebas; 

(3) Ia adalah penjelasan mengenai pemeliharaan; 

(4) Ia adalah penjelasan mengenai penebusan; dan 

(5) Ia adalah penjelasan mengenai kehidupan di seberang. 

Allah adalah murah hati memiliki makna lebih dari sekadar Allah pengasih, tetapi ini menyatakan bahwa murah hati adalah sifat Allah yang hakiki (Barclay 2006).

Allah menyatakan murah hati ini melalui pemberian anak-Nya, yang diutus sebagai manusia untuk menjadi penebus, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan kehidupan yang kekal Yohanes 3:16; 8:42. Itulah kemurahan Allah yang ditunjukkan kepada manusia. Berarti dapat disimpulkan bahwa, Bapa adalah Bapa yang murah hati. Kristus juga adalah murah hati. Kemurahan hati Tuhan Yesus dapat dilihat ketika St. Petrus menyangkal Yesus tiga kali, tetapi Tuhan Yesus telah menatapnya dengan penuh belas belas kasihan (Lukas 22:61). Itulah kemurahan hati Tuhan Yesus, oleh karena kemurahan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus mengampuninya tujuh puluh tujuh kali dan tidak mengingatnya lagi (Scanlon 2011).

Bapa adalah murah hati, dengan kemurahan hati Allah, Ia memberikan penyelamat bagi kita sebagai anak-anak-Nya (1 Petrus 1:3). Bapa adalah murah hati atau penuh dengan belas kasihan, sehingga dengan kemurahan Allah atau kasih setia Allah, Ia memberikan jalan keselamatan kepada manusia yang sudah berdosa. Seperti yang dikatakan dalam Roma 5:10 oleh kematian Yesus Kristus, hubungan kita di perdamaikan dengan Allah. Tujuan Allah memberikan keselamatan kepada kita sebagai anak-anaknya, lewat kematian Kristus dengan tujuan mendamaikan hubungan kita dengan Allah. Sebab hubungan manusia dengan Allah putus karena melakukan dosa.

Hasil Dari Murah Hati Orang yang bermurah hati kepada sesama akan menjadi serupa dengan Allah atau menjadi sama seperti Allah. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 6:36 seperti Bapamu adalah murah hati “οἰκτίρμων” artinya murah hati. Bermurah hati dapat membawa kita menjadi serupa dengan Allah. Bagi para pengikut Kristus, ketika melakukan murah hati kepada sesama dalam mengasihi dan memberikan pengampunan kepada seseorang, dapat membawa karakter kita menjadi semakin serupa dengan dengan Allah dalam Kristus. Menjadi orang murah hati, seperti Kristus murah hati, seperti Dia yang sempurna (Henry 2009).

Baca Juga: Kasihilah Musuhmu: Lukas 6:27-36

Murah hati kepada sesama itu mencerminkan sifat Allah yang murah hati yang mengasihi dan memberikan pengampunan. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36). Frasa “Seperti Bapa-mu yang adalah murah hati” artinya seperti Bapamu memiliki “οἰκτίρμων” (belas kasihan) kepada kita. Oleh sebab itu, perintah Tuhan Yesus untuk berbelas kasihan itu sangat penting untuk dikerjakan karena dengan berbelas kasihan orang lain dapat merasakan dan melihat kasih Kristus di dalam diri orang percaya

Murah Hati Akan Dikasihi Allah

Mengerjakan kemurahan hati kepada orang lain akan menjadikan anak-anak Allah serupa dengan Allah. Selain itu mereka juga akan memperoleh kemurahan dari Allah sehingga jiwanya diselamatkan pada saat penghakiman. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemurahan Allah hanya tersedia bagi orang-orang yang melakukan perintah Tuhan untuk bermurah hati kepada sesama. Hal ini akan membawa anak-anak Allah pada keselamatan atau memperoleh hidup yang kekal. Berbelas Kasihan yang penulis maksudkan adalah belas kasihan yang dilandasi dengan tindakan nyata.

KESIMPULAN 

Murah hati dalam Lukas 6:36 memiliki dua makna yaitu mengasihi sesama dan mengampuni sesama. Ini merupakan standar hidup orang percaya yang mencerminkan sifat Bapa dan Kristus. Orang Kristen atau para pengikut Kristus harus bermurah hati karena Allah dan Tuhan Yesus sudah bermurah hati kepada mereka. Selain itu, dengan hidup bermurah hati orang percaya akan memperoleh kemurahan dari Allah sendiri, supaya akan empunya Kerajaan Sorga. Marlon Taung
Next Post Previous Post