Bilangan 23:5-12 (Teguran Balak dan Jawaban Bileam)

Pdt. Budi Asali, M, Div.

Bilangan 23:5-12 - “(Bilangan 23:5) Kemudian TUHAN menaruh perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman: 'Bawalah kepada Balak, lalu katakanlah demikian.' (6) Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua orang Moab. (7) Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya: 'Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuklah melawan Yakub, dan datanglah, kutuklah Israel. (Bilangan 23:8) Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimana mungkin aku mengutuk orang yang tidak dikutuk TUHAN? (9) Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku melihat mereka. Lihatlah, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir. (10) Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membinasakan Israel? Jika aku mati seperti orang-orang jujur, dan jika aku mati seperti mereka mati!' (11) Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: 'Apakah yang kaulakukan ini? Untuk menyerap musuhku, aku menangkapmu, tetapi sebaliknya engkau menaklukkan mereka.' (Bilangan 23:12) Tetapi ia menjawab: 'Bukankah aku harus bersikap waspada, kenapa mengatakan apa yang ditaruh TUHAN ke dalam mulutku?'” .
Bilangan 23:5-12 (Teguran Balak dan Jawaban Bileam)
2) Tuhan menaruh perkataan itu ke dalam mulut Bileam.

a) Bilangan 23:5-6 - “(5) Kemudian TUHAN menaruh perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman: 'Kembali kepada Balak dan ucapkanlah demikian.' (6) Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua orang Moab.” .

Komentar Mimbar : “dalam diri seseorang mungkin ada karunia rohani yang tinggi tanpa kebaikan yang sejati. Bileam adalah seorang nabi sejati, dan memiliki kemampuan yang luar biasa, baik dalam memahami hal-hal tersembunyi dari Tuhan maupun dalam mengumumkannya kepada manusia. Namun, seperti halnya kasus Saul (1 Sam 10:11; 19:24) dan Kayafas (Yohanes 11:51), karunia kenabiannya tidak disertai dengan pengudusan hidup. Bahkan banyak sekali orang di segala zaman dan negeri memiliki karunia rohani yang besar dalam hal pemahaman, penafsiran, kefasihan berbicara, dsb., yang membuat orang lain sangat diuntungkan, tetapi mereka sendiri tetap jahat. [= bisa ada dalam seseorang karunia-karunia rohani yang tinggi tanpa kebaikan yang sungguh-sungguh. Bileam adalah seorang nabi yang sungguh-sungguh/asli, dan memiliki dalam suatu tingkat yang luar biasa kemampuannya untuk memahami hal-hal yang tersembunyi dari Allah dan untuk menyampaikan hal-hal itu kepada manusia. Tetapi, seperti dalam kasus Saul (1Sam 10:11; 19:24) dan Kayafas (Yoh 11:51), karunia-karunia yang diberikan kepadanya tidak disertai dengan pengudusan hidup. Demikian juga banyak orang di semua zaman dan negara memiliki karunia-karunia rohani yang luar biasa tentang pengertian, tentang penafsiran, tentang kefasihan, dsb., dengan mana orang-orang lain memperoleh banyak manfaat, tetapi mereka sendiri tetap jahat.] .

Catatan : saya tidak setuju kalau Bileam disebut nabi yang sungguh-sungguh, demikian juga dengan Saul maupun Kayafas.

1Samuel 10:11 - “Dan semua orang yang mengenalnya sejak dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama dengan nabi-nabi itu ; Lalu berkatalah banyak orang kepada yang lain: 'Apakah kejadian yang terjadi dengan anak Kish itu? Apakah Saul juga termasuk golongan nabi?'” .

1Samuel 19:24 - “Ia pun menanggalkan pakaiannya, dan ia juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-hari dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: 'Apakah Saul juga termasuk golongan nabi?'” .

Catatan : kata 'kepenuhan' seharusnya adalah 'bernubuat' (KJV/RSV/NIV/NASB).

Yohanes 11:51-52 - “(51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat , bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.” .

Komentari Mimbar : “Nubuat-nubuat Bileam adalah ucapan-ucapan seorang laki-laki jahat yang sangat terilhami oleh ide-ide keagamaan, dan diilhami untuk tujuan-tujuan tertentu oleh Roh Allah; Oleh karena itu, jelaslah bahwa banyak pelajaran moral dan spiritual yang mendalam dapat dipelajari dari mereka, selain dari nilai bukti mereka sebagai nubuat.” [= Nubuat-nubuat Bileam adalah ucapan-ucapan dari seorang jahat yang dipengaruhi secara mendalam oleh gagasan-gagasan agamawi, dan diilhami oleh Roh Allah untuk tujuan-tujuan tertentu; karena itu jelas bahwa banyak pelajaran-pelajaran moral dan rohani yang mendalam dapat dipelajari dari ucapan-ucapannya, terpisah dari nilai yang penting dari ucapan-ucapan itu sebagai nubuat-nubuat .] .

Catatan : saya tidak terlalu mengerti apa maksud anak kalimat terakhir itu (bagian yang saya garis-bawahi).

