Kepenuhan Allah Ada Di Dalam Kristus (Kolose 1:19)
Pengantar:
Dalam Surat Paulus kepada jemaat di Kolose, terdapat sebuah ayat yang menjadi pijakan teologi Kristen yang penting, yakni Kolose 1:19. Ayat ini membawa kita kepada pemahaman mendalam tentang kepenuhan Allah yang ada di dalam Kristus. Mari kita jelajahi lebih lanjut makna dan implikasi dari ayat yang begitu membingkai keyakinan kita.
Dalam Surat Paulus kepada jemaat di Kolose, terdapat sebuah ayat yang menjadi pijakan teologi Kristen yang penting, yakni Kolose 1:19. Ayat ini membawa kita kepada pemahaman mendalam tentang kepenuhan Allah yang ada di dalam Kristus. Mari kita jelajahi lebih lanjut makna dan implikasi dari ayat yang begitu membingkai keyakinan kita.
Arti Kata "Berkenan" dalam Konteks Kolose 1:19
Pada ayat ini, Paulus menggunakan kata "berkenan" yang dalam bahasa Yunani disebut ευδοκησεν. Kata ini berasal dari kata dasar ευδοκεω yang berarti senang, setuju. Ini adalah kata bentuk aorist yang menunjukkan suatu perbuatan yang telah terjadi. Dalam konteks ini, kata ini mungkin dimaksudkan oleh Paulus untuk menunjukkan bahwa Roh Allah senang tinggal di dalam Kristus. Hal ini menegaskan bahwa Kristus adalah Pribadi yang memiliki Roh Allah di dalam dirinya.
Pada ayat ini, Paulus menggunakan kata "berkenan" yang dalam bahasa Yunani disebut ευδοκησεν. Kata ini berasal dari kata dasar ευδοκεω yang berarti senang, setuju. Ini adalah kata bentuk aorist yang menunjukkan suatu perbuatan yang telah terjadi. Dalam konteks ini, kata ini mungkin dimaksudkan oleh Paulus untuk menunjukkan bahwa Roh Allah senang tinggal di dalam Kristus. Hal ini menegaskan bahwa Kristus adalah Pribadi yang memiliki Roh Allah di dalam dirinya.
Makna "Seluruh Kepenuhan" dalam Kolose 1:19
Paulus kemudian menuliskan frasa "seluruh kepenuhan" (Allah) yang dalam bahasa Yunani disebut παν το πληρωμα. Paulus menggunakan frasa ini untuk menantang ajaran-ajaran sesat pada zamannya. Menurut Widjana, frasa ini merujuk kepada segala sesuatu yang terdapat pada diri Allah, termasuk kuasa dan keilahian-Nya.
Paulus kemudian menuliskan frasa "seluruh kepenuhan" (Allah) yang dalam bahasa Yunani disebut παν το πληρωμα. Paulus menggunakan frasa ini untuk menantang ajaran-ajaran sesat pada zamannya. Menurut Widjana, frasa ini merujuk kepada segala sesuatu yang terdapat pada diri Allah, termasuk kuasa dan keilahian-Nya.
Pemahaman yang Keliru
Namun, muncul permasalahan pemahaman bahwa jika Kristus tidak mengalami kepenuhan, maka Ia bukanlah Allah. Hal ini adalah pemahaman yang keliru. Sebelum mengalami kepenuhan, Kristus tetap adalah Allah. Kepenuhan di sini hanyalah untuk menegaskan bahwa di dalam kemanusiaan Kristus, keilahian Allah hadir di dalam diriNya. Jadi, baik sebelum atau sesudah kepenuhan, Kristus tetap adalah Allah.
Namun, muncul permasalahan pemahaman bahwa jika Kristus tidak mengalami kepenuhan, maka Ia bukanlah Allah. Hal ini adalah pemahaman yang keliru. Sebelum mengalami kepenuhan, Kristus tetap adalah Allah. Kepenuhan di sini hanyalah untuk menegaskan bahwa di dalam kemanusiaan Kristus, keilahian Allah hadir di dalam diriNya. Jadi, baik sebelum atau sesudah kepenuhan, Kristus tetap adalah Allah.
