1 Yohanes 3:23-24: Tetap di Dalam Kristus Melalui Roh Kudus
Pengantar:
1 Yohanes 3:23-24 adalah bagian yang mendalam dari surat Rasul Yohanes yang menekankan pentingnya ketaatan dan iman kepada Yesus Kristus, serta pengaruh Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Dalam ayat-ayat ini, Yohanes memberikan nasihat penting tentang bagaimana kita dapat tetap berada di dalam Kristus, dan bagaimana Roh Kudus memainkan peranan penting dalam kehidupan rohani kita.Dalam artikel ini, kita akan mengupas maksud 1 Yohanes 3:23-24 secara mendalam, melihat bagaimana ayat ini menghubungkan iman, kasih, dan ketaatan, serta peranan Roh Kudus dalam membantu kita untuk tetap berada dalam hubungan yang intim dengan Kristus. Selain itu, kita akan membincangkan bagaimana prinsip ini relevan dalam kehidupan seharian kita sebagai orang Kristian dan bagaimana kita boleh menerapkan ajaran ini dalam hubungan kita dengan Tuhan.
1 Yohanes 3:23-24: Teks dan Penjelasan
"Dan inilah perintah-Nya, yaitu supaya kita percaya kepada nama Anak-Nya, Yesus Kristus, dan kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan-Nya kepada kita. Barang siapa menuruti segala perintah-Nya, ia tinggal di dalam Allah, dan Allah di dalam dia. Dan dengan demikian kita tahu bahwa Allah tinggal di dalam kita, yaitu Roh yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita." (1 Yohanes 3:23-24, AVB)
1. Iman kepada Yesus Kristus: Asas Kehidupan Kristian
Bagian pertama daripada 1 Yohanes 3:23 menegaskan perintah Tuhan untuk kita percaya kepada nama Anak-Nya, Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus adalah asas utama dalam kehidupan Kristian. Tanpa iman ini, mustahil untuk memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Iman kepada Kristus adalah lebih dari sekadar percaya secara intelektual; ia melibatkan kepercayaan penuh kepada Yesus sebagai Juru selamat dan Tuhan dalam kehidupan kita.
Dalam Yohanes 14:6, Yesus sendiri berkata, "Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Ini menunjukkan bahwa iman kepada Yesus adalah satu-satunya jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Percaya kepada Yesus berarti kita mengakui bahwa hanya melalui Dia kita dapat menerima keselamatan, pengampunan dosa, dan kehidupan kekal.
Iman kepada Yesus juga melibatkan kesetiaan kepada ajaran-ajaran-Nya dan komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Bagi Yohanes, ini bukan sekadar tuntutan dogma, tetapi merupakan dasar kehidupan yang menghubungkan kita dengan kasih dan rahmat Tuhan.
2. Kasih sebagai Bukti Iman yang Sejati
Bagian kedua daripada ayat 23 menyatakan bahwa selain percaya kepada Yesus, kita juga diperintahkan untuk saling mengasihi. Ini adalah salah satu tema utama dalam surat 1 Yohanes, yaitu kasih kepada sesama sebagai bukti nyata dari iman kita. Yohanes mengajar bahwa kasih kepada sesama adalah tanda bahwa kita adalah murid-murid Kristus yang sejati.
Dalam 1 Yohanes 4:7-8, Yohanes menulis, "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, karena kasih itu berasal daripada Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir daripada Allah dan mengenal Allah. siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, karena Allah adalah kasih."
Ayat ini menunjukkan bahwa kasih adalah inti daripada hubungan kita dengan Tuhan. Orang yang benar-benar percaya kepada Yesus akan menunjukkan kasih kepada sesama. Kasih Kristian bukan hanya tentang perasaan, tetapi tentang tindakan yang nyata — memperhatikan keperluan orang lain, berkorban demi kebaikan orang lain, dan menunjukkan belas kasihan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Kasih juga adalah cerminan kasih Allah kepada kita. Dalam 1 Yohanes 4:19, dikatakan, "Kita mengasihi, karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita." Dengan kata lain, kasih kita kepada orang lain adalah respons kepada kasih Allah yang tidak terhingga. Apabila kita hidup dalam kasih, kita mencerminkan karakter Tuhan dan membuktikan bahwa kita hidup dalam kebenaran-Nya.
3. Menuruti Perintah Tuhan: Tanda Kehidupan di Dalam Kristus
Yohanes melanjutkan dalam 1 Yohanes 3:24 dengan berkata, "Barang siapa menuruti segala perintah-Nya, ia tinggal di dalam Allah, dan Allah di dalam dia." Ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada perintah Tuhan adalah tanda bahwa seseorang berada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan. Ketaatan adalah hasil daripada iman yang sejati.
Menuruti perintah Tuhan bukan hanya mengenai menaati perintah-perintah tertentu secara ritual, tetapi melibatkan komitmen sepenuhnya untuk hidup menurut kehendak Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Dalam konteks 1 Yohanes 3, perintah Tuhan yang utama adalah untuk percaya kepada Yesus dan saling mengasihi. Ketaatan kepada kedua-dua perintah ini menunjukkan bahwa kita benar-benar tinggal di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam kita.
Yohanes 15:4-5 juga menekankan konsep tinggal di dalam Kristus: "Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
Ayat ini menunjukkan bahwa hubungan kita dengan Kristus adalah sumber segala ketaatan dan buah rohani. Tanpa hubungan yang intim dengan-Nya, mustahil untuk hidup dalam ketaatan atau untuk menghasilkan buah rohani yang benar.