Komentar Mimbar : “Tuhan, yang membuka mulut seekor keledai dan membuatnya mengucapkan bahasa manusia, sekarang membuka mulut orang yang hatinya siap untuk menipu dan mengutuk, dan membuat mulut itu mengucapkan kebenaran dan berkat.” [= Allah, yang membuka mulut dari seekor pesona dan membuatnya mengucapkan ucapan manusia, sekarang membuka mulut dari orang yang hatinya siap untuk menipu dan mengajar, dan membuat mulut itu mengucapkan kebenaran dan berkat.] .

Yang ingin saya tanyakan kepada orang-orang Arminian yang begitu 'mendewakan' kehendak bebas / kehendak bebas, adalah ini: di mana kehendak bebas dari Bileam pada saat ini??? Dalam tafsir Adam Clarke tentang hal ini, ia tidak membicarakan hal itu sama sekali!

Amsal 16:1 - “Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.” .

Matthew Henry : “Dan hal ini memberikan penghiburan kepada para saksi Tuhan, yang setiap saat dipanggil-Nya untuk tampil bagi-Nya; jika Tuhan menaruh sebuah firman ke dalam mulut Bileam, yang akan menantang Tuhan dan Israel, pastilah Dia tidak akan kekurangan bagi mereka yang ingin memuliakan Tuhan dan membangun umat-Nya melalui kesaksian mereka, tetapi itu akan diberikan kepada mereka pada saat itu juga apa yang harus mereka bicarakan.” [= Dan itu memberikan penghiburan kepada saksi-saksi Allah, yang pada setiap saat Ia memanggil keluar untuk tampil bagiNya; Jika Allah meletakkan suatu kata/firman ke dalam mulut Bileam, yang mau menentang Allah dan Israel , pastilah Ia tidak akan kekurangan firman bagi mereka yang ingin memuliakan Allah dan mendidik umat-Nya melalui tipu daya mereka, tetapi 'apa yang harus mereka katakan akan diberikan kepada mereka pada hari Sabat'. saat itu' .] .

Matius 10:17-20 - “(17) Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadahnya. (18) Dan karena Aku, kamu akan digambarkan sebagai muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu keajaiban bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah . (19) Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan diserahkan kepadamu pada saat itu juga . (20) Karena bukan kamu yang mengucapkan kata-kata itu, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan mengatakan kata-kata itu di dalam dirimu.” .

Perhatikan konteks dari teks ini. Janji Tuhan ini hanya berlaku pada saat orang Kristen ditangkap, diadili karena imannya.

Jadi, kata-kata Matthew Henry di atas ini, dan juga teks di atas ini, tidak berarti bahwa seseorang yang mau berkhotbah di mimbar tidak perlu mempersiapkan apa yang akan ia khotbahkan. Jika seseorang memang mau memuliakan Tuhan dengan berkhotbah, ia harus belajar dan mempersiapkan apa yang akan ia khotbahkan, dan Tuhan pasti mau memberikan kepadanya apa yang harus ia katakan.

b) Bileam menaklukkan Israel.

Bilangan 23:7-10 - “(7) Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya: 'Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuk melawan Yakub, dan datanglah, kutuk Israel . (8) Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimana mungkin aku mengutuk orang yang tidak dikutuk TUHAN? (9) Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku melihat mereka. Lihatlah, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir. (10) Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membinasakan Israel? Jika aku mati seperti orang-orang jujur, dan jika aku mati seperti mereka mati!' ”

1. Pengakuan Bileam bahwa ia tidak bisa mengutuk orang yang tidak dikutuk oleh Allah (ayat 8).

Matthew Henry : “ia mengakui rencana itu gagal, dan ketidakmampuannya sendiri untuk menyelesaikannya. Ia bahkan tidak dapat mengucapkan sepatah kata buruk atau harapan buruk kepada mereka: Bagaimana aku akan mengutuk mereka yang tidak dikutuk Allah? ay. 8. Bukan karena itu ia tidak akan melakukannya, tetapi karena itu ia tidak dapat melakukannya. Ini adalah pengakuan yang adil, Pertama, tentang kelemahan dan ketidakberdayaan keterampilan sihirnya sendiri, yang membuat orang lain sangat menghargainya, dan tidak diragukan lagi ia menghargai dirinya sendiri juga. Ia adalah orang yang paling terkenal dalam profesi itu, namun mengakui dirinya sendiri bingung. Allah telah memperingatkan orang Israel untuk tidak menggunakan ramalan (Imamat 19:31), dan pemeliharaan ini memberi mereka alasan untuk hukum itu, dengan menunjukkan kepada mereka kelemahan dan kebodohannya.” [= ia mengakui rancangannya dikalahkan, dan ketidak-mampuannya sendiri untuk mencapainya. Ia tidak dapat memberi mereka (Israel) suatu kata yang buruk atau suatu keinginan / harapan yang buruk: 'Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk Allah?' ay 8. Bukannya karena itu ia tidak mau melakukannya, tetapi karena itu ia tidak bisa melakukannya . Ini adalah suatu pengakuan yang jujur. Pertama, tentang kelemahan dan ketidakmampuan dari keahlian magicnya sendiri, sementara orang-orang lain begitu memuji-mujinya, dan tak diragukan lagi ia menilai dirinya tidak kurang dari itu. Ia adalah orang yang paling terkenal dari pekerjaannya, tetapi ia mengakui dirinya sendiri yang dibingungkan/dihalangi. Allah telah memperingatkan orang-orang Israel untuk tidak menggunakan ramalan / tenungan (Im 19:31), dan pemeliharaan ini memberi mereka suatu alasan untuk hukum itu, dengan menunjukkan kepada mereka kelemahan dan kebodohan dari hal itu.] .

