Kerajaan Allah: Pemahaman, Makna, dan Pengajaran Alkitab

 Pendahuluan:

Kerajaan Allah adalah salah satu tema utama dalam Alkitab dan inti dari pemberitaan Yesus Kristus. Istilah ini mencakup konsep teologis yang mendalam, mulai dari pemerintahan Allah yang berdaulat, 
penggenapan rencana penyelamatan-Nya, hingga realitas eskatologis.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pemahaman tentang Kerajaan Allah berdasarkan pandangan beberapa pakar teologi, kajian ayat-ayat Alkitab, serta relevansinya bagi kehidupan orang percaya.

1. Definisi Kerajaan Allah

Kerajaan Allah tidak hanya merujuk pada tempat fisik, tetapi juga pada pemerintahan Allah atas umat-Nya. Dalam bahasa Yunani, istilah "Kerajaan Allah" diterjemahkan dari kata "basileia tou Theou", yang berarti pemerintahan atau kerajaan Allah. Dalam Perjanjian Baru, istilah ini sering digunakan Yesus untuk menggambarkan rencana Allah yang menyelamatkan dan memulihkan ciptaan-Nya.

2. Kerajaan Allah dalam Perjanjian Lama

Meskipun istilah "Kerajaan Allah" tidak secara eksplisit disebutkan dalam Perjanjian Lama, konsepnya sangat jelas terlihat. Allah adalah Raja yang berdaulat atas seluruh ciptaan:

  • Mazmur 103:19: “TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga, dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.”
  • Daniel 7:13-14: Daniel melihat visi tentang "Anak Manusia" yang diberikan "pemerintahan, kemuliaan, dan kerajaan."

Kerajaan Allah dalam Perjanjian Lama sering dikaitkan dengan pemerintahan Allah atas Israel, tetapi juga memiliki dimensi universal yang melibatkan seluruh dunia.

3. Kerajaan Allah dalam Pengajaran Yesus

Yesus menyatakan bahwa misi-Nya di dunia adalah untuk memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah:

  • Markus 1:15: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
  • Lukas 17:21: “Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kamu.”

Yesus tidak hanya mengajarkan tentang Kerajaan Allah, tetapi juga menyatakannya melalui mukjizat, perumpamaan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

a. Perumpamaan tentang Kerajaan Allah

Yesus sering menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan sifat Kerajaan Allah:

  • Perumpamaan Penabur (Matius 13:1-23): Menyoroti respons manusia terhadap firman Allah.
  • Perumpamaan Biji Sesawi (Matius 13:31-32): Kerajaan Allah dimulai kecil tetapi akan tumbuh menjadi besar.
  • Perumpamaan Harta Terpendam (Matius 13:44): Menggambarkan nilai tak terhingga dari Kerajaan Allah.

b. Mukjizat sebagai Manifestasi Kerajaan Allah

Mukjizat yang dilakukan Yesus bukan hanya tindakan kasih, tetapi juga tanda bahwa Kerajaan Allah sedang bekerja. Contohnya adalah pengusiran setan, yang menunjukkan kemenangan atas kekuatan gelap:

  • Matius 12:28: “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”

4. Perspektif Pakar Teologi tentang Kerajaan Allah

a. George Eldon Ladd (The Gospel of the Kingdom)

Ladd menggambarkan Kerajaan Allah sebagai sesuatu yang “sudah” dan “belum”.

  • Sudah: Kerajaan Allah telah hadir dalam diri Yesus Kristus dan pekerjaan-Nya di dunia.
  • Belum: Kerajaan Allah akan mencapai kepenuhannya di masa depan ketika Yesus datang kembali.

b. N.T. Wright (Simply Jesus)

Wright menekankan bahwa Kerajaan Allah bukan hanya tentang kehidupan setelah kematian, tetapi juga transformasi dunia ini melalui pemerintahan Allah. Ia menyoroti bahwa pelayanan Yesus adalah penggenapan harapan Yahudi tentang pemerintahan ilahi yang membawa keadilan, perdamaian, dan pemulihan.

c. Dallas Willard (The Divine Conspiracy)

Willard menyoroti bahwa Kerajaan Allah adalah realitas yang dapat dialami di sini dan sekarang melalui kehidupan dalam ketaatan kepada kehendak Allah. Ia mengajak orang percaya untuk hidup sebagai warga Kerajaan dengan menjalankan nilai-nilai Kerajaan dalam kehidupan sehari-hari.

d. John Stott (Basic Christianity)

Stott menjelaskan bahwa Kerajaan Allah adalah panggilan untuk hidup di bawah pemerintahan Kristus. Ini adalah panggilan untuk bertobat, percaya, dan menjalankan kehendak Allah dalam segala aspek kehidupan.

