Kemuliaan Kristus: Tujuan Tertinggi dalam Kehidupan Orang Kristen

Pendahuluan:

Dalam pandangan teologi Kristen, kemuliaan Kristus adalah tujuan tertinggi dari kehidupan setiap orang percaya. Seluruh penciptaan, penebusan, dan keselamatan diarahkan kepada kemuliaan Allah yang dinyatakan melalui Yesus Kristus. Segala sesuatu yang dilakukan oleh orang Kristen seharusnya bertujuan untuk memuliakan Kristus dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Kemuliaan Kristus: Tujuan Tertinggi dalam Kehidupan Orang Kristen
Artikel ini akan membahas secara mendalam makna kemuliaan Kristus, pentingnya hidup bagi kemuliaan-Nya, dan bagaimana orang percaya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Definisi Kemuliaan Kristus

Kemuliaan dalam konteks teologi Kristen berasal dari kata Yunani doxa, yang berarti kehormatan, kebesaran, atau kecemerlangan. Kemuliaan Kristus mengacu pada keagungan, keindahan, dan kebesaran yang melekat pada diri-Nya sebagai Anak Allah. Dalam Yohanes 1:14 (TB), tertulis: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Menurut John Piper, dalam bukunya Desiring God, kemuliaan Kristus adalah manifestasi tertinggi dari kasih Allah kepada manusia. Piper menekankan bahwa hidup yang memuliakan Kristus berarti menyelaraskan seluruh keberadaan kita untuk menghormati dan memuliakan Dia.

2. Kemuliaan Kristus sebagai Tujuan Utama Kehidupan

Mengapa kemuliaan Kristus menjadi tujuan tertinggi dalam kehidupan seorang Kristen? Jawabannya terdapat dalam Kolose 1:16 (TB): “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Segala sesuatu diciptakan oleh Kristus dan untuk kemuliaan-Nya.

J.I. Packer, dalam bukunya Knowing God, menjelaskan bahwa tujuan akhir dari segala sesuatu adalah untuk menyatakan kemuliaan Allah. Setiap aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan, relasi, hingga ibadah, harus diarahkan untuk menghormati dan memuliakan Kristus.

3. Kemuliaan Kristus dalam Penebusan

Kemuliaan Kristus tidak hanya dinyatakan melalui penciptaan, tetapi juga melalui penebusan manusia dari dosa. Dalam Roma 3:23-24 (TB), dikatakan: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”

a. Penebusan sebagai Perwujudan Kasih dan Keadilan Allah

Charles H. Spurgeon, dalam khotbah-khotbahnya, menekankan bahwa salib Kristus adalah manifestasi terbesar dari kemuliaan Allah, di mana kasih dan keadilan Allah bertemu. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menunjukkan kemuliaan ilahi yang menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.

b. Yesus sebagai Pusat dari Rencana Keselamatan

Dalam Filipi 2:9-11 (TB), tertulis: “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah Bapa.”

Timothy Keller, dalam bukunya The Reason for God, menyatakan bahwa seluruh rencana keselamatan berpusat pada kemuliaan Yesus Kristus. Orang percaya dipanggil untuk menghidupi hidup yang memuliakan Dia karena melalui-Nya kita mendapatkan hidup yang kekal.

4. Menghidupi Kemuliaan Kristus dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimana seorang Kristen dapat menghidupi kemuliaan Kristus dalam kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa prinsip yang diambil dari Alkitab dan pandangan para teolog.

a. Menjadikan Kristus sebagai Pusat Hidup

Dalam 1 Korintus 10:31 (TB), Paulus menasihati: “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Setiap tindakan kita, sekecil apa pun, harus dilakukan untuk memuliakan Kristus.

N.T. Wright, dalam bukunya Simply Christian, menekankan bahwa orang Kristen harus selalu mengarahkan hidup mereka kepada Kristus sebagai pusat, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun pelayanan.

b. Hidup dalam Kasih dan Ketaatan

Yesus berkata dalam Yohanes 14:15 (TB): “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Hidup yang memuliakan Kristus adalah hidup yang ditandai oleh ketaatan kepada Firman-Nya dan kasih kepada sesama.