Im 19:31 - “Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.” .

Catatan : saya berpendapat bahwa Allah melarang ramal, karena hal itu berhubungan dengan roh jahat, dan karenanya hal itu adalah dosa. Bukannya hal itu adalah 'kelemahan', dalam arti hal itu tidak dapat digunakan. Terhadap Israel yang adalah umat Allah, hal itu tidak dapat digunakan, karena adanya perlindungan Allah, tetapi terhadap orang-orang lain hasilnya akan sangat berbeda. Kalau tidak, bagaimana mungkin Bileam bisa terkenal karena hal itu? Perlu diketahui bahwa dalam urusan okultisme, seperti dalam kasus ini, maupun dalam kasus raja Saul yang memanggil Penyihir perempuan (1Sam 28), banyak penafsir Barat yang mempunyai pemikiran Barat, yang sangat skeptis tentang adanya hal-hal yang bersifat sihir, seperti santet, guna -guna, dan sebagainya. Sebetulnya ini merupakan sesuatu yang aneh dan salah, karena mereka seharusnya percaya bahwa baik Allah maupun setan bisa melakukan hal-hal yang bersifat supranatural, sekalipun setan bisa melakukan itu hanya dengan izin Allah.

Matthew Henry : “Ini adalah pengakuan kedaulatan dan kekuasaan kekuatan ilahi. Dia mengakui bahwa dia tidak dapat berbuat lebih dari apa yang Tuhan izinkan dia lakukan, sebab Tuhan dapat membatalkan semua rencana-Nya dan membelokkan rencana-Nya. [= Itu adalah suatu pengakuan tentang kedaulatan dan penguasaan dari kekuasaan ilahi. Ia mengakui bahwa ia tidak dapat melakukan lebih dari apa yang Allah izinkan ia lakukan, karena Allah dapat menghapus semua takdir, dan mengubah rencananya dengan cepat.] .

Matthew Henry : “Ini adalah pengakuan atas keamanan yang tidak dapat diganggu gugat dari umat Allah.” [= Ini adalah suatu pengakuan tentang keamanan pasti dari umat Allah.] .

2. Kata-kata Bileam tentang bangsa Israel (ay 9b-10a).

Bilangan 23:9b-10a: “(9b) Lihatlah, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir. (10a) Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membinasakan Israel?” .

A. Keterpisahan Israel dari bangsa-bangsa lain merupakan pengasingan Israel.

Bilangan 23:9b: “Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.” .

