Menyerahkan Kekhawatiran kepada Tuhan (1 Petrus 5:7)

Pendahuluan:

Di tengah tantangan dan ketidakpastian hidup, Alkitab menawarkan kebijaksanaan yang timeless yang memberikan kenyamanan dan petunjuk. Salah satu ayat yang demikian, 1 Petrus 5:7, menyimpan pesan yang kuat tentang menyerahkan kekhawatiran dan menemukan kekuatan dalam iman. Mari kita telusuri makna ayat ini dalam Bahasa Indonesia dan jelajahi relevansinya saat ini.
Menyerahkan Kekhawatiran kepada Tuhan (1 Petrus 5:7)
Memahami Ayat Ini

Petrus, penulis dari 1 Petrus 5:7, mendorong para percaya untuk melemparkan semua kecemasan mereka kepada Tuhan karena Dia peduli terhadap mereka. Tindakan "melemparkan" (ἐπιρίψαντες) menunjukkan suatu tindakan yang disengaja dari kepercayaan dan ketergantungan pada Tuhan. Ayat ini menjamin bahwa kita dapat melepaskan setiap kekhawatiran dan perhatian kepada Tuhan, dengan mengetahui bahwa Dia sangat peduli akan keadaan kita.

Menyerahkan Kekhawatiran

“Serahkanlah segala kekawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7). Kata "serahkanlah" berasal dari kata Yunani ἐπιρίπτω (epiriptō), yang berarti "melemparkan" atau "menghamparkan." Ini menggambarkan tindakan sekali waktu untuk menyerahkan seluruh aspek kehidupan dengan segala kekhawatirannya kepada Tuhan.

Kecemasan dan ketakutan sering muncul dari ketidakpastian dan tantangan yang kita hadapi, memengaruhi kita, keluarga kita, dan komunitas kita. Obat terbaik untuk kekhawatiran berlebihan adalah dengan menyerahkan segalanya kepada Tuhan dan menyerahkannya kepada pengaturan yang bijaksana dan penuh kasih.

Kekhawatiran didefinisikan sebagai "ketakutan terhadap sesuatu yang tidak pasti, merasa cemas, atau gelisah." Ini pertama kali muncul dalam pengalaman manusia sebagai konsekuensi dari jatuhnya manusia pertama, Adam dan Hawa, ke dalam dosa. Kekhawatiran adalah hasil dari kejatuhan awal manusia.

Menyerahkan kekhawatiran dimulai dengan memupuk kerendahan hati dan kehidupan yang tenang, karena kerendahan hati dapat membawa kemuliaan dari Tuhan. Menyerahkan diri kepada Tuhan seharusnya menjadi prioritas utama dalam kehidupan seorang percaya, terutama dalam menghadapi dunia yang menakutkan dan membuat cemas ini.

Jaminan Perhatian Tuhan

Kekristenan mengajarkan para pengikutnya untuk terus percaya dan bergantung pada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Alkitab dipenuhi dengan jawaban atas pertanyaan manusia, dan dengan jaminan perhatian Tuhan, hidup diharapkan bebas dari berbagai kecemasan dan kekhawatiran.

Sejak penciptaan alam semesta, semua makhluk bergantung pada Tuhan setiap saat. Oleh karena itu, tidak ada yang berdiri secara independen dari Tuhan di dunia ini. Perhatian Tuhan terkait dengan kelangsungan hidup segala yang Dia ciptakan, sementara pemerintahan Tuhan terhubung dengan tujuan yang ditujukan dunia ini oleh Dia.

Baca Juga: Mengatasi Kekhawatiran akan Masa Depan: 1 Petrus 5:6-7

Hadiwiyono menyatakan bahwa perhatian Tuhan, karyanya untuk mempertahankan eksistensi dunia, harus dibedakan dari karyanya dalam menciptakan dunia. Tindakan penciptaan adalah untuk membuat hal-hal yang belum ada menjadi ada. Namun, karya perhatian Tuhan adalah upaya-Nya untuk menjaga apa yang telah diciptakan, memastikan kelanjutannya. Sejalan dengan keinginan Tuhan untuk merawat manusia dan semua yang diciptakan-Nya, membicarakan perhatian Tuhan selalu terkait dengan pemerintahan-Nya atas dunia.

Tiga Aspek Perhatian Tuhan

Dalam perhatian Tuhan, ada tiga aspek:

1. Pelestarian: Dengan kuasa-Nya, Tuhan melestarikan dunia yang Dia ciptakan.

2. Penyediaan: Tuhan tidak hanya melestarikan Bumi yang Dia ciptakan, tetapi juga menyediakan untuk kebutuhan-Nya. Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Tuhan memberikan perlindungan, penyediaan, dan perhatian bagi burung-burung di udara dan bunga bakung di ladang (Matius 6:26-30; 10:29).

3. Pemerintahan: Selain melestarikan dan menyediakan bagi ciptaan-Nya, Tuhan juga memerintah dunia ini. Pada dasarnya, Tuhan adalah berdaulat, karena setiap peristiwa dalam sejarah terjadi sesuai dengan kehendak-Nya dan pengawasan-Nya.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, 1 Petrus 5:7 menawarkan pesan yang dalam tentang menyerahkan kekhawatiran dan menemukan kedamaian dalam perhatian Tuhan. Dengan memahami kata-kata Yunani yang digunakan dalam ayat ini, kita mendapatkan wawasan tentang tindakan melemparkan kekhawatiran kita kepada Tuhan. 

Ayat ini mengajarkan bahwa melalui kepercayaan dan penyerahan, kita dapat menemukan kedamaian di tengah ketidakpastian kehidupan. Dengan memahami tiga aspek perhatian Tuhan—pelestarian, penyediaan, dan pemerintahan—kita dapat hidup dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu mengawasi kita. Semoga ayat ini menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan bagi semua yang mencari perlindungan Dalam-Nya.
Next Post Previous Post