Dietrich Bonhoeffer, dalam bukunya The Cost of Discipleship, menyatakan bahwa ketaatan adalah tanda dari iman sejati. Tanpa ketaatan, kemuliaan Kristus tidak dapat dinyatakan dalam hidup kita.

c. Bertekun dalam Doa dan Ibadah

Doa dan ibadah adalah sarana utama untuk memuliakan Kristus. Dalam Mazmur 29:2 (TB), tertulis: “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.”

Andrew Murray, dalam With Christ in the School of Prayer, menekankan bahwa doa yang tekun adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membawa kemuliaan kepada Kristus melalui kehidupan yang diperbarui.

5. Kemuliaan Kristus dalam Gereja dan Misi

Gereja sebagai tubuh Kristus dipanggil untuk memuliakan-Nya melalui pelayanan dan misi. Dalam Efesus 3:21 (TB), tertulis: “Bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya.”

a. Gereja sebagai Saluran Kemuliaan Kristus

John Stott, dalam bukunya The Living Church, menyatakan bahwa gereja dipanggil untuk menjadi terang dunia dan mengekspresikan kemuliaan Kristus melalui kesaksian dan pelayanan kepada sesama.

b. Partisipasi dalam Amanat Agung

Yesus memberikan Amanat Agung dalam Matius 28:19-20 (TB): “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Misi gereja adalah untuk memuliakan Kristus dengan membawa kabar baik kepada semua bangsa.

J.I. Packer, dalam Evangelism and the Sovereignty of God, menekankan bahwa misi penginjilan bukan hanya tentang membawa orang kepada iman, tetapi juga tentang memuliakan Kristus melalui penyebaran Injil.

6. Implikasi Teologis dari Kemuliaan Kristus

Kemuliaan Kristus memiliki implikasi teologis yang mendalam bagi kehidupan orang Kristen, termasuk dalam hal pertumbuhan rohani, ketaatan, dan kesaksian.

a. Pertumbuhan dalam Kekudusan

Orang percaya dipanggil untuk bertumbuh dalam kekudusan sebagai respons terhadap kemuliaan Kristus. 1 Petrus 1:15-16 (TB) mengatakan: “Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus.”

A.W. Tozer, dalam The Pursuit of God, menekankan bahwa pertumbuhan rohani terjadi ketika kita mengejar kemuliaan Kristus dengan ketekunan dan kerinduan.

b. Hidup sebagai Saksi Kemuliaan Kristus

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menyatakan kemuliaan Kristus kepada dunia melalui perkataan dan perbuatan. Dalam Matius 5:16 (TB), Yesus berkata: _“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Surga

R.C. Sproul, dalam The Holiness of God, menjelaskan bahwa hidup yang memuliakan Kristus adalah hidup yang berdampak bagi orang lain dan membawa mereka untuk mengenal Kristus lebih dalam.

7. Kesimpulan: Kemuliaan Kristus sebagai Tujuan Tertinggi

Kemuliaan Kristus adalah tujuan tertinggi dalam kehidupan orang Kristen. Semua aspek kehidupan, baik penciptaan, keselamatan, maupun panggilan hidup kita, diarahkan untuk memuliakan-Nya. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menyatakan kemuliaan Kristus dalam segala aspek hidup kita melalui ketaatan, kasih, doa, dan pelayanan.

Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah mengungkapkan kemuliaan Allah yang sempurna. Dengan demikian, kita seharusnya hidup dengan tujuan tunggal untuk memuliakan Kristus dalam segala hal yang kita lakukan.

Berdoalah agar hidup kita selalu memuliakan Kristus, dan melalui hidup kita, dunia dapat melihat kemuliaan Allah yang sempurna.

Next Post Previous Post