Khotbah Menjadi Anak-anak Allah (Yohanes 1:12)
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Pada hari ini, kita akan merenungkan makna mendalam dari panggilan kita sebagai anak-anak Allah. Menjadi anak-anak Allah bukan hanya sebuah identitas, tetapi juga sebuah panggilan dan tanggung jawab yang harus kita jalani dalam kehidupan sehari-hari.

Marilah kita membuka Khotbah kita dengan membaca dari Yohanes 1:12, yang berbunyi: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya."
Panggilan Menjadi Anak-anak Allah
Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat, kita diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Ini adalah anugerah yang luar biasa dan hak istimewa yang tidak ternilai. Sebagai anak-anak Allah, kita tidak hanya memiliki hubungan yang dekat dengan Bapa Surgawi, tetapi juga memiliki warisan kekal di dalam Kristus.
- Identitas Baru dalam Kristus
Menjadi anak-anak Allah berarti kita memiliki identitas baru dalam Kristus. Dalam Galatia 3:26, dikatakan: "Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus." Identitas kita bukan lagi ditentukan oleh dunia atau oleh masa lalu kita, tetapi oleh hubungan kita dengan Yesus. Kita adalah ciptaan baru (2 Korintus 5:17), yang dipanggil untuk hidup dalam kasih dan kebenaran.
- Hubungan yang Dekat dengan Bapa
Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki akses langsung kepada Bapa Surgawi. Dalam Roma 8:15, dikatakan: "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 'ya Abba, ya Bapa!'" Hubungan ini adalah hubungan yang intim dan penuh kasih, di mana kita dapat datang kepada-Nya dengan segala kebutuhan, keraguan, dan permohonan kita.
- Warisan Kekal
Sebagai anak-anak Allah, kita juga adalah ahli waris dari segala janji-janji Allah. Dalam Roma 8:17, dikatakan: "Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, yaitu ahli waris Allah dan yang menjadi ahli waris bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia." Warisan ini mencakup kehidupan kekal, berkat rohani, dan kedamaian yang melampaui segala pengertian.
Tanggung Jawab sebagai Anak-anak Allah
Menjadi anak-anak Allah juga membawa tanggung jawab untuk hidup sesuai dengan panggilan kita. Ada beberapa aspek penting dari tanggung jawab ini:
- Hidup dalam Kekudusan
Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan. 1 Petrus 1:15-16 mengingatkan kita: "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." Kekudusan berarti memisahkan diri dari dosa dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
- Mengasihi Sesama
Yesus mengajarkan kita bahwa kasih adalah tanda pengenal dari murid-murid-Nya. Dalam Yohanes 13:34-35, Yesus berkata: "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Kasih kepada sesama adalah wujud nyata dari identitas kita sebagai anak-anak Allah.
- Bersaksi tentang Kristus
Sebagai anak-anak Allah, kita juga dipanggil untuk bersaksi tentang Kristus kepada dunia. Dalam Matius 5:16, Yesus berkata: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Melalui hidup kita, kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam bagi dunia, menunjukkan kasih dan kebenaran Allah kepada semua orang.
Penutup
Menjadi anak-anak Allah adalah anugerah yang luar biasa dan panggilan yang mulia. Kita memiliki identitas baru, hubungan yang dekat dengan Bapa, dan warisan kekal di dalam Kristus. Namun, bersama dengan anugerah ini, datanglah tanggung jawab untuk hidup dalam kekudusan, mengasihi sesama, dan bersaksi tentang Kristus.
Marilah kita berdoa agar Tuhan memberikan kita kekuatan dan hikmat untuk menjalani panggilan kita sebagai anak-anak Allah dengan setia dan penuh kasih.
Marilah kita berdoa:
Bapa Surgawi, kami bersyukur atas anugerah-Mu yang menjadikan kami anak-anak-Mu. Terima kasih atas identitas baru, hubungan yang dekat dengan-Mu, dan warisan kekal yang kami miliki dalam Kristus. Tolong kami untuk hidup dalam kekudusan, mengasihi sesama, dan bersaksi tentang kasih dan kebenaran-Mu. Berikan kami kekuatan dan hikmat untuk menjalani panggilan kami dengan setia. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati kita semua.