4. Roh Kudus: Kuasa yang Menolong Kita untuk Tinggal di Dalam Kristus
Bahagian akhir daripada 1 Yohanes 3:24 mengatakan, "Dan dengan demikian kita tahu bahwa Allah tinggal di dalam kita, yaitu Roh yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita." Di sini, Yohanes menekankan bahwa Roh Kudus adalah tanda kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Roh Kudus tidak hanya menjadi bukti bahwa Tuhan tinggal di dalam kita, tetapi juga merupakan kuasa yang menolong kita untuk tetap berada di dalam Kristus dan hidup dalam ketaatan.
Roh Kudus memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan Kristian. Dia adalah Penolong yang diberikan oleh Yesus kepada kita untuk mengajar kita segala sesuatu dan mengingatkan kita akan ajaran-ajaran Yesus (Yohanes 14:26). Tanpa Roh Kudus, mustahil bagi kita untuk memahami kehendak Tuhan, hidup dalam kasih, atau taat kepada perintah-perintah-Nya.
Roma 8:9 mengatakan, "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika Roh Allah memang tinggal di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." Ini menegaskan bahwa Roh Kudus adalah bukti bahwa kita benar-benar milik Kristus dan hidup di dalam-Nya. Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita bukan hanya memberikan jaminan bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, tetapi juga memberi kita kuasa untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Roh Kudus juga membimbing kita dalam kehidupan seharian kita. Dalam Galatia 5:16, Paulus berkata, "Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." Roh Kudus menolong kita untuk melawan godaan dosa dan memberikan kita hikmat untuk membuat keputusan yang benar dalam hidup. Dengan hidup dipimpin oleh Roh, kita dapat terus tinggal di dalam Kristus dan bertumbuh dalam ketaatan serta kasih.
5. Relevansi 1 Yohanes 3:23-24 dalam Kehidupan Kristian Hari Ini
Ajaran dalam 1 Yohanes 3:23-24 sangat relevan untuk kehidupan Kristian hari ini. Dalam dunia yang sering kali mengabaikan kebenaran iman dan kasih, ayat ini memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana orang Kristian harus hidup. Iman kepada Yesus, kasih kepada sesama, ketaatan kepada perintah Tuhan, dan hidup dalam Roh Kudus adalah asas-asas utama yang harus membimbing kehidupan kita sebagai orang percaya.
a. Iman dan Kasih: Dua Asas Kehidupan Kristian
Iman dan kasih tidak boleh dipisahkan dalam kehidupan Kristian. Iman kepada Yesus adalah asas kepada keselamatan kita, tetapi kasih adalah tanda nyata bahwa iman kita benar-benar hidup. Dalam Yakobus 2:26, dikatakan bahwa "iman tanpa perbuatan adalah mati." Ini bermaksud bahawa iman yang sejati harus disertai dengan kasih dan tindakan nyata.
Sebagai orang Kristian, kita dipanggil untuk hidup dengan menunjukkan kasih kepada orang lain, baik kepada sesama orang percaya maupun kepada mereka yang belum mengenal Kristus. Kasih Kristian tidak bersyarat dan harus mencerminkan kasih Allah yang telah kita terima melalui Yesus.
b. Ketaatan sebagai Tanda Kehidupan dalam Kristus
Ketaatan kepada perintah Tuhan adalah tanda bahwa kita benar-benar tinggal di dalam Kristus. Ketaatan ini bukan beban, tetapi merupakan respons kasih kepada Tuhan yang telah mengasihi kita terlebih dahulu. Dengan taat kepada perintah-Nya, kita menunjukkan bahwa kita percaya kepada kebaikan dan kebijaksanaan-Nya dalam membimbing hidup kita.
Ketaatan bukan hanya mengenai menuruti perintah-perintah moral, tetapi juga melibatkan ketaatan dalam hal-hal kecil dalam kehidupan kita seharian — seperti melayani orang lain, menjaga kesucian hati, dan menjaga hubungan kita dengan Tuhan melalui doa dan pembacaan firman.
c. Peranan Roh Kudus dalam Kehidupan Kristian
Roh Kudus adalah kuasa yang menolong kita untuk terus hidup dalam Kristus. Dia memberikan kita kekuatan untuk melawan dosa, hikmat untuk memahami firman Tuhan, dan kedamaian dalam menghadapi cabaran hidup. Tanpa bimbingan Roh Kudus, kita tidak akan mampu untuk terus tinggal dalam Kristus atau hidup dalam ketaatan kepada perintah Tuhan.
Sebagai orang Kristian, kita perlu senantiasa terbuka kepada bimbingan Roh Kudus dan memohon agar Dia terus memimpin hidup kita. Dengan bergantung kepada Roh Kudus, kita dapat hidup dengan kuasa dan hikmat yang diberikan oleh Tuhan.
Kesimpulan.
1 Yohanes 3:23-24 memberikan panduan yang jelas dan mendalam tentang bagaimana kita dapat tetap berada di dalam Kristus melalui iman, kasih, dan ketaatan. Iman kepada Yesus Kristus adalah asas utama kehidupan Kristian, tetapi kasih kepada sesama adalah bukti nyata bahwa iman kita benar-benar hidup. Di samping itu, ketaatan kepada perintah Tuhan adalah tanda bahwa kita hidup dalam hubungan yang intim dengan Tuhan, sementara Roh Kudus adalah kuasa yang menolong kita untuk terus hidup dalam kebenaran dan kasih.
Sebagai orang Kristian, kita dipanggil untuk hidup dalam iman yang aktif, kasih yang tulus, dan ketaatan yang setia kepada Tuhan. Dengan bantuan Roh Kudus, kita dapat menjalani hidup yang memuliakan Tuhan dan tetap berada di dalam hubungan yang erat dengan Kristus. Dalam dunia yang penuh cabaran, ajaran ini memberikan kita harapan dan panduan untuk hidup dengan integritas, kasih, dan ketaatan yang sejati kepada Tuhan. Amin.