5. Dimensi Kerajaan Allah

a. Kerajaan yang Sudah Hadir

Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Allah sudah hadir di tengah-tengah manusia melalui pelayanan-Nya:

  • Lukas 10:9: “Katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.”

b. Kerajaan yang Akan Datang

Kerajaan Allah juga memiliki dimensi eskatologis, yaitu penggenapan akhir pada kedatangan Kristus kedua kali:

  • Matius 25:31-34: Yesus berbicara tentang datangnya Anak Manusia untuk menghakimi dunia dan mengundang orang benar ke dalam Kerajaan Allah.

6. Karakteristik Kerajaan Allah

a. Kerajaan yang Adil dan Benar

Kerajaan Allah didirikan di atas keadilan dan kebenaran:

  • Yesaya 9:6-7: “Pemerintahan-Nya akan bertambah luas, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan.”

b. Kerajaan yang Penuh Damai

Dalam Kerajaan Allah, damai sejahtera adalah nilai utama:

  • Roma 14:17: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus.”

c. Kerajaan yang Melibatkan Semua Bangsa

Kerajaan Allah melampaui batas-batas etnis dan geografis, mencakup semua bangsa:

  • Wahyu 7:9: “Suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa.”

7. Panggilan bagi Orang Percaya

a. Menjadi Warga Kerajaan Allah

Orang percaya dipanggil untuk hidup sebagai warga Kerajaan Allah dengan menjalankan nilai-nilai-Nya, seperti kasih, kebenaran, dan keadilan.

b. Menabur Benih Kerajaan Allah

Yesus mengajarkan bahwa orang percaya harus menabur benih firman Allah untuk memperluas Kerajaan-Nya:

  • Markus 4:26-29: Perumpamaan tentang benih yang tumbuh sendiri menunjukkan bahwa Allah bekerja untuk menumbuhkan Kerajaan-Nya meskipun manusia tidak selalu memahami caranya.

c. Bersaksi tentang Kerajaan Allah

Orang percaya dipanggil untuk memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah:

  • Matius 24:14: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

8. Relevansi Kerajaan Allah di Zaman Modern

a. Harapan dalam Dunia yang Penuh Ketidakadilan

Kerajaan Allah memberikan harapan bahwa Allah akan membawa keadilan dan pemulihan di dunia yang penuh penderitaan dan ketidakadilan.

b. Transformasi Pribadi dan Sosial

Kerajaan Allah mengundang setiap orang untuk hidup dalam transformasi pribadi yang memengaruhi masyarakat. Nilai-nilai Kerajaan seperti kasih, pengampunan, dan solidaritas dapat menjadi solusi bagi masalah sosial.

c. Pengharapan Eskatologis

Dalam dunia yang penuh tantangan, Kerajaan Allah mengingatkan kita bahwa masa depan ada di tangan Allah. Kedatangan Yesus kedua kali akan membawa penggenapan janji-janji Allah.

Kesimpulan

Kerajaan Allah adalah tema yang luas dan mendalam dalam Alkitab, yang mencakup pemerintahan Allah yang berdaulat, pekerjaan penyelamatan-Nya, dan pengharapan akan penggenapan eskatologis. Dalam Yesus Kristus, Kerajaan Allah telah hadir, tetapi kepenuhannya masih akan datang.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup sebagai warga Kerajaan, menjalankan nilai-nilai-Nya, dan menyebarkan kabar baik tentang pemerintahan Allah yang penuh kasih, keadilan, dan damai sejahtera.

Next Post Previous Post