Komentari Eksposisi Alkitab : “Kebenaran dasar kedua Bileam adalah bahwa orang Yahudi dipilih oleh Tuhan dan karena itu merupakan bangsa yang dipisahkan dari bangsa-bangsa lain (Bil 23:9). Tuhan telah menyatakan hal ini kepada Israel di Gunung Sinai (Kel 19:5-6), dan hukum-hukum yang Dia berikan kepada mereka di Sinai memungkinkan mereka untuk hidup seperti umat yang istimewa. Dalam pesan perpisahannya kepada Israel, Musa juga menekankan keunikan Israel sebagai umat Tuhan (Ul 4:20; 14:2,21; 26:18-19; 32:8-9; 33:3,28-29) dan mengingatkan mereka bahwa Tuhan memilih mereka karena Dia mengasihi mereka (Bil 7:6-8). Lihat juga Im 20:26; 1 Raja 8:52-53; Amos 3:2; dan Yes 43:21. Godaan terbesar Israel adalah keinginan untuk menjadi seperti bangsa-bangsa lain, dan inilah yang menyebabkan kejatuhan dan pembuangan mereka. Alih-alih bersukacita dalam keunikan mereka sebagai umat Allah yang benar dan hidup, mereka meniru tetangga mereka dalam ibadah dan perilaku mereka, dan Allah harus mendisiplinkan mereka. Alih-alih membiarkan Allah memerintah sebagai Raja mereka, mereka meminta seorang raja 'seperti semua bangsa' (1 Sam 8:5), dan ini membawa bangsa itu ke dalam segala macam masalah. Sayangnya, banyak orang di gereja saat ini memiliki gagasan yang keliru bahwa menjadi seperti dunia adalah cara untuk menjangkau dunia. Mereka lupa bahwa gereja adalah umat Allah, umat yang sangat istimewa, yang diselamatkan oleh kasih karunia-Nya. Alih-alih mempertahankan pemisahan (2 Kor 6:14-7:1) mereka mempromosikan peniruan (1 Yohanes 2:15-17; Roma 12:2), sehingga menjadi semakin sulit untuk membedakan umat Allah dari orang-orang dunia. Namun, seperti yang Campbell Morgan ingatkan pada kita, "Gereja telah melakukan yang terbaik bagi dunia ketika gereja paling tidak seperti dunia." [= Kebenaran dasar kedua dari Bileam adalah bahwa orang-orang Yahudi dipilih oleh Allah dan karena itu merupakan suatu bangsa yang terpisah dari bangsa-bangsa lain (Bil 23:9). Tuhan telah menyatakan hal ini kepada Israel di gunung Sinai (Kel 19:5-6), dan hukum Taurat yang Ia berikan kepada mereka di Sinai memungkinkan mereka untuk hidup sebagai bangsa yang istimewa / khusus. Dalam berita / pesan perpisahannya kepada Israel, Musa juga menekankan keunikan Israel sebagai umat Allah (Ul 4:20; 14:2,21; 26:18-19; 32:8-9; 33:3,28-29) dan mengingatkan mereka bahwa Allah memilih mereka karena Ia mengasihi mereka (Bil 7:6-8). Lihat juga Im 20:26; 1Raja 8:52-53; Amos 3:2; dan Ya 43:21. Pencobaan besar bagi Israel adalah dalam keinginan untuk menjadi seperti bangsa-bangsa lain, dan inilah yang membawa mereka pada kejatuhan mereka dan pada pembuangan . Bukannya bersukacita dalam keunikan mereka sebagai umat Allah yang benar dan hidup, mereka meniru tetangga-tetangga mereka dalam penyembahan dan perilaku laku, dan Allah harus mendisiplinkan mereka. Bukannya membiarkan Allah memerintah sebagai Raja mereka, mereka meminta seorang raja 'seperti bangsa-bangsa lain' (1Sam 8:5), dan ini membawa bangsa itu ke dalam semua jenis kesukaan.Patut diketahui bahwa banyak orang di gereja zaman sekarang mempunyai gagasan yang salah bahwa menjadi seperti dunia adalah cara untuk menjangkau dunia . Mereka lupa bahwa gereja adalah umat Allah, suatu umat yang khusus, yang diselamatkan oleh kasih karunia-Nya. Mereka bukannya memelihara / mempertahankan pemisahan itu (2Kor 6:14-7:1), tetapi mereka mempromosikan peniruan (1Yoh 2:15-17; Rm 12:2), sehingga menjadi semakin lama semakin sukar untuk membedakan umat Allah dari manusia. dunia . Tetapi, seperti Campbell Morgan yang mengingatkan kita, 'Gereja melakukan yang paling banyak bagi dunia pada saat gereja paling tidak menyerupai dunia' .] .

Bilangan 23:9 - “ Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihatlah, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir . ” .

2Korintus 6:14-7:1 - “(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya . Mengapa persamaan apakah ada antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang bisa bersatu dengan gelap? (6:15) Persamaan apakah yang ada antara Kristus dan Belial? Apakah bagian antara orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah umpan dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: 'Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu.' (6:17) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan , dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. (6:18) Dan Aku akan menjadi Bapa-Mu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.' (7:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari segala pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam ketakutan akan Allah.” .

Roma 12:2 - “ Janganlah kamu menjadi sama dengan dunia ini , tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: mana yang baik, mana yang berkenan kepada Allah dan mana yang sempurna.” .

Pulpit Commentary : “ KEMULIAAN ISRAEL YANG TUNGGAL ADALAH KETERPISAHANNYA - keterpisahan yang secara lahiriah ditandai oleh garis pembeda yang tajam dari bangsa-bangsa lain, tetapi didasarkan atas kekudusan hidup dan ibadah yang batiniah dan khas. Demikian pula kemuliaan Gereja Kristus dan setiap jiwa yang setia adalah untuk 'terpisah dari orang-orang berdosa,' seperti Kristus. Dan pemisahan ini perlu ditandai secara lahiriah dalam banyak cara dan dalam banyak kasus (1 Kor 5:11; 2 Kor 6:17); tetapi hakikatnya adalah perbedaan batiniah dari motif, karakter, dan kondisi di hadapan Allah. Menjadi 'sama seperti orang lain' berarti menjadi 'anak-anak murka' (Ef 2:3); menjadi orang Kristen berarti menjadi 'umat kepunyaan sendiri' (Titus 2:14). Jika manusia tidak tahan menjadi orang yang sendiri, mereka tidak perlu berharap untuk diberkati; Jika mereka harus mengikuti mode dunia ini, mereka harus rela menanggung akibatnya (Gal 1:4; 2 Tim 4:10; 1 Yoh 2:15-17). ” [= KEMULIAAN YANG UNIK / LUAR BIASA DARI ISRAEL ADALAH KETERPISAHANNYA - suatu keterpisahan yang ditandai secara lahiriah oleh suatu garis perbedaan yang tajam dari bangsa-bangsa lain, tetapi didasarkan pada kekudusan hidup dan penyembahan yang ada di dalam dan bersifat membedakan. Demikian juga masuk dari Gereja Kristus dan dari setiap jiwa yang setia / beriman adalah 'terpisah dari orang-orang berdosa', seperti Kristus. Dan keterpisahan ini harus ditandai secara kelahiraniah dengan banyak cara dan dalam banyak kasus (1Kor 5:11; 2Kor 6:17); tetapi hakekatnya adalah perbedaan dalam dari motivasi, dari karakter, dan dari kondisi di hadapan Allah. Menjadi 'serupa dengan orang-orang lain' berarti menjadi 'anak-anak kemurkaan' (Ef 2:3); Menjadi orang-orang Kristen adalah menjadi 'umat yang istimewa' (Titus 2:14). Jika manusia tidak tahan untuk menjadi istimewa, mereka tidak perlu mengharapkan untuk didampingi; Jika mereka harus mengadopsi cara/kebiasaan dunia ini, mereka harus puas dengan ikut mengambil bagian dalam keadaan akhir mereka ( Gal 1:4; 2Tim 4:10; 1Yoh 2:15-17). [Bahasa Indonesia] .

