Ibrani 7:23-24: Kehadiran Imam yang Lebih Baik dan Kekal dalam Kristus
“Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. Tetapi Ia, karena Ia tetap selama-lamanya, memiliki imamat yang tidak dapat beralih kepada orang lain.” (Ibrani 7:23-24, TB)
Surat Ibrani menyoroti keunggulan Yesus Kristus sebagai Imam Besar, yang menggenapi dan melampaui sistem keimaman dalam Perjanjian Lama. Dalam Ibrani 7:23-24, penulis membandingkan keimaman Lewi yang terbatas dan sementara dengan keimaman Yesus Kristus yang kekal dan sempurna. Ayat-ayat ini adalah bagian dari argumen teologis yang menjelaskan mengapa Yesus adalah
pengantara yang jauh lebih baik daripada imam-imam sebelumnya.
Konteks Ibrani 7:23-24
1. Hubungan dengan Pasal Sebelumnya
Pasal 7 dalam Surat Ibrani berfokus pada keimaman Yesus Kristus yang menurut peraturan Melkisedek, bukan menurut peraturan Harun. Dalam ayat-ayat sebelumnya, penulis menjelaskan bahwa Yesus sebagai Imam Besar tidak hanya lebih baik tetapi juga membawa perjanjian baru yang lebih baik (Ibrani 7:22).
Ibrani 7:23-24 memperdalam argumen ini dengan membandingkan sifat sementara dari imam-imam Lewi, yang dicegah oleh maut untuk tetap menjabat, dengan keimaman Yesus yang kekal.
2. Fokus Utama: Keimaman Kekal Kristus
Ayat-ayat ini menggarisbawahi sifat permanen dari keimaman Kristus. Tidak seperti imam-imam dalam Perjanjian Lama yang terus digantikan karena kematian, Yesus tetap sebagai Imam Besar untuk selama-lamanya.
Analisis Teologis Ibrani 7:23-24
1. Imam-Imam yang Terbatas oleh Kematian (Ibrani 7:23)
“Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.”
Penulis menunjukkan bahwa keimaman Lewi tidak dapat bertahan lama karena para imam terbatas oleh kematian. Setiap imam hanya melayani untuk waktu tertentu, dan keimaman mereka harus diteruskan kepada orang lain.
Pandangan Teolog:
- William Lane dalam Word Biblical Commentary on Hebrews mencatat bahwa sistem keimaman Lewi bersifat sementara karena tidak ada imam yang dapat melayani seumur hidup. Hal ini mencerminkan ketidaksempurnaan sistem tersebut.
- Leon Morris dalam The Expositor's Bible Commentary menekankan bahwa ketidakkekalan imam-imam Lewi menunjukkan perlunya seorang Imam yang kekal untuk menyempurnakan hubungan manusia dengan Allah.
Makna:
Sistem keimaman Lewi tidak mampu memberikan solusi yang kekal untuk dosa manusia. Karena itu, diperlukan seorang Imam yang tidak dibatasi oleh waktu atau kematian.
2. Keimaman Kekal Yesus Kristus (Ibrani 7:24)
“Tetapi Ia, karena Ia tetap selama-lamanya, memiliki imamat yang tidak dapat beralih kepada orang lain.”
Yesus Kristus berbeda dari imam-imam Lewi karena kematian tidak dapat menghentikan pelayanan-Nya. Kebangkitan-Nya dari kematian menjadikan keimaman-Nya kekal, tanpa penggantian.
Pandangan Teolog:
- John Calvin dalam Commentary on Hebrews menyatakan bahwa keimaman Kristus adalah bukti kasih karunia Allah yang memberikan pengantara sempurna bagi umat manusia.
- R. C. Sproul dalam The Holiness of God mencatat bahwa keimaman kekal Yesus adalah dasar dari keyakinan kita akan keselamatan yang tidak dapat digoyahkan.
Makna:
Yesus sebagai Imam Besar yang kekal memungkinkan hubungan yang permanen antara manusia dan Allah. Keimaman-Nya tidak pernah berakhir, sehingga umat-Nya dapat memiliki keyakinan penuh akan keselamatan yang kekal.