"Kata Diam" Menunjukkan Kepenuhan Allah di dalam Kristus
Pada akhir ayat ini, Paulus menggunakan kata "diam" (κατοικησαι) yang dalam konteks bahasa Yunani berarti berdiam atau menghuni. Jika kita melihat konteks keseluruhan teks, kata ini menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tinggal di dalam Kristus. Menurut Wiersbe, kata ini memiliki makna lebih dari sekadar "tinggal", namun menetap selamanya. Kristus telah melakukan banyak pekerjaan Allah, menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tidak hanya tinggal tetapi menetap dalam jangka waktu yang lama.
Pada akhir ayat ini, Paulus menggunakan kata "diam" (κατοικησαι) yang dalam konteks bahasa Yunani berarti berdiam atau menghuni. Jika kita melihat konteks keseluruhan teks, kata ini menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tinggal di dalam Kristus. Menurut Wiersbe, kata ini memiliki makna lebih dari sekadar "tinggal", namun menetap selamanya. Kristus telah melakukan banyak pekerjaan Allah, menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tidak hanya tinggal tetapi menetap dalam jangka waktu yang lama.
Penutup: Kristus, Kepenuhan Allah yang Dinyatakan
Melalui kepenuhan, aspek ilahi Allah tinggal di dalam pribadi Kristus. Hal ini dinyatakan melalui kehidupan Kristus di mana Ia melakukan banyak pekerjaan Allah. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Dengan demikian, melalui kepenuhan, semua orang dapat mengenal bahwa Kristus adalah Allah.
Baca Juga: Memahami Peran Kristus sebagai Kepala Gereja (Kolose 1:18)
Melalui kepenuhan, aspek ilahi Allah tinggal di dalam pribadi Kristus. Hal ini dinyatakan melalui kehidupan Kristus di mana Ia melakukan banyak pekerjaan Allah. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Dengan demikian, melalui kepenuhan, semua orang dapat mengenal bahwa Kristus adalah Allah.
Baca Juga: Memahami Peran Kristus sebagai Kepala Gereja (Kolose 1:18)
Jadi, dari penafsiran yang mendalam terhadap Kolose 1:19, kita belajar bahwa kepenuhan Allah ada di dalam Kristus. Ini bukanlah konsep yang hanya teoretis, namun memberikan dasar yang kokoh bagi keyakinan kita dalam keilahian Kristus. Semoga kita senantiasa memahami dan merayakan kepenuhan Allah yang dinyatakan melalui Kristus.
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar topik "Kepenuhan Allah Ada Di Dalam Kristus (Kolose 1:19)":
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar topik "Kepenuhan Allah Ada Di Dalam Kristus (Kolose 1:19)":
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan "berkenan" dalam Konteks Kolose 1:19?
Jawaban 1:
Dalam Konteks Kolose 1:19, "berkenan" (ευδοκησεν) mengacu pada keadaan di mana Roh Allah senang dan setuju untuk tinggal di dalam Kristus. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah Pribadi yang memiliki Roh Allah di dalam dirinya.
Dalam Konteks Kolose 1:19, "berkenan" (ευδοκησεν) mengacu pada keadaan di mana Roh Allah senang dan setuju untuk tinggal di dalam Kristus. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah Pribadi yang memiliki Roh Allah di dalam dirinya.
Pertanyaan 2: Apa arti dari frasa "seluruh kepenuhan" (Allah) dalam Kolose 1:19?
Jawaban 2:
"Frasa "seluruh kepenuhan" (παν το πληρωμα) dalam Kolose 1:19 merujuk kepada segala sesuatu yang terdapat pada diri Allah, termasuk kuasa dan keilahianNya. Paulus menggunakan frasa ini untuk menantang ajaran-ajaran sesat pada zamannya.
"Frasa "seluruh kepenuhan" (παν το πληρωμα) dalam Kolose 1:19 merujuk kepada segala sesuatu yang terdapat pada diri Allah, termasuk kuasa dan keilahianNya. Paulus menggunakan frasa ini untuk menantang ajaran-ajaran sesat pada zamannya.
Pertanyaan 3: Mengapa muncul pemahaman keliru bahwa Kristus bukanlah Allah jika tidak mengalami kepenuhan?
