Pembenaran dalam Roma 5:1-11: Damai, Akses Anugerah, dan Keselamatan

Pendahuluan

Di dalam lingkaran gereja, pembenaran sering kali dipandang sebagai tindakan Allah yang memungkinkan orang Kristen memasuki surga. Namun, perlu dicatat bahwa konsep pembenaran sebagaimana tertera dalam Alkitab, khususnya dalam Roma 5:1-11, memiliki dimensi yang lebih dalam dan penting untuk dipahami dengan cermat.
Pembenaran dalam Roma 5:1-11: Damai, Akses Anugerah, dan Keselamatan
Hidup Damai Dengan Allah

Damai dengan Allah yang ditekankan dalam Roma 5: 1 adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak menjadi seteru Allah. Seperti dikatakan yang dikatakan Paulus, ―orang-orang yang tidak menerima Injil dan salib Kristus adalah seteru Allah‖ (Roma 11:28; Filipi 3:18) juga orang-orang yang masih hidup dalam dosa-dosanya, mengikuti hawa nafsunya dan hidup dalam keduniawian adalah musuh Allah, sebab barang siapa yang masih hidup dalam dosa dan menjadi sahabat dunia serta mengikuti segala hawa nafsunya yang jahat, ia menjadikan dirinya musuh Allah (Yakobus 4:1-4).

Sehingga hidup damai dengan Allah bukan hanya soal status, tetapi sebuah kondisi iman seseorang. Orang yang masih hidup dalam dosa tidak memiliki damai dengan Allah karena imannya tidak bertumbuh. Damai dengan Allah secara esensial adalah mengenal dan menjadi sahabat Kristus dan bertumbuh dalam iman dan pengharapan kepada-Nya.

Damai dengan Allah adalah sebuah proses pengudusan atau bertumbuh menjadi dewasa, memiliki gaya perilaku yang berbeda, dari kehidupan sebelumnya (Dwiraharjo 2018). Ini berarti ada tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh orang yang telah mengalami damai dengan Allah, dimulai dari meninggalkan dosa-dosanya hingga menyatu dengan Allah yang adalah yang damai itu sendiri.

Aquinas dan Calvin juga dalam penafsiran mereka tentang pembenaran dalam surat Roma merujuk pada sebuah kondisi orang-orang yang telah dibenarkan dan yang telah memperoleh damai dengan Allah, tidak berhenti di situ saja atau dalam kondisi memperoleh status damai saja, mereka menulis bahwa orang-orang yang telah dibenarkan ikut berpartisipasi (bersinergi) dengan Allah supaya mereka sebagai orang-orang yang telah dibenarkan mengalami transformasi atau perubahan hidup di dalam Roh Kudus‖ (Raith II 2014, 149). Jadi jelas bahwa pembenaran mengarahkan pada kehidupan yang kudus dan tidak hidup dalam dosa-dosa.

Kita Memperoleh Jalan atau Akses Untuk Memasuki Anugerah

Teks dalam Roma 5:2 menegaskan bahwa kita yang telah dibenarkan memperoleh jalan masuk (πξνζαγσγὴλ) diartikan access (RSV) mengacu kepada jalan menuju kepada Bapa melalui karya Roh Kudus (Efesus 2:8) dan melalui iman kepada Allah (Efesus 3:12). Kata πξνζαγσγὴλ diartikan oleh Ensiklopedia Alkitab sebagai jalan masuk orang-orang berdosa ke dalam kehadiran-Nya. Mereka tidak mempunyai hak yang bebas untuk mengadakan pendekatan secara pribadi, dan memperoleh jalan masuk hanya melalui Kristus (Douglas 1997)

Terputusnya jalan menuju kepada Allah Bapa disebabkan oleh dosa manusia pertama, melalui karya keselamatan Yesus Kristus, Allah membawa manusia dari dosa kepada anugerah, dari keterasingan kepada rekonsiliasi, dari kematian kepada kehidupan kekal, kita yang dahulu jauh telah didekatkan kepada Allah oleh Yesus Kristus. Jadi orang yang dibenarkan dapat datang kepada Allah karena Kristus telah menjadi perantara dan jalan untuk menuju kepada anugerah Allah.

Diselamatkan Dari Murka Allah atau Penghakiman Allah

Dalam Roma 5:9 menjelaskan bahwa kita yang dibenarkan diselamatkan dari murka Allah. Murka Allah dapat dimengerti sebagai terpisahnya Allah dengan manusia selamanya karena pilihan manusia itu sendiri untuk terus menjadi seteru Allah atau hidup dalam dosa-dosanya dan tidak mau bertobat dan datang kepada Allah. Dalam Roma 2:5 Paulus katakan, ―Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.‖ Orang yang sudah dibenarkan, mengalami karya Kristus akan selalu hidup dalam pertobatan setiap saat sehingga ia terbebas dari hukuman Allah yang akan dinyatakan kelak. Tasker dalam penafsirannya pada surat Roma juga menjelaskan:

Memang, hanya oleh keselamatan yang rahmani, sehingga pendosa dapat tidak lagi menjadi sasaran murka dan menjadi penerima anugerah Allah. Kasih Allah terhadap pendosa yang dinyatakan dalam hidup dan kematian Yesus merupakan tema utama perjanjian baru dan kasih itu dinyatakan pada kita. Yesus Kristus harus mengalami kesengsaraan, penderitaan, hukuman dan kematian yang seharusnya ditanggung oleh orang yang berada di bawah murka Allah. Murka Allah tetap atas semua orang yang mencoba merintangi maksud Allah yang kekal dan tidak tunduk kepada Anak Allah, yang hanya melalui Dia saja pembenaran dapat dimungkinkan. (Tasker 1951, 105)

Pembenaran juga dilihat sebagai pilihan untuk merespons dengan iman karya penebusan Kristus, kemudian iman ini harus di refleksikan dalam perbuatan, sehingga iman ini tidak menjadi mati (Yakobus 2:14). Jadi dibenarkan bukan menjadikan orang yang dibenarkan itu pasif, tetapi justru aktif dalam merespons anugerah Tuhan dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari, Pembenaran juga mengingatkan orang Kristen untuk selalu hidup dalam pertobatan, tanpa pertobatan tidak mungkin dapat terbebas dari murka Allah.

Kita Diselamatkan Oleh Hidup-Nya

Kata oleh hidup-Nya yang dituliskan dalam Roma 5:10 seperti yang telah diuraikan di atas menunjuk pada Kristus sendiri. Keseluruhan hidup dari Kristus adalah keselamatan bagi manusia. Jhon Chrysostom dalam tafsirannya pada Roma 5:10-11 juga mengatakan, ―Suatu fakta yang menarik adalah bahwa kita yang adalah orang berdosa diselamatkan bukan oleh malaikat-malaikat, tetapi oleh Putra satu-satunya yang diperanakkan Allah (Yesus Kristus), Dialah yang menyelamatkan kita‖ (Ambrosiaster 400Mb).

Kelahiran Kristus ke dalam dunia memberi harapan baru bagi manusia, manusia yang telah jatuh dalam dosa karena ketidaktaatan Adam, dibayar dengan ketaatan Kristus di kayu salib. Apa yang dikerjakan Kristus telah membawa manusia kembali kepada Allah Bapa. Orang Kristen harus bersukacita dalam Tuhan karena melalui Yesus Kristus sebagai pengantara yang memungkinkan mereka datang kepada Allah. Orang Kristen telah menerima setiap berkat melalui Kristus, bahwa melalui Dia mereka telah mengenal Tuhan. Pada saat gereja menghormati Allah, gereja juga menghormati Anak-Nya Yesus Kristus yang telah memberikan hidup-Nya

Personal

Pada masa kini gereja mengalami tantangan sebagai orang yang sudah dibenarkan oleh Allah, secara khusus orang-orang Kristen sulit hidup damai dengan Allah atau sulit hidup tanpa dosa-dosa. Dalam gereja sendiri banyak pemimpin gereja tidak dapat di teladani oleh generasi muda, sehingga generasi muda saat ini banyak yang memutuskan untuk tidak ke gereja karena mendapati kemunafikan dalam gereja (Lori 2020). Tidak hidup dalam dosa-dosa adalah pergumulan setiap saat orang Kristen, sehingga panggilan gereja adalah hidup dalam kekudusan setiap saat

Dibenarkan Allah membuat gereja memperoleh akses tanpa batas kepada Allah. Anugerah Allah terus tersedia bagi gereja, tetapi dalam realitas hidup bergereja masih banyak orang yang tidak datang kepada Allah meminta Anugerah-Nya dalam doa, justru mereka pergi ke tempat-tempat lain untuk mencari pertolongan seperti dukun dan sebagainya. Dibenarkan Allah seharusnya membuat gereja dengan penuh kesadaran terus meminta Anugerah dan bantuan Allah untuk menyelamatkannya dari situasi-situasi yang ada. (Wright 2008).

Pada masa kini gereja kesulitan untuk hidup kudus dan tanpa dosa, mengingat seluruh akses yang menggiurkan untuk melakukan dosa terbuka melalui berbagai media yang tersedia di sekitar, bahkan melalui internet. Hampir tidak mungkin orang Kristen tidak berbuat dosa dalam satu hari, karena itu diperlukan pertobatan setiap saat. Pertobatan menjadi kunci penting bagi gereja, karena itu pada liturgi-liturgi ibadah Kristen perlu adanya pengakuan dosa dan pertobatan. Pada saat seseorang dibenarkan itu berarti panggilan untuk hidup dalam pertobatan setiap saat.

Gereja juga perlu menyadari bahwa pembenaran bukan hanya membawa membawa orang Kristen masuk surga, tetapi gereja juga harus melihat pembenaran dengan pikiran yang terbuka sesuai dengan kebenaran Kitab Suci.

KESIMPULAN

Pembenaran adalah tindakan Yesus Kristus untuk menyelamatkan dunia, dengan peristiwa inkarnasi, Firman jadi manusia. Firman itu hidup di dalam diri Yesus Kristus. Ia di lahirkan, bertumbuh dewasa, mengajar, kemudian disalibkan, mati dan dibangkitkan. Seluruh kehidupan Yesus Kristus yang tercatat dalam Alkitab adalah Injil itu sendiri. Tetapi hasil dari pembenaran ini, sering diabaikan oleh orang percaya.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa konsep pembenaran menurut Roma 5:1-11 adalah sebagai berikut.

1. Pertama, memperoleh damai dengan Allah. 

Damai dengan Allah dalam surat Roma ini tidak mengarah pada suatu perasaan batiniah, sekalipun orang yang berdamai dengan Allah secara batiniah mengalami perasaan damai tersebut, tetapi damai dengan Allah yang dimaksud di sini adalah tidak menjadi seteru Allah atau musuh Allah. Hal ini mengarah pada suatu hubungan antara Allah dan manusia yang telah di benarkan. 

Orang yang telah dibenarkan menyatakan hidupnya di pihak Allah dan di terangi kasih Allah, sehingga ia tidak lagi hidup dalam dosa-dosa dan menjadi sahabat dunia (mengarah pada perbuatan-perbuatan yang jahat) orang yang telah dibenarkan memiliki pertumbuhan iman yang baik, sehingga damai dengan Allah berarti pertumbuhan iman ke arah kedewasaan menjadi serupa dengan Kristus, inilah yang membuat orang yang telah dibenarkan tidak lagi hidup dalam dosa yang menjadikan ia seteru Allah, sekalipun dalam pergumulan hidupnya ia dapat berdosa lagi, tetapi selalu ada damai Allah yang tersedia, sehingga ia mampu menyadari dan kembali kepada Allah. Hal ini tidak terlepas dari pekerjaan Roh Kudus yang dicurahkan bagi orang yang telah dibenarkan, sehingga Roh Kudus inilah yang terus mengingatkan dan menginsafkan ia akan dosa-dosanya (Yohanes 16:8).

2. Kedua, memperoleh jalan atau akses untuk memasuki anugerah. 

Oleh karena dosa kita kehilangan akses atau jalan kembali kepada Allah Bapa, ketika kita dibenarkan kita memperoleh kembali akses itu melalui Yesus Kristus kita memperoleh jalan untuk kembali kepada Bapa. Anugerah Allah itu kini tersedia bagi semua umat manusia. melalui karya keselamatan Yesus Kristus, Allah membawa manusia dari dosa kepada anugerah, dari keterasingan kepada rekonsiliasi, dari kematian kepada kehidupan kekal, kita yang dahulu jauh telah didekatkan kepada Allah oleh Yesus Kristus. 


Tetapi Anugerah Allah yang tidak terbatas itu, harus di respons oleh iman manusia, karena manusia sendiri di karuniakan kehendak bebas untuk memilih segala sesuatu untuk kehidupannya, sehingga walaupun Anugerah dan jalan itu terus tersedia, ia harus tetap merespons dengan kehendak bebasnya menerima Anugerah Allah itu untuk masuk dalam kehidupannya dan menyelamatkannya. Setiap manusia memerlukan Anugerah tersebut setiap detik kehidupannya.

3. Ketiga, diselamatkan dari murka Allah atau penghakiman Allah. 

Di sini orang yang telah dibenarkan Allah terbebas dari murka Allah yang menyala-nyala yang akan dinyatakan kelak (Roma 2:5). Murka Allah itu ditunjukkan secara khusus kepada orang-orang yang berdosa, yang mengeraskan hatinya dan tidak mau bertobat. Pertobatan menjadi kunci penting supaya seseorang dapat terus hidup di dalam Kasih Allah. Pertobatan dan air mata akan membersihkan jiwa kita dari berbagai nafsu dan keinginan jahat dan membawa kita kembali kepada terang Kasih Allah, sehingga pertobatan itu sendiri harus dilakukan setiap saat, tanpa henti, bukan hanya pada saat dibaptis saja

4. Keempat, diselamatkan oleh hidup-Nya. 

Kata oleh hidup-Nya berarti keselamatan itu diperoleh oleh orang yang telah dibenarkan melalui hidup Yesus Kristus. Keseluruhan kehidupan Kristus adalah keselamatan itu sendiri. Jadi tidak bisa dipisahkan. Injil bukan hanya peristiwa kematian Kristus, juga bukan hanya Natal, tetapi Injil atau berita keselamatan itu adalah keseluruhan kehidupan Yesus Kristus yang tercatat dalam Alkitab. Itulah yang menyelamatkan manusia.

Semua hal di atas adalah pengertian dibenarkan. Manusia yang telah dibenarkan, berarti memperoleh damai dengan Allah, memperoleh akses kepada Anugerah Allah, diselamatkan dari murka Allah dan diselamatkan oleh hidup Yesus Kristus sendiri. Pembenaran ini bersifat kekal yang berguna bagi kehidupan gereja pada saat ini maupun pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali. Septerianus Waruwu
Next Post Previous Post