Makna Teologis Ibrani 7:23-24
1. Keunggulan Yesus sebagai Imam Besar
Ibrani 7:23-24 menegaskan bahwa Yesus adalah Imam Besar yang jauh lebih unggul dibandingkan imam-imam Lewi. Dia tidak hanya membawa pengampunan dosa, tetapi juga menjamin hubungan kekal dengan Allah.
Referensi Alkitab: Ibrani 7:25: "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah."
2. Keselamatan yang Kekal
Keimaman Yesus yang kekal memberikan jaminan keselamatan yang tidak dapat dibatalkan. Hubungan antara manusia dan Allah tidak lagi tergantung pada sistem sementara, tetapi pada karya sempurna Yesus Kristus.
Referensi Alkitab: Yohanes 10:28: "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya."
3. Penggenapan Perjanjian Baru
Yesus sebagai Imam Besar yang kekal adalah penggenapan dari janji-janji dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan seorang pengantara yang sempurna.
Referensi Alkitab: Yeremia 31:31-34: "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda."
Perbandingan Keimaman Lewi dan Kristus
Keimaman Lewi | Keimaman Kristus |
---|---|
Terbatas oleh kematian | Kekal dan tidak tergantikan |
Membutuhkan banyak imam | Hanya satu Imam Besar yang kekal |
Menggunakan darah binatang | Yesus memberikan darah-Nya sendiri |
Sementara dan tidak sempurna | Kekal dan membawa keselamatan sempurna |
Relevansi Ibrani 7:23-24 bagi Kehidupan Kristen
1. Keyakinan dalam Keselamatan
Keimaman kekal Yesus memberikan jaminan bahwa keselamatan kita tidak tergantung pada usaha kita, tetapi pada karya sempurna-Nya.
Aplikasi:
- Mengandalkan Yesus sebagai pengantara kita di hadapan Allah.
- Menjalani hidup dengan keyakinan penuh bahwa dosa kita telah diampuni.
2. Hubungan yang Langsung dengan Allah
Yesus sebagai Imam Besar yang kekal memungkinkan kita untuk memiliki hubungan langsung dengan Allah tanpa perlu perantara manusia.
Aplikasi:
- Memanfaatkan kesempatan untuk berdoa langsung kepada Allah melalui Yesus.
- Mengembangkan hubungan yang intim dengan Allah melalui firman-Nya.
3. Hidup dengan Rasa Syukur
Keimaman Yesus yang kekal adalah anugerah besar yang patut kita syukuri.
Aplikasi:
- Mengucap syukur setiap hari atas karya penebusan Kristus.
- Menggunakan hidup kita untuk memuliakan Allah sebagai respons atas kasih-Nya.
Pandangan Para Teolog tentang Ibrani 7:23-24
John Calvin:
Calvin menekankan bahwa keimaman kekal Kristus adalah manifestasi dari kasih karunia Allah yang menyediakan pengantara sempurna bagi manusia.Charles Spurgeon:
Spurgeon dalam khotbahnya tentang Ibrani 7 mencatat bahwa keimaman Yesus menunjukkan keunikan-Nya sebagai Imam yang tidak pernah gagal untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya.N. T. Wright:
Wright dalam Hebrews for Everyone mencatat bahwa Ibrani 7:23-24 adalah inti dari pesan Injil: Yesus adalah Imam Besar yang menjamin keselamatan kekal bagi umat-Nya.
Kesimpulan
Ibrani 7:23-24 menegaskan keunggulan Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang kekal, yang melampaui segala keterbatasan sistem keimaman Lewi. Keimaman-Nya yang kekal memberikan jaminan keselamatan bagi semua orang percaya, memastikan hubungan yang tidak terputus dengan Allah.
Baca Juga: Ibrani 7:25: Keselamatan yang Lebih Baik Melalui Yesus Kristus
Pandangan dari para teolog seperti John Calvin, William Lane, dan N. T. Wright memperkaya pemahaman kita tentang makna ayat-ayat ini, yang menggambarkan Yesus sebagai pengantara yang sempurna dan tidak tergantikan.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam keyakinan penuh akan keselamatan yang diberikan oleh Yesus, bersyukur atas karya-Nya yang kekal, dan memuliakan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati!