Penyembuhan Anak yang Kerasukan dalam Injil Sinoptik

Pendahuluan:

Dalam hidup-Nya, Yesus dikenal melakukan berbagai mukjizat yang membawa kabar gembira. Mukjizat-mukjizat ini termasuk penyembuhan orang sakit, menghidupkan orang mati, membuat yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, serta memberi makan dan minum kepada yang lapar dan haus. Salah satu mukjizat yang sangat menonjol adalah penyembuhan seorang anak yang sakit ayan karena kerasukan roh jahat. Kisah ini tercatat dalam tiga Injil Sinoptik: Matius, Markus, dan Lukas, dengan beberapa variasi dalam narasinya.
Penyembuhan Anak yang Kerasukan dalam Injil Sinoptik


1. Kisah Penyembuhan 

a. Menurut Matius

Setelah turun dari gunung, Yesus bersama Petrus, Yakobus, dan Yohanes kembali ke tengah-tengah orang banyak. Seorang ayah mendekati Yesus, memohon penyembuhan untuk anaknya yang menderita penyakit yang disebut "gila babi," yang identik dengan epilepsi dalam istilah medis. Ayah tersebut menyembah Yesus dan menyebut-Nya sebagai "Kurie" (tuan).

Ayah itu mengaku telah membawa anaknya kepada murid-murid Yesus, namun mereka tidak berhasil menyembuhkannya. Yesus menyatakan keluh kesah atas "angkatan yang tidak percaya dan sesat" dan mengusir setan dari tubuh anak tersebut. Setelah kejadian itu, murid-murid bertanya mengapa mereka gagal mengusir setan, dan Yesus menjawab bahwa itu karena kurangnya iman mereka. Yesus menekankan pentingnya iman, bahkan sebesar biji sesawi, untuk mengatasi segala rintangan dan menyatakan bahwa setan hanya bisa diusir dengan doa dan puasa.

b. Kisah Penyembuhan Menurut Markus

Dalam Injil Markus, cerita penyembuhan anak yang kerasukan roh adalah salah satu yang terpanjang. Markus menggambarkan kontras antara kuasa Yesus dan ketidakmampuan murid-murid-Nya untuk mengusir roh jahat. Ayah anak tersebut mendekati Yesus, menggambarkan bagaimana roh jahat menyerang anaknya, membuatnya berbusa dan kejang. Yesus menyatakan frustrasinya terhadap "angkatan yang tidak percaya" dan menuntut pengakuan iman dari ayah tersebut.

Ayah anak itu mengakui imannya, meski merasa tidak cukup kuat. Yesus kemudian menyembuhkan anak tersebut. Setelah itu, Yesus menjelaskan kepada murid-murid bahwa kuasa untuk melakukan mukjizat sudah diberikan kepada mereka, namun mereka perlu memiliki iman yang kuat dan berdoa dengan penuh keyakinan.

c. Kisah Penyembuhan Menurut Lukas

Lukas menyajikan cerita yang lebih singkat dan berfokus pada pengusiran roh jahat dari anak tersebut. Ayah anak itu memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan satu-satunya anaknya. Lukas menekankan ketidakmampuan murid-murid Yesus untuk mengusir roh tersebut dan menyoroti reaksi Yesus yang merasa kecewa dengan "angkatan yang tidak percaya dan sesat."

Lukas menekankan bahwa pelayanan murid-murid Yesus bergantung pada iman, bukan pada kekuatan magis. Dia juga menghilangkan penyebutan tentang doa dan puasa yang ditemukan dalam narasi Matius dan Markus, menegaskan bahwa hanya iman yang bisa menghancurkan kerajaan setan dan mendirikan kerajaan Mesias.

2. Ciri Khas Ketiga Injil (Matius, Markus, dan Lukas)

Ketiga Injil Sinoptik ini menyajikan cerita yang sama dengan variasi tertentu:

Matius 17:14-21: Matius lebih singkat dan menekankan kegagalan murid-murid karena kurangnya iman. Si ayah digambarkan sebagai contoh iman yang benar.

Lukas 9:37-43: Lukas juga menyajikan narasi yang lebih singkat, menonjolkan kuasa Yesus dalam mengusir roh jahat dan memperlihatkan ketakjuban orang banyak terhadap kebesaran Allah.

Markus 9:14-29: Markus memiliki narasi yang paling panjang dan rinci, membahas dua tema utama: ketidakmampuan murid-murid dan penyembuhan anak yang sakit ayan. Markus menekankan pentingnya iman dan doa sebagai pengungkapan kepercayaan kepada Allah.

3. Persamaan dan Perbedaan Ketiga Injil Sinoptik

Ketiga Injil ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan:

Persamaan: 

Ketiga Injil menempatkan cerita penyembuhan ini setelah cerita tentang Yesus yang dimuliakan di gunung dan sebelum pemberitahuan kedua tentang penderitaan Anak Manusia.

Perbedaan:

Lukas dan Matius: Memperpendek cerita dan tidak memuat perdebatan antara murid-murid Yesus dengan orang banyak dan ahli-ahli Taurat yang ditemukan dalam Markus.

Matius: Hampir menghilangkan unsur kerasukan roh jahat dan fokus pada kekurangan iman murid-murid.

Lukas: Tidak mencantumkan dialog antara Yesus dan ayah anak yang sakit, serta menghilangkan ucapan Yesus tentang doa dan puasa.

Kesimpulan

Cerita penyembuhan anak yang kerasukan roh jahat ini menunjukkan kuasa Yesus yang luar biasa dan menekankan pentingnya iman yang kuat. Masing-masing Injil menyajikan perspektif yang unik, namun semuanya menyampaikan pesan yang sama tentang kebutuhan akan iman dan kepercayaan kepada kuasa Allah. Mukjizat-mukjizat Yesus bukan hanya menunjukkan kuasa-Nya, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai spiritual yang penting bagi para pengikut-Nya.
Next Post Previous Post