1Korintus 5:11 - “Tetapi yang tertulis kepadamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir (tamak), penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang seperti itu janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.” .

Efesus 2:3 - “Sesungguhnya dahulu kita semua juga terhitung di antara mereka, ketika kita hidup dalam hawa nafsu daging dan menurut kehendak daging dan pikiran kita yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai , sama seperti mereka yang lain.” .

KJV: 'dan pada dasarnya adalah anak-anak murka' [= dan pada dasarnya merupakan anak-anak kemurkaan].

Titus 2:14 - “yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik .” .

Galatia 1:4 - “yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini , menurut kehendak Allah dan Bapa kita.” .

2Tim 4:10 - “ karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku . Saya telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.” .

1 Yohanes 2:15-17 - “(15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jika orang mencintai dunia, maka kasih Bapa tidak akan ada di dalam orang itu. (16) Sebab segala sesuatu yang ada di dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keinginan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. (17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” .

Matthew Henry : “Ini adalah pujian bagi Israel, meskipun musuh-musuh mereka mengubahnya menjadi celaan, karena mereka berbeda dari semua bangsa tetangga, tidak hanya dalam agama dan ritual suci mereka, tetapi juga dalam makanan, pakaian, dan kebiasaan umum mereka, seperti orang-orang yang dipanggil keluar dari dunia, dan bukan untuk menjadi serupa dengan dunia. Mereka tidak pernah kehilangan reputasinya sampai mereka berbaur di antara orang-orang kafir, Maz. Jumlah halaman: 106. Perhatikanlah, adalah tugas dan kehormatan mereka yang mengabdikan diri kepada Tuhan untuk memisahkan diri dari dunia, dan tidak berjalan menurut jalan dan adat istiadatnya.” [= Ini adalah pujian bagi Israel, meskipun musuh-musuh mereka menentangnya, hal itu menjadi celaan mereka, bahwa mereka berbeda dari semua bangsa-bangsa tetangga, tidak hanya dalam agama dan upacara-upacara keramat, tetapi dalam makanan, pakaian dan penggunaan kata-kata mereka. , sebagai suatu bangsa yang dipanggil keluar dari dunia, dan tidak menyesuaikan diri dengannya. Mereka tidak pernah kehilangan reputasi mereka sampai mereka bercampur di antara orang-orang kafir, Maz 106:35. Perhatikan, Merupakan kewajiban dan kehormatan dari mereka yang dipersembahkan / dinyatakan kepada Allah untuk menjadi terpisah dari dunia, dan bukannya berjalan sesuai dengan jalan dan kebiasaan dari dunia.] .

Mazmur 106:34-42 - “(34) Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, (35) tetapi mereka berbaur dengan bangsa-bangsa, dan belajar cara-cara mereka bekerja . (36) Mereka beribadah kepada berhala-berhala mereka, yang menjadi perangkap bagi mereka. (37) Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat, (38) dan menumpahkan darah orang yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu dipenuhi hutang darah. (39) Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka. (40) Maka menyalahgunakan kekuasaan TUHAN terhadap umat-Nya, dan Ia membenci milik-Nya sendiri. (41) DiserahkanNyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas mereka. (42) Mereka direndahkan oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah kekuasaannya .” .

Catatan Barnes : “'Tinggal sendiri.' yakni, terpisah dari orang lain, tidak terganggu oleh keributan mereka, dan karena itu dalam keamanan dan kepastian yang adil. ... Ketenangan ini diperoleh bangsa Israel selama mereka berpegang teguh pada Tuhan sebagai tempat bernaung dan berlindung. Tetapi 'tinggal sendiri' di bagian dalam merupakan syarat yang tak terelakkan bagi 'tinggal sendiri' di bagian luar, dan begitu pengaruh dunia pagan mempengaruhi Israel secara internal, maka kuasa paganisme di bagian luar pun menang pula. Bileam sendiri, ketika akhirnya menasihati untuk menggoda umat agar berbuat dosa, bertindak berdasarkan pengetahuan bahwa berkat Tuhan dan kemakmuran Israel pada dasarnya bergantung pada kesetiaan kepada Tuhan.” [= 'Diam / tinggal tersendiri' yaitu, terpisah dari orang-orang lain, tidak terganggu oleh pencapaian mereka, dan karena itu dalam keamanan dan perlindungan yang benar. ... Ketenangan ini direalisasikan oleh Israel selama mereka berpegang teguh kepada Allah sebagai naungan dan perlindungan mereka . Tetapi 'diam / tinggal tersendiri' yang ada di dalam merupakan syarat yang sangat diperlukan dari 'diam / tinggal tersendiri' yang ada di luar / bersifat lahiriah, dan begitu pengaruh dari dunia kafir mempengaruhi Israel di dalam diri mereka, maka kekuasaan di luar dari kekafiran juga Berkuasa . Bileam sendiri, pada saat ia akhirnya bertekad untuk mencobai bangsa itu ke dalam dosa, bertindak berdasarkan pengetahuan bahwa berkat Allah dan kemakmuran Israel pada dasarnya bergantung pada kesetiaan kepada Allah.] .

B. "10A hanya menunjukkan banyaknya bangsa Israel."

Ay 10a: “Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membinasakan Israel ?” .

KJV/RSV/NIV/NASB: 'seperempat dari Israel' [= seperempat dari Israel].

Istilah 'seperempat' ini sesuai dengan pembagian Israel menjadi 4 kelompok (timur, barat, utara, selatan), seperti yang bisa kita lihat di Bil 2.

Jadi tampaknya Bileam hanya bisa melihat sebagian dari Israel, tetapi seperempat jumlah itu sudah sangat banyak.

Kata-kata 'debu Yakub' merupakan suatu gaya bahasa hiperbola, yang menunjukkan banyaknya bangsa keturunan Yakub ini. Bandingkan dengan janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan sebanyak bintang di langit dan debu tanah / pasir di laut (Kejadian 13:16 15:5 22:17).

3. Keinginan hati untuk mati seperti orang sungguhan.

Bilangan 23:10b: " Jika aku mati seperti orang-orang jujur , dan jika aku mati seperti mereka!" ” .

KJV/RSV/NIV: 'orang benar' [= orang benar].

A. Israel bahagia tidak hanya dalam kehidupan, tetapi juga dalam kematian.

Jamieson, Fausset & Brown : “Mata tajam sang peramal menyadari bahwa ini adalah rahasia sebenarnya dari kemakmuran luar biasa mereka; dan karena rasa kagum yang kuat, meskipun sementara, terhadap status istimewa mereka, ia menyatakan mereka sebagai umat yang berbahagia melebihi yang lain, tidak hanya pada saat hidup, tetapi juga pada saat mati , dari pengetahuan mereka akan Tuhan yang benar, dan pengharapan mereka melalui kasih karunia-Nya. [= Mata yang menembus dari pelihat ini melihat ini sebagai rahasia yang nyata dari kemakmuran luar biasa mereka; dan dari kekaguman yang kuat, meskipun bersifat sementara, tentang keadaan yang merupakan hak istimewa mereka, ia menyatakan mereka sebagai bangsa yang bahagia di atas semua bangsa lain, bukan hanya dalam kehidupan, tetapi juga dalam kematian , dari pengenalan mereka tentang Allah yang benar, dan mengharapkan mereka melalui kasih karuniaNya.] .

B. Kata-kata ini membuktikan kepercayaan tentang ketidakbisaan-ketidakberdayaan jiwa.

Matthew Henry : “dia melanjutkan anggapan tentang keabadian jiwa, dan keadaan yang berbeda di sisi lain kematian, yang mana ini merupakan kesaksian yang mulia, dan sebuah bukti bahwa hal itu sudah diketahui dan dipercayai sejak dahulu kala. Sebab bagaimana mungkin kematian orang benar lebih diinginkan daripada kematian orang jahat karena alasan lain, kecuali jika kematian itu melibatkan kebahagiaan di dunia lain, karena dalam cara dan keadaan kematian, kita melihat semua hal terjadi sama bagi semua orang?” [= ia melanjutkan pada anggapan tentang ketidak-bisa-binasa jiwa , dan suatu keadaan yang berbeda pada sisi lain dari kematian , karena ini merupakan bukti yang mulia, dan merupakan bukti bahwa hal-hal itu diketahui dan dipercaya sejak jaman dulu / kuno. Karena bagaimana bisa kematian dari orang benar-benar lebih diinginkan daripada pada kematian dari orang jahat berdasarkan perhitungan lain selain karena itu mencakup kebahagiaan di dunia yang lain, karena dalam cara dan keadaan dari kematian kita melihat segala sesuatu datang secara sama kepada semua orang? [Bahasa Indonesia] .

C. Jika mau mati seperti orang sungguhan, haruskah mau hidup sebagai orang sungguhan?

Komentar Pulpit : “BILEAM TERGANGGU UNTUK INGIN MATI SEPERTI KEMATIAN ORANG BENAR, TETAPI TIDAK BERSEDIA UNTUK MENJALANI KEHIDUPAN ORANG BENAR; Oleh karena itu, keinginannya sama sia-sianya dengan fatamorgana di padang pasir, dan secara mencolok terbalik dengan karakter akhir hidupnya yang sebenarnya. Begitu pula orang jahat senantiasa menginginkan pahala dari kebaikan, yang mana tidak dapat tidak mereka kagumi, tetapi mereka tidak akan tunduk pada disiplin kebaikan. “Penghargaan sentimental terhadap kebajikan dan kesalehan lebih buruk daripada tidak berguna dengan sendirinya.” [= BILEAM DIGERAKKAN UNTUK MENGINGINI / MENGHARAPKAN SUPAYA IA BISA MENGALAMI KEMATIAN DARI ORANG YANG BENAR, TETAPI TIDAK INGIN / CENDERUNG MENJALANI KEHIDUPAN DARI ORANG YANG BENAR ; karena itu keinginan / harapannya sama sia-sianya seperti fatamorgana di padang pasir, dan dibalikkan dengan cara yang menyolok oleh karakter yang sesungguhnya dari akhir hidupnya. Demikian pula orang-orang jahat terus-menerus menginginkan upah/pahala dari kebaikan, yang tidak dapat mereka kagumi, tetapi mereka tidak mau tunduk pada disiplin dari kebaikan. Sekedar beberapa penghargaan yang sentimental tentang beberapa sifat baik dan buruk, lebih buruk daripada tidak berguna.] .

Matthew Henry : “Dia menunjukkan pendapatnya tentang agama lebih baik daripada tekadnya; ada banyak orang yang menginginkan mati sebagai orang benar, tetapi tidak berusaha menjalani kehidupan sebagai orang benar. Mereka dengan senang hati ingin akhir mereka seperti itu, tetapi bukan dengan cara mereka. Mereka akan menjadi orang suci di surga, namun bukan orang suci di bumi. Inilah keinginan si pemalas, yang membunuhnya, karena tangannya menolak untuk bekerja. Keinginan Bileam ini hanyalah sebuah keinginan, bukan doa, dan ini adalah keinginan yang sia-sia, hanya keinginan untuk mencapai tujuan, tanpa peduli dengan caranya.” [= Ia menunjukkan bahwa lebih baik membahas tentang agama daripada pada keputusannya; Ada banyak orang yang ingin mengalami kematian sejati, tetapi tidak berusaha untuk menjalani kehidupan sejati . Dengan gembira mereka menginginkan akhir hidup mereka seperti akhir hidup orang-orang sejati, tetapi mereka tidak mau jalan / cara hidup orang-orang sejati seperti itu. Mereka ingin menjadi orang-orang kudus di surga, tetapi tidak ingin menjadi orang-orang kudus di bumi . Ini adalah keinginan orang malas yang membunuhnya karena tangannya menolak untuk bekerja. Dari Bileam ini hanya merupakan suatu keinginan / pengharapan, bukan suatu doa, dan itu merupakan suatu keinginan / pengharapan yang sia-sia, karena hanya merupakan keinginan / pengharapan untuk akhirnya, tanpa kepedulian apapun untuk cara / jalannya.] .

Jamieson, Fausset & Brown : “Bileam adalah wakil dari kelompok besar di dunia yang mengungkapkan keinginan agar umat Tuhan pada akhirnya memperoleh kebahagiaan, tetapi enggan menjalani kehidupan yang sesuai dengan itu.” [= Bileam adalah wakil dari suatu kelompok besar di dunia yang menyatakan suatu keinginan / harapan untuk keadaan yang ditimbulkan dari umat Tuhan pada akhirnya, tetapi menolak untuk menjalani suatu kehidupan yang sesuai.] .

Adam Clarke : “Dia yang ingin mati dengan baik harus hidup dengan baik; karena kematian yang buruk pastilah merupakan hasil dari kehidupan yang buruk.” [= Dia yang mau mati dengan baik harus hidup dengan baik; karena suatu kematian yang buruk harus / pasti merupakan hasil dari suatu kehidupan yang buruk.] .

Komentar Eksposisi Alkitab : “Bileam diutus untuk mengutuk Israel, namun ia mengakhiri nubuatnya dengan menyatakan bahwa ia ingin menjadi seperti Israel! 'Biarlah aku mati seperti kematian orang benar, dan biarlah akhir hidupku seperti kematian dia' (Bil 23:10). Namun Anda tidak akan mati seperti orang benar kecuali Anda menjalani kehidupan orang benar, dan itu adalah sesuatu yang Bileam tidak siap lakukan. Kecintaannya terhadap uang begitu mengendalikan hidupnya sehingga ia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekayaan. Bileam mati bersama orang-orang jahat ketika Israel mengalahkan orang Midian (31:8), dan akhir hidupnya adalah hukuman kekal.” [= Bileam ditujukan untuk mengutuk Israel, tetapi ia mengakhiri hari itu dengan menyatakan bahwa ia ingin menjadi seperti Israel! " Jika aku mati seperti orang jujur ​​(orang benar) dan jika aku mati seperti mereka mati!" (Bil 23:10). Tetapi engkau tidak akan mengalami kematian orang yang sebenarnya kecuali engkau menjalani kehidupan orang yang sebenarnya, dan itu adalah sesuatu yang Bileam tidak siap untuk melakukannya . Kecintaannya pada uang begitu mengendalikan hidupnya sehingga ia mau melakukan apapun untuk mendapatkan kekayaan. Bileam mati bersama-sama dengan orang jahat, pada waktu Israel mengalahkan orang Midian (31:8), dan akhir hidupnya adalah penghakiman kekal . ].

Bilangan 31:8 - “Selain orang-orang yang mati terbunuh itu, merekapun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor membunuh mereka dengan pedang .” .

Komentar Mimbar : “Ia ingin mati seperti orang benar. Janganlah kamu terkecoh dengan menonjolnya kata 'benar', yang berarti bahwa Bileam memedulikan kebenaran demi dirinya sendiri. Bukanlah kebenaran yang diinginkannya, tetapi apa yang dilihatnya sebagai akibat kebenaran yang menyenangkan dan patut diirikan. Ia tidak peduli dengan penyebabnya, jika saja ia bisa mendapatkan akibatnya. Ia mencintai pohon anggur karena menghasilkan anggur, dan pohon ara karena menghasilkan buah ara. Namun, jika ia dapat memperoleh anggur dari semak duri dan buah ara dari rumput duri, ia akan mencintai semak duri dan rumput duri juga. [= Ia menginginkan / mengharapkan kematian dari orang sungguhan. Jangan menonjolkan kata 'benar' dalam dugaan bahwa demi hal itu sendiri Bileam peduli pada kebenaran. Bukan kebenaran yang ia inginkan, tetapi apa yang ia lihat sebagai hasil yang menyenangkan dan menyebabkan iri hati, dari kebenaran. Ia tidak peduli pada penyebab asal ia bisa mendapatkan hasil/akibat. Ia mencintai pohon anggur karena pohon itu menghasilkan buah anggur, dan pohon ara karena pohon itu menghasilkan buah ara, tetapi karenanya ia bisa mendapatkan buah anggur dari semak duri dan buah ara dari rumput duri, ia akan sudah mencintai semak duri dan rumput duri juga.] .

3) Teguran Balak.

Bilangan 23:11 - “Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: 'Apakah yang kaulakukan ini? Untuk menyerap musuhku, aku menangkapmu, tetapi sebaliknya engkau menaklukkan mereka.' ”

Matthew Henry : “Betapa kesalnya Balak akan hal itu, ayat 11. Ia berpura-pura memuliakan Tuhan dengan korban-korbannya, dan menantikan jawaban yang akan Tuhan kirimkan kepadanya; dan namun, ketika hal itu tidak sesuai dengan pikirannya, ia melupakan Tuhan, dan meluapkan amarahnya yang besar terhadap Bileam, seakan-akan itu murni perbuatannya: 'Apakah yang telah kaulakukan kepadaku! Betapa kau mengecewakanku!' Kadang kala Tuhan menjadikan musuh-musuh gereja-Nya sebagai sumber kekesalan bagi satu sama lain, sementara Dia yang duduk di surga menertawakan mereka, dan usaha-usaha kejahatan mereka yang tidak berdaya. [= Bagaimana Balak marah-marah / mengomel pada hal itu, ay 11. Ia berpura-pura menghormati Tuhan dengan korban-korbannya, dan menunggu jawaban yang akan Allah kirimkan kepadanya; tetapi pada waktu terbukti bahwa itu tidak sesuai dengan pikirannya, ia melupakan Allah, dan marah terhadap Bileam, seakan-akan itu hanya mata merupakan tindakan Bileam: 'Apa yang telah kaulakukan padaku! Betapa engkau telah mengecewakan aku!'. Kadang-kadang Allah menciptakan musuh-musuh gereja-Nya jengkel satu sama lain, sementara Ia yang duduk di surga menertawakan mereka, dan usaha-usaha dari kejahatan mereka yang tidak berdaya.] .

4) Jawaban Bileam.

Bilangan 23:12 - “Tetapi ia menjawab: 'Bukankah aku harus bersikap waspada, mengapa mengatakan apa yang ditaruh TUHAN dalam mulutku?'” .

Ini betul-betul merupakan kata-kata yang benar dan mulia. Tetapi bandingkan dengan:

a) Bilangan 25:1-2 - “(1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab. (2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu menjadi korban persembahan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.” .

b) Bil 31:16 - “Bukanlah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam , menjadi mengapa orang Israel berbalik setia terhadap TUHAN di tanah Peor, sehingga ia turun ke antara umat TUHAN.” .

Tidaklah stabil 'nabi' ini dalam mengajar, sebentar ia mengucapkan hal-hal yang indah, dan sebentar lagi mengajarkan ajaran sesat!

Penerapan : semua hamba Tuhan / pemberi Firman Tuhan harus sangat waspada untuk selalu memberitakan kebenaran, tidak sebentar benar-benar sebentar sesat seperti Bileam!
Next Post Previous Post