Jawaban 3:
Pemahaman keliru ini muncul karena kurangnya pemahaman tentang konsep kepenuhan Allah. Sebelum mengalami kepenuhan, Kristus tetap adalah Allah. Kepenuhan hanya menegaskan bahwa keilahian Allah hadir di dalam diri kemanusiaan Kristus.
Pemahaman keliru ini muncul karena kurangnya pemahaman tentang konsep kepenuhan Allah. Sebelum mengalami kepenuhan, Kristus tetap adalah Allah. Kepenuhan hanya menegaskan bahwa keilahian Allah hadir di dalam diri kemanusiaan Kristus.
Pertanyaan 4: Apa makna dari kata "diam" (κατοικησαι) dalam konteks Kolose 1:19?
Jawaban 4:
Dalam konteks Kolose 1:19, kata "diam" (κατοικησαι) menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tinggal dan menetap selamanya di dalam Kristus. Ini menggambarkan bahwa Kristus telah mengalami kepenuhan Allah, yang dinyatakan melalui pekerjaan-pekerjaan ilahi yang Ia lakukan.
Dalam konteks Kolose 1:19, kata "diam" (κατοικησαι) menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tinggal dan menetap selamanya di dalam Kristus. Ini menggambarkan bahwa Kristus telah mengalami kepenuhan Allah, yang dinyatakan melalui pekerjaan-pekerjaan ilahi yang Ia lakukan.
Pertanyaan 5: Bagaimana Kolose 1:19 menguatkan keyakinan akan keilahian Kristus?
Jawaban 5:
Kolose 1:19 menguatkan keyakinan akan keilahian Kristus dengan menegaskan bahwa kepenuhan Allah ada di dalam Kristus. Ini bukanlah konsep yang hanya teoretis, namun memberikan dasar yang kokoh bagi keyakinan kita dalam keilahian Kristus.
Kolose 1:19 menguatkan keyakinan akan keilahian Kristus dengan menegaskan bahwa kepenuhan Allah ada di dalam Kristus. Ini bukanlah konsep yang hanya teoretis, namun memberikan dasar yang kokoh bagi keyakinan kita dalam keilahian Kristus.
Pertanyaan 6: Apa implikasi dari kepenuhan Allah di dalam Kristus bagi umat Kristen?
Jawaban 6:
Implikasi dari kepenuhan Allah di dalam Kristus bagi umat Kristen adalah bahwa kita dapat memahami bahwa Kristus adalah Allah. Melalui kepenuhan, semua orang dapat mengenal dan memahami bahwa Kristus adalah Pribadi yang memiliki keilahian Allah, yang dinyatakan melalui pekerjaan-pekerjaan ilahi yang Ia lakukan.
Implikasi dari kepenuhan Allah di dalam Kristus bagi umat Kristen adalah bahwa kita dapat memahami bahwa Kristus adalah Allah. Melalui kepenuhan, semua orang dapat mengenal dan memahami bahwa Kristus adalah Pribadi yang memiliki keilahian Allah, yang dinyatakan melalui pekerjaan-pekerjaan ilahi yang Ia lakukan.
Pertanyaan 7: Bagaimana kita bisa merespons kehadiran kepenuhan Allah di dalam Kristus dalam kehidupan sehari-hari?
Jawaban 7:
Kita dapat merespons kehadiran kepenuhan Allah di dalam Kristus dalam kehidupan sehari-hari dengan mengakui dan merayakan keilahian Kristus. Hal ini dapat tercermin dalam tindakan kita, persepsi kita terhadap dunia, dan pelayanan kita kepada sesama. Kepenuhan Allah di dalam Kristus memperkaya dan memberikan arti yang lebih dalam bagi kehidupan kita sebagai umat Kristen.
Kita dapat merespons kehadiran kepenuhan Allah di dalam Kristus dalam kehidupan sehari-hari dengan mengakui dan merayakan keilahian Kristus. Hal ini dapat tercermin dalam tindakan kita, persepsi kita terhadap dunia, dan pelayanan kita kepada sesama. Kepenuhan Allah di dalam Kristus memperkaya dan memberikan arti yang lebih dalam bagi kehidupan kita sebagai